NovelToon NovelToon
Benua Naga Hitam

Benua Naga Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: YT FiksiChannel

CERITA PERANG MANUSIA MELAWAN IBLIS.

Augreen adalah seorang sampah dari keluarga Ran yang diusir karena tidak memiliki inti energi, sesuatu yang paling penting bagi seorang manusia untuk mengolah energi alam. Setelah tiga tahun berlalu Augreen kembali dengan satu tujuan, yaitu membuktikan kepada keluarga Ran bahwa dia bukanlah seorang sampah.

Setelah membuktikan dirinya kepada keluarga Ran. Augreen akan memenuhi tugas yang diberikan oleh gurunya sebelum sang guru meninggal dunia, yaitu memenggal kepala kaisar iblis dan itu menjadi tujuan terbesarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YT FiksiChannel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyerangan tak Terduga

Jahatya dipaksa berlutut merasakan aura pembunuh Augreen yang semakin kuat dan otaknya mulai mengalami pembekuan darah yang mengakibatkan otak kehilangan oksigen.

"Tu-tu-tuan muda..." Ucap Jahatya ketakutan menatap Augreen dengan tatapan memohon pengampunan.

Tiba-tiba Naga yang sangat besar berada tepat di atas kepala Jahatya dengan cakar yang siap meremukkan batok kepala Jahatya yang berlutut ketakutan dengan mata terus memandang sang Naga yang tersenyum mengerikan.

Nafas Naga itu sangat panas.

"Tu-tu-tuan muda am-puni aku. Kumohon ampuni hamba, tuan muda. Ampuni hamba tu-tu-tuan muda Augreen yang terhormat. Hamba menyerah, hamba mengaku kalah." Jahatya langsung memohon ampun sembari bersujud kepada Augreen yang menunjukkan wajah dingin dan niat membunuh yang sangat besar.

"Kamu takut? Kenapa begitu cepat, kemana keberanian mu sebelumnya?" Tanya Augreen menampilkan senyuman psikopat.

Augreen tiba-tiba tenggelam dalam ingatan masa lalu. Ingatan dimana dia menghampiri Zero yang menangis tersedu-sedu di pojok kamarnya dengan memeluk sebuah boneka.

"Kakak... hiks. hiks." Sapa Zero melihat Augreen datang dengan tersenyum.

"Kakak... hiks... apakah benar ibu... hiks, hiks.. ibu kita seorang hantu?" Tanya Zero dengan menangis.

Augreen tersenyum, lalu jongkok untuk mengusap air mata yang membasahi pipi Zero dengan sangat lembut, lalu berkata. "Kenapa kau berpikiran seperti itu tentang ibu kita? Ibu bisa sedih lo jika mendengarnya."

"Hiks, hiks... tapi kak... kata orang hanya hantu... hiks... hanya hantu yang melahirkan tanpa terlihat oleh orang lain, hiks. Kak... aku... aku tiba-tiba muncul di kamar ayah di tengah malam... seperti bayi... seperti bayi hantu yang baru terlahir, hiks, hiks." Ucap Zero mencoba menahan tangisnya, namun tidak sanggup dan menangis lebih kencang.

Augreen memeluk Zero yang menangis sembari berusaha menahan tangisnya sendiri yang ikut sedih dan marah. Dua saudara yang berumur 5 dan 4 tahun itu saling menguatkan satu sama lain.

Kembali ke masa sekarang.

"Kau telah menghina ibuku." Ucap Augreen dingin dengan tatapan kosong.

"Aku... aku minta maaf tuan muda, aku benar-benar tidak sengaja." Jahatya segera meminta maaf, namun Augreen memerintahkan sang naga untuk memecahkan kepala pemuda itu dengan lambaian tangan.

(Suara Pecah).

"Tidak ada kata maaf yang bisa menutupi luka seseorang dengan sempurna." Ucap Augreen dingin.

Darah Jahatya mengalir dan membasahi sendal Augreen yang menatap dingin.

"Haha, hahaha, hahahahaha!!!" Augreen tiba-tiba tertawa terbahak-bahak melihat kepala Jahatya yang hancur dicengkeram sang Naga domain.

"Haha, aku sangat menikmatinya! Sangat menikmatinya... haha. Aku sangat menikmati perasaan ini." Ucap Augreen tertawa terbahak-bahak sembari menutupi wajahnya yang sangat senang.

"Haah, aku benci sifat ini tapi aku sangat menikmatinya. haha." Augreen tiba-tiba sadar dan terlihat ketakutan dengan sifatnya sendiri, namun disisi lain dia sangat menikmati pembunuhan tersebut.

