NovelToon NovelToon
Hunter System

Hunter System

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Solo Leveling
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: MeowMoe

IG : @_meowmoe_

🥇Juara 1 - lomba menulis : Hunter X Dungeon

Hunter System (Sistem Pemburu)

Di balik sebuah gerbang Dungeon terdapat beragam monster yang berasal dari dunia lain.
Monster-monster yang kapan pun siap menginvasi umat manusia di Bumi.

Alvin, seorang Hunter berperingkat rendah yang selalu diejek oleh teman-temannya saat masih berada di Akademi Hunter, hampir saja tewas di dalam sebuah Dungeon saat rekan dalam tim raid mengorbankannya sebagai umpan pada para monster.

Saat sekarat, Alvin tiba-tiba mendengar suara robot elektronik terngiang di kepalanya.

["Aku adalah Sistem Pemburu, aku akan membantumu memburu para monster dan makhluk apa pun yang mengganggumu."]

Walaupun Alvin meragukan suara dari sistem yang telah masuk ke dalam pikirannya, pada akhirnya ia menerima bantuan Sistem Hunter, yang berjanji akan menjadikannya sebagai pemburu terkuat di dunia. Seorang pemburu yang akan menghabisi seluruh monster di Dungeon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeowMoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 - Penyintas Dungeon

Semua orang, terutama hunter dari Asosiasi yang menjadi penjaga gerbang, tekejut saat melihat sosok seorang hunter keluar dari gerbang dengan dipenuhi banyak luka di tubuhnya.

Mereka kemudian mengenalinya sebagai hunter peringkat F yang ikut melakukan raid bersama para hunter dari Asosiasi, Alvin Rufino.

.........

Alvin yang tampak sekarat itu langsung terjatuh saat ia baru melangkahkan kakinya beberapa langkah saja dari gerbang.

Robert dan Erfhina Xavier yang masih berada di sekitar gerbang dan memang masih berada di sana untuk menunggunya, langsung berlari menghampiri Alvin dan memeriksa kondisi tubuhnya.

"Dia terluka sangat parah! Cepat bawakan tandu!" seru Robert setelah melihat sekilas luka-luka menganga di tubuh Alvin.

Erfina, yang kebetulan memiliki job Healer, saat melihat ada seorang hunter terluka parah seperti itu, tentu saja langsung menggunakan healing skill untuk membantu menyembuhkannya.

Apalagi, ia sudah lumayan mengenal Alvin. Anak dari asisten pribadi bos nya yang sejak dulu memang sangat sering di bantu bos nya itu saat masih berada di Akademi Hunter.

Erfhina tentu saja langsung menggunakan kemampuan terbaiknya untuk menyelamatkan Alvin. Ia bahkan langsung menggunakan skill pamungkasnya agar Alvin bisa segera pulih.

Merasakan ada aura hangat dari sihir penyembuh Erfhina, Alvin memejamkan kedua matanya, merasakan proses penyembuhan yang Erfhina lakukan pada dirinya.

Sembari menunggu proses penyembuhannya, Alvin mulai berbicara pada Sistem.

'Kau gila! Aku benar-benar mau mati karena kau terlalu berlebihan!'

["Tsk... Kau sendiri yang meminta agar aku membuatmu memiliki bekas luka layaknya sehabis dikeroyok monster Dungeon peringkat B, kan?"]

Mendapat jawaban itu, Alvin mengingat kembali bagaimana ia terluka parah saat bertarung melawan para lebah. Tapi, luka-luka itu bahkan tidak separah saat Sistem Pemburu memberikannya bekas luka seperti yang saat ini dideritanya.

Ia tiba-tiba merasa ngeri dengan Sistem Pemburu itu. Sistem dapat melukainya hanya dengan memanipulasi energi Mana di dalam tubuhnya.

'Ngomong-ngomong, kau tidak berniat untuk membunuh ku, kan?'

["Jika kau menggunakan kekuatan mu dengan salah, aku mungkin akan melakukannya."]

'...'

......................

Ketua tim pengawas gerbang kembali mendekat sembari membawa beberapa botol health potion setelah ia tadi melihat kondisi Alvin bersama Robert dan Erfhina.

Setelah beberapa luka di tubuh Alvin mulai menutup, ketua tim pengawas buru-buru memasukkan health potion kedalam mulut Alvin setelah mendapat tanda dari Erfhina.

"C-cukup, t-terima kasih...," ucap Alvin saat ia sudah menghabiskan 3 botol health potion yang terasa sangat pahit menyengat di lidahnya.

Melihat Alvin membuka kedua matanya kembali, ketua tim pengawas buru-buru bertanya padanya, "Apa yang terjadi? Di mana hunter lainnya?"

"Tim.. pe...meriksa gerbang s-sepertinya salah mengidentifikasi. I-ini gerbang Dungeon peringkat B." ucap Alvin dengan suara pelan dan terbata-bata.

Ia masih merasakan sakit yang amat sangat di sekujur tubuhnya. Ia bahkan merasa hendak kehilangan kesadaran walaupun Erfhina dan health potion sudah berusaha menyembuhkannya.

