Gadis Kecil Kesayangan Mafia Kejam

Gadis Kecil Kesayangan Mafia Kejam

Bab 1 Berubahnya Hidup Jennixia

"Maafkan Ayah Jen, Ayah terpaksa melakukannya demi menyelamatkan Ibumu." Ucap Ayah tiri Jennixia kepadanya.

"Tidak Ayah sengajakan! Ayah memang membenci kehadiranku dan ini saat paling tepat untuk Ayah menyingkirkanku." Tangisan Jennixia pecah.

Ayah tirinya yang sudah berusaha menahan segala amarahnya langsung saja melepaskan tamparan yang sangat perih mengenai pipi mulus sang anak tiri.

Plak!!

"Hei, anak sia*an! Kau harus bersyukur aku sudah berusaha menyelamatkan Ibu kandungmu biarpun aku harus menjualmu karena kau cuma akan membawa sial dalam keluarga ini." Bentak Ayah tiri Jennixia.

Selama ini Jennixia tidak pernah mendapat bentakan dari Ayah tirinya tapi sering mendapat perlakuan pilih kasih terhadap adiknya. Hanya saja Ibu kandungnya sangat menyayanginya makanya dia masih bisa bertahan sampai saat Ibunya mulai didiagnosa memiliki kanker payudara stadium 3.

Jennixia menangis semau-maunya setelah mendengar bentakan Ayah tirinya itu.

"Cepat kemasi barangmu, sebentar lagi mereka datang menjemputmu. Anggap saja ini pengorbanan terakhir untuk Ibumu" lanjut Ayah tirinya lagi lalu berlalu dari depan Jennixia.

Jennixia terduduk di depan kamarnya, kakinya berasa sangat lemas, air mata sudah membasahi seluruh wajahnya. Jennixia mengacak-acak rambutnya karena rasa tertekan sejak Ayah tirinya yang menguasai rumah mereka ini.

Apalagi, Ayah tirinya menjual dirinya kepada seseorang yang ia tidak kenal demi uang berobat untuk Ibunya. Sungguh miris hidup Jennixia.

....

Di sebuah Perusahaan.

"Bagaimana? Apa Ayah tirinya setuju?" Tanya seorang pria yang berwajah tegas dan tampan itu.

"Dia menyetujuinya Tuan Chester, anak-anak buah kita sedang menjemput gadis itu." Jawab Luis yang merupakan asisten pribadi Chester.

Chester tersenyum sumringgah setelah mendengar berita yang di sampaikan asistennya.

"Setelah 5 tahun, akhirnya kau akan jadi milikku seutuhnya Jen," ucap Chester dalam hatinya.

"Suruh semua pelayan menyambut kedatangannya dan siapkan makanan yang spesial untuknya. Ahh jangan lupa berikan dia asisten yang akan membantunya dalam segala hal di mansion nanti," ujar Chester panjang lebar.

"Baik Tuan, akan segera saya arahkan pada yang lain," jawab Luis lalu mengundurkan diri untuk pamit lalu melakukan arahan yang diberi oleh Chester.

Chester mengeluarkan foto dari dalam dompetnya lalu di tatapnya dengan tatapan penuh kasih.

"Kau sudah menginjak dewasa. Maaf jika caraku salah tapi ini adalah salah satu cara bagaimana aku bisa mengikatmu untuk terus berada di sisiku." Ucap Chester lirih lalu mencium foto tersebut.

Dibalik foto tersebut terdapat nama yang tertulis. Jennixia Peter.

Dia adalah Jennixia yang dijual oleh Ayah tirinya demi mendapat uang pengobatan Ibu kandungnya.

Chester mengalihkan pandangan ke luar, saat ini dia masih berada di Negara Itali karena urusan pembukaan cabang baru di Negara itu. Dia ingin pulang ke tanah airnya tapi sayangnya urusan perusahaannya baru saja di mulai dan dia harus berada di Negara itu selama lebih kurang sebulan untuk memastikan kelancarannya.

....

Kembali ke tempat Jennixia.

Jennixia kini sudah mengemasi barang-barangnya karena di luar sana sudah terdapat banyak sekali pria yang berbadan kekar telah menunggu dirinya.

Dan hanya ada satu saja wanita yang berada di antara para pria itu.

"Nona, apa anda sudah selesai?" tanya wanita itu dengan tersenyum ramah.

"Jenni belum selesai umm..." Sahut Jennixia terbata-bata.

