NovelToon NovelToon
Pesona Janda Kembang

Pesona Janda Kembang

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:429.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: nona manis

Warning!!!
ini hanya sebuah cerita kayalan belaka, bukan area bocil, jika tidak suka silahkan skip.

Tolong juga hargai karya ini dengan memberikan LIKE untuk mengapresiasi karya ini, VOTE atau GIFT sangat berharga buat kami para penulis, terima kasih sebelumnya.

-------

Berkali-kali mengalami kegagalan dalam pernikahan membuat seorang janda muda yang umurnya belum genap 24 tahun nan cantik jelita bernama Sisilia Aramita memutuskan untuk tidak akan menikah lagi seumur hidupnya. Meskipun statusnya janda namun ia masih tatap perawan.

Ia sudah bertekat, jika menemukan pria yang menurutnya tepat ia akan menyerahkan dirinya pada orang itu dan hanya akan menjalani hubungan tanpa ikatan pernikahan.

Hingga ia bertemu dengan seorang pengusaha tampan bernama Jackson Duran, yang membuat dunianya jungkir balik.

Apakah Jackson bisa merubah pendirian Sisilia untuk mau menikah kembali ataukah ia akan gagal mendapatkan cinta Sisilia.

Yuk simak bagaimana kisah mereka berdua...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisil ingin menyusul Alan ma....

Di rumah sakit semua tampak tegang, hanya Sisil yang masih menangis. Ia masih mengenakan gaun pengantinnya, ingatannya seolah-olah diputar kembali pada peristiwa setahun yang lalu.

Setahun yang lalu, ia juga berada di rumah sakit masih mengenakan gaun pengantinnya namun setahun yang lalu ia dalam kondisi tidak sadar, kini ia dalam kondisi sadar sepenuhnya.

Seorang dokter keluar dari ruangan IGD, semua yang berada di sana berdiri dan menghampiri dokter itu.

"nyonya Kamila saat ini sedang kritis, jantungnya lemah, saat ini pasien harus dirawat di ruang ICU" ucap dokter itu

"apa saya boleh masuk dok?"

"maaf....sebaiknya jangan diganggu dulu, pasien masih dalam kondisi kritis, jika pasien sudah stabil, boleh dijenguk, permisi" dokter itu meninggalkan keluarga Sisil.

Mamanya Alan menenangkan Sisil yang masih terlihat terpukul. Ia tidak menyangka Sisil akan kembali terluka.

"Johan...sementara waktu biarkan Sisil tinggal bersama kami" ucap papanya Alan

"teeserah kalian" wajah papa Sisil terlihat kacau. Meski tak pernah bisa menunjukkan perasaannya, namun dalam hatinya ia menyayangi Sisil, ia tak rela jika Sisil celaka.

"baiklah...kami akan membawa Sisil, kabari kami jika terjadi sesuatu" ucap papanya Alan

"ayo Sil kita pulang..." ucap mamanya Alan

"tapi ma...Sisil masih ingin di sini, Sisil ingin menemani mama" ucap Sisil berurai air mata.

"Sil...tadi dokter sudah mengatakan, mamamu belum bisa dijenguk, sebaiknya kita pulang dulu, nanti kalau sudah bisa dijenguk kita kembali ke sini" ucap mamanya Alan lembut.

Sisil pun mengikuti kedua orang tua Alan. Ia sudah tak ada semangat lagi untuk menjalani hari-harinya. Ia bagai mayat hidup, tatapannya kosong. Entah perasaannya mengatakan jika mamanya sudah tak ada harapan lagi.

Sisil masuk ke kamar Alan, jika ia berada di rumah mantan mertuanya itu, ia selalu menghabiskan waktunya hanya di dalam kamar Alan.

"Sil....sini mama bantu membuka gaunmu" ucap mamanya Alan. Sisil pun menuru, ia sudah tak memilik tenaga untuk berdebat

"ma.... Sisil ingin menyusul Alan saja..." ucap Sisil lirih dengan tatapan kosong

"Sisil...dengarkan mama....!" mamanya Sisil membalik badan Sisil menjadi menghadapnya "jangan pernah berbicara seperti itu"

"apakah Sisil tidak berhak bahagia ma?" mata Sisil berurai air mata menatap mantan mertuanya itu.

"Setiap orang berhak bahagia Sil, mama yakin pasti ada rencana indah yang Tuhan beri setelah semua kesusahan ini" ucap mamanya Sisil lembut

Setelah membantu Sisil membersihkan make upnya, mamanya Alan keluar dari kamar Alan, ia ingin memberikan waktu untuk menenangkan dirinya.

Sisil begitu terpukul, ia mengambil foto Alan dan memelukknya. "Alan...aku ingin menyusulmu...aku lelah dengan hidupku..." Sisil terisak.

Akhirnya Sisil pun tertidur, ia benar-benar lelah dengan semua kejadian yang menimpanya.

"Sil...jangan menangis lagi sayang...aku sedih melihatmu seperti ini...aku bahagia jika melihatmu bahagia"

Sisil merasa ada yang berbicara padanya dan membelai lembut kepalanya, ia pun mengerjapkan matanya. "Alan..." Sisil mengedarkan pandangannya ke sekitarnya namun tak melihat siapapun yang ada di sana. Sisil merasa belaian itu tadi begitu nyata.