"Apa?!" ketua tim terkejut.

Sementara Robert dan Erfhina yang sudah tahu kebiasaan buruk Asosiasi dalam mengidentifikasi peringkat Dungeon, langsung mendecakkan lidah mereka secara hampir bersamaan.

"Lalu, dimana yang lain?" tanya ketua tim lagi.

"M-mereka... meminta ku untuk pergi... M-merka sedang ber-bertarung di dalam."

"A-apa?! Kenapa mereka tidak keluar dulu dan meminta bantuan?"

"Anda sebaiknya mencari bantuan sekarang." Potong Robert, saat ia melihat Alvin kesulitan bicara dan juga wajahnya kembali memucat, hampir seperti saat ia baru keluar dari gerbang.

"A-anda benar...," ucap ketua tim pengawas yang juga melihat Alvin tampak sekarat. Ia pun langsung berdiri dan pergi menghampiri para bawahannya.

Pria itu berbicara dengan suara nyaring pada mereka, meminta mereka untuk menghubungi kantor Asosiasi dan beberpa guild besar agar segera datang membantu.

Mendengar apa yang ketua tim pengawas katakan, para jurnalis yang memiliki telinga dan intuisi tajam, langsung merekam pembicaraan itu, juga mengambil gambar Alvin lebih dekat.

Namun, saat keadaan di depan gerbang mulai gaduh, kejutan lain mereka dapatkan.

Gerbang Dungeon itu tiba-tiba lenyap.

Semua orang yang berada di sana terdiam, menatap udara kosong dimana gerbang sebelumnya berada.

"G-gerbangnya hilang?" ucap seseorang.

"Bagaimana dengan hunter lain? Apa mereka terkurung di sana?"

Menyadari hal itu, semua orang menjadi panik.

Saat kegaduhan semakin menjadi-jadi, Alvin menggunakan kesempatan itu untuk berbicara pada Robert, tepat saat ia merasa kondisinya semakin melemah.

Alvin memang sengaja tidak menggunakan sihir penyembuhnya, agar sandiwara yang ia lakukan dapat berjalan sesuai rencananya. Itu adalah sandiwara yang ia 'pinjam' dari Miranda.

"Tuan... Xavier, bi...sakah saya... minta bantuan Anda?" ucap Alvin.

"Tentu. Apa itu?"

"Tolong... cari dan lin...dungi Vina."

"Y-ya?"

Robert masih bingung dengan maksud permintaan itu. Namun ia tidak bisa meminta keterangan apa pun lagi dari Alvin, karena Alvin langsung kehilangan kesadaran setelah menyelesaikan kalimatnya.

"Fhina, apa yang terjadi?" tanya Robert pada adiknya dengan wajah cemas.

"Luka-lukanya sangat parah. Aku membutuhkan waktu untuk menyembuhkannya," sahut Erfhina. Dia tahu luka-luka Alvin sangat parah. Ia juga tidak yakin bisa menyembuhkan luka menganga di dada kanan Alvin yang tembus sampai ke bagian punggungnya.

"Ayo kita bawa dia ke rumah sakit khusus dulu," ajak Robert yang kemudian mengangkat dan memindahkan tubuh Alvin ke atas tandu yang baru saja disediakan para hunter penjaga gerbang.

......................

Berita mengenai tertutupnya gerbang Dungeon peringkat B yang telah 'menelan' 20 hunter dari Asosiasi itu menyebar begitu cepat di semua media lokal Kota S.

Semua media membahas mengenai Alvin yang lagi-lagi menjadi penyintas Dungeon berbahaya, sementara semua rekan yang berada di dalam tim nya terkurung di dalam Dungeon.

Karena Alvin masih belum bisa dimintai keterangan tentang apa yang terjadi di dalam Dungeon tersebut, Asosiasi Hunter Kota S akhirnya menjadi tempat pelampiasan rasa penasaran awak media.

Sejak sore hari, mereka sudah berkumpul di depan gedung Asosiasi untuk menuntut diadakan konferensi pers mendadak.

......................

Dengan tersebarnya berita itu, seluruh warga Kota S menuntut kinerja tim pemeriksa sihir gerbang yang mereka anggap sangat lalai. Kesalahan dalam mengidentifikasi gerbang bukan hanya satu atau dua kali mereka lakukan. Kejadian ini bahkan sudah terjadi puluhan kali hanya dalam satu tahun belakangan.

Asosiasi Hunter sebagai lembaga yang harusnya bertanggung jawab menangani hal seperti itu tentu saja terkena imbasnya.

Namun, Norman Lewis yang kehilangan putri semata wayangnya dalam kejadian itu, mengamuk saat para jurnalis menyinggung mengenai Asosiasi yang telah lalai dalam menjalankan tugas mereka.

Pria paruh baya itu menghancurkan mimbar di tempat konferensi pers dan bahkan hampir menyerang para jurnalis yang berada disana.

