NovelToon NovelToon
BUNGA DI TENGAH BADAI

BUNGA DI TENGAH BADAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Rumah?

Ayra tidak memiliki rumah untuk benar-benar pulang. Rumah yang seharusnya menjadi pelukan hangat justru terasa seperti dinding-dinding dingin yang membelenggunya. Tempat yang semestinya menjadi surga perlindungan malah berubah menjadi neraka sunyi yang mengikis jiwanya.

Siapa sangka, rumah yang katanya tempat terbaik untuk pulang, justru menjadi penjara tanpa jeruji, tempat di mana harapan perlahan sekarat.

Nyatanya, rumah tidak selalu menjadi tempat ternyaman. Kadang, ia lebih mirip badai yang mencabik-cabik hati tanpa belas kasihan.

Ayra harus menanggung luka batin yang menganga, mentalnya hancur seperti kaca yang dihempas ke lantai, dan fisiknya terkikis habis, seakan angin menggempurnya tanpa ampun. Baginya, rumah bukan lagi tempat berteduh, melainkan medan perang di mana keadilan tak pernah berpihak, dan rumah adalah tangan tak terlihat yang paling kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TEKANAN DI SEKOLAH

HAPPY READING

“Bos, lo kok bisa si adu mekanik sama si Seno itu? Terus juga kenapa lo bisa bareng si Ayra itu?”

“Ho’o, tuh muka lo udah ngak ganteng lagi habis dikasih hadiah sama ketos.”

“Lo berdua bisa diam ngak si? Bersisik banget dari tadi.”

“Yaelah Dam, iya nih kita diam.”

“Kita? Idih, gue diam ya dari tadi, ngak usah ajak-ajak gue.”

“Cih, pergi lo berdua.”

“Ais, berisik!”

Setelah mendapatkan pencerahan dan hukuman dari guru bk dua jam yang lalu, kini Bagas dan perintilannya seperti biasa menghabiskan waktu istirahat mereka di rooftop sekolah.

Bagas duduk di atas pembatas dengan nikotin di sela kedua jarinya, laki-laki dengan wajah yang terdapat beberapa lebam diwajahnya itu menatap pemandangan lingkungan sekolah dengan angin yang sejuk.

Mengingat perkelahian dirinya dengan Seno membuat amarahnya naik kembali, ketua osis itu berhasil membuat moodnya berantakan.

“Sial,” lirihnya hampir seperti bisikan.

“Lo kenapa bisa bareng anak itu?”

Bagas melirik Maverick yang ikut duduk di sebelahnya, mereka bedua mengayunkan kakinya. Dengan gedung tiga lantai ini mereka tidak takut sedikit pun.

“Bisa,” jawabnya asal.

Maverick mendengus. “Serius, ngapain lo capek-capek berantem karena anak itu? Jelas lo punya motif Bagas, ngak ada asap kalau ngak ada api.”

“Pengen aja,” sahutnya lagi. Jawaban itu membuat Maverick sangat ingin mendorong tubuh sahabatnya ke bawah sana.

“Tatapannya,” lanjut Bagas dengan wajah dinginnya.

Maverick melihat Bagas. “Maksud lo?”

“Gue benci tatapan anak itu.”

&&&

“Lihat, tu cewek masih berani datang setelah hampir bunuh Kaliyah.”

“Cih, cewek bermuka dua.”

“Gue kalau jadi dia, udah pindah sekolah dah gue.”

“Gue juga dengar kemarin, dia hampir dikeluarin dari sekolah tapi ngak jadi lagi dan berakhir beasiswa dia dicabut.”

“Bagus dong, biar dia ngak bisa seenaknya lagi.”

“Kasian baget si, tapi itu pantas untuk cewek pembunuh kaya dia.”

“Gue penasaran, setelah ini dari mana dia dapat uang untuk bayar semua biaya sekolah.”

“Hahah, cuman satu si caranya kalau dia mau.”

“Apa?”

“Jual diri, upsss.”

Serin dan Novia mendengus, kesal dengan ucapan semua siswa yang tidak ada bobot, bibit, babatnya sama sekali. Sedangkan Ayra hanya menunduk di tengah-tengah kedua sahabatnya, sepanjang perjalanan dari uks menuju kelas mereka hanya ada bisikan kebencian dan hinaan untuk Ayra.

Serin menatap siswa yang baru saja mengucapkan kalimat yang membuatnya naik pitam. “Gue harap lo ngak malu ngomong kaya gitu Citra.”

Citra sahabat Kaliyah, tersenyum miring. “Kenapa? Lo ngak usah repot-repot dan buang waktu lo cuman untuk bela si anak pembunuh itu.”

Serin tertawa renyah. “Lo tahu, gue lebih jijik dengar lo ngomong kaya gitu tadi seakan lo ngak lihat kelakuan diri lo sendiri di luar.”