Sisil pun melangkahkan kakinya keluar kamarnya, tampak sepi, tak ada seorangpun ada di rumah itu. Entah mantan mertuanya itu kemana.

Sisil pergi ke dapur, hanya bertemu dengan pembantu keluarga Alan. "Bik...mama kemana?" tanya Sisil

"oh...tuan dan nyonya sedang keluar, sebentar lagi akan pulang" ucap pembantu itu

Sisil pun duduk di meja makan, ia hanya terdiam tatapannya kosong. "ini Non...dimakan dulu..." ucap pembantu itu meletakkan sepiring pie buah di hadapan Sisil.

"siapa yang membuat bi?"

"nyonya, tadi sebelum pergi, nyonya berpesan agar saya memastikan nona makan pie ini" ucap pembantu Sisil

"ini kue kesukaan Alan kan bi?" tanya Sisil pada pembantu itu

"iya Non...sebelum den Alan menikah pernah meminta dibuatkan kue ini namun nyonya belum sempat, dan selama setahun nyonya tidak pernah membuat ini lagi non"

Sisil menghela nafas, ia pun juga menyukai pie buah. Kue itu mengingatkan dirinya akan Alan.

"tapi kenapa mama membuat ini sekarang?"

"tadi nyonya hanya bilang, agar nona kembali tersenyum kalau dibuatkan makanan kesukaan nona" ucap pembantu itu

"terima kasih bi..." ucap Sisil

Sisil pun menghabiskan kuenya, kemudian ia kembali ke kamarnya. Ia kembali lagi memandangi foto Alan.

"terima kasih Al...kamu memberi aku keluarga baru yang begitu baik padaku, setelah ini aku tak ingin menikah lagi, aku sudah merasa bahagia bisa memiliki mama dan papa, mereka begitu menyayangiku"

Tiga hari berlalu, kondisi mamanya Sisil tetap tak berubah. Bahkan dokter mengatakan sudah tak ada harapan lagi. Jantung mamanya Sisil semakin hari semakin lemah.

Sisil pergi ke rumah sakit, ia ingin melihat mamanya walau hanya dari luar kaca. Dari jauh Sisil melihat papanya sedang berdebat dengan orang lain yang Sisil tak pernah kenal.

"sekarang...berikan Sisil padaku...aku akan menikahinya...tak ada lagi yang akan mau menikahi janda seperti Sisil, semua orang pasti menganggap ia bukan perempuan baik-baik" ucap orang itu

"jangan sekali-sekali kamu menyentuh Sisil...Hendra...!" bentak papanya Sisil

"Johan...Johan...lihatlah...semua akan mencibir keluargamu..." ucap Hendra

"aku tetap tak akan menyerahkan Sisil padamu...harusnya aku menghancurkanmu sejak dulu" tangan papanya Sisil terkepal

Tawa Hendra menggelegar, ia tidak peduli jika itu di rumah sakit. "serahkan Sisil padaku, atau aku akan mengambilnya secara paksa!"

"tidak akan pernah...!"

"baik jika kamu tidak mau memberikan Sisil padaku, aku akan menghancurkan seluruh keluargamu, termasuk Devi putri kesayanganmu itu"

"jangan sekali-sekali ganggu keluargaku!" Johan menarik kerah baju yang dipakai hendra, namun ditepis oleh Hendra. Johan pun mundur, jika ini bukan di rumah sakit pasti ia sudaha akan menghabisi Hendra.

"hahahahaha..." tawa Hendra menggema di lorong itu kemudian meninggalkan Johan.

Sisil mendengar itu semua, ia tak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi, siapa pria yang bersama papanya itu, semua pertanyaan memenuhi kepalanya.

Sisil perlahan melangkahkan kakinya mendekati papanya, perasaannya campur aduk, belum selesai kesedihannya, kini masalah yang tak pernah ia tahu menimpa mereka.

"Siapa orang itu pa?" pertanyaan Sisil membuat papanya terkejeut. Ia tak menyangka dari tadi Sisil sudah berada di rumah sakit.

"bukan urusanmu!" ucap papanya Sisil tegas, ia tak mau Sisil mengetahui semua masalah yang selama ini mereka sembunyikan kebenarannya dari Sisil.

.

.

.

B e r s a m b u n g

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya bestie...

Please like, komen dan votenya ya ya...

Ditunggu juga kiriman bunga dan kopi untuk Nona, terima kasih bestie reader kesayangan Nona.

1
gian 305
sisil itu munafik N lebay.... alasan trauma tp ena ena mau
Sri Ratmini
Luar biasa
Dea Dea
Buruk
pebri hastuti
Luar biasa
Ita rahmawati
ternyta blm sempet nikah
Ita rahmawati
baru baca tp kyknya bagus jd lanjuuuuttt
yusri sukiyatman
Luar biasa
Patrisia Seli
sisil ceroboh bikin tensi naik
Patrisia Seli
sisil yg bodoh
Ayudah
Ceritanya bagus Kak... marathon baca ini
Siti Nur M. Yahya
bagus 👍
Tika Panda
good
Kalsum
lanjut
Kalsum
dag dig dug
Kalsum
kasihan dery kenapa nadia gk mau kasi kesempat ke dua
Kalsum
sisil hamil
Kalsum
huuu seru dan tengang
Kalsum
jgn pisah nadia
Kalsum
waoooo dag dig dug
Kalsum
😃😃😃😃😃cemburu sm org udh g ada
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!