William Jhonson Pria berusia 35 Tahun yang telah menikah dan memiliki seorang anak yang sama sekali tidak di yakininya adalah darah dagingnya sendiri.
Tidak ingin terus memikirkan wanita yang berstatus istrinya, Dia lebih memilih menghabiskan banyak waktu bersama para wanita bayaran setiap malamnya.
Sampai suatu malam, Dia yang tengah berada di club' langganannya mendapatkan sebuah tawaran yang cukup fantastis.
Seorang gadis berusia 18 tahun ingin menjual keperawanannya senilai 500 juta.
Olivia Dakota ingin menjual keperawanannya pada pria yang bahkan tidak berani di tatapnya saat itu.
Akan kah Olive yang biasa di sapa itu mendapatkan uangnya untuk perobatan sang ayah ?
Tapi bukannya lepas dari pria yang jauh lebih tua darinya, Malah semakin terjerat dengan pria yang telah memiliki keluarga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terungkap
" Aaahhkkk !!!" William berteriak saat melihat foto yang di pegangnya.
Dia berteriak meluapkan kekesalan hatinya saat ini. Pria berjanji padanya adalah pria yang foto bersama Olive dan telah meninggal.
Hal ini membuat William semakin emosi. Dia tidak menyangka jika selama ini pria buronan itu adalah buronannya juga.
" Kau sialan Gilbert, Sialan ! Bajingan kau !" Umpat William lagi saat mendapatkan fakta bahwa ayah Olive adalah pria yang telah menipunya 17 tahun yang lalu.
Amarahnya semakin memuncak ran kebenciannya semakin besar terhadap Olive.
Dia tidak menyangka jika pria bajingan itu begitu pandai sekali bersembunyi selama ini. Luar biasa sekali bukan ?
Entah mengapa William bisa tertipu dengan Gilbert yang ternyata adalah buronan Rusia.
Dan namanya juga bukan Gilbert, Melainkan Daniel Dakota dan ternyata Olive adalah anak angkat dari pria bajingan itu.
" Takdir konyol macam apa ini ? Bahkan aku merasa menjadi manusia bodoh saat ini. " William mentertawakan nasibnya Yang sangat miris.
William mengepalkan tangannya merasa di permainkan oleh Olive dan juga ayahnya.
Apa jangan-jangan mereka sengaja bersekongkol untuk melakukan hal ini padanya.
Tapi melihat kesedihan di mata wanita itu saat kehilangan pria bajingan itu, Rasanya tidak mungkin.
Lalu jika pun dia memaafkan Olive itu tidak akan mungkin. Bahkan rasanya saat ini dia semakin bersemangat untuk mendapatkan Olive dan membuat pembalasan atas apa yang telah di perbuat pria itu padanya.
" Kau akan mendapatkan apa yang memang harus kau dapatkan Olivia Dakota. Kau telah salah karena berpikir bisa lari dari ku. " Senyum Willian terlihat sangat menyeramkan jika seperti ini.
Dia sudah bertekad akan menemukan Olive bagaimana pun caranya.
Olive telah berani kabur darinya, Maka dia akan menerima hukuman dari William.
Setelah puas melampiaskan kekesalannya di kamar penuh suka dukanya bahkan lebih banyak dukanya, William pun memilih pergi meninggalkan rumah penuh dengan kekangan itu.
Namun baru saja dia hendak keluar dari rumah itu, Andreas sudah mencegahnya lagi.
" Daddy..." Panggilnya dengan lembut membuat William berhenti dan melihatnya sejenak.
Namun saat melihat mata itu, William langsung membencinya.
" Aku bukan Daddy mu !" Tetap berkata kasar karena dia memang tidak menyukai anak itu.
Entah lah, Sulit sekali rasanya untuk menerima Andreas dan meyakininya sebagai putranya sendiri.
" Daddy..."
" Sudah ku katakan aku bukan Daddy mu ! " Bentak William lagi membuat Andreas kembali menangis dan berlari meninggalkannya.
William kembali berjalan meninggalkan rumah penuh dengan peraturan ketat itu.
Bahkan dia juga tidak melihat Ayahnya barang sekejap saja.
Di sebuah rumah kecil yang jauh dari para tetangganya Cristal merasa suka tinggal di sana.
Hanya saja dia sedikit takut dengan wanita bernama Matilda itu.
Seperti saat ini, Cristal hanya berdiri di tempatnya tanpa berani membantu wanita itu berkebun.
" Nyonya..."
" Jangan berisik jika tidak ingin aku membuat mulut mu robek dengan cangkul ini. " Olive pun tidak berani mengatakan apa pun lagi karena sudah mendapatkan peringatan yang mengerikan seperti itu.
" Tapi Saya tidak enak hanya berdiri saja di sini. Setidaknya biarkan saya membantu anda. " Terdengar helaan nafas kasar dari Nyonya Matilda.
Itu menandakan bahwa dia saat ini sedang kesal. Dia ingin berkebun dengan tenang, Namun ada saja ulah Olive itu.
" Kau minyak zaitun, Setidaknya biarkan aku berkebun sebentar saja. Setelah itu kita bisa bicara. Lebih baik kau mandi dan jangan lupa sikat kamar mandinya. " Olive pun tersenyum bahagia.
Dia di berikan pekerjaan seperti itu. Tapi baru saja Olive hendak pergi masuk ke dalam rumah, Dia sudah kembali di hentikan oleh Nyonya Matilda untuk tidak melakukan hal itu karena dia baru keluar dari rumah sakit.
" Tapi Nyonya, Sama baik-baik saja. "
" Tetap tidak ! Kau batu saja keluar dari rumah sakit. Aku tidak ingin Anastasia menganggap ku jahat. Jika kau ingin bekerja nanti saja setelah kau sehat. Aku akan membawa mu pergi ke pasar setiap hari untuk menjual sayuran di sana dari hasil kebun di belakang rumah ku. Jadi untuk saat ini, Kau hanya ku perbolehkan untuk mandi,makan,tidur dan mengurus diri mu sendiri. "
" Aku sehat Nyonya, Aku bisa melakukan semua itu. " Mata nyonya Matilda langsung melotot menatap pada Olive yang kembali ketakutan melihatnya.
" Pergi masuk ke rumah. Dan satu lagi, Jangan pernah memanggil ku Nyonya. Panggil aku ibu. Karena mulai saat ini, Kau itu anak ku karena Anastasia sudah mengurus segalanya !"
...💦💦💦...