Citra mencoba menetralkan wajahnya, sepertinya Serin mengetahui kelakuannya di luar. “Lo diam aja kalau ngak tahu apa-apa,” betaknya.

“Nilai diri lo sendiri, setelah itu baru lo nilai sahabat gue yang jauh lebih baik dari pada lo semua.”

“Dan lo Citra, gue harap cuman gue yang tahu sifat asli lo.”

Serin segera membawa kedua sahabatnya pergi dari sana saat melihat koridor mulai ramai oleh siswa yang sepertinya ingin melihat pertunjukan gratis.

“Lo punya tangan dua Ay, tutup rapat telinga lo biar ngak dengar ucapan semua siswa yang ngak berguna itu.” Serin memapah Ayra dengan hati-hati melewati anak tangga.

“Benar, mulai sekarang lo ngak boleh kemana-mana sendirian. Harus sama kita terus, sekali pun itu ke toilet.” Novia ikut menambahkan.

Ayra hanya mengangguk dengan senyum kecil dibibirnya, wajahnya sudah tidak terlihat pucat seperti pagi tadi. Namun, dia tidak bohong jika sampai detik ini tubuhnya masih terasa sakit.

“Gue ingatin lagi kalau lo lupa, kita punya lo dan gue harap lo ngak pernah lupa sama kita saat lo butuh sesuatu. Cerita apapun yang mengganjal hati lo, butuh bantuan kita siap bantu lo, ada apa-apa bilang kekita.”

“Lo ngak sendiri Ayra, kita bakal bareng-bareng terus dan selalu ada buat lo. Andalin kita sebisa mungkin, kita juga senang kalau lo minta bantuan kekita.”

“Terimakasih ya, aku ngak tahu harus balas kebaikan kalian pakai cara apa. Aku bersyukur kalian masih mau berteman sama aku.”

“Ngak ada alasan buat benci lo Ayra.”

“Yang benci lo adalah mereka yang cuman lihat dari satu sisi aja.”

&&&

Semua murid Olympus School berbondong-bondong meninggalkan lingkungan sekolah, waktu bel pulang adalah yang paling dinantikan oleh semua siswa.

Begitu juga dengan Ayra dkk yang berjalan bersama menuju gerbang sekolah melewati lapangan basket, lapangan itu sedari tadi ramai dengan anak-anak basket yang sedang latihan.

“Gue dengar Kaliyah udah pulang ya dari rumah sakit?” Tanya Novia menggandeng lengan kanan Ayra.

Ayra menggeleng pelan. “A-ku ngak tahu, kamu dengar dari mana?”

“Gue dengar dari anak sekelas dia, gue nguping si lebih tepatnya.” Novia terseyum lebar hingga deretan giginya yang rapi terlihat.

“Owh, baguslah kalau udah pulang.”

Serin dan Novia menatap Ayra. “Kok bagus si?”

“Iya, bagus kalau kak Kaliyah udah bisa pulang. Itu artinya lukanya ngak parah,” jelasnya dengan senyum pelan hingga kepalanya mendapat hantaman keras.

Duk

“Aaawwsss, aaakkkhhh.”

“OM! AYRA LO NGAK APA-APA?” Pekik Novia dengan wajah syoknya.

“SIAPA YANG LEMPAR BOLA INI SAMPAI NGENA SAHABAT GUE, HA?” Serin menatap semua siswa yang dominan murid laki-laki.

“Ayra, lo, okey?” Novia mengusap pelan bagian belakang kepala Ayra yang baru saja dihantam bola basket.

Ayra mengangguk, tiba-tiba saja rasa pusing menghampirinya dengan denyut yang luar biasa. “Aku ngak apa-apa kok, cuman pusing sedikit.”

“Woi, balikin bola kita.”

“Lagian si, kalau mau bergosip riah itu cari tempat bukan malah jalan santai dipinggir lapangan.”

“Salah lo pada, udah balikin tu bola.”

Serin menarik ujung bibirnya dengan wajah kesal mendengar ocehan dari keturunan Adam itu. “Lo semua bacot!” Serin mengambil bola basket yang ada di depannya.

“Gue tanya lagi, siapa yang udah sengaja lepar bola ini?”

1 detik.

2 detik.

3 detik.

“Gue.”

Ayra dkk mencari sumber suara itu, siapakah pemilik suara bas itu diantara lautan anak-anak basket?

“I-tu Bagas,” lirih Ayra saat melihat tubuh jangkung sosok yang tadi pagi menjadi sumber musibahnya.

“Balikin bolanya.” Bagas menatap Serin lalu beralih pada Ayra.

“Ngak, lo pasti sengajakan?” Serin menjadi berani kepada Bagas setelah kejadian yang menimpa Ayra.

Bagas mengusap dagunya pelan, perlahan maju mendekati para gadis itu. Untung saja sekolah sudah sepi dan hanya ada mereka saja.

