SEVEN R : Anak Genius
Halo.....salam kenal dari author abal abal. mencoba menulis lagi untuk yang kedua.
semoga saja dapat menjadi penghibur untuk para pembaca.
ingat ya cerita ini hanya lah fiksi, hanya sekedar hiburan semata. yuk ikutin alur ceritanya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Seorang wanita sedang berlari dalam keadaan hamil tua. Demi meloloskan diri dari para penculik.
"Aku harus kuat, aku harus selamat demi anak anakku. Ya Allah tolong kirim kan malaikat penolong aku tidak ingin anak anakku kenapa kenapa," gumam wanita itu sambil berderai air mata.
Wanita itu terus berlari sambil memegangi perutnya. Merasa tidak kuat lagi wanita itu pun bersembunyi dibalik semak semak. hingga para penculik itu tidak dapat menemukan nya. Tak lama wanita itu pun pingsan.
Para penculik pun kembali ke gudang itu dengan tangan kosong.
Tak lama ketua penculik itu menelepon bos nya. Saat telepon terhubung dan di jawab oleh orang di seberang sana.
"Ya halo ada apa?" Terdengar suara seorang wanita yang tak lain adalah adik dari wanita yang di kejar tadi.
Wanita ini bernama Monica dan kakak nya bernama Monalisa. Keduanya adalah saudara kembar identik namun sifat mereka berbeda jauh. Monica seorang yang penuh ambisi dan selalu iri dengan apapun yang di miliki oleh kakak nya.
Sedangkan Monalisa seorang yang lemah lembut sopan santun dan selalu baik pada semua orang termasuk adiknya. walaupun ia tau adiknya sangat jahat kepadanya.
"Ha-halo bos, tawanan kita kabur bos."
"Apa? Bagaimana bisa?" Teriak suara dari seberang sana.
Hingga sang ketua penculik itu menjauhkan handphone nya karena suara yang begitu memekakkan telinga.
"Kami juga tidak tahu bos, waktu kami tinggal sebentar tawanan sudah tidak ada."
" Saya tidak mau tau ya, cepat cari sampai dapat." dan panggilan pun berakhir.
"Sial, bisa gagal rencana ku untuk mendapatkan Darmendra," Monica pun membanting ponsel nya ke ranjang.
.
.
Sementara di rumah kediaman keluarga Henderson, Darmendra yang mendapat kabar dari sang Daddy langsung bergegas pulang.
Karena ia ada pertemuan bisnis dengan kolega nya di luar negeri. Walaupun Darmendra belum mencintai istrinya tapi ia sangat menghargai dan menghormati istrinya karena telah mengandung anak nya.
Ya pernikahan nya dengan Monalisa tidak di dasari dengan cinta, meskipun begitu ia berusaha untuk mencintai istrinya itu. Mendengar kabar istrinya di culik tentu saja membuat nya panik.
Sesampainya di kediaman nya Darmendra langsung mencecar berbagai pertanyaan kepada Daddy nya Jordan Henderson.
" Bagaimana Mona bisa di culik Dad?" tanya Darmendra panik.
" Daddy juga kurang tau kronologi nya, Daddy dapat telepon dari pengawal istri mu katanya Mona di culik."
"Dimana pengawal itu sekarang?"
"Ada di rumah sakit, dia mengalami luka tusuk demi menyelamatkan nyawa istri mu."
"Aku harus cari pelaku nya tak peduli ke lubang semut sekalipun." Darmendra mengeram dia tidak akan melepaskan orang yang telah mencelakai istri nya.
Monalisa saat ini berada di sebuah rumah sakit di pinggir kota. Saat ia pingsan ia di tolong oleh seorang gadis remaja yang kebetulan baru pulang dari sebuah acara perpisahan sekolah.
Gadis itu bernama Divya Dewi Aurora. seorang gadis cantik yang baru lulus SMA, dan baru berusia 17 tahun. Biasa di panggil Diva.
Diva yang tinggal sendiri karena ia yatim piatu, ayah dan ibunya meninggal sejak ia berusia 12 tahun.
Orang tuanya meninggal karena kecelakaan tunggal dan meninggalkan harta warisan yang banyak untuk Diva. Rumah tanah dan tabungan di bank.
"Apakah nona keluarga pasien?" tanya dokter yang menangani Monalisa.
