Istri Sang Mafia

Mentari sudah mulai menampakkan kan sinar nya dan malam pun juga sudah pergi sejak tadi . kini terlihat di sebuah kamar mewah yang nyaman sekali Arin terbangun dan masih mengucek kedua mata nya . Dia menatap di sekeliling dan menyadari jika saat ini tidak berada di kamar milik nya sendiri. pantas saja tidur dia semalam sangat nyenyak sekali ternyata dia masuk berada di rumah dongeng Cinderella

Dia ingat jika kemarin memeluk Daniel dengan erat bahkan dia juga meneriakkan nama lelaki tersebut. Betapa dia merutuki kebodohan nya itu saat ini

"nona sudah bangun rupa nya . Mari saya bantu untuk membersihkan tubuh ". Kata Naya membuat Arin kaget

"Kamu mengangetkan aku sekali Nay. Baru juga bangun kenapa kamu sudah ada di sini saja sih . Banyak kerjaan yang lebih penting dari pada mengurus ku di sini dan juga , aku bukan lah anak kecil Naya jadi bisa mandi sendiri tidak perlu kamu bantu , beda lagi jika itu si Daniel gila pasti dia butuh bantuan walaupun hanya sekedar mandi saja ". Ejek Arin yang seperti nya dia sangat puas sekali setelah mengatakan hal itu

Kamar yang nyaman dan sangat bagus sekali , tidak pernah Arin memimpikan untuk tinggal di tempat seperti ini dan beberapa kali keberuntungan membuat nya berada di tempat yang nyaman ini tapi selain beruntung dia juga mendapat kan kesialan sebab pemilik rumah sungguh sangat menyebalkan sekali hingga membuat nya selalu kesal dan seperti nya bisa jadi darah tinggi juga nanti nya

"Nona maaf saya lancang tapi anda harus segera pergi mandi karena tadi tuan Daniel mengatakan jika saya harus membantu anda untuk bersiap pergi ke sekolah hari ini. semua pakaian dan perlengkapan yang anda butuhkan sudah di siapkan nona jadi mari saya antar ke kamar mandi untuk membersihkan diri ". Kata Naya

"Ya ampun , sampai lupa aku jika harus pergi sekolah dan harus mengumpulkan tugas . Duh gimana ini mana tugas nya juga belum aku kerjakan sama sekali gara-gara Daniel mengurungku seharian di sini kemarin ". gerutu Arin merutuki kebodohan nya kenapa juga dia bisa sampai lupa jika ada tugas dan harus di kumpulkan hari ini , jika dia tidak mengumpulkan nya bisa tidak lulus nanti dan Arin tidak ingin sampai mengulang satu tahun lagi karena dia ingin cepat bekerja dan jika bisa juga melanjutkan ke perguruan tinggi

"Nona usah panik dan Khawatir, semua sudah tuan Daniel siapkan dan tugas anda juga sudah selesai. Ada di sana tugas anda nona ". Kata Naya sambil menunjuk map yang ada di atas meja kamar itu

Arin pun turun dari ranjang dan dia bergegas pergi menuju meja yang Naya tunjuk karena dia masih tidak percaya apa benar jika Daniel sudah membereskan tugas nya dan dari mana juga dia tahu tugas apa yang Arin miliki dan harus di kerjakan

"Nona kenapa hanya bengong saja , maaf jika saya lancang tapi anda harus segera mandi nona ". Kata Naya

"Ah iya nay , terima kasih sudah mengingatkan aku untuk segera pergi mandi . Aku bisa sendiri nay jadi kamu mengerjakan tugas lain yang lebih penting saja dari pada mengurus bayi besar seperti aku ". kata Arin

"Ini adalah tugas penting saya yang di berikan oleh tuan Daniel nona jadi saya tidak akan melakukan hal lain selain membantu anda bersiap ". Kata Naya

"Ya sudah kalau begitu kamu tunggu sini saja , aku akan mandi dan nanti bantu aku bersiap ". kata Arin pasrah sebab Naya tidak bisa juga dia larang melakukan perintah Daniel karena jika dia melarang pasti Daniel akan tidak suka dan Naya akan dapat masalah karena nya , dia tidak mau orang lain dapat masalah karena perbuatan nya

Arin pergi masuk ke kamar mandi dan tadi dia ingin merapikan ranjang hanya saja Naya melarang dan meminta dia untuk segera pergi ke kamar mandi membersihkan diri . Arin sini bak tuan putri yang apapun serba di layani berbeda sekali ketika dia berada di rumah nya namun Arin juga tidak bisa jika terus berada di kediaman Daniel karena dia juga tidak menyetujui jika harus menikah kontrak dengan Daniel sebab bagi nya pernikahan bukan lah lelucon atau pun mainan belaka . Arin ingin menikah sekali dalam hidup nya jadi jika hanya menikah kontrak dan nanti nya akan bercerai untuk apa juga melakukan nya

