Ingin melihat Tim Nasional Indonesia bermain di panggung Piala Dunia? Simaklah! Jalu akan membawa kalian ke dunia yang tidak pernah kalian bayangkan sama sekali.
Di saat karirnya sebagai presenter sedang naik daun, Jalu harus menerima pil pahit yaitu pemecatan kerja tanpa alasan yang jelas dari pihak perusahaan, hal ini membuat Jalu sangat frustasi dan mengalami kemunduran dalam hidup.
Jalu memutuskan untuk menjadi seorang agen sepak bola dan perjalanan karirnya sebagai agen sepak bola akhirnya berjalan sangat baik tapi suatu ketika, semuanya mulai berubah dengan dimulainya penolakan perpanjangan kontrak agen - pemain dan pemutusan kontrak dari para pemainnya.
Pil pahit kedua Jalu telan kembali dan membuat hidupnya hampir hancur tapi pertolongan dari sang Ibu membuat karir Jalu sebagai agen sepak bola mulai bangkit kembali sampai Jalu di kenal sebagai seorang legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
Kick off pertandingan dari laga pembuka kompetisi Liga 2 Indonesia dilakukan tepat pada pukul 18.30 dengan pertandingan antara Persis Solo menjamu tamunya Putra Nusantara, klub yang baru saja berganti nama.
Sisi sebelah kiri lapangan di isi oleh para pemain Persis Solo yang mengenakan jersey berwarna merah dengan berbagai sponsor yang menempel di bagian depan bajunya.
Sementara sisi sebelah kanan lapangan di isi oleh tim tamu Putra Nusantara yang mengenakan jersey berwarna hitam dengan garis garis di bagian tertentu yang berwarna emas.
Pada bagian depan jerseynya hanya memiliki sedikit logo sponsor karena mungkin di sebabkan oleh klub yang baru saja berganti pemilik, meski pemilik sebenarnya adalah seorang anak dari keluarga konglomerat.
Duduk di tribun VIP tengah, Jalu melihat kedua susunan formasi yang di turunkan oleh kedua tim. Persis Solo menggunakan formasi yang sama persis dengan Putra Nusantara yaitu 4 - 2 - 3 - 1.
Melihat isi pemain dari Persis Solo, Jalu harus takjub karena mereka memiliki beberapa pemain yang berkualitas apalagi ada beberapa pemain yang sudah matang di panggung profesional persepakbolaan Indonesia.
Persis Solo : 4 - 2 - 3 - 1 (Eko Purjianto)
Kiper : Tri Nugroho (1)
Belakang : Lestaluhu (96), Fabiano (15), Miziar (26), Taufik (30)(C)
Gelandang : Kanu (19), Rumbino (99)
Serang : Jauhari (7) Poerba (18), Hamdi (14)
Penyerang : Beto (9)
Dari susunan starting eleven yang dimiliki Persis Solo, sudah terlihat dengan jelas perbedaan kualitas pemainnya bahwa banyak sekali veteran di tim Persis Solo.
Meski begitu, Jalu percaya bahwa jika ketiga pemainnya tampil baik, maka tim yang menang tetap akan Putra Nusantara mengingat kualitas dari ketiga pemain tersebut di tambahkan dengan kualitas kepelatihan dari pelatih Victor itu sendiri.
Saat ini, kualitas Noah berada di angka 62 berkat peningkatan dari kuota bulanan item peningkat pertumbuhan sebanyak 3 poin dengan tambahan 1 poin berkat kerja keras pribadinya.
Untuk kualitas Milo berada di angka 62 yang sama persis dengan Noah dan peningkatannya hanya di akibatkan oleh item peningkat pertumbuhan sebanyak 3 poin tanpa adanya peningkatan hasil kerja keras.
Untuk kualitas Prabu yang bermain sebagai gelandang bertahan, dia memiliki kualitas sebesar 65 yang mana ini sangat tinggi sekali dan di pertandingan ini juga merupakan pemain paling berkualitas.
Peningkatan sebanyak 4 poin ini merupakan hasil dari item peningkat pertumbuhan sebanyak 3 poin dan 1 poin hasil dari kerja kerasnya saat latihan.
Selain ketiga pemain yang kualitas nya meningkat, pelatih Victor juga memiliki banyak peningkatan pada kualitas kepelatihannya.
Pada bulan Oktober, kualitas kepelatihan Victor hanya berada di angka 60 tapi sekarang berada di angka 67 yang mana sudah jelas merupakan pelatih berkualitas di Liga Indonesia.
Peningkatan sebanyak 7 poin itu bisa di tebak dengan mudah dari mana asalnya. 3 poin sudah di pastikan berasal dari item peningkat pertumbuhan dan 4 poin sisanya pasti hasil dari mimpi yang di cerna oleh Victor dengan sangat baik.
