NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Kesayangan Mafia Kejam

Gadis Kecil Kesayangan Mafia Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Romansa
Popularitas:304.3k
Nilai: 4.5
Nama Author: Gabby_Rsyn

Jennixia terpaksa menikahi Chester, mafia yang terkenal kejam di Negara X itu. Dia tidak diberikan pilihan lain oleh Chester.

Setelah menikahi Chester, sifat Chester sangat bertolak belakang dengan julukan yang diberikan kepadanya. Jennixia sempat merasa bingung. Chester melakukan apapun untuk meraih cinta Jennixia.

Bagaimana Chester bisa mengenal keluarga Jennixia ?
Apakah Jennixia bisa mencintai Chester setulusnya?
Masih banyak pertanyaan yang masih misteri mari kupas tuntas dengan mengikuti alurnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabby_Rsyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Kepolosan Jennixia

Jennixia memang masih merasa kesal dengan kelakuan Chester tadi tapi dia juga tidak Chester pergi ke mana-mana.

Dia jadi bingung sendiri.

"Auu ahhh, dengan Mei aja nggak apa-apa sih lagian selama ni juga aku dengan Mei kok." Gerutunya dalam hati.

Masih terdengar rayuan-rayuan permintaan maaf dari Chester tapi Jennixia tetap bersikeras mengacuhkan Chester.

Beberapa menit kemudian, suara Mei terdengar.

"Permisi Tuan." Sapa Mei setelah masuk ke dalam ruang itu.

"Ah Mei, ehm tolong kamu jaga Jennixia dulu, aku ada urusan yang penting di luar." Suaranya sedikit dibuat kuat agar Jennixia mendengar ucapannya.

"Baiklah Tuan."

"Oh ia. Jennixia sedang marah padaku nanti bilang padaku kalau sudah marahnya sudah hilang baru aku akan kembali, telepon saja." Terang Chester sengaja mendengarkan Jennixia.

"Baik Tuan." Mei sebenarnya agak bingung kenapa Jennixia bisa marah pada Chester.

Padahal kemarin jelas dia mengatakan kemarin dia tidak ingin membuat Chester kesal dengan sifatnya.

"Jen, sayang aku pergi ya, jangan lama-lama marahnya." Chester pamit kepada Jennixia dan langsung keluar dari ruang inap Jennixia.

Flashback On...

"Kenapa kau kaget begitu." Bisik Jennixia agar Chester tidak mendengar perbicaraan mereka.

"Sejak kapan Nona mulai jatuh cinta?" Sahut Mei dengan menaik turunkan alisnya.

"Entahlah aku juga nggak tau, tapi hatiku selalu berdebar jika berdekatan dengannya dan rasa takut muncul jika dia meninggalkanku." Terang Jennixia dengan wajah malu-malu.

"Itu namanya cintakan?" Lanjut Jennixia lagi.

"Nona kalau menurutku iya sih itu mungkin cinta, lagian aku belum berpengalaman Nona tentang hal ini." Ungkap Mei dengan jujur.

"Aku juga nggak pernah Mei, hahaha." Ketawa Jennixia pecah tapi dia kembali berbisik kepada Mei.

"Mei bagaimana membuat Chester akan terus bersamaku?" tanyanya lagi.

"Ehm kalau ini jangan membuatnya kesal dan beri hak Tuan sebagai suami Nona." Terang Mei lagi.

Jennixia menelan salivanya, dia baru saja ingat bahwa Chester sudah menjadi suami sahnya.

"Ahh aku hampir lupa kalau dia suamiku hehe, ehm baiklah mulai hari ini aku nggak akan buat dia kesal, nggak akan cepat marah padanya dan akan patuh dengannya." Sahutnya mantab.

Mei terkekeh dengan gelagat Jennixia.

"Ok terserah Nona, tapi Nona harus ingat selalu Tuan itu seorang pria dia butuh segalanya dari dirimu Nona." Mei kembali mengingatkan Jennixia.

Flashback End..

"Jangan pergi!" Teriak Jennixia.

Chester yang telah mencapai gagang pintu menghentikan pergerakannya, bibirnya melengkung. Tapi setelah dia membalikkan tubuhnya dia memasang wajah sedih lagi.

"Aku minta maaf." Ucap Chester lagi yang entah sudah berapa kali dia meminta maaf pada Jennixia.

Jennixia mengangguk.

"Aku sudah memaafkanmu dan tolong jangan pergi."