"Panggil saya Nera saja Nona. Ada yang perlu saya bantu?" tawar Nera yang merupakan kepala sekretaris Chester.

Jennixia menggeleng lalu dengan cepat memasukkan kembali pakaian dan barang-barang yang menurutnya penting ke dalam koper miliknya.

Setelah setengah jam semuanya sudah selesai, Jennixia berpamitan dengan Ayah tirinya yang kelihatan sumringgah karena baru saja menerima uang sebanyak 1 miliar rupiah.

Dia sudah membayangkan bagaimana hidupnya kedepan dan soal istrinya akan di rawat di rumah sakit swasta yang memiliki dokter yang hebat.

Jennixia mencium tangan Ayah tirinya setelah itu pergi begitu saja tanpa mengatakan ucapan maupun kata pisah kepada Ayah tirinya, toh dia juga merasa dia tidak ada artinya.

Jennixia duduk di dalam mobil mewah Lexus RX SUV sambil merenung ke luar, tatapan matanya sangat menyedihkan tapi dia coba menguatkan dirinya.

"Ini semua demi Ibu, baiklah. Jenni tidak apa-apa asal Ibu kembali sehat." Gumam Jennixia dalam hati tapi tanpa ia sadar air matanya sudah mengalir membasahi pipinya yang mulus.

Setelah puas menangis akhirya Jennixia tertidur bersandar di pintu mobil. Nera yang tidak tega langsung saja menarik perlahan kepala Jennixia lalu membuat posisi Jennixia berbaring beralaskan paha Nera.

Nera mengusap lembut rambut Jennixia sambil tersenyum.

"Nona, hidupmu akan lebih bahagia setelah ini, tersenyumlah untuknya dan jangan menangis. " Ucapnya lirih tapi masih mampu di dengar oleh sopir mobil yang mereka naiki itu.

Semua bawahan yang diberi kepercayaan dengan Chester sudah mengetahui siapa sosok Jennixia dan tidak lagi merasa aneh dengan kedatangannya yang sudah di nanti-nanti selama 5 tahun ini.

Setelah mobil sudah berhenti, Jennixia pun terbangun dan lantas meminta maaf pada Nera, dia merasa sudah lancang karena berani sekali menjadikan paha Nera sebagai bantalnya.

"Nona tidak perlu meminta maaf, lagian tadi saya yang membuat Nona baring di atas paha saya. Saya tidak keberatan dan Nona tidak merepotkan sama sekali." Terang Nera dengan seulas senyuman diwajah.

Walau bagaimanapun, Jennixia tetap merasa tidak enak. Tapi dia tidak bisa menolak secara terang-terangan setiap kata-kata Nera.

Kini Jennixia mengikuti langkah Nera memasuki mansion yang ukurannya sangat mewah. Jennixia sempat menganga sebelum melangkah masuk tadi dan sekarang di buat makin menganga karena para pelayan sudah berbaris memberi ucapan sambutan dan menunduk hormat kepadanya.

"Tidak mungkin mereka menyambutku, pasti mereka menyambut Nera dan yang lain." Gumamnya dalam hati agar tidak merasa gugup.

Mata Jennixia mengitari seluruh ruang di mana dia berada sekarang. Dia tidak bisa membayangkan bahwa di berada di surga dunia.

"Nona, mari saya tunjukkan kamarnya." Ucap Nera lalu di anggukki dengan Jennixia.

Nera membawa Jennixia ke lantai 3 menaiki lift khusus untuk Chester tapi saat ini dia berani menaikinya karena perintah dari Chester sendiri. Chester begitu ingin memanjakan Jennixia sampai naik tangga saja dia tidak mengizinkan.

"Nona nanti kalau mau turun lewat lift saja ya, nomor pinnya tanggal ulangtahun Nona." Pesan Nera sewaktu baru memasuki ke dalam lift.

"Ulangtahunku? 080397 gitu? " Ucap Jennixia dengan polos.

"Ya benar sekali Nona, ayo keluar kita akan ke kamar Nona." Nera tertawa kecil melihat kepolosan Jennixia.

Sekali lagi Jennixia di buat menganga melihat isi kamarnya yang luas dan mewah. Jennixia berkeliling ke setiap penjuru kamarnya.

Meja rias telah dipenuhi dengan skincare dan alat solek, walk in closetnya telah di penuhi dengan pakaian yang branded, aksesori, tas dan sepatu semuanya berada di dalam ruang khusus yang tersambung dengan kamarnya itu.

Hidup Jennixia kini benar-benar berubah 360 derajat.