"Aku harus bisa lepas dari si bodoh gila itu dan jika aku terus di sini bisa jadi aku akan masuk dalam permainan nya nanti ". monolog Arin

Dia kini memikirkan bagaimana cara agar tidak lagi berurusan dengan Daniel yang hanya bisa membuat hidup nya semakin rumit saja . Arin sungguh pusing jika harus terus berdebat dengan Daniel yang sama sekali tidak pernah mau mengalah sedikit pun juga dari nya

Ceklek

Arin tampak keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju mandi nya . Dia terlihat sangat cantik sekali saat ini dan kini dia mengambil seragam sekolah yang sudah di siapkan sejak tadi oleh Naya

"Dia memang hebat bisa tahu semua tentang diri ku tapi ini juga tidak baik karena dia bisa melakukan segala nya termasuk membuat ku sengsara pasti nya ". Celoteh Arin yang hanya di dengarkan saja oleh Naya tanpa dia ingin menyahuti ucapan Arin

Naya saja heran dengan bos nya yang bisa sampai sedetail ini menyiapkan segala kebutuhan Arin untuk sekolah tapi dia juga tidak ingin banyak tanya karena banyak bicara akan memperpendek usia nya

"Nona Arin sangat cantik sekali , terlihat sangat alami dan natural tanpa riasan apapun di wajah ". Puji Naya

"Sayang sekali Naya aku belum gajian jadi tidak bisa memberikan angpau untuk pujian kamu tapi . coba saja jika aku ada uang pasti akan aku belikan kamu siomay ". kata Arin membuat tawa nya keluar dan Naya pun juga tersenyum melihat hal itu

Arin lucu dan dia bisa mencairkan suasana membuat rumah tampak lebih hidup saja dari pada sebelum nya

"Apa nona tidak akan berdandan sedikit pun juga ?". tanya Naya

"Tidak nay , aku tidak suka berdandan karena itu akan memakan waktu juga . Begini saja aku sudah sangat percaya diri sekali kok ". jawab Arin

"Walaupun tanpa make-up nona juga sudah cantik jadi tidak perlu memang riasan apapun ". Kata Naya

"Bisa banget ya ini orang satu sejak tadi memuji ku membuat aku besar kepala saja nay dan pasti helm ku gak akan bisa aku gunakan karena terlalu besar kepala ini Nay kamu buat ". kata Arin

"Sudah waktu nya sarapan nona jadi mari saya antar ke meja makan untuk sarapan Dul sebelum ke sekolah ". Kata Naya

"Naya aku tidak biasa sarapan karena aku suka makan nya di sekolah jadi akan berangkat dulu ya nanti akan sarapan di sekolah saja seperti biasanya ". Kata Arin

"Saya mohon anda sarapan di sini nona karena jika tidak maka kami semua yang ada di rumah ini akan dapat masalah Dari tuan Daniel ". Kata Naya

"Hem , bos mu itu memang sangat kurang ajar sekali Nay dan dia sangat pemaksa sekali orang nya membuat aku sungguh ingin memukul wajah sombong nya itu ". kata Arin geram sekali

Daniel selalu saja membuat perhitungan kepada mereka yang membuat kesalahan padahal kesalahan kecil namun hukuman nya sangat berat sekali membuat nya kesal saja dengan orang yang satu itu . Sepak bertindak seenak nya

"Nona silahkan duduk ". Kata maid yang sejak tadi berdiri di belakang kursi dan tadi dia menarik kursi untuk Arin duduki saat makan

"Kenapa sangat berlebihan sekali sih kalian . Aku bukan bos kalian loh jadi jangan memperlakukanku seperti ini , gak enak banget loh aku nya ". kata Arin merasa tidak pantas jika dia di perlukan seperti saat ini bak seorang tuan putri

"Ini memang sudah menjadi tugas kami nona dan saya harap anda bisa memaklumi dan mohon maaf jika pelayanan kami ada yang kurang . Kira nya nona jangan melapor kan nya kepada tuan Daniel ". kata Naya

"Aku tidak mungkin melakukannya . Kalian sangat baik sekali jadi aku tidak akan tega juga melakukan hal Itu kepada kalian ". Kata Naya

"Silakan di makan nona, jika ada yang kurang bisa di katakan langsung nanti akan di buatkan lagi ". Kata Naya

"Ini saja sudah lebih dari cukup dan aku pun tidak akan menghabiskan nya juga dan jangan memaksa ku untuk menghabiskan semua makanan ini sebab aku bukan kuli ". Kata Arin

Dia kini mulai menikmati makanan yang ada dan memang semua terlihat sangat lezat sekali tapi dia juga tidak mungkin memakan semua nya

Sejak tadi Arin tidak melihat batang hidung dari Daniel sekali pun itu membuat nya heran kenapa lelaki menyebalkan itu tidak muncul sama sekali di hadapan nya

