Ara , gadis berhijab yg sangat cantik, yg kemana2 selalu di tutupi masker , gadis 22 tahun yatim piatu yg terpaksa menikah muda karena tidak sengaja menolong seorang nenek yg terkilir kakinya ,
bismillah, yuk simak untuk kelanjutannya, semoga menarik, karena ini novel pertamaku, mohon dukungannya teman2, 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
020 insiden
2 jam perjalanan mereka tempuh dengan mulus , tidak ada hambatan, karena Adam sudah mempersiapkan perjalanan dengan matang, di tengah perjalanan yang mulai sepi, sudah jauh dari kota tiba-tiba di sebuah tikungan ada sebuah truk yang melaju dengan kencang, Adam yang tak siap langsung membanting setir kearah kanan, dan sayangnya Adam menabrak sebuah trotoar
brak , , , ,
Sebuah asap hitam melambung tinggi, para bodyguard yang setia mengikuti mobil tuannya turun dan berlari mendekati mobil sang tuan,
Mereka merusak pintu mobil Adam, dan membuka dengan kasar, betapa kagetnya mereka melihat tuannya yang sudah pingsan dengan darah bercucuran di keningnya, sementara mereka juga terkejut karena tidak ada sang nyonya, sebagian dari mereka mencari keberadaan istri tuannya, sisanya segera membawa Adam ke rumah sakit terdekat .
beberapa saat berlalu, Adam membuka matanya perlahan, terduduk sambil memegang keningnya yang terasa berdenyut, dimana ini , sambil melihat sekeliling nya, betapa kagetnya Adam saat menyadari sesuatu," araaaaa dimana kamu sayang!" teriak Adam yg mengundang para bodyguard berbondong-bondong segera masuk,
dengan menundukkan kepala , sang ketua bodyguard maju" maaf tuan, tadi di jalan mobil tuan menabrak pembatas jalan, dan saat kami membuka pintu mobil , nyonya sudah tidak ada disana" . . Sial kenapa kalian tidak mencarinya" dengan nada yg begitu emosi
"tim kami sedang mencarinya " ucap sang ketua bodyguard dg takut-takut,
Adam tak tinggal diam, ia langsung mencabut selang infusnya dan berdiri, dengan aura gelapnya menggertak an giginya " sial, siapa yang mencoba bermain-main denganku, kalo terjadi apa-apa dengan istriku tidak akan aku ampuni kalian,
Adam duduk sambil membuka laptop nya, ia meretas cctv jalan saat kecelakaan terjadi, dan ketemu , Adam juga mengetikan sesuatu yang ada di hp nya, yah itu adalah GPS yang terpasang pada cincin pernikahan mereka, nenek Adam sudah merencanakan sesuatu yang begitu matang, cara salah satunya dg menanam chip pada cincin ara takut sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan, contohnya seperti sekarang, dan sangat berguna
Tidak menunggu waktu lama, Adam dan para bodyguard menyusul Ara , mengemudi dengan kecepatan tinggi, Adam tidak menghiraukan keadaan nya sendiri yang masih lemah,
Dan disinilah Ara berada, di sebuah rumah kecil di tengah hutan yang sudah terbengkalai dengan tangan dan kaki terikat dalam keadaan pingsan, Ara membuka matanya menatap langit-langit yang gelap, hanya ada sedikit cahaya yang masuk melalui celah-celah atap langit yang sudah rusak,
Ara mengerjakan matanya sambil mengumpulkan tenaganya yg sedikit lemas akibat obat bius yang mereka berikan dan juga benturan yg terjadi saat kecelakaan tadi , Ara berusaha mencari-cari sesuatu yg bisa di jadikan alat untuk memotong ikatannya, tidak sengaja matanya melihat sebuah pecahan kaca yang berserakan di sudut ruangan, Ara mendekat sambil terseok seok , susah payah Ara mendekat akhirnya sampai juga " Alhamdulillah, terimakasih ya Alloh, Ara berusaha memotong talinya walopun sempat tergores tapi tidak masalah, setelah ikatannya terlepas Ara bisa bernafas dengan lega"sial, siapa yang berani menculik ku, tidak akan aku biarkan mereka menyakiti ku" dengan melihat pergelangan tangan dan kakinya yang membiru akibat ikatan yang terlalu kuat.