"Tapi kematian kau sangat pantas, itu sangat pantas karena berani menghina ibuku." Pekik Augreen menunjuk mayat Jahatya.

"Dia tidak menghina ibumu, dia hanya mengatakan kepadamu agar kembali dan minta nenen kepada ibumu..." Tiba-tiba bayangan Augreen seakan-akan berbicara kepada Augreen.

"Itulah penghinaannya, dia, mereka, semua orang tahu tentang ibu kami. Ibu kami yang dituduh hantu, padahal dia pergi dan ingatan tentangnya hilang akibat putar waktu si sialan Juke." Pekik Augreen.

"Tapi bajingan ini... dia... haha." Augreen sangat emosi dan tertawa terbahak-bahak.

Ketika domain selesai dan kabut tebal yang menutupi arena mulai menghilang, perlahan-lahan terlihatlah Augreen yang masih berdiri dengan tertawa terbahak-bahak dan disisi lain terlihat tubuh Jahatya yang terbaring mati dengan kepala remuk tak berbentuk lagi.

Semua orang langsung terdiam melihat hasil pertarungan yang sebenarnya tidak sempat mereka tonton akibat kabut tebal yang menutupi panggung pertarungan. Mereka tidak menyangka Augreen sangat kejam dan membunuh lawannya tanpa berkedip, bahkan tertawa seperti iblis di hadapan mayat orang yang dia bunuh.

"Apa yang terjadi, apa yang terjadi di dalam kabut? Sejak kapan sampah itu membunuh orang?" Tanya beberapa penonton. 

"Pembunuh! Dia pembunuh!" Teriak seseorang sembari menunjuk Augreen.

"Pembunuh, dia pembunuh!!!" Teriaknya kembali dengan suara lantang.

"Pembunuh!!!"

Semua penonton mulai bersorak memojokkan Augreen. Beberapa pendekar ada yang berniat naik panggung dan membunuh Augreen, namun kakek Hunt dengan cepat berdiri dihadapan Augreen.

"Siapa yang berani menyentuh cucuku, maka dia harus siap mati!" Pekik kakek Hunt menyebarkan aura tenaga dalamnya yang sudah ranah kaisar puncak.

"Tuan tua, sampah ini harus dihukum mati, dia dengan sengaja membunuh orang." Ujar seorang pendekar yang paling depan.

"Iya, dia harus dihukum mati." Teriak yang lain mendukung.

"Aku semakin yakin dia juga yang membunuh tuan muda Juke. Tuan tua tolong menyingkir." Imbuh yang lain menyinggung Juke Ran.

Mendengar Juke semua penonton semakin gila dan mengutuk Augreen hingga ke tulang-tulang dan mendesak agar tuan tua jangan menghalangi mereka untuk memberi keadilan kepada Juke dan Jahatya.

"Augreen tidak bersalah, dia hanya membela dirinya dari mulut-mulut kotor kalian." Balas kakek Hunt dingin.

"Tuan tua, jika kamu menghalangi kami memberi keadilan kepada korban, maka jangan salahkan kami jika berlaku kasar." Ucap seseorang memperingati, namun kakek Hunt hanya menatapnya tajam.

"Kalian semua tahan tuan tua, aku akan membunuh si pembunuh itu." Pekiknya lantang dan mulai bergerak menuju Augreen yang tersenyum dingin. 

Bang!

Bang!

Bang!

Kakek Hunt dengan cepat menendang orang itu hingga terlempar menghancurkan dinding pembatas, lalu kakek Hunt membuat orang-orang yang mencoba menyerang Augreen terkapar tak berdaya dengan tinjunya yang diselimuti air.

"Siapa lagi yang ingin merasakan tinjuku, majulah!" Teriak kakek Hunt lantang kepada semua penonton dengan tangan yang diselimuti energi air. 

"Jenderal muda Lao Aidan berikan teman kami keadilan. Hukum pembunuh berdarah dingin itu." Seorang penonton memohon kepada Lao Aidan untuk memberi Jahatya keadilan.

"Hukum mati pembunuh itu, dia harus dihukum mati, jenderal muda berikan teman kami keadilan." Tambah yang lain.

"Kematian dikalangan pendekar itu adalah hal yang wajar, jika kamu tidak siap mati jangan menjadi pendekar, atau setidaknya jangan menyinggung orang lain." Ujar Lao Aidan dengan santai menanggapi.

"Tapi Jenderal muda Lao, sampah itu dengan sengaja membunuh orang, lagipula Jahatya bukan pendekar, dia penyihir." Sangkal orang itu semakin mendekati Lao Aidan.

"Kalau begitu ganti kata pendekar menjadi praktisi." Ucap Nana santai.

