NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:181.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sabia X

Aluna adalah seorang gadis cantik dan seorang Hacker yang sangat hebat, namun ia menutupi kehebatannya itu untuk membalas dendam kepada seseorang dimasa lalunya, sampai ia bertemu dengan CEO menyebalkan yang membuat harinya berwarna, mampukah Aluna membalaskan dendam masa lalu yang telah menghancurkan hidupnya, dan juga mampukah Aluna menerima cinta pria menyebalkan yang terus mengusik harinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabia X, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Keluarga Juna

Perusahaan Bilfex corp pagi itu sangat heboh, karna saham perusahaan itu langsung terjun bebas bak air yang tumpah.

“Dasar bodoh, bagaimana bisa semua ini terjadi, kemana yang kau bilang hacker handal itu bodoh!” teriak Logan kepada Rafa penuh dengan emosi.

“Maaf tuan ia tak sanggup.” Rafa terbata mengucapkannya dan langsung mendapat tamparan dari Logan.

“Plak!!” wajah Rafa sampai kesamping saking kerasnya tamparan Logan di pipinya.

“Maaf tuan.”

“Cepat cari hacker lagi sebelum kita bangkrut.” teriak Logan yang langsung diangguki Rafa, wajah Logan merah padam dan ia langsung menuju ruangan meeting untuk mengadakan meeting dadakan karna masalah yang terjadi. Sementara Luna yang duduk santai di ruangan kampus tertawa bersama Alex.

“Lo gila Lun, serius lo, gua gak bayangin tuh sekarang perusahaan lagi hebohnya seperti apa, karna lo kerjain.” Alex berdecak kagum.

“Biar saja, ini baru pemanasan, salah sendiri jahat, ini juga semua ide senior aku Lex.”

“Serius Lun?”

“Hmmm.” ya sebelum mereka mengakhiri komunikasi Indra mengirim email ke Luna untuk membuat perusahaan Logan kocar-kacir dengan memanipulasi saham, bahkan indra mengirimkan sandi perusahaan Logan.

“Wah, hebat mari kita rayakan sepulang dari kampus aku ingin ditraktir makan enak.” Luna langsung mencebikkan bibirnya.

“Dasar, bukannya tiap hari lo hampir makan di restoranku.”

“No, aku ingin kau yang masak langsung, siang ini kita ke restoranmu, tak ada penolakan.” Luna sudah mau menyahut namun menghentikannya karna sang dosen sudah masuk kedalam ruangan, membuat Alex tersenyum penuh kemenangan.

“Hai, kau bawa calon istriku kemana?” tanya Juna yang sudah ber sedekap disamping mereka, membuat Luna dan Alex langsung menoleh.

“Kita mau jalan.” jawab Alex sinis.

“Gak boleh, aku mau bawa kekasihku untuk ngedate hari ini, kau pergi saja bersama pacarmu.” Juna langsung menarik tangan Luna menuju mobilnya, membuat alex langsung melebarkan kedua matanya rencananya gagal gara-gara ulah Juna lagi.

“Lex, lain kali ya.” teriak Luna sebelum masuk kedalam mobil, membuat Alex semakin menekuk wajahnya.

“Maaf ya sayang, aku menganggu rencanamu.” Juna mengusap pucuk kepala Luna lembut sedang Luna hanya tersenyum menanggapinya.

“Kita mau kemana?” tanya Luna ingin tahu.

“E, ke rumah mama.”

“Apa?!”

“Jangan kaget gitu sayang, aku harus membawamu kesana kalau tidak mau kepalaku hilang dari badan, mama sudah sangat ingin bertemu denganmu sayang.”Juna mencoba membela diri agar Luna tidak marah.

“Tapi kan, aku..” Luna menjawab terbata.

“Sudah jangan khawatir, mama baik kok,” sahut Juna dengan lembut dan meyakinkan.

“Bukan begitu Juna, aku bahkan baru pulang dari kampus, belum ganti baju, masa kau mau membawaku seperti ini untuk bertemu kedua orang tuamu, apa nanti kata mereka.”

“Jangan khawatir sayang, kita mampir kebutik dulu, untuk menganti bajumu.” Luna hanya terdiam sebenarnya bukan masalah baju, ia hanya belum siap kalau harus bertemu dengan kedua orang tua Juna, Luna menghela nafas panjang, ia hanya terdiam sepanjang perjalanan.

“Sayang, ayo turun kau pilih baju mana yang kau inginkan.” Juna menyentuh pundak Luna perlahan agar kekasihnya itu tidak terkejut.

“Hmm” Juna menarik nafas dalam dan menggeser duduk Luna agar menghadapnya.

“Sayang, ok, kita batalin saja ke rumah mama, aku rasa mama pasti akan maklum, kalau kamu belum siap untuk bertemu dengan mereka, aku tidak ingin memaksamu, aku tidak ingin kau tidak nyaman.” Juna mengusap lembut pipi Luna, membuat Luna menatap manik mata sang kekasih.

