Meng Lusi, seorang kapten wanita di ketentaraan zaman modern, kuat dan cerdas. Karena suatu alasan, dia tiba-tiba saja berpindah ke zaman kuno dan mewarisi mata air spiritual.
Baru saja tiba di zaman yang belum dikenalnya, Meng Lusi diperkosa oleh Shin Kaichen yang dibius oleh seseorang. Setelah itu, Meng Lusi memilih melarikan diri. Lima tahun kemudian, Meng Lusi yang sudah memiliki anak kembar dikenali oleh Shin Kaichen dan mencoba untuk mendapatkan hati ibu dan kedua anaknya tersebut.
Di sisi lain, klan penyihir yang sudah lama mengutuk negara untuk tidak memiliki keturunan anak perempuan, kembali berulah. Anak kembar Meng Lusi menjadi incaran mereka karena bakat bawaan luar biasa yang akan mengancam klan penyihir. Mampukah si kembar selamat dari bahaya? Akankah Meng Lusi dan Shin Kaichen memiliki kehidupan bahagia? Mari ikuti setiap kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemburu Siluman
Ketika Sunni dan Meng Lusi sibuk di dapur, Shin Kaichen akhirnya memiliki waktu untuk bersama Meng Shilan dan Meng Shuya. Karena itu, Meng Lusi tidak perlu khawatir. Tapi ....
Mendengar suara Lin Zhou dan Dou Heng, Meng Lusi merasa ingin mengusir mereka sekarang.
"Kenapa keduanya juga datang?" gumamnya.
"Bukankah itu biasa? Di mana ada pria itu pasti ada dua ngengat," ucap Sunni kurang suka.
Sebenarnya dia tak terlalu baik untuk para manusia. Jika bukan karena Meng Lusi adalah tuannya, ia malas mengobrol dengan mereka.
"Ngomong-ngomong tentang semalam, apakah kamu sudah memikirkan apa yang akan dilakukan ke depannya?"
"Apa yang harus kulakukan memangnya?" tanya Meng Lusi acuh tak acuh.
Sunni bahkan lebih kesal. "Tentu saja tentang itu!! Kalian sudah tahap ranjang, apakah masih tidak mau mengakuinya?!"
"Jangan membahas itu. Aku tidak mau menikah." Meng Lusi malas membicarakan masalah semalam.
"Hei, kamu—!" Sunni tidak berdaya dan akhirnya sibuk memasak.
Ia tahu temperamen Meng Lusi selama beberapa tahun berkenalan. Bukan wanita yang mudah luluh oleh seorang pria. Justru, wanita itu telah berlatih seni bela diri lebih dalam. Bahkan mempelajari kemampuan mata air spiritual.
Di sisi lain, ini bagus untuk membangun kekuatan. Tapi di sisi lain, agak menyedihkan. Kedua anaknya membutuhkan seorang ayah untuk melengkapi keluarga. Meski Meng Shilan dan Meng Shuya tidak keberatan hidup tanpa ayah, cepat atau lambat pasti akan menyadari sesuatu.
"Kamu tak bisa terus seperti ini. Pikirkanlah baik-baik sebelum memutuskan. Belum terlambat." Sunni meliriknya.
Namun Meng Lusi tidak menjawab, hanya mengerutkan kening lagi dan lagi. Sunni lama-lama gila jika terus seperti ini. Ia ingin berguling-guling di rumput sebagai seekor ular!
Setelah sarapan selesai dibuat, mereka semua sarapan bersama dan membahas hal-hal kecil. Tak ada yang mengungkit alasan kenapa Meng Lusi dan Shin Kaichen yang bertengkar tiba-tiba menjadi dekat.
“Oh … Nona Chen, kamu pernah berkata jika kamu tertarik dengan kelompok perburuan bukan?” tanya Dou Heng.
Meng Lusi yang sedang menyantap sarapannya mengangguk. “Ya, apakah ada sesuatu?”
“Apakah kamu berniat untuk bergabung dengan kelompok pemburu siluman?”