"Dia harus dihukum mati." Pemuda itu ngotot meminta keadilan, jika diperhatikan orang itu sedikit demi sedikit semakin mendekati Lao Aidan.

"Sudah cukup, dia mati karena kebodohannya sendiri." Tegur Lao Aidan dengan geram memukul meja hingga hancur.

Crot!!!

Tiba-tiba orang yang ngaku teman Jahatya itu menusuk tepat di dada Lao Aidan, lalu mengarahkan belatinya keatas dengan niat membelah Lao Aidan.

"Kakak!" Nana terkejut dan berniat menolong Lao Aidan, namun seseorang menusuk lehernya dengan belati.

"Sialan!" Lao Aidan memegang belati itu agar tidak dapat digerakkan, sementara Hanzo dengan panik menolong Lao Aidan dan Nana, namun apa daya dia tiba-tiba dihadang 10 orang misterius yang berpakaian seperti rakyat biasa.

Para pengawal dua orang itu juga berniat menolong, namun mereka sudah terlambat karena jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana sudah tertusuk tepat di area vital mereka.

"Chou kau..." Hanzo mengenali si penyerang yang mulai terlihat jelas wajahnya.

Orang itu adalah Chou salah satu tetua sekte Rajawali Iblis yang dihancurkan dua tahun lalu oleh pasukan aliansi yang dipimpin Hanzo. Chou juga adalah target Lao Aidan datang mengunjungi desa Naga langit.

"Tuan muda, sekuat apapun dirimu, itu tidak akan berguna jika tidak dapat mengantisipasi serangan dadakan, haha." Ujar Chou tertawa lantang, lalu menjauh karena para pengawal berdatangan.

"Bunuh mereka semua!" Pekik Hanzo lantang ketika melihat para penyerang berniat kabur setelah berhasil membunuh jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana.

Meskipun dua orang itu belum dipastikan mati tapi melihat luka yang diterima sudah barang tentu mereka tidak terselamatkan kecuali ada keajaiban, sebab itulah Chou dan anak buahnya segera kabur tanpa memastikan kematian Lao Aidan dan Nana. 

Para penyerang yang berniat mundur itu dikepung oleh pendekar dan pasukan klan Ran, bahkan para pendekar yang datang menonton ikut mengepung, mereka seakan lupa dengan kekejaman Augreen yang membunuh Jahatya. 

Melihat itu Chou dengan tiga bawahan terpercaya miliknya tetap pergi karena memiliki kemampuan untuk lolos dari kepungan, mereka tidak peduli dengan bawahan mereka yang tertinggal dan terkepung.

"Tetua bagaimana dengan mereka?" Tanya seorang wanita bertopi penyihir kepada Chou, dia adalah salah satu dari tiga bawahan terpercaya Chou.

"Jangan pedulikan mereka, fokus saja menyelamatkan diri, kita tidak mampu melawan pendekar sebanyak itu. Lagipula tujuan kita sudah terpenuhi, anak-anak si Derrick itu sudah dipastikan mati dan Derrick akan menangis darah 10 hari 10 malam. Sekarang kita harus menyelamatkan diri." Balas Chou mempercepat larinya dan diikuti tiga bawahannya, mereka berempat dikejar belasan pengawal pribadi jenderal muda Lao Aidan yang terlihat begitu marah.

Bersambung.

1
YT FiksiChannel
Edit: ku bayangi dan kubanggakan diedit menjadi "aku sayangi dan aku banggakan"
YT FiksiChannel
milik dewa laknat
YT FiksiChannel
Jika ingin memotong menggunakan pedang, maka harus memakai pedang yang sangat tajam dan kekuatan tebasan yang luar biasa.
YT FiksiChannel
*ternyata dia pengganti Yun yang jatuh sakit
YT FiksiChannel
maaf ges, satu bab dulu, sibuk sekali hadi ini, gak sempet update 2 bab/Sob/
Ban Jar
liat nama MC aja udah malas mau buka alur cerita nya,
YT FiksiChannel
dengan sangat mudah
Buang Sengketa
mc sok tp lemah. bunuh adek n bapaknya sama seluruh yg mencemooh nya ja gak bisa, tp sombong. perlu di revisi lg ini
Buang Sengketa
udah 2x muncul Derrick. cerita aslinya apa judulnya ya?
YT FiksiChannel: biasa bang, belum move on dari cerita pertama yang jelek asli... judulnya "SISTEM MISI DAN HADIAH" bisa dibaca diatas
total 1 replies
YT FiksiChannel
Tujuan teknik sihir ini adalah dapat menyentuh dan melukai tubuh surgawi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!