"baik nona, saya akan membereskan wanita itu, saya akan membunuh dan membuang wanita itu ke jurang" ucap sang preman dalam percakapan lewat sambungan telepon,
Disisi lain di sebuah kamar yang sangat luas, seorang wanita sedang tertawa bahagia, setelah bawahannya mengabari bahwa buruannya bisa dengan mudah mereka tangkap " baiklah, kalian urus mereka, dan saya akan mentransfer sekarang juga sisanya" sambil melihat foto-foto Ara yang sedang tidak berdaya,
Ara mendengarkan percakapan mereka, " siapa sebentar nya dalang yang merencanakan semua ini" sambil memegang keningnya yang terasa berdenyut, " mas Adam di mana kamu mas, aku merindukan mu, yah aku telah kalah mas, ternyata dengan mudahnya rasa ini tumbuh, saat-saat seperti ini Hanya namamu yg kuingat, aku harap kamu menemukan ku mas" Ara berharap dalam hati
Saat mendengar suara langkah kaki yang sedang mendekat, Ara pura-pura tertidur di tempat semula, sambil melilitkan tali di kakinya, " wah wah sayang sekali wanita secantik ini harus mati, bagaimana kalo kita bersenang-senang dulu dengan wanita ini dan selanjutnya kita bawa ke tempat prostitusi, pasti akan mahal karena kecantikan nya yang luar biasa" dengan seringai tajam ketua preman itu mengajak anak buahnya " benar tuan walopun kita sudah mendapatkan uang yg banyak tapi kalo kita bisa memanfaatkan lagi kenapa tidak" ujar anak buah preman tsb sambil tertawa renyah.
"jangan macam-macam kalian, atau aku rusak aset kalian, biar kalian tidak bisa membanggakan diri lagi" geram Ara dalam hati,
saat salah satu preman itu mendekat Ara langsung melempar kan pecahan kaca itu ke arah mata sang preman, jerit kesakitan itu sampai terdengar dari luar,
Sedangan kan Adam yg baru sampai langsung bergegas masuk, di ikuti para bodyguard nya
Sementara di dalam sana Ara seorang diri sedang berkelahi dengan para preman yang jumlahnya ada 10 orang sementara 1 preman sudah pingsan akibat tidak kuat menahan sakit di matanya, satu demi satu para preman itu tumbang, " kurang ajar, ternyata gadis ini tidak mudah untuk kita sepelekan , sungguh kucing lear ternyata, " marah sang ketua " ayo, seraaaaang, jangan kasih ampun, !!!!" seru sang preman , dan para preman itu menyerang Ara membabi buta , saat ini Ara sudah mulai kelelahan, tidak butuh waktu lama dan
braaaaaak,
suara dobrakan pintu terdengar sangat keras, sambil melotot kan matanya melihat istrinya yg sedang bertarung tidak imbang, satu orang melawan banyak orang , sungguh membuat darah Adam mendidih , melihat istrinya diperlakukan seperti itu" kurang ajar, apa yang kalian lakukan terhadap istriku, beraninya kalian, dasar pecundang , Adam menyerang mereka membabi buta , bak buk bak buk,
Dari arah luar terdengar suara derap kaki sangat Banyak, yah itu adalah Teo dan juga para polisi,
Adam sudah hilang kendali, menginjak, mematahkan tangan dan kaki para preman itu , karena sudah kalah telak ketua preman itu mengeluarkan senjatanya dan mengarahkan pistol itu ke arah Adam, namun naas , saat bersamaan polisi melihatnya dan menembak kearah tangan sang preman, para polisi meringkus semua preman tsb.
Adam langsung meraih tubuh Ara ,dan langsung mendekapnya dengan erat, " Ara, sayangku, kamu tidak apa-apa?" Ara yang mendongakpun tersenyum dan mengangguk, tapi tidak lama kemudian Ara hilang kesadaran dan pingsan begitu saja, Adam menyadari semua itu langsung membopong Ara ala bridal style, sebelum Adam beranjak membawa Ara, ia menoleh " urus para penjahat itu, dan segera cari dalangnya, jangan biarkan mereka lolos begitu saja"
" baik tuan" dengan tegas komandan polisi itu mengangguk,
Teo yang mengikuti atasanya ikut panik, melihat tuannya yang sudah sangat berantakan' dengan luka-luka di bagian tertentu mengajukan diri " biar aku saja yang membawa Ara bro" , Adampun melotot kan matanya, " enak saja kau, Ara adalah istriku tidak ada satupun orang yang boleh menyentuhnya selain dirikku,
" cih , dasar posesif, " Teo menggelengkan kepalanya " sudah bucin rupanya" hanya dalam hati Teo mengejek.
Teo membukakan pintu mobil belakang, Adam memangku istrinya sambil mengelus sayang pipi sang istri, " sayang bangun, ayo buka matamu, " dengan cemas Adam berusaha membangun kan istrinya,
Teo yang melihat Adam dati kaca mobilnya sedari tadi hanya bisa menghembuskan nafasnya berat,
,
,.,
,
bersambung,
Terimakasih reader, mohon dukungannya,
baru pertama bisa mengeluarkan imajinasiku , jadi masih berantakan, mohon koreksi kalau ada yang kurang