"Benar dok saya adiknya nya," Diva terpaksa berbohong demi orang yang telah di tolong nya.
"Pasien harus segera di operasi demi menyelamatkan anak dalam kandungan nya. untuk ibunya sangat tipis harapan untuk selamat."
"Lakukan saja yang terbaik dok."
"Baik nona, silahkan tanda tangan di sini," dokter menyerah kan berkas yang akan di tandatangani,
"Dan silahkan urus administrasi nya nona," pinta dokter.
"Baik dok terima kasih." Diva segera mengurus administrasi nya setelah itu ia kembali lagi.
Di depan pintu ruang operasi Diva begitu gelisah, sudah tiga jam operasi berlangsung tapi belum juga ada tanda-tanda dokter akan keluar. Lampu di ruang operasi masih menyala menandakan operasi masih belum selesai.
"Ya Allah semoga mereka semua selamat (ibu dan anak). Siapa pun dia aku akan tetap menolong nya."
Operasi berlangsung hingga beberapa jam baru lah dokter itu keluar. Diva langsung menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan kakak saya Dok?" Tanya Diva, dokter menghela nafas.
"Maaf kami hanya bisa menyelamatkan anak anak nya. Dan ibunya meninggal dunia setelah operasi selesai. Maaf kami kami sudah berusaha semampu kami, tapi nyawa seorang hanya Tuhan lah yang tahu."
"Anak anak? maksud dokter?" tanya Diva.
"Ya dia melahirkan anak kembar 7 laki laki dan Alhamdulillah bayi nya semua sehat." Diva tak mampu lagi berkata kata.
"Kalau begitu saya permisi kalau perlu apa apa temui saya di ruangan saya," kata dokter lagi.
Dokter pun akhirnya berlalu. Diva masih diam terpaku di tempatnya kaki nya terasa tidak lagi berpijak di lantai. Diva pun terduduk di lantai. Seorang perawat lelaki datang menghampiri nya.
"Apakah jenazah akan di urus sekarang?" Tanya perawat itu.
"Baiklah urus saja sekarang, tidak ada yang ingin di tunggu lagi." Hari ini juga jenazah Monalisa pun di kebumikan.
Diva memberikan nama pada nisan Monalisa dengan atas nama Dara Arini. karena Diva juga tidak tau siapa yang telah di tolong nya tak ada identitas apa pun pada wanita itu. Hanya sebuah kalung dan cincin kawin saja yang ada.
Diva masih berada di makam Monalisa, sedangkan orang orang yang turut mengantarkan kepergian Monalisa ke peristirahatan terakhir semua sudah pulang hanya tinggal Diva seorang diri.
"Istirahat yang tenang kak, aku janji akan merawat anak anak kakak dengan baik. semoga kakak di terima disisi Nya." gumam Diva
Diva sekarang berada di ruang rawat bayi. ia melihat bayi bayi mungil nan tampan.
"Semoga suatu saat aku bisa mempertemukan kalian dengan ayah kandung kalian," gumam Diva dalam hati. Lalu ia keluar dari ruangan itu menemui dokter di ruangan nya.
Tok ...
Tok ...
Tok ...
"Masuk," perintah suara dari dalam. Diva pun masuk dan duduk berhadapan dengan dokter itu. "
Ada yang bisa saya bantu nona?" tanya dokter.
"Begini dok, tentang anak anak kakak saya apakah bisa di buatkan akta kelahiran atas nama saya? saya akan merawat anak itu."
"Bisa saja nona. kami akan urus atas nama nona. Kalau boleh tau siapa nama nona?"
"Divya Dewi Aurora dokter."
"Baiklah nona Divya saya akan urus dalam 3 hari."
"Terima kasih Dok kalau begitu saya permisi." Dokter pun mengangguk.
...
Jangan lupa tinggalkan jejak like komen dan subscribe.
Insha Allah akan update setiap hari. tapi waktu nya tidak menentu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Kalsum
ternyata 7R bukan anak kandung diva.baru baca thoor habis baca anak hakker jenius anakku
2024-11-02
1
Tiasni Nellu
keten divya, semoga sukses menjadi ibu si kembar 7.
2024-11-16
1
Imama Prastoto
salam kenal ijin baca ..
2024-10-25
1