"Kudaniel kemana , aku tidak melihat nya saja tadi ?". Tanya Arin membuat mereka masih terdiam karena kaget kenapa Arin memanggil bos mereka seperti memanggil maka hewan . sungguh sangat berani sekali memang wanita di hadapan mereka ini dan mereka juga merasa jika Arin sangat spesial dan cocok untuk bos mereka jadi mereka mendukung jika Daniel bersama dengan Arin nanti nya

"Dia tidak di rumah ?". tanya Arin lagi karena sejak tadi dia menunggu tapi tidak ada yang menjawab nya

"Tuan sudah berangkat tadi nona sekitar jam lima ". Jawab Naya

"Hah , berangkat jam lima . Mau apa dia berangkat sepagi itu , jadi tukang kebun Tao bahkan tukang kebun saya tidak pergi sepagi itu . dia memang gila sih orang nya ". kata Arin kaget kenapa juga kerja berangkat jam segitu

"Tuan Daniel memang selalu seperti itu nona . Dia jarang berada di mansion ini , tempat ini hanya untuk persinggahan sesaat nya saja dan kami pun juga jarang bertemu dengan tuan selama bekerja di sini nona ". kata salah satu maid di sana membuat Naya menyenggol lengan nya untuk memperingati nya agar tidak banyak bicara

"Kenapa sih nay , tegang sekali ketika mengatakan banyak fakta tentang bos mu itu . ". kata Arin sambil menatap Naya

"Kita tidak boleh banyak bicara di sini nona sebab jika banyak bicara itu hanya akan memperpendek usia kami saja ". Kata Naya membuat tawa dari Arin pun menggelegar saat ini di mansion Daniel

sungguh Arin di buat kaget dengan ucapan Naya tadi dan kenapa juga banyak bicara bisa memperpendek usia , mereka sungguh aneh menurut Arin yang tidak tahu saja apa maksud dari kata itu

"Kalian memang lucu , tapi wajar sih karena kerja nya saja ikut kudaniel jadi hal seperti ini sangat wajar sekali kalian lakukan . ". Kata Arin

"Oh ya , aku sudah kenyang sekali dan terima kasih banyak kalian sudah banyak membantu ku hingga memberikan aku makanan enak seperti ini . Aku tidak akan melupakan kalian jika nanti kita berpapasan di jalan pasti aku akan menegur kalian ". Kata Arin

Dia hendak melangkah namun kembali menghentikan langkah kaki nya dan kembali menatap mereka semua dengan lekat dan lama sekali

"Oh ya , aku harus melihat kalian lagi agar hafal jika nanti bertemu di jalan ". Kata Arin membuat mereka tersenyum kembali

Arin berlalu pergi meninggalkan rumah Daniel . Dia pun juga di sediakan taxi online untuk pergi ke sekolah . Sebenarnya Daniel menyuruh driver nya mengantar kan Arin tapi hal itu dia urungkan karena tahu jika Arin sangat tidak suka sekali jika sampai Daniel meminta orang untuk mengantar nya maka dari itu dia hanya memesankan taxi saja dan dia juga sudah membayar nya

"Tahu banget di tentang tugas ku , tapi wajar juga sih nama nya saja orang kaya banyak duit nya . Dia bisa melakukan apapun untuk mendapatkan informasi tentang ku dan semua nya rata-rata akurat sekali membuat ku hanya bisa menggigit jari ." kata Arin

berurusan dengan Daniel membuat nya sedikit takut kali ini karena Daniel bisa mengakses segala macam data nya termasuk data terkecil sekalipun Daniel bisa mendapatkan nya . Arin takut jika dia tidak akan bisa lepas dari Daniel dan akan terjebak dengan nya . Dia tidak ingin mengalami hal yang sama yaitu perceraian setelah pernikahan sebab hal itu sangat menyakitkan bagi dirinya yang harus kehilangan kasih sayang orang tua dan dia pun juga kehilangan kehangatan dan kenyamanan di dalam rumah

"Gila sih ini , aku rasa aku akan mendapatkan nilai sempurna jika tugas ku saja sebagus ini . Daniel memang cerdas sekali otak nya , eh tapi gak yakin juga jika dia yang mengerjakan semua ini . pasti dia membayar orang agar bisa menyelesaikan semua nya , Daniel kan kaya dan dia memang selalu seperti itu ". monolog Arin

Sejak tadi Arin memeriksa dan membaca semua tugas nya , dia merasa jika itu semua sangat bagus dan bisa di bilang sempurna. Arin membaca untuk mempelajari isi tugas itu agar nanti jika ada pertanyaan seputar tugas maka dia akan bisa menjawab dengan sangat mudah sekali jadi tidak akan ketahuan juga jika bukan dia yang mengerjakan semua itu dan jika ketahuan pun akan bahaya juga untuk kelulusan nya yang bisa jadi di batalkan dan dia harus mengulang kembali . tentu Arin tidak mau itu terjadi kepada dirinya yang sudah bekerja keras dan ingin segera lulus juga