“Aku.. aku memang belum siap, aku gugup, tapi aku juga tidak mau mengecewakan orang tuamu, aku bingung.” Juna tersenyum.

“Sayang, aku selalu bersamamu jangan takut, mari kita pilih baju untukmu agar mereka terpesona dengan kecantikanmu.” mendengar itu Luna tersenyum ada rasa hangat merasuki hatinya dan mengangguk, akhirnya mereka pun turun dari mobil menuju butik ternama itu, semua pelayan menunduk hormat melihat Juna masuk terlebih sang Tuan bersama seorang gadis yang begitu cantik walau tanpa make up.

“Tuan Juna ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang pelayan perempuan setengah baya yang biasa melayani keluarga Juna.

“Carikan baju untuk calon istriku, kami mau datang ke acara yang sangat spesial.” Perintah Juna membuat semua orang yang ada di sana terkejut, karna ternyata gadis yang bersama tuannya adalah calon istrinya, wanita itu menatap Luna dan tersenyum.

“Tuan sangat pintar mencari calon istri, karna seperti apapun yang akan ia kenakan pasti akan terlihat cantik, mari Nona saya antar untuk anda memilih bajunya.” Luna hanya mengangguk ramah sembari tersenyum mengikuti perempuan itu.

“Sayang, jangan lama-lama aku akan rindu.” seloroh Juna yang langsung mendapatkan acungan bogem dari Luna membuat Juna terkekeh melihat tingkah mengemaskan Luna, membuat para karyawan yang ada disana ikut tersenyum melihatnya karna tidak pernah melihat seorang Arjuna tersenyum apalagi sampai tertawa bahagia seperti itu. Tak lama Luna sudah keluar dengan dress warna moka panjang, yang tak melihatkan bagian dadanya karna Luna tak menyukai pakaian yang terlalu seksi dengan rambut yang terurai dan sudah ber make up tipis diwajahnya juga tak ketinggalan haighels dikakinya yang menambah sikap anggun terpancar dari dirinya membuat Juna seketika melongo tak percaya karna ia tak pernah melihat penampilan Luna yang sedemikian, padahal luna sering berpakaian seperti itu, apa lagi kalau menghadiri acara para kolega, restorannya.

“Biasa kali ngeliatnya.” ucap Luna meraup wajah Juna lembut, membuat Juna langsung tersenyum malu karna ketahuan tak tahu diri mengagumi sang kekasih hati sampai kayak orang bodoh.

“Sayang kau cantik sekali, aku sampai terpesona, jangan sampai kau meninggalkanku, atau aku akan gila karenanya.

“Dasar buaya darat, suka menggombal.” sungut Luna.

“Sayang aku serius.”

“Tuk!

“Aaauww, sayang, apa salahku mengagumi kecantikanmu.” Juna mengusap keningnya yang terkena sentil oleh Luna, membuat para karyawan kembali heboh karna melihat pemandangan yang tidak biasa, bagaimana seorang Juna hanya bisa pasrah mendapat perlakuan yang tak biasa itu.

“Dasar mesum.” Juna semakin terkekeh mendengar ucapan Luna, baginya semua yang dilakukan Luna kepadanya adalah hal yang menyenangkan.

“Sudah ayo kita pergi sayang mama sudah menunggu calon menantunya.” Juna langsung mengandeng jemari Luna penuh senyum semua berfikir kalau Luna sudah menyihir tuannya karna jadi sebucin itu. Sepanjang perjalanan Juna tak henti tersenyum sembari melirik Luna yang diam dengan wajah tegang.

“Sayang.. jangan tegang gitu, tidak papa mama, papa sangat menunggu kedatanganmu.”

“Bagaimana kalau mereka tidak suka kepadaku?” Luna berkata dengan bimbang.

“Sayang jangan pikirkan itu, mama sangat menyukaimu.”

“Benarkah?” tanya Luna tak percaya.

“Tentu saja, kalau tidak kenapa mama ngotot menyuruhku untuk segera membawamu ke rumah, bahkan mama tidak pernah mau bertemu dengan mantanku terdahulu.”

“Jadi kau punya mantan?” Juna langsung terbatuk tersedak salivanya sendiri mengingat ucapannya.

“Ya iya sayang aku kan ganteng, masa iya gak punya mantan.” Juna nyengir kuda siap mendapatkan badai amukan dan.

“Plak! Plak!"

“Aduh sayang sakit.” pekik Juna seketika begitu mendapatkan pukulan di lengannya yang begitu kuat.

“Jadi aku bukan yang pertama?!” Juna menggelengkan kepalanya pelan.