Dengan gusar, Norman Lewis meminta asisten pribadinya untuk segera menyiapkan mobil saat ia meninggalkan ruang konferensi yang sebenarnya baru saja dimulai.

"Sediakan mobil ku sekarang! Kita pergi ke rumah sakit. Aku harus tahu apa yang terjadi pada putri ku!" ucap Norman dengan suara nyaring.

Suaranya menggelegar di sepanjang lantai 1 gedung Asosiasi, hingga membuat siapapun yang mendengar dan melihat kemarahaannya langsung gemetar ketakutan.

Tujuannya kini hanya satu. Menemui Alvin dan mengorek keterangan darinya sedetail mungkin.

"Aku akan membunuhnya langsung setelah ia memberikan jawabannya!" umpat Norman, saat mereka sudah dalam perjalanan ke rumah sakit hunter.

......................

Alvin membuka kedua matanya dengan perlahan saat merasakan ruangan khusus tempat ia dirawat sudah terasa sangat sepi.

Saat ia duduk di atas ranjang, ia langsung dapat melihat Erfhina yang kini tertidur dengan kondisi lemah di sofa, kelelahan akibat berusaha memulihkannya.

Gadis itu sudah merawatnya sejak siang hari sampai sore tiba. Ia mengerahkan semua kemampuannya untuk menutup luka-luka Alvin, juga berusaha untuk menyembuhkan luka dalamnya.

Kurangnya tenaga Healer di rumah sakit itu pada akhirnya membuat Alvin harus di bantu dengan pengobatan modern. Padahal, jika ada Healer peringkat A saja, Alvin pasti langsung dapat disembuhkan saat itu juga.

Bagaimana pun bagusnya skill Erfhina dalam mengobati, tetap saja ia kekurangan energi Mana untuk bisa melakukan pengobatan secara terus-menerus. Bahkan, Erfhina sudah menghabiskan banyak mana potion untuk melakukannya tapi tetap saja Alvin belum bisa pulih total.

.........

Alvin menatap Erfhina yang tertidur lelap dengan perasaan bersalah, terutama saat ia melihat ada puluhan botol kosong mana potion berhamburan di atas meja.

Pemandangan itu saja sudah membuktikan bagaimana hunter kepercayaan dari keluarga Maxwell itu sudah berusaha untuk membantu menyembuhkannya semaksimal mungkin.

"Maaf, aku sampai merepotkan mu. Aku harus terlihat sekarat supaya mereka memercayai cerita ku," ucap Alvin pelan.

Alvin kemudian meninggalkan sebuah catatan ucapan terima kasihnya di atas meja, yang ia tindih di bawah sebuah botol sebelum ia pergi dengan mengendap meninggalkan ruang rawat inapnya.

Berbeda dengan Erfhina, Alvin yang memiliki job Healer dan kini berada di peringkat B, bisa menyembuhkan dirinya sendiri tanpa khawatir kehabisan energi Mana.

Recovery sistem dapat terus mengisi energi Mana nya yang kini sedang ia pakai untuk menyembuhkan semua luka luar dan luka dalam di tubuhnya sembari ia melangkah pergi untuk meninggalkan rumah sakit.

......................

1
Akbar
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Argon wisnu handoko
good
Argon wisnu handoko
keindahan mata-mata
Akbar
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Another Heaven
good!
Madara_kw
Aku madara mengakui novel ini sebagai novel terhebat pernah kubaca
karyaku: hi kk, mampir yuk di cerita author." transmigrasi menjadi istri mafia " jangan lupa ya, di jamin seru deh.
Nika: terharu 😭
total 2 replies
Madara_kw
novelnya seru kak endingnya juga ok kok
Nika: terima kasih kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
seru terus happy ending?hahaha liat sendiri lah/Chuckle/
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
nah ini nih yang dikatakan happy ending,kalo sad ending alvin hilang orh dicintai,kalo bad ending dunia musnah,kalo perfect ending ga ada yang mati ato kehilangan orang tersayang kayak alvin kehilangan mina #INEEDPERFECTENDING/Sob/
Madara_kw
kok nangis ya ketika tau angka 10 itu
Nika: ada cerita tentang Mina kak di novel satunya Godess Of War
total 1 replies
abdillah musahwi
banyak kali ESnya, nggak kedinginan tuh😁
Nika: wkwkkwk /Joyful/
total 1 replies
abdillah musahwi
selamat meninggal Shiva🙋
Nika: /Smirk/
total 1 replies
Razfiqh
hrs nya begitu kan? "hingga kini ia berada di level 62" kl gini kan kek kurang pas aja "hingga ia kini berada di level 62"
Ridwan Maulana
Luar biasa
Nika: thank you kak 🙏💖
total 1 replies
abdillah musahwi
sistem geblek😁
abdillah musahwi
sistemnya nakalan 😁😁😁😁
Razfiqh
Bodoh.... knp ninggalin surat njingg....kan bisa nanti ngomong berdua
Tatang
makin lama baca makin ga ngerti inti cerita nye kasihan otak gue yg minimalis ini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!