Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selalu Dihina
Azila yang sudah selesai membersihkan dirinya kini dia hanya duduk terdiam ditepi tempat tidurnya, dia masih kepikiran tentang dimana Juliana selalu menghina Fathaan rasanya sangat mirip sekali dengan apa yang dia ucapkan kemarin.
Azila sangat bersedih sekali, sampai pada akhirnya dia tidak sadar bahwa Fathaan sudah selesai membersihkan dirinya. Dimana Fathaan sekarang yang sudah selesai bersiap-siap untuk pergi ke kantornya.
Dia juga sudah menggunakan alat bantu pendengar, namun pandangannya tertuju kepada Azila yang hanya terdiam saja setelah bertemu Ibunya.
Karena merasa penasaran Fathaan menghampiri Azila, saat tiba Azila juga tidak sadar akan kedatangannya Fathaan kini Fathaan memegang dagunya Azila dan mengangkat wajahnya.
Saat Fathaan mengangkat wajahnya betapa terkejutnya dia melihat air mata Azila mengalir, hal tersebut langsung membuat Fathaan duduk disampingnya Azila dengan panik.
Dia memegang wajahnya Azila dengan kedua tangannya, mulutnya bergerak seakan ingin berbicara kepada Azila, namun saat Azila melihat berusahaannya Fathaan untuk berbicara membuat Azila semakin menjadi menangis sehingga terisak-isak.
Fathaan semakin sangat panik dan khawatir saat melihat Azila menangis terisak-isak, kini dia mencari buku kecilnya untuk bertanya sesuatu.
Setelah dia menemukan buku kecilnya dengan cepatnya Fathaan menulis karena dia merasa sangat panik sekali.
" Sayang, ada apa denganmu?" tanya Fathaan didalam tulisannya itu
Tangisan Azila semakin terisak-isak saat melihat tulisannya Fathaan tersebut.
" A-apa k-kamu selalu dihina oleh Ibumu sendiri?" tanya Azila dengan nada tangisnya
Fathaan mengangkat satu alisnya, dia merasa bingung dengan pertanyaan Azila. Kini dia kembali menulis lagi.
" Apa yang sebenarnya Mama katakan kepadamu tadi?"
Hal tersebut semakin membuat Azila merasa sedih sekali.
" M-mamamu menghina dirimu, apakah dia memang selalu begitu kepadamu?"
Fathaan tersenyum saat mendengar ucapannya Azila, dia menganggukkan kepalanya hal itu membuat Azila menjadi sangat sakit sekali.
" Mengapa kamu tersenyum? Padahal dia adalah Ibu Kandungmu tetapi mengapa dia jahat sekali kepadamu dan menghinamu terus, seharusnya dia memberikan semangat kepadamu"
Fathaan hanya bisa tersenyum lalu dia menulis kembali.
" Aku sudah terbiasa mendengar semua hinaannya, walaupun dia adalah Ibu Kandungku"
" Tapi mengapa?"
Fathaan menggelengkan kepalanya sambil menghapus air mata yang mengalir dipipinya Azila, dimana dia mulai kembali menulis.
" Sudah jangan dipikirkan, aku sudah terbiasa seperti itu"
Azila semakin menjadi terisak-isak, bagaimana Fathaan bisa bertahan dengan Ibunya seperti itu?
" Apa kamu tidak mencoba untuk pergi berobat atau sejenisnya?" tanya Azila kepada Fathaan
Fathaan menghelankan nafasnya, lalu kembali menulis.
" Aku sudah mencoba melakukannya, namun Dokter mengatakannya aku tidak bisa sembuh karena aku bisu dan tuli dari lahir, jika disebabkan seperti kecelakaan dan hal lainnya mungkin saja aku bisa sembuh"
Azila semakin menangis terisak-isak saat membaca tulisannya Fathaan, dia tidak bisa menahannya lagi benar-benar membuatnya sedih sekali.
Fathaan membawa Azila kedalam pelukannya, semakin Fathaan memeluknya semakinnya Azila menangis.
" J-jadi kamu bertahan hidup dengan penuh hinaan yang diberikan oleh Mamamu sendiri? Bagaimana kamu bisa bertahan hidup seperti itu Fathaan?" ucap Azila dengan tangis yang menjadi
Fathaan semakin memeluk erat Azila, dia merasa sangat sedih juga karena Azila merasakan hinaan yang diberikan orang-orang kepadanya.
Tetapi Fathaan sangat bersyukur bahwa Azila ada dipihaknya, dia mengelus-elus punggungnya Azila agar merasa lebih baik.
" K-kalau begitu, aku ingin belajar bahasa isyarat agar aku bisa berkomunikasi dengan baik kepadamu" ucap Azila membuat Fathaan langsung melepaskan pelukannya
Fathaan menatap Azila dengan sangat terkejut sekali, sehingga membuat Azila menjadi kebingungan.
" Ada apa? Mengapa menatapku seperti itu?" tanya Azila dengan bingungnya
Fathaan menulis kembali.
" Apa aku tidak salah mendengarnya bahwa kamu ingin belajar tentang bahasa isyarat?"
Azila menganggukkan kepalanya.
" Agar aku bisa lebih mudah berkomunikasi denganmu"
Fathaan tersenyum, dia begitu sangat bahagia sekali saat mendengar ucapannya Azila tidak menyangkanya bahwa Azila ingin belajar bahasa isyarat.
Fathaan kembali menulis.
" Terima kasih, aku benar-benar sangat terima kasih"
Azila memiringkan kepalanya dia merasa bingung saat membaca tulisannya Fathaan.
" Mengapa kamu berterima kasih?"
Fathaan kembali menulis.
" Karena aku senang sekali saat kau ingin belajar bahasa isyarat, aku tidak menyangka kamu akan melakukannya"
" Aku akan mencobanya sebisa mungkin, agar aku lebih mudah berkomunikasi denganmu dan kamu tidak akan susah payah lagi menulis untukku"
Fathaan menganggukkan kepalanya, dia benar-benar merasa sangat senang sekali.
Kini dia kembali menulis.
" Baiklah, aku akan menyuruh Ferdy untuk mencarikanmu guru les bahasa isyarat biar kamu bisa belajar dirumah saja tanpa harus pergi"
Azila menganggukkan kepalanya.
" Aku akan menunggunya dan berusaha keras agar bisa belajar bahasa isyarat dengan baik"
Fathaan langsung membawa Azila kedalam pelukannya, dia sangat bahagia sekali dan merasa beruntung menikahi Azila. Sekali-kali dia mencium keningnya Azila.
Begitu juga dengan Azila, dia membalas pelukannya Fathaan kali ini dia akan melindungi Fathaan dari orang-orang yang menghinanya terus-menerus.
Itulah sebabnya mengapa Azila ingin belajar bahasa isyarat agar dia bisa berkomunikasi dengan sangat baik kepada Fathaan.
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....