“Dasar buaya, aku ingin menjadi seorang kekasih yang pertama bagi seorang pria, itu cita-citaku, jadi ciuman itu juga bukan yang pertama?!.” teriak Luna lagi, Juna langsung menghentikan mobilnya tepat didepan mansion keluarganya, menoleh kearah Luna dengan takut, dan menggeleng.

“Astaga! Plak!plak!"

“Ampun sayang, Juna langsung menghindar dan turun dari dalam mobil berlari kedalam disusul Luna yang sudah berang ingin menjambak rambut sang kekasih, walau dengan dress panjang, dan haighels yang ia pakai tapi tidak mengurangi kecepatan berlarinya dan langsung menyusul langkah Juna, Luna langsung menarik rambut Juna.

“Dasar mesum!.”

“Ampun sayang, itu kan masa lalu, sayang lepas sakit.” rengek Juna memelas, Luna yang sudah gemes dan terbakar cemburu tidak sadar kalau mereka sudah didalam rumah orang tua Juna.

“Ehem!!” suara bariton seorang laki-laki terdengar membuat Luna terdiam diposisinya yang masih menjambak rambut Juna, Juna melepaskan tangan Luna perlahan dan menggenggamnya.

“Sayang, ada papa, marahnya diteruskan nanti lagi ya.” bisik Juna membuat Luna jadi salah tingkah dan membalikkan tubuhnya dan ia melihat seorang pria dan seorang wanita yang masih cantik diusianya tersenyum kearahnya, Luna langsung berjalan menghampiri melepas genggaman tangan Juna meraih tangan kedua pasangan itu dan mencium punggung tangan mereka bergantian dengan sopan.

“Maaf nyonya, tuan, saya bikin keributan.” ucap Luna terbata, ia merutuki kelakuannya yang tak sadar sudah di rumah orang tua kekasihnya, membuat kedua orang tua Juna tersenyum.

“Tidak papa Luna, jangan panggil tuan dan nyonya, panggil mama dan papa, ok, mama tahu pasti Juna bikin kesel kamu kan?” Luna langsung mengangguk.

“Kalau perlu teruskan saja, aku mendukungmu.” Juna yang mendengar itu membulatkan kedua matanya tak percaya dengan apa yang diucapkan sanga mama.

“Mama, aku ini anakmu atau bukan sih, kenapa begitu kejam dengan anak sendiri." Gerutu Juna kesal.

“Kenapa kesal, kau tidak tahu, lihat calon mantu mama sudah cantik begini malah kau bikin kesal, aku lebih kasian padanya dari pada dirimu." jawab mama Juna dengan enteng.

“Ma.." rengek Juna tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

“Sudah, sudah, nanti lagi berantemnya kita makan dulu, ayo menantu papa, kita makan dulu tinggalkan saja yang mengambek.” tuan sebastian tertawa membuat Luna ikut terkikik, ia tak menyangka keluarga sang kekasih begitu menyenangkan.*

1
Sri Tri
Lumayan
Sri Tri
Biasa
NIA DJOHAN Djohan
tamat/Drool/
Mey jun Susy
Luar biasa
Tiwi
keren
Tiasni Nellu
wah..luna hebat sekali ya..
Tiasni Nellu
lanjut...
Tiasni Nellu
lunaaaaa..
Lya Fatih Bayan
lunaaaa aku padamuuuuu.. kereeeeen.. karakter cewek kuat seperti yg aku sukaaaaaa
Rina Arie
Lumayan
Lya Fatih Bayan
Juna bodohh
Lya Fatih Bayan
kalau jadi Luna dicueikin aja dulu junanya.. gampang aja digandeng ma cewek lain..
Lya Fatih Bayan
hanya sekretaris tapi kok gandengan tangan.. siapa yang nggak salah paham.. kalau hanya sekertaris biasanya hanya ngekor nggak pake gandeng tangan.. bodohhh
Lya Fatih Bayan
Thor



Thor, jangan ada kata loe gue diantara mereka🤭.. kurang seneng dengr pakai bahasa loe2 gue... udah pada tua juga..
Sabia X: /Smile/
total 1 replies
niktut ugis
kasihan Luna Thor 😌, dia sangat merindukan ortu
niktut ugis
🤣🤣 hny Luna yg mampu menyentil jidat CEO terkeren...andai bara ada d situ past dia takjub
Neng Nosita
whah... akhir yg bahagia
makasih thor... tak tunggu cerita2 selanjutnya
Sabia X: terimakasih kembali karena sudah membaca karya saya nantikan juga kisah cerita cinta tentang Levin yang akan segera update dan juga kisah lainnya.🙏🥰
total 1 replies
Eka Yuni
akhirnyaaa . khayalan ku terwujuuuud . mereka bukan kk adx kandung . yuhuuuuu
Yolan Apolonia
Biasa
Yolan Apolonia
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!