"Pasti ini semua mimpi, ya mimpi. Semalam aku baru saja menonton film princess diary makanya aku sedang bermimpi." Celotehnya sambil mencubit-cubit lengannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

lumayan lama juga

2023-09-28

1

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

ini yg ak ska ,langsung k picut cwo nya g harus jaim dulu

2023-09-28

1

Adreena

Adreena

Gadis kecil yg beruntung

2023-09-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Berubahnya Hidup Jennixia
2 Bab 2 Harga diriku lebih rendah
3 Bab 3 Chester si mafia
4 Bab 4 Bertemu
5 Bab 5 Kenyataan pahit
6 Bab 6 Pernikahan
7 Bab 7 Pernikahan 2
8 Bab 8 Jamuan nikah
9 Bab 9 Untitle
10 Bab 10 Kebahagian Jennixia
11 Bab 11 Rencana Arviy
12 Bab 12 Saling Rindu
13 Bab 13 Kemunculan Arviy
14 Bab 14 Arviy mulai mendekat
15 Bab 15 Dismenore
16 Bab 16 Kepulangan Chester
17 Bab 17 Sebuah kecelakaan?
18 Bab 18 (pendek aja)
19 Bab 19 Gunung berkembar
20 Bab 20 Laporan untuk Arviy
21 Bab 21 Kepolosan Jennixia
22 Bab 22 Kondisi Jennixia
23 Bab 23 Alex
24 Bab 24 Ke Villa
25 Bab 25 Alex dan Arviy
26 Bab 26 Mertua ?
27 Bab 27 Kekesalan Chester
28 Bab 28 Berbaikan
29 Bab 29 Bertemu Renata
30 Bab 30 Nyonya Besar
31 Bab 31 Kenyataan itu
32 Bab 32 Ide gila Mei
33 Bab 33 Ulah Jennixia
34 Bab 34 Untitle
35 Bab 35 Jadi tumbal?
36 Bab 36 Jennixia kesal
37 Bab 37 Kantor Chester
38 Bab 38 Rencana Jennixia
39 Bab 39 Jennixia pingsan
40 Bab 40 Rencana Mary
41 Bab 41 Chester merayu Jennixia
42 Bab 42 Rumah sakit
43 Bab 43 Mei koma
44 Bab 44 Ketahuan
45 Bab 45 Untitle
46 Bab 46 Mary & Liana kaget
47 Bab 47 Di mansion
48 Bab 48 Rencana Liana
49 Bab 49 Jennixia marah
50 Bab 50 Bertemu Ibu
51 Bab 51 Unboxing
52 Bab 52 Bertemu Alex
53 Bab 53 Ingin memperbaiki
54 Bab 54 Kekacaun di Mansion
55 Bab 55 Ketahuan
56 Bab 56 Penyesalan
57 Bab 57 Untitle
58 Bab 58 Direstui
59 Bab 59 Rencana Arviy lagi
60 Bab 60 Rencana yang dimulai
61 Bab 61 Kedatangan Arviy
62 Bab 62 Penyerangan
63 Bab 63
64 Bab 64 tambahan
65 Bab 65 Mary berulah
66 Bab 66 Musuh Chester
67 Bab 67 Mary belum berubah
68 Bab 68 Mary menjebak Jennixia
69 Bab 69 Mengincar Jennixia
70 Bab 70 Keributan
71 Bab 71 Rasa sakit
72 Bab 72 Chester Sadar
73 Bab 73 Ada apa?
74 Bab 74 Chester berubah
75 Bab 75 Jennixia pergi
76 Bab 76 Mary sadar
77 Bab 77 Menjemput? Menculik?
78 Bab 78 Menjemput Jennixia
79 Bab 79 Jessi diculik
80 Bab 80 Menyelamatkan Ibu
81 Bab 81 Ancaman Sean
82 Bab 82 Bertemu Ibu
83 Bab 83 Rencana Alex dan Chester
84 Bab 84 Rumah sakit
85 Bab 85 Ada apa dengan Mary?
86 Bab 86 Eksekusi
87 Bab 87 Ada rencana lain
88 Bab 88 Alex dan Jessi pulang
89 Bab 89 Arviy dan Sean ditangkap
90 Bab 90 Mary dan Jennixia
91 Bab 91 Vivian si adik tiri berulah
92 Bab 92 Hamil
93 Bab 93 Rencana Vivian