"Tapi Mei sudah ada di sini aku harus mengurus sesuatu yang penting sayang." Chester kini berjalan menuju ke arah Jennixia.

Mata Jennixia berkaca-kaca, dia tidak ingin Chester meninggalkannya.

"Kamukan bisa mengerjakan pekerjaanmu lewat tab saja, jadi duduklah di sofa itu, aku dan Mei takkan menganggu."

Chester tidak bisa menolak permintaan Jennixia, akhirnya dia dudukmdi sofa setelah sempat mengucup kening Jennixia.

Mei melihat ke arah Jennixia dengan menaikan satu alisnya.

Jennixia menarik Mei, agar berada dekatnya lalu berbisik ke telinga Mei.

"Dia bercanda keterlaluan dan aku kesal jadinya."

Mei mengangguk seolah mengerti walaupun dia tidak tahu cerita sebenarnya bagaimana.

"Mei, tadi aku menyuruh Chester membantuku membesarkan gunung berkembarku ini." Bisiknya dengan polos.

Mei menutup mulut Jennixia.

"Shhhtt jangan katakan lagi, itu aib Tuan Nona." Terang Mei agar Jennixia tidak menjelaskan lagi secara terperinci.

"Aku hanya ingin berbagi cerita denganmu karna kau selalu meledekku." Ucap Jennixia setelah berhasil menurunkan tangan Mei dari mulutnya.

"Huft, saya minta maaf Nona. Saya cuma tidak mau Nona membuka rahasia hubungan rumah tangga Nona bersama Tuan." Sahutnya perlahan sambil mengusap pipi Jennixia.

"Ehmm Mei, kau pengertian sekali. Tapi aku butuh saranmu lagi." Jennixia merenggek.

"Nona ingatkan ucapan saya kemarin nah begitulah, Nona hanya perlu patuh pada Tuan." Mei tetap memberi saran yang terbaik pada Jennixia.

"Baiklah tapi aku masih minder dengan diriku sendiri Mei." Ucapnya sedih.

Baru saja Mei hendak menjawab ucapan Mei tiba-tiba Chester bersuara dan bertanya.

"Kalian sedang berbisik apa?" tanya Chester yang penasaran.

Karena dari tadi Jennixia terus mempet dengan Mei lalu berbisik-bisik, sempat tertawa tapi kembali lagi berbisik, entah apa yang mereka bicarakan.

"Nggak kok nggak ada." Sahut Jennixia salah tingkah karena hampir lupa Chester masih adalah dalam ruangan yang sama.

"Hehh, Mei apa yang kamu bicarakan?" tanya Chester kepada Mei, karena percuma bertanya kepada Jennixia dia pasti tidak akan memberitahunya.

Mei melihat ke arah Jennixia yang sudah menggelengkan kepalanya.

"Huhh, Nona cuma bertanya tentang kuliah dan Nona ingin ponselnya kembali karena ingin menonton cerita dora and the explore." Kelit Mei, dia berharap Chester percaya dengan jawabannya.

Jennixia melonggo mendengar jawaban Mei, yang menurutnya tidak masuk akal masa ia dia menonton cerita dora, itukan untuk anak kecil. Apa tidak ada cerita lain yang bisa jadi alasannya.

Chester langsung melihat reaksi Jennixia langsung saja dia tertawa kecil.

"Pantas saja sifatnya kayak anak-anak." batin Chester.

"Oh baiklah nanti kamu bawakan ponselnya, Jen untuk sementara waktu jangan pikirkan tentang kuliah pikirkan kesehatanmu." Ucap Chester yang percaya begitu saja.

"Kenapa tidak meminta padaku, kamukan bisa menggunakan tabku ini untuk menonton cerita kesukaanmu." Lanjut Chester lagi menawarkan tabnya.

Jennixia kembali dibuat melonggo mendengar ucapan dan tawaran Chester. Padahal dia aslinya tidak berapa suka menonton, dia hanya suka mendengar lagu saja.

"Ahh tabmu itu untuk urusan pekerjaanmu, aku hanya butuh ponselku." Jennixia terpaksa mengikuti alurnya.

"Tidak apa-apa lagian cuma menonton sih, sementara Mei mengambil ponselmu di mansion." Ucap Chester lagi.

"Eh nggak perlu, aku baru ingat dokter katakan besok kita akan pulang jadi aku akan menahan dulu malam ini." Jennixia coba mencari alasan yang tepat.

