Adelia Embun Chalandra mengalami kecelakaan mobil saat dia pulang dari camping dengan teman kampusnya. Namun, siapa sangka saat dia membuka matanya dan tersadar bahwa rohnya tidak mampu memasuki tubuhnya kembali. Berkali-kali dia mencoba untuk masuk ke dalam tubuhnya namun entah mengapa seakan ada sesuatu yang membuat dia ditolak oleh tubuhnya sendiri. Dalam keputusasaan Adelia, dia justru mengetahui banyak rahasia yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya. Selain itu dia juga bertemu dengan sosok pria yang mampu melihat bahkan menyentuh roh seperti dirinya.
Bagaimana kelanjutannya, yuk simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Malam itu juga asisten Deon membawa bibinya yang seorang cenayang untuk melihat apa yang terjadi dengan tuan mudanya dan juga arwah gadis yang mengikutinya.
"Jadi dia yang sudah mengikuti anda tuan," tunjuk cenayang itu yang ternyata mampu menunjuk sosok Adelia yang duduk di samping raka.
Raka tentunya senang karena dia menyangka bibi Deon mampu melihat sosok Adelia.
"Jadi kamu mampu melihat sosoknya?" tanya Raka sumringah.
"Tidak tuan muda," jawaban bibi cenayang seketika membuat Raka langsung menciut. Awalnya dia sudah bahagia mendengar cerita bibi cenayang. Akan tetapi kini dia merasa putus harapan.
"Lalu bagaimana bisa kamu menunjuk dengan tepat dia berada di mana?" tanya Raka penasaran. Begitu juga dengan Adelia. Arwah cantik juga itu tampak antusias melihat ke arah bibi cenayang.
"Saya hanya bisa merasakan keberadaannya. Tetapi saya tidak mampu melihatnya tuan. Dan sepertinya rasa merasa diantara kalian ada sebuah ikatan kuat kenapa kalian bisa saling melihat dan menyentuh satu sama lainnya," ucapan ini membuat raka penasaran.
"Apakah kami dulu pernah bertemu? Namun aku merasa kita tidak pernah melakukan itu. Aku saja tinggal di luar negeri sejak kecil,". ucapan Raka seketika terhenti. Dia menjadi teringat akan sosok gadis yang pernah menolongnya waktu itu.
Raka menatap ke arah Adelia yang berusaha melihat wajah Adelia. Dia kembali flashback ke masa lalu.
"Sepertinya anda akan segera menyadarinya tuan. Saya melihat ada ikatan yang kuat antara tuan dengan arwah ini. Seperti sudah digariskan oleh ikatan takdir," jawab bibi cenayang.
Adelia tampak bingung dengan ucapan bibi cenayang. Akan tetapi raka justru ingin memastikan sesuatu.
......................
Kediaman keluarga Pratama.
"Kamu baru pulang nak?" tanya sang mama kepada putra pertamanya.
"Iya ma."
"Duduklah sini, papa ingin bicara sama kamu," suruh papanya kemudian Gilang mengambil tempat duduk sofa di depan kedua orang tuanya.
"Memangnya ada apa pa, ma?" tanya Gilang karena tidak biasanya orang tuanya meminta dirinya berdiskusi kalau tidak ada yang penting sekali untuk dibahas.
"Papa ingin menjodohkan kamu dengan putri tunggal keluarga Chalandra," ucap tuan Pratama to the point.
Gilang seketika mengerutkan keningnya. Kenapa menjadi mendadak seperti ini. Ada masalah apa sebenarnya?
"Tunggu, maksud papa, dengan putri tuan Bagas Chalandra?" tanya Gilang memastikan.
Dia hanya ingin kejelasan jika saja dirinya tidak lagi salah dengar.
"Benar sekali, sayang," sahut nyonya Pratama.
"Tapi tunggu dulu pa, ma. Aku mau bertanya terlebih dahulu. Apa yang menyebabkan kalian ingin menjodohkan aku. Kenapa mendadak seperti ini?" tanya Gilang penasaran.
Tuan dan Nyonya Pratama saling pandang kemudian nyonya Pratama mempersilakan suaminya untuk menjelaskan duduk permasalahannya kepada putra mereka.
"Kami mengadakan kerjasama. Perusahaan CH mengalami penurunan dan mereka membutuhkan dana untuk itu. Akan tetapi kamu juga ingin jaminan yang jelas. Bukankah dengan penyatuan kedua keluarga akan membuat hubungan semakin erat. Kurasa perusahaan CH bisa kita miliki jika kamu menikah dengan putri tunggal dari Bagas Chalandra," jelas tuan Pratama.
Gilang tersenyum mendengar rencana papanya tersebut. Dan memang itulah yang juga dia inginkan. Meskipun harus ada hari yang terluka nantinya. Gilang tidak peduli, karena tujuan dia memang juga ingin memiliki Adelia.
"Aku setuju pa, karena sebenarnya aku dan Adelia Embun Chalandra, putri tunggal keluarga Chalandra itu sudah berpacaran cukup lama."
Pengakuan Gilang membuat kedua orang tuanya terkejut. Mereka tidak menyangka jika putranya sudah selangkah lebih dulu. Ini adalah awal yang bagus untuk bisa mendapatkan hati dari Bagas Chalandra.
"Bagus, bagus sekali putraku. Kamu bisa membuat Bagas Chalandra menerimamu lebih cepat dan tidak perlu berlama-lama lagi. Kita akan melamar Adelia untukmu nak," ucap tuan Pratama dengan senyum mengembang.
"Namun masalahnya, Adelia sekarang dalam keadaan koma pa, ma. Dia mengalami kecelakaan beruntun dan masih belum sadarkan diri," sekali lagi pengakuan Gilang membuat kedua orangnya syok. Bagaimana bisa mereka melamar orang yang sedang koma.
Namun Gilang mempunyai tujuan yang lain. Ini hanyalah sekedar waktu saja untuk Adelia segera bangun dan bisa dia nikahi nantinya.
"Nggak apa-apa pa, ma, biar nanti aku yang bicarain dengan om Bagas. Aku mencintai Adelia. Dan om Bagas pasti bisa mengerti hal itu. Semoga papa dan mama bisa segera melamarkan Adelia untukku," ucap Gilang Pratama dengan senyuman.
❤️❤️❤️
TBC