Mimpi itu di ciptakan oleh item pengetahuan yang sebelumnya di dapatkan dari hadiah kedua setelah penandatanganan kontrak klub - pelatih terselesaikan.
Putra Nusantara : 4 - 2 - 3 - 1 (Victor)
Kiper : Reky (1)
Belakang : Al Ghuzat (17), Lasinari (3), Setiawan (16), Indra (15)
Gelandang : Kurniawan (24), Eswara (6)
Serang : Noah (28), Zamrun (7), Milo (30)
Penyerang : Saha (10)
Untuk susunan pemain Putra Nusantara, meski tak banyak pemain veteran seperti yang di miliki Persis Solo, setidaknya kualitas veteran mereka juga tidak sembarangan.
Seperti Zamrun dan Saha yang pengalamannya sudah sangat matang di arena profesional sepak bola Indonesia. Kedua kekuatan ini akan membuat lini serang Putra Nusantara sangat mematikan.
Selain itu, di bagian gelandang bertahan duet antara Prabu dengan Ikhsan Kurniawan juga akan membuat lini tengah Putra Nusantara sangat stabil.
Kekurangan yang di miliki Putra Nusantara ada di bagian pertahanan saja dan menurut perhitungan Jalu, kuota pemain asing yang akan di manfaatkan oleh klub Putra Nusantara jika mereka promosi ke Liga 1 Indonesia adalah mendatangkan seorang bek tengah.
.....
Duduk dengan tenang di tribun VIP tengah, Jalu menonton pertandingan dengan sangat nikmat karena tak menyangka bahwa permainan yang di perlihatkan oleh Putra Nusantara begitu mengalir dan nyaman di tonton.
"Mon, apakah kamu sudah tahu bahwa kematangan dari sistem permainan Victor sudah seperti ini?"
"Hahaha, aku sudah tahu mengenai hal ini, bahkan aku sering berkomunikasi dengan ketiganya bahwa mereka juga sama terkejut nya denganmu mengenai kenapa pelatih Victor bisa sangat berkualitas seperti ini."
Melihat bola yang di oper kesana kemari membuat Jalu merasa bahwa ini bukan pertandingan Liga 2 Indonesia sama sekali karena permainan yang terlihat begitu cair di tambah dengan pergerakan para pemain yang selalu pas dengan kondisi dan situasi di lapangan.
Pada menit ke 17, Jalu berdiri dari duduknya saat melihat Prabu yang berhasil melakukan tekelan bersih ke arah pemain lawan yang sedang menguasai bola.
Yang membuat Jalu senang dan bahagia adalah bolanya ternyata berhasil di kuasai oleh Prabu saat tekelan bersih itu berhasil di lakukan.
Dengan posisi berdiri, Jalu melihat Prabu yang berada di area tengah melepaskan umpan terobosan ke sisi kanan dan di sana Milo beradu lari dengan veteran Abduh Lestaluhu.
Muda dan cepat, itulah Milo saat ini. Milo akhirnya mendapatkan bola dengan mudah dan saat Abduh Lestaluhu ingin mengambil bola dari kaki Milo, Milo dengan pergerakan tubuh yang sangat fleksibel dan kontrol bola di kakinya yang lengket berhasil menghindari aksi yang di lakukan Abduh Lestaluhu.
Mulai menggiring bola dan meninggalkan Abduh Lestaluhu, Milo masuk ke dalam dan tepat di garis kotak penalti, sebelum Fabiano mendekat untuk menutup ruang tembak, Milo melepaskan tembakan dengan kaki kirinya.
Jalu melihat dari atas bahwa bola melengkung dengan sangat indah dan mengarah langsung ke arah pojok sebelah kanan dari posisi kiper.
Dengan usaha lompatan sang kiper, bola yang di lepaskan oleh Milo itu masih belum bisa terselamatkan dan akhirnya tetap bersarang di dalam gawang Persis Solo.
Melihat tembakan Milo menjadi sebuah gol di menit ke 18, Jalu segera bertepuk tangan dan melihat ke belakang dimana para keluarga sudah juga ikut berdiri.
"Kakek lihat, dia cucumu mencetak gol!" Ramon berteriak sambil memeluk Kakeknya Milo.
Melihat suasana yang hangat dan harmonis ini, Jalu merasa apa yang di lakukan nya selama ini benar dengan menjaga hubungan tetap baik baik saja supaya momen ini bisa tetap terjaga.
'Milo mencetak gol dan Prabu memberikan assist. Meski begitu, aku tidak akan mengucapkan selamat kepada keluarganya karena takut satu pihak yaitu keluarga Noah tersinggung, lebih baik tunggu saja sampai ini selesai, apalagi mungkin Noah juga mencetak gol di pertandingan ini.'
