NovelToon NovelToon
Mengubah Cinta Masa Lalu

Mengubah Cinta Masa Lalu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:367.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Aku yang dikhianati sahabat dan suamiku kembali ke masa lalu. Aku tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan mereka lagi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21(Pov Dinda)

Seminggu sudah setelah kepergian mas Dino kembalinya mas Dino ke Amerika. Tetapi dalam seminggu itu mas Dino selalu melakukan video call dengan keluarga. Aktivitas kami pun tetap berjalan kembali seperti biasanya.

Hari ini aku ke perpustakaan, setelah jam pelajaran pertama selesai karena ada tugas sejarah yang harus aku kerjakan. Aku meminta Loly dan Sita untuk menemaniku tetapi katanya mereka ingin membeli jajanan di kantin terlebih dahulu dan akan menyusulku kemudian. Di perpustakaan cukup sepi mungkin bisa kuhitung dengan jari siswa yang ada di dalam sana, mereka duduk saling berjauhan. Aku mengambil kartu masuk dari bu Naya pengurus perpustakaan, lalu mencari tempat duduk di lorong ke tiga yang sulit dijangkau oleh bu Naya. Sedangkan siswa yang lain berada di lorong pertama, jarak tempat duduk mereka lumayan dekat sehingga kalau mereka ribut, bu Naya akan langsung menegur mereka. Ruangan ini juga cukup luas dan di batasi dengan lemari-lemari buku yang sangat tinggi. Buku-buku di dalam juga beraneka ragam, ada novel, majalah, resep masakan, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk menambah literasi membaca para siswa. Aku memilih buku sejarah terlebih dahulu dan mengatur posisi duduk di tempat yang telah aku tentukan. Aku membaca setiap halaman dan mencocokkan dengan soal yang di berikan pak Denis. Sudah lima menit aku menunggu, tetapi Sita dan Loly belum muncul juga. Apa mungkin mereka lupa karena keasyikan ngobrol di kantin. Aku melihat jam di dinding waktu istirahat masih 15 menit lagi. Karena aku telah selesai mengerjakan soal sejarah, aku mengembalikan buku itu pada tempatnya dan memutuskan untuk kembali ke kelasku. Namun saat akan mencapai pintu keluar perpustakaan, tanpa sengaja aku bertabrakan seseorang dari depanku yang ingin masuk ke dalam perpustakaan ini. Aku sempat terjatuh begitupun dengan orang itu. Aku segera bangun dan membersihkan rok ku yang kotor lalu mengulurkan tanganku untuk membantu orang itu berdiri.

"Ia menerima uluran tanganku."

"Makasih ya," suara yang sangat familiar bagiku. Saat wajah kami bertemu aku segera menarik tanganku dengan cepat sehingga membuat nya tersentak kaget. Itu karena orang yang sedang aku tolong saat ini adalah Alice. Selingkuhannya Lex. Wajah Alice masih begitu polos. Ia juga masih mengenakan kacamata lamanya. Itu karena Alice tahu berdandan saat kami bersama-sama di kelas dua SMA. Aku yang menyarankannya untuk melepaskan kacamatanya, yang membuat mata cantiknya tertutup. Dengan bodoh nya aku membelikannya perlengkapan make up dan menyuruh nya untuk berlatih berdandan. Tapi kenapa harus secepat ini kami bertemu. Alice menatapku kebingungan saat aku melangkah mundur untuk menjauhinya karena saat itu dia tidak mengenal siapa aku.

"Kamu kenapa?" Aku menghentikan tangan Alice yang akan menyentuhku.

"Maaf, saya buru-buru."

"Hei, tunggu!" Aku tidak mempedulikan panggilannya. Saat ini yang kupikirkan adalah menjauh darinya. Aku berhenti di taman di samping gedung kelas yang lumayan sepi. Sepertinya anak-anak lain jarang ke tempat ini. Aku jalan mendekati satu bangku yang ada di taman tersebut. Aku duduk sambil menangis tersedu-sedu. Melihat wajahnya membuatku mengingat penghianatan yang mereka lakukan padaku. Dan penghianatan itu dilakukan sejak kami SMA. Meskipun kadang kala aku cemburu dengan kedekatan mereka tetapi aku tidak pernah menaruh rasa curiga sedikit pun pada hubungan mereka itu. Betapa bodohnya diriku.

Aku tertegun saat seseorang menyodorkan sebuah sapu tangan di depan wajahku. Aku mengangkat wajahku untuk memastikan siapa orang itu.

"Leo?"

"Kenapa ya setiap kali bertemu, aku selalu melihatmu menangis." Aku menerima sapu tangan itu dan membersihkan wajahku yang sudah sangat kacau.

"Apa saat di dalam kelas kamu melihatku menangis?" Leo tidak menjawabku. Dia mengambil posisi dan duduk di samping ku.

"Kau tahu jika kau terus menangis orang-orang akan datang dan berkerumun di sini melihatmu karena suara tangisanmu itu sangat besar."

"Kenapa kamu bisa ada di sini? Apa kamu mengikuti aku?"

"Untuk apa aku mengikuti mu. Seharusnya aku yang bertanya kenapa kamu bisa ke sini dan mengganggu istirahat siangku."