“Ya.” Meng Lusi sudah memikirkan masalah ini selama beberapa hari terakhir.
Ada kelompok perburuan siluman legal yang dibuat oleh kekaisaran di masa lalu. Sampai sekarang masih bertahan dan banyak anggota. Karena banyaknya siluman yang sering mengganggu manusia, Kaisar Shin terdahulu menjadi gelisah. Oleh karena itu kelompok tersebut dibentuk.
Meng Lusi sudah mencari tahu dan berniat untuk bergabung setelah tertarik. Tapi saat itu ia masih hamil, melahirkan dan membesarkan kedua putrinya. Tidak baik jika ia menitipkannya pada Cheng Ao sebagai kakek angkat mereka.
Oleh karena itu, Meng Lusi mencoba untuk menunda waktu. Setidaknya sampai kedua anaknya cukup umur untuk mengerti. Sekarang sepertinya sudah cukup bagi Meng Shuya dan Meng Shilan untuk tinggal bersama Cheng Ao. Sesekali, Sunni akan menjaga mereka.
“Apakah Ibu akan pergi?” tanya Meng Shilan.
Meng Lusi meliriknya. “Ya, tidak akan lama. Kalian tidak boleh nakal saat berada di rumah Kakek.”
Si kembar saling melirik dan tersenyum penuh arti. Meng Lusi menyipitkan mata, sangat curiga. Apa yang keduanya sembunyikan darinya? Meng Lusi tidak tahu jika keduanya sudah tahu bahwa Shin Kaichen adalah ayah kandung mereka.
Ini diberikan Shin Kaichen pada keduanya tadi secara diam-diam. Meski harus mengkhianati permintaan Meng Lusi, pria itu jelas tidak mau melepaskannya sama sekali.
“Apa yang kalian rencanakan?” Meng Lusi menatap keduanya untuk mencari tahu.
Sayangnya si kembar menggelengkan kepala. “Bukan apa-apa, bukan apa-apa.”
Jelas Meng Lusi malah tambah curiga. Tapi ia tidak mau terlalu mengekang keduanya. “Ingatlah untuk tidak nakal selama Ibu tidak ada. Apakah kalian mengerti?”
Kedua anak kembar itu mengangguk. Membuat Meng Lusi semakin curiga berat. Ia harus bicara dengan Cheng Ao sebelum pergi ke gedung kelompok perburuan siluman.
Shin Kaichen menatap Meng Lusi. “Kapan kamu akan pergi?”
“Dalam beberapa hari.”
Pria itu hanya menganggukkan kepala. kemudian Dou Heng dan Lin Zhou mengangkat topik tentang siluman yang berhasil menyelinap ke kamar mandi di rumah Shin Kaichen sebelumnya.
“Apakah siluman itu tidak akan kembali dan menyerangmu lagi? Aku khawatir tujuannya menyerangmu tidak sederhana itu bukan?” tebak Lin Zhou.
Meng Lusi memikirkan siluman ular putih bernama Yang Bai yang menyelinap saat dirinya berendam di bak mandi seminggu yang lalu. Ini … dia hampir melupakannya. Sunni berkata jika Yang Bai kehilangan banyak kekuatannya dan melarikan diri. Tak mudah untuk membuat kekuatannya pulih dalam waktu dekat.
Jika Lin Zhou tidak mengungkit masalah tersebut, Sunni hampir lupa lagi. ketika berburu siluman yang bersembunyi di sekitar zona aman kekaisaran, pasti Meng Lusi akan ditargetkan lagi. Semua itu gara-gara mata air spiritual.
Tentu Sunni tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Ia ingin tahu apa yang terjadi dengan kegunaan mata air spiritual di zaman kultivator. Apa yang membuat mereka tergila-gila hingga membuat para siluman harus bekerja sama dengan penyihir.
asli keren novelnya, meskipun harus nungguin lama, tapi syukurnya author bertanggung jawab nyelesain ceritanya...terimakasih author Risa Jey
Happy New Year 2025