94 Bab 94 Vivian lagi
95 Ban 95 Rahasia Vivian
96 Bab 96 Kenapa mereka menghindariku?
97 Bab 97 Nasi Goreng Masam
98 Bab 98 Kejutan Acara Ulangtahun
99 Bab 99 Ayah Mengakuiku?
100 Bab 100 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 Berubahnya Hidup Jennixia
2
Bab 2 Harga diriku lebih rendah
3
Bab 3 Chester si mafia
4
Bab 4 Bertemu
5
Bab 5 Kenyataan pahit
6
Bab 6 Pernikahan
7
Bab 7 Pernikahan 2
8
Bab 8 Jamuan nikah
9
Bab 9 Untitle
10
Bab 10 Kebahagian Jennixia
11
Bab 11 Rencana Arviy
12
Bab 12 Saling Rindu
13
Bab 13 Kemunculan Arviy
14
Bab 14 Arviy mulai mendekat
15
Bab 15 Dismenore
16
Bab 16 Kepulangan Chester
17
Bab 17 Sebuah kecelakaan?
18
Bab 18 (pendek aja)
19
Bab 19 Gunung berkembar
20
Bab 20 Laporan untuk Arviy
21
Bab 21 Kepolosan Jennixia
22
Bab 22 Kondisi Jennixia
23
Bab 23 Alex
24
Bab 24 Ke Villa
25
Bab 25 Alex dan Arviy
26
Bab 26 Mertua ?
27
Bab 27 Kekesalan Chester
28
Bab 28 Berbaikan
29
Bab 29 Bertemu Renata
30
Bab 30 Nyonya Besar
31
Bab 31 Kenyataan itu
32
Bab 32 Ide gila Mei
33
Bab 33 Ulah Jennixia
34
Bab 34 Untitle
35
Bab 35 Jadi tumbal?
36
Bab 36 Jennixia kesal
37
Bab 37 Kantor Chester
38
Bab 38 Rencana Jennixia
39
Bab 39 Jennixia pingsan
40
Bab 40 Rencana Mary
41
Bab 41 Chester merayu Jennixia
42
Bab 42 Rumah sakit
43
Bab 43 Mei koma
44
Bab 44 Ketahuan
45
Bab 45 Untitle
46
Bab 46 Mary & Liana kaget
47
Bab 47 Di mansion
48
Bab 48 Rencana Liana
49
Bab 49 Jennixia marah
50
Bab 50 Bertemu Ibu
51
Bab 51 Unboxing
52
Bab 52 Bertemu Alex
53
Bab 53 Ingin memperbaiki
54
Bab 54 Kekacaun di Mansion
55
Bab 55 Ketahuan
56
Bab 56 Penyesalan
57
Bab 57 Untitle
58
Bab 58 Direstui
59
Bab 59 Rencana Arviy lagi
60
Bab 60 Rencana yang dimulai
61
Bab 61 Kedatangan Arviy
62
Bab 62 Penyerangan
63
Bab 63
64
Bab 64 tambahan
65
Bab 65 Mary berulah
66
Bab 66 Musuh Chester
67
Bab 67 Mary belum berubah
68
Bab 68 Mary menjebak Jennixia
69
Bab 69 Mengincar Jennixia
70
Bab 70 Keributan
71
Bab 71 Rasa sakit
72
Bab 72 Chester Sadar
73
Bab 73 Ada apa?
74
Bab 74 Chester berubah
75
Bab 75 Jennixia pergi
76
Bab 76 Mary sadar
77
Bab 77 Menjemput? Menculik?
78
Bab 78 Menjemput Jennixia
79
Bab 79 Jessi diculik
80
Bab 80 Menyelamatkan Ibu
81
Bab 81 Ancaman Sean
82
Bab 82 Bertemu Ibu
83
Bab 83 Rencana Alex dan Chester
84
Bab 84 Rumah sakit
85
Bab 85 Ada apa dengan Mary?
86
Bab 86 Eksekusi
87
Bab 87 Ada rencana lain
88
Bab 88 Alex dan Jessi pulang
89
Bab 89 Arviy dan Sean ditangkap
90
Bab 90 Mary dan Jennixia
91
Bab 91 Vivian si adik tiri berulah
92
Bab 92 Hamil
93
Bab 93 Rencana Vivian
94
Bab 94 Vivian lagi
95
Ban 95 Rahasia Vivian
96
Bab 96 Kenapa mereka menghindariku?
97
Bab 97 Nasi Goreng Masam
98
Bab 98 Kejutan Acara Ulangtahun
99
Bab 99 Ayah Mengakuiku?
100
Bab 100 Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!