NovelToon NovelToon
Secret With Bad Boy

Secret With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College
Popularitas:893.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naya_handa

Kinanti Amelia, remaja pintar yang terpaksa harus pindah sekolah karena mengikuti ayahnya.

Ia masuk ke sekolah terbaik dengan tingkat kenakalan remaja yang cukup tinggi.

Di sekolah barunya ia berusaha menghindari segala macam urusan dengan anak-anak nakal agar bisa lulus dan mendapatkan beasiswa. Namun takdir mempertemukan Kinanti dengan Bad Boy sekolah bernama Kalantara Aksa Yudhstira.

Berbekal rahasia Kinanti, Kalantara memaksa Kinanti untuk membantunya belajar agar tidak dipindahkan keluar negeri oleh orang tuanya.

Akankah Kala berhasil memaksa Kinan untuk membantunya?

Rahasia apa yang digunakan Kala agar Kinan mengikuti keinginanya?

ig: Naya_handa , fb: naya handa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uji coba

Laboratorium saat ini menjadi tempat berkumpul para siswa yang sedang menikuti pelajaran kimia. Di bawah arahan Mr Jack, mereka berkumpul di kelompok masing-masing dengan alat dan bahan pengujian yang sudah disiapkan.

Kelompok Demian yang paling serius, kelompok Riko yang paling pecicilan, kelompok Kala yang paling berantakan sementara dua kelompok lainnya anteng-anteng saja dengan tugas mereka yang entah paham atau tidak.

“Okey class, kalian silakan ikuti peraturan yang ada di kertas tugas masing-masing lalu kalian perhatikan reaksi kimia yang terjadi dan catat.”

“Buat catatan selengkap mungkin karena ini akan menjadi nilai penambah di semester ini.” Ujar Mr Jack.

“Yes sir!!” seru mereka nyaris bersamaan.

Masing-masing kelompok sudah mengenakan jas lab-nya juga kacamata pelindung dari cahaya dan percikan. Setiap anggota kelompok sudah memegang peranan dengan baik dan kekompakan jelas terlihat di kelompok Demian.

Itu di kelompok lain, tidak dengan kelompok Kala. Kala masih sangat malas memulai pelajaran. Ia seperti dipaksa bangun dari tidurnya yang lelap oleh ancaman Yudhistira.

Menyebalkan, ia tidak suka berusaha terlalu keras seperti ini. Tapi kemudian ia terinat pada ibunya dan janji untuk tidak meninggalkan Bertha. Alasan itu yang membuat Kala memperhatikan Kinanti yang berada di kelompok depan, gadis itu tampak menikmati setiap proses pembelajaran yang ia ikuti. Bisakah Kala mengikuti Kinanti?

“Kalian mau mencobanya?” Kala mulai beranjak mendekati tabung reaksi. Ia juga memasang kacamata pelindung yang menutupi mata dan hidung bangirnya.

Ia mulai merasa tidak mau kalah, bukan oleh Kinanti melainkan oleh Demian.

“Seperti apa memulainya? Apa tidak akan meledak?” tanya rekan satu kelompok Kala.

Kala berdecak sebal ternyata kelompoknya tidak ada yang bisa di andalkan.

“Ambil kertas petunjuknya.” Titah Kala pada salah satu siswa. Dengan tergopoh-gopoh siswa itu memberikan kertasnya pada Kala.

Kasar, Kala mengambil kertas itu dari tangan siswa lain lalu membacanya dengan seksama. Dahinya sedikit berkerut memikirkan berapa hasil hitung rumus kimia yang seharusnya ia dapatkan? Ia juga berusaha menghitung berapa tetes yang harus ia masukkan ke dalam tabung reaksi.

“Yang merah tiga tetes yang hijau dua tetes. Lakukan.” Titah Kala berikutnya.

“Apa betul hitungannya begitu?” teman Kala terlihat ragu. Tentu saja, mana mungkin tukang tidur di kelas bisa membuat mereka percaya.

“Waahh, berhasil!” sementara kelompok Demian bersorak sorai. Kala juga melihat senyum yang terbit di bibir Kinanti. Sepertinya gadis itu sangat menikmati kelas praktek kali ini.

“Kalau gak percaya, hitung aja sendiri!” dengus Kala dengan kesal. Ia memberikan kertas itu pada teman satu kelompoknya.

“A-aku juga gak tau cara ngitungnya gimana.” Ujar remaja itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Hah, kenapa aku harus satu kelompok dengan orang-orang payah seperti kalian?” gerutu Kala dengan penuh kekecewaan. Ia selalu merasa terganggu dengan keriuhan di kelompok Demian.

Lihat, kelompok Riko saja yang terdiri dari gadis-gadis pecicilan, bisa melakukan praktek dengan baik. Begitu pula dengan dua kelompok lainnya yang anteng-anteng saja tanpa perdebatan berarti.

“Sir!” Kala mengacungan tangannya pada mr Jack.

“Ya, Kala.” Mr Jack yang sedang berkelilingpun segera menoleh.

“Beri aku satu saja orang yang bisa berpikir dengan benar untuk kelompok ini. Aku tidak mau kalau sampai membuat laboratorium ini meledak dan sekolah mengalami kerugian.” Ucap Kala dengan berani.

Mr Jack tersenyum kecil, ia menghampiri Kala yang tampak frustasi. Beberapa siswa ikut berbisik-bisik terkecuali Demian dan Kinanti. Keduanya sama-sama mencemaskan Kala. Mr Jack melihat satu per satu wajah siswa yang ada di kelompok Kala. Memang tidak ada yang bisa diandalkan karena nilai uji materi mereka di bawah standar semua. Tapi Jack masih penasaran.

“Kesulitan apa yang kamu hadapi?” tanya Jack dengan bijak.