Chester mengangguk lalu membiarkan lagi Jennixia dan Mei bercerita. Dia melanjutkan pekerjaannya.

"Ihh kamu mah." Jennixia mencubit kecil pipi Mei.

Mei bukan kesakitan tapi malah tertawa, dia juga tidak tahu kenapa bisa memikirkan alasan yang frontal.

"Mungkin kamu ya suka nonton si dora." Bisik Jennixia di celah ketawa Mei.

"Ya nggaklah Nona hanya itu yang terlintas dipikiran." Sahut Mei yang masih tertawa geli.

Kini Jennixia kembali bercerita dengan banyak topik dan Mei menjadi pendengar setia dan berkomentar.

Chester tersenyum tipis melihat gelagat Jennixia yang sangat mirip seperti anak kecil yang banyak sekali ide untuk bercerita.

Suasana di dalam ruangan kembali tenang dan senyap hanya dengkuran halus keluar dari mulut Jennixia.

"Dia sudah lelah bercerita, kamu bisa pulang Mei, terima kasih ya untuk perhatian terhadap Jennixia." Ucap Chester sambil mengusap puncak kepala Jennixa.

Bersambung...

1
Sar Tini
Buruk
userunknown: buzzer
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Jeny ini terlalu gampang luluh..ckk🙄🙄🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Alah hujung2 nya kamu luluh juga,Gak usah sok drama kamu Jeny,Kamu itu kan oon bin ogeb..
Qaisaa Nazarudin
Menurut ku Chester sikapnya terlalu plin plan bikin pembaca emosi tingkat dewa,Dan Jeny dengan sikap gampang luluh dengan sekali rayu bersamaan air mata,bikin pembaca kesel..
Qaisaa Nazarudin
Mampos kau,Rasain tuh..😠
Qaisaa Nazarudin
Mending lumpuh aja dari fia sehat tapi menyusahkan orang..🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
KENAPA OERAN JENI DI SINI TERLALU LEMBUT SIH..GAK ADA SIKAP TEGAS2 NYA KAYAK JESI,GAMPANG BANGET LULUH DENGAN HANYA MELIHAT AIR MATA LAWAN,CKK..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
KARMA IS REAL..👏👏👏👏👏💃💃💃💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
GEMBIRA??? Sebentar lagi kamu akan menangis,gak sabaran aku liat reaksi Mary saat tau hubungan valon mantu yg dia banggain dengan Suaminya..💃💃💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
Hati Jenny terlalu Lemah dan Lembut,untung ada Jessi yg bersikap keras..
Qaisaa Nazarudin
Nah gitu dong Jessy,Belain anak mu,Jangan biarkan orang lain menghina anak mu..👏👏👏👍👍👍💪💪💪
Qaisaa Nazarudin
Udah kayak macam tutul ya Jenny 🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Udah TERLAMBAT ibu mu dan Jenny sudah ada yg menjaga mereka dengan baik,Kemana kamu saat ibu mu sakit? saat ibu mu butuh biaya? Apa gunanya harta kamu yg banyak,kalo ibu mu sakit aja kamu telantarkan,Gak mungkin kan orang pintar kayak kamu gak mencari tau keadaan ibu dan adek mu selama ini..ckk anak DURHAKA...
Gabby: sabar elus dada.. setiap kesalahan itu bisa diperbaiki, intinya kita benar2 serius dan tidak ragu
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Nah benarkan Alex itu kakaknya Jenny..Harusnya kamu bersyukur Chester menyelamatkan adek mu dari dijual di klub,Bukannya malah mau memisahkan kan adek mu dengan dewa penolongnya..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwkw👏👏👏👏👏👍👍👍Jenny..
Qaisaa Nazarudin
Ciihhh salah kamu sendiri siapa suruh ganggu isteri orang..Coba aja kalo kamu di posisi Chester,Apa kamu kamu isteri kamu di ganggu pria lain..ckck
Qaisaa Nazarudin
Waaahhh kerjasama sama calon madunya nih..Andai Mary tau Liana adalah selingkuhan suaminya sendiri,Gimana ya...🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Sebenarnya apa fungsi dan tugas pengawal Chester sih? Kenapa mereka bisa sembarangan membiarkan orang lain masuk apa lagi itu musuh Boss nya,Heran aku,Bayar mahal2 tapi gak berguna,kesel aku..
Qaisaa Nazarudin
Mampos kau..Rasain tuh ..Ngehalu mau jadi Pebinor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!