"Apa? Aku tidak mengganggumu."

"Aku sedang tidur di bawah pohon itu, tapi tangisan mu itu menggangguku."

"Aku tidak tahu."

Entah kenapa hari ini Leo lebih banyak bicara dan mengomel padaku. Padahal biasanya dia akan berbicara dengan sangat dingin. Kata-katanya tak banyak. Palingan hanya satu kata saja, seperti ia, tidak, mungkin, atau kata lainnya. Kalau nggak hanya ekspresi wajah yang dia tunjukkan. Tanpa sadar aku menertawakan dirinya.

"Tadi nangis sekarang malah ketawa. Jangan-jangan kamu sudah gila." Katanya sambil memegang keningku memastikan suhu tubuh ku. Aku merasa malu akan tindakannya yang tiba-tiba itu, bahkan wajah kami sangat dekat.

"Aku baik-baik saja, " aku menyingkirkan tangannya dari keningku.

"Aku hanya merasa lucu. Biasanya kalau aku bertanya padamu pasti jawaban mu begini, Apa....tidak...iya...baiklah...oke." Kataku sambil mencontohkan dirinya.

"Suka-suka aku lah. Dasar cengeng."

Lonceng tanda berakhirnya istirahat pertama berbunyi.

"Ayo masuk!" Ajakku pada Leo.

"Kamu duluan saja. Tapi bersihkan dulu wajahmu itu." Aku membersihkan wajahku dengan benar agar tidak terlihat habis menangis. Setelah itu aku pergi meninggalkan Leo sendiri di taman itu. Teman-teman ternyata sudah masuk semua dan hanya bangku ku dan bangku Leo yang kosong.

"Kamu dari mana?"

"Aku dari perpustakaan." Kataku berbohong.

"Kami sudah mencarimu disana, tapi tidak ada."

"Kalian sendiri yang lama, mungkin saat kalian masuk aku sudah keluar."

"Lalu tugasmu sudah selesai?" Aku baru teringat kembali kalau buku tugasku ketinggalan. Aku menepuk keningku pelan merasa terlalu teledor.

"Aku lupa bukunya, sepertinya tadi tertinggal di perpustakaan. Aku harus pergi mengambilnya."

Saat aku hendak bangun, Sita menghentikan aku.

"Nanti saja kita cari sama-sama. Ibu Anisa di depan pintu tuh." Aku melihat di depan pintu dan benar kata Sita. Aku mengurungkan niatku dan duduk kembali. Leo juga masuk bersamaan dengan bu Anisa lalu berjalan ke tempat duduknya. Mata kami saling bertemu. Ia mengatakan sesuatu dengan nada yang berbisik sebelum duduk di tempat.

"Dasar cengeng."

1
Endang Supriati
lagian msh sma aja pacaran! sekolah aja yg bener!! terus kuliah sampai selesai.
ansk perempuan klu pacaran RUSAKKKK.
Alfaris Crispy
aku yg tingginya 165..bb 65..udah kaya samsak.. apalagi yg 150 udah kaya bola... thor tambah lg pengetahuan nya...biar makin updol..novelnya
RenSya: Diterima masukannya
Maaf jika banyak kurangnya🙏
total 1 replies
paty
emang di kehidupan sebelumnya dinda tdk ingat dg leo
paty
dinda dr awal lo sdh dibohongi sm lex n gak tau jg knp lex nikahi lo
Nurlaili hasanah Laili
kelanjutan ceritanya kmana y...alex sama alice
RenSya: Makasih sudah mau berkomentar
Di sini Dinda tidak ingin terlibat lagi dengan masa lalunya.
Dia tidak ingin punya hubungan lagi dengan Lex maupun Alice.
total 1 replies
Ni Ketut Patmiari
duh kasian bgt...
Ni Ketut Patmiari
🥰
Ni Ketut Patmiari
sama siapa akhirnya Dinda .. pnasaran
Ni Ketut Patmiari
ngarep nya ama leo sih, tp susah kondisi nya yak
Ni Ketut Patmiari
brarti Leo jg trans ya
Ni Ketut Patmiari
bener kan si katlin
Ni Ketut Patmiari
jgn2 katlin pelakunya
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
R yuyun Saribanon
thor.. sandwich itu artinya roti yg di apit.. berisikan sayuran, keju, irisan daging, telor..ko elu malah bikin dagelan sandwich di lapisin selai strawberry ... cari tau dulu kalau bikin cerita
RenSya: makasih untuk sarannya maaf jika ada kesalahan akan saya perbaiki🙏
total 1 replies
An'ra Pattiwael
crt bgm ni nga ynyambung
RenSya: Tapi masih ada hubungan nya mbak
Ini kisahnya tentang kehidupan Dinda yang ingin diubah nya. Dia tidak ingin terikat dengan Alice maupun Lex lagi.
Yang ingin saya ubah adalah tentang penggunaan kata *aku* yang akan diganti kan dengan versi orang ketiga *Dia/Ia
RenSya: maaf jika ada ketidaknyamanan saat membaca
total 3 replies
Lyssa Ly Alex
Luar biasa
Yenisia Afila
jangan bilang leo itu lex ya thor
Safira Safiraa
sangat menarik
Hikam Sairi
baca
Jasmin Melor
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!