“Aku sudah menghitung rumus ini dan aku rasa aku menghitungnya dengan benar. Tapi mereka tidak mempercayaiku.” Ucap Kala, menoleh teman-teman satu kelompoknya yang hanya bisa menunduk karena sama-sama tidak mengerti apa-apa.

“Coba aku lihat rumus perhitunganmu.” Pinta  jack.

“Aku menghitungnya di kepala.” Kala berkilah membuat beberapa orang menahan tawanya.

“Lakukan di atas kertas agar aku bisa memeriksa kesesuaian perhitungamu. Silakan,” Jack memberikan selembar kertas kosong pada Kala namun remaja berhidung bangir itu hanya memandangi kertas yang ia terima dari Jack. Pikirannya buntu, ia bahkan tidak tahu harus memulainya dari mana.

Jack tersenyum kesil melihat respon Kala. Ia sadar, sepertinya kelompok ini memang tidak bisa diharapkan.

“Kinanti, kemarilah. Bantu mereka,” ucap Mr Jack pada akhirnya.

“Baik.” Kinanti segera menghampiri.

Kala tersenyum dalam hati saat ternyata yang diminta membantu kelompoknya adalah Kinanti, bukan Demian yang menurutnya si tukang pamer.

Ia juga tersenyum puas saat melihat raut wajah Demian yang tampak kecewa.

“Ini soalnya.” Kala memberikan kertas tugasnya pada Kinanti.

Kinanti menerimanya dengan senang hati. Ia mulai membuat perhitungan yang diajarkan gurunya. Sementara Jack masih menyimak usaha kelompok terakhir yang belum melakukan percobaan apapun.

“Kita harus cari dulu, nilai dari hasil perhitungan pengeceran ini. Sebelum diencerkan nilainya adalah serratus persen. Pengenceran dengan sepuluh mili air yang berarti kekentalannya dan efektivitasnya akan turun sepuluh persen dari sebelumnya. Kita hitung dulu nilai yang ini, lalu di tambahkan dengan nilai yang ini.”

“Hasilnya, zat yang berwarna merah adalah empat tetes dan yang berwarna hijau tujuh tetes.” Kinanti menggaris bawahi hasil perhitungannya.

“Okey, good job. Silakan lanjutkan.” Ucap Jack yang setuju dengan hasil perhitungan Kinanti.

“Wah, kamu sangat pintar.” Puji salah satu anggota kelompok Kala.

Kinanti hanya tersipu malu sementara Kala tersenyum bangga.

“Aku yang akan meneteskannya.” Ucap remaja yang berdiri di belakang Kinanti.

“Lakukan di sampingku Kal,” saran Kinanti.

“Enggak, aku lebih suka melakukannya dari sini karena kita memiliki sudut pandang yang sama.” Tegas Kala yang tersenyum bangga.

Sambil melakukan titrasi, Kala memperhatikan ekspresi wajah Demian yang kesal sambil mengepalkan tangannya. Sementara Kala dengan sengaja tetap berdiri di belakang Kinanti dan meneteskan zat tersebut. Gerakan tangannya seolah ia sedang merangkul Kinanti dari belakang.

“Issh! Menyebalkan!” dengus teman Frea yang berhasil memanasi pick me girl dan membuat gadis itu gerah.

Frea melepas jas labnya dan memilih pergi dari ruangan laboratorium sementara Kala asyik mencampurkan zat sesuai arahan Kinanti. Saat mereka berhasil, kelompok itu menjadi kelompok terakhir yang bersorak termasuk Kala.

Kala memandangi Demian dengan eskpresinya yang tengil sementara Demian memilih memalingkan wajahnya dari adik tirinya. Tingkah Kala pada Kinanti membuat dadanya bergemuruh tidak menentu.

****

1
neni onet
lopyu riko 😍
neni onet
ringkas dan tepat sasaran 😁
Ran Tea
Luar biasa
neni onet
jangan bilang klo perselingkuhan emaknya juga gegara campur tangan neeh bocah, berarti pas kalanterpuruk juga sebenernya dia tau emaknya yang jadi biang keladi 🤨
neni onet
untung kinan dah lapor polisi, ga sabar nungguin reaksi papa Kala tau anak sambung kesayangannya ternyata bobrok /Grin/
Risma Eandless
Lumayan
neni onet
Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan umatNya, tapi tolong yang Thor jangan tambah beban buat anak gadisnya pak Lukman. . .
As Hen
sudah mulai usil..
Rini Anggraini
Luar biasa
Tia rabbani
wah, tamat, 😢
DFD Mom
penjaga gerbang ajapun belagu nya minta ampun...
ira rodi
omong2 demian sama yudistira gak ada yah...
ira rodi
jangan sampe demian anak dari ibu sambung kala...alias saudara tirinya....
@sulha faqih aysha💞
senjata makan tuan Lo Demian niat hati ingin menunjukan rasa peduli Lo dan ingin menjadi pahlawan kesiangan eh ga tahunya Lo sendiri yang banyak belur tapi baguslah nanti suatu saat nanti kedokmu akan terbongkar
@sulha faqih aysha💞
seribet ini mengungkap rasa cintamu kepada kinan
@sulha faqih aysha💞
semangat kala tunjukan pada papamu buktikan omongan papamu Sebangau batu loncatan di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan 💪
@sulha faqih aysha💞
apakah itu kala atau Demian yang menguping 🤔
@sulha faqih aysha💞
jangan kembek Kinan jangan mentang mentang dia orang kaya bisa nindas kamu seenaknya Kamu harus bisa lawan
@sulha faqih aysha💞
gengsi aja padahal lapar
@sulha faqih aysha💞
mampir Thor langsung ke favorit 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!