“Serin, udah balikin aja bolanya. Urusannya bisa ngak kelar nanti loh,” kata Novia melihat Bagas yang sudah berdiri di depan Serin.

Bagas merampas paksa bola yang ada di tangan Serin, membuat gadis tomboi itu sedikit kaget dengan gerakan tiba-tiba Bagas.

“Cih, gue emang sengaja. Lo ada masalah?” Bisik Bagas kepada Serin dengan tatapan yang tidak lepas dari Ayra.

“Lo!” Serin menunjuk wajah Bagas. “Cowok ngak punya hati.”

“Dasar pembunuh,” tekan Bagas menatap datar Ayra yang menunduk.

“He! Lo kalau ngak tahu apa-apa mending lo diam aja deh.” Novia ikut bersuara.

Ketegangan terjadi dengan satu lawa tiga, tidak... satu lawan dua. Yang lain hanya menjadi penonton yang menunggu adegan selanjutnya.

Bagas memainkan bola basket itu ditangannya, tersenyum miring dengan wajah menurut Serin sangat jelas mungkin dan sangat menyebalkan.

“Jaga teman pembunuh lo,” tutur Bagas, kemudian melanjutkan sembari menatap Serin. “Karena hari-hari berikutnya, gue dengan senang hati jadiin dia mainan.”

Serin menggeram marah. “Gue harap lo ngak menyesal ngomong kayak gitu.” Tatapan Serin penuh makna mendalam yang Bagas tidak tahu apa-apa dengan tatapan itu.

“Ngak ada penyesalan dalam kamus hidup gue.”

“WOI! BAGAS! GUE CAPEK BERDIRI NONTON LO BERDUA TAHU NGAK!”

“JADI LANJUT NGAK SI, INI? GUE BALIK NIH.”

“BAGAS, BALIK.”

GIMANA?

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 👣 KALIAN DAN TERIMAKASIH BANYAK TELAH MAMPIR😗

POKOKNYA IKUTIN TERUS YA, KARENA AKAN BANYAK KEJUTAN DARI AYRA DAN BAGAS DKK, TERUS JUGA PART-PART SELANJUTNYA AKAN JAUH LEBIH SERU.

AKU PASTIIN KALIAN NGAK AKAN BOSAN, POKOKNYA DITUNGGU UPDATENYA YA YAH,

SEE YOU DI PART SELANJUTNYA👋👋👋

1
Aksara_Dee
Aku udah sampai sini Thor
keren ceritanya 👍
singgah juga di novelku ya Thor
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
berantem rebutan ayra ni cerita nya
Anagata_aa113: kira2 Ayra bakal ending dengan siapa ya?
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
bagas kepo sama ayra ni pasti
Anagata_aa113: ikutin terus ya, biar tahu Bagas sama Ayra ada hubungan apa🤭😁
total 1 replies
Gina Taklasi
ya ampun sakit banget😢😢
Anagata_aa113: diikuti terus ceritanya, ya kak
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
sumpah thor terbawa emosi
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
jadi ayra mah aku bisa ngamuk thor. ga secengeng ini/Proud/
Anagata_aa113: nanti author bantu ngamuk
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
dah lah thor makin emosi bacanya. terlalu bodoh bgt sih aliya
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ: 🏃‍♀️💨
Anagata_aa113: sabar, Kaliyah emang suka bikin emosi
total 2 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut thor jgn lp mampir karyaku "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"/Rose//Ok/
Gina Taklasi
benarkah mereka bersaudara? orangtua dan saudara kandung?
Anagata_aa113: ngak tahu juga si kak, kalau mau tau silahkan ikuti alur cerita ya 😄😄👍
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ayra udah harus bodo amat aja nak/Grin/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kakek nya meninggal ya thor. kasian ayra
Aksara_Dee
lanjut Thor
Aksara_Dee
nunggu gerhana baru bisa nyatu ...
Anagata_aa113: gerhana pun tiba, belum tentu juga mereka nyatu🤣
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
semangat thor. kendala seperti ini sering terjadi/Smirk/
Anagata_aa113: pusing dikit, ngak ngaruh 🥲😁
total 1 replies
Aksara_Dee
idih ngaku-ngaku
Anagata_aa113: namanya juga anak manaja
total 1 replies
Aksara_Dee
untungnya masih punya kakek ya, kasian ayra
Anagata_aa113: iya, Ayra kasian banget
total 1 replies
Aksara_Dee
aku lupa cara bernapas, pinter! 🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
wah ayra terlalu lembek thor/Sob/
Anagata_aa113: Iya lembek banget, tapi gimana ya... karakter dia tu emang gitu kak/Grin/
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
gila thor bikin emosi bacanya. astagfirullah mana lagi puasa/Cry/


thor . . bantu dukung karya chat story ku ya " PUTRI KESAYANGAN RAJA MAFIA "
Anagata_aa113: sabar ya 😄
total 1 replies
уαѕƒι
parah itu si maverik/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!