NovelToon NovelToon
HANTU ASRAMA

HANTU ASRAMA

Status: tamat
Genre:Horor / Dunia Lain / Mata Batin / Roh Supernatural / Tamat
Popularitas:21.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alma Kadier Carally

Saudara kembar tersebut mengira akan melewati masa SMA mereka di Asrama dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, seseorang membuka ruang musik tua yang mencurigakan itu. Sejak saat itu muncullah teror-teror maut yang merenggut murid satu per satu. Apakah kedua saudara kembar tersebut bisa menyelamatkan teman-temanya yang lain?! Yuk mampir.🙏


Terima kasih sudah berkenan membaca karya author. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara; like vote dan komen ya guys🙏🥰🫶🌹🌹🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alma Kadier Carally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 21

Davina menggelengkan kepala lalu mengangkat kembali pedangnya untuk menyerang Leon tanpa

menjawab pertanyaan gurunya satu kata pun.

Untuk hari ini saja, Davina rasanya malas sekali berlatih anggar atau sekedar mengayungkan pedangnya kearah musuh.

Bruuukkk.

Pedang anggar yang sedang dipegang oleh Davina mendadak terjatuh saat dia memejamkan matanya sejenak untuk menghirup nafas dan memperhitungkan kekuatan ayunan.

Matanya terpejam agak lama, dan selama sepersekian detik gadis itu terlihat seperti tidak bernafas.

Zlaaaassshhh.

Nafas Davina sempurna tercekat, saat melihat seorang gadis berambut panjang hitam berdiri di depan gadis lain yang sedang menangis. Gadis berambut hitam itu menatap dingin lewat kelopak matanya yang berdarah.

Satu hal lagi yang membuat Davina benar-benar tidak bisa bernafas, dia memakai baju putih abu-abu berlumuran darah. Dan, melayang!

“ Hiks…hiks…kumohon lepaskan aku… Aku tidak ingin berada di tempat ini… kamu tidak boleh mengambil tubuh dan hidupku ! Kumohon…”

Gadis berambut hitam itu menyeringai sejenak, menampilkan gigi-giginya yang berdarah dan tatapan mata penuh kegelapan.

“ Kamu harusnya mati agar aku bisa mendapatkan tubuhmu, anak manis. Kamulah yang membuka gerbang agar aku kembali dan sekarang kamu harus memberikan tubuhmu agar aku benar-benar kembali. Kalau kamu tetap keras kepala….”

Dia menghentikan kalimatnya untuk menunjukkan seringai gila ketika tangannya yang bebas mengeluarkan sebuah pisau.

“ Kamu akan tahu rasanya mati dengan tikaman pisau yang dahulu pernah menikamku.”

Dia melayang ke arah gadis di hadapannya. Di balik punggungnya terdapat sebuah luka gores yang warnanya merah kehitaman. Luka itu terlihat semakin melebar. ( Bayangin sendiri pemirsah😁)

Tangan panjangnya terayun ke udara, sebelum akhirnya mata pisau yang dipegangnya menimbulkan suara menyayat.

“ Aaarrrggghhh!!!”

“ Khe…khe…khe…”

Blaaassshhh

“ Ya Tuhan…” Davina buru-buru memberekan pedang anggarnya dan menatap Leon dengan pandangan yang tidak dapat dimengerti siapa pun.

“ Kakak, kurasa kamu bisa berlatih sendirian. Aku merasa tidak enak badan dan ingin beristirahat agar besok tidak membolos pelajaran. Tidak masalah, Kak Leon?”

Leon terlihat keberatan, sebelum akhirnya menganggukkan kepala.

“ Baiklah. Kurasa kamu memang butuh istirahat sebelum kamu berusaha untuk menggilas leherku untuk kedua kalinya, Davina.”

Davina tersenyum, bahkan nyaris menyengir lebar.

“ Terima kasih, kak Leon,” jawab Davina pelan dan dijawab dengan sebuah senyuman dan anggukan.

Davina berlari ke arah asrama meninggalkan latihan anggarnya tanpa izin terlebih dahulu kepada guru pembimbingnya. Bahkan, langkah kaki Davina dua kali lebih cepat dari biasanya untuk menghindari kemungkinan tertangkap basah oleh Sang Guru.

******

“ Kita harus memberitahukan kepada Kak Andre. Aku merasa ada yang tidak beres dengan Amanda sekarang,” kata Davina setelah mendengar cerita Danisa dan Retno.

“ Kurasa kalau yang bersama kita akhir-akhir ini bukanlah Amanda. Bisa jadi, kita dan seluruh murid sekolah dalam bahaya…” ucap Davina.

Davina berlari menuju ruang loker. Dia mendengar kabar dari beberapa kakak kelasnya yang mengatakan, bahwa Andre sudah kembali ke sekolah.

Bahkan, Davina tega meninggalkan Danisa dan Retno yang sedang mengantri di kantin hanya untuk menyampaikan beberapa hal yang menganggu pikirannya kepada Andre.

Senyuman Davina mengembang sempurna ketika melihat Andre tampak kesulitan memasukkan buku-buku yang dibawanya ke dalam loker.

Davina pun bergegas mendatangi kakak kelasnya itu. “ Butuh bantuanku, Kak?” tanyanya basa-basi.

Andre menoleh dan tersenyum ke arah Davina.

“ Aku tidak yakin kamu ingin membantuku, tapi tidak masalah juga.”

*

*

Jangan lupa like, vote dan komen ya guys. Terima kasih.🙏🥰🫶🌹🌹🌹

Bersambung

1
Lina Suwanti
mampir Thor...karena suka baca genre seperti ini
Namitha Mutiara
Keren thor 💫
Nur Fianti
Luar biasa
Alma KC: Terima kasih atas dukungannya🙏😍🌹
total 1 replies
Indra Nur Laraswati
Baru mamprr thor
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
bagus ceritanya 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
Alma KC: Terima kasih🙏🌹❤️
total 1 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
syukurlah Amanda selamat
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
sedih jg Andre meninggal 😭😭😭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
masih blm hilang jg tuh hantu Ana
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ayo Andre💪💪💪💪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Davina kemana 🤔🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
no koment ah
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
dah bnyk kejadian kok msh lelet sih dlm berpikir si Davina 😤😤😤
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
yg gercep donk biar gak keduluan sama Ayana lagi 🤦🤦
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ada apa ya 🤔🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ayo cepat donk kalahkan Ayana biar gak ada korban lagi 💪💪💪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
salah kamu jg Davina kenapa dingin ke semu orang jadi gak bnyk temankan jadinya 🤦🤦🤦
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
capek deh
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kok pihak sekolah gak heboh sih dngn Kematian siswanya
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
egois semua nya kl menurut saya
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
dah th dlm bahaya msh aja berdebat aneh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!