Flower Lovania Smith, Gadis Cantik yang memiliki sifat bar bar dan primadona di SMA Galaxy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldrick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Dario, Anna dan Aurora sekarang sudah berada indonesia. Mereka kembali ke mansion lamanya, Aurora senang karna sebentar lagi akan bertemu dengan sepupunya.
Aurora memiliki rencana jika bertemu dengan sepupunya itu. "Daddy habis ini mau kemana?" Tanya aurora saat melihat daddynya sedang bersiap siap.
"Daddy mau meeting di Universitas Wijaya, Kamu mau ikut?" Tawar Dario mengajak putrinya.
Aurora mendengar nama universitas nya membuatnya berpikir, "Jangan bilang universitas Wijaya punya daddy" pekiknya dalam Hati tersenyum bahagia.
Aurora menatap daddynya, "Universitas itu buat aku gimana?" Ucap Aurora menaik turun kan alis nya.
Dario mengangguk menyetujui permintaan putrinya, "Jadi mau ikut gak sayang?" Tanya Dario lagi.
"Mau dong" Jawab Aurora tersenyum bahagia. Sekarang dia sudah memiliki universitas nya sendiri walaupun daddy nya mengelola itu tidak masalah. "Setelah ini gue mau koropin vino" Batin nya tersenyum licik.
Aurora berjalan mengikuti daddy nya dari belakang masuk ke dalam mobil, Dario menyalakan mesin nya melaju kencang ke jalanan.
*****************
Aurora dan dario telah tiba di universitas Wijaya, Aurora keluar dari mobil menatap kagum Kampus nya.
"Wah....." Kagum aurora.
"Kamu mau ikut daddy meeting atau mau jalan jalan?" Tanya dario lembut.
"Aku mau jalan jalan aja deh dad, Daddy meeting aja sana" Balas aurora.
Dario mengelus rambut putrinya, Kemudian pergi masuk ke dalam. Aurora sendiri langsung mendatar kan ekspresi wajah nya. Dia berjalan masuk ke dalam tanpa beban.
________________
Seperti biasa Nisa merecoki hubungan senja dan alister kembali. Selama dua tahun ini nisa masi tak berhenti menganggunya, Nisa juga sering kali di siksa oleh Cika dan dua temannya.
Namanya nisa, Walaupun di siksa dia tak kenal takut sedikit pun.
"PELAKOR PELAKOR, UDAH DUA TAHUN JUGA GAK PERNAH BERUBAH" Nisa menatap sinis Senja.
Tiba tiba Cika datang menjambak rambut Nisa sampai mendongak ke atas, Nisa langsung menendang perut cika hingga terjatuh ke lantai.
"Anj*Ng Lo!!" Teriak Nisa penuh emosi.
Vino ingin menolongi nisa tapi tertahan oleh Alea, Alea menatap Tajam Vino supaya tidak membelanya. Alea sudah muak melihat sikap ke kanak kanakan nisa menurut nya.
"LO GAK CAPEK NGERECOKI HUBUNGAN ALISTER TERUS? LO MIKIR LAH JALANG, LO NGATAIN SENJA PELAKOR KETIMBANG LO SENDIRI AJA JALANG" Balas Cika Mengejek Nisa.
Nisa melihat ke sekeliling, Ia melihat tidak ada yang membelanya di sini. Bahkan Vino sendiri tertunduk tak berdaya, Nisa paham dengan posisi Vino dia tidak marah sedikit pun.
"EMANG KENAPA KALO GUE JALANG HA!! MASALAH NYA SAMA LO APA?" Nisa menaikkan Nada suaranya.
"Lo juga pelakor, Kenapa lo diam aja!! Seharus lo mikir pake otak lo itu yang lo lakuin sekarang itu salah!!" Teriak Nisa meluapkan emosi nya di depan wajah senja.
"NISA!!!" Bentak Alister menatapnya tajam.
"Jangan kira gue diem aja gue terima kata kata lo buat Senja, Hati gue sekarang Cuman buat senja, Cinta Gue untuk flower udah mati sejak saat dia menghilang!!" Tegas Alister.
Nisa tertawa miris melihat alister, "Ck, Segitu doang cinta lo?"
"Jalang jalang, Seharusnya lo Malu" Ejek Cika menatap nya remeh.
Entah apa yang merasuki Nisa, Nisa menarik rambut senja sampai mendongak ke atas.
Nisa membawa senja bersama nya, "Apasih yang lo sukai sama cewek kayak dia?"
"N-nisa T-tolong L-lepasin a-aku" Pinta senja kesakitan.
Emosi alister sudah tak tertahan lagi, Alister memukul Nisa sampai tersungkur ke bawah membuat nisa terbatuk batuk.
"Selama ini gue udah tahan diri buat gak mukul lo Nis, Tapi sekarang lo udah kelewatan!" Alister memeluk senja.
Tanpa mereka sadari Aurora dari tadi melihat pertengkaran nisa bersama yang lain.
"Badas juga tuh cewek, Walaupun gak ada yang dukung dia, dia sama sekali gak takut" Salut Aurora menatap kagum Wanita itu.
Tapi saat melihat nisa di pukul oleh Lelaki membuat Aurora tak suka. "Ck, Cowok apaan itu main fisik sama cewek"
"Gue harus jadi pahlawan buat tuh cewek, Terus gue ajakin jadi sahabat gue" Batinnya tersenyum licik.
Aurora berjalan santai membuka kerumunan yang ada di kantin.
"Minggir, Minggir, Minggir, Gue mau lewat" Pinta aurora kepada mereka, Mereka pun memberikan jalan kepada aurora.
Tiba tiba Aurora melihat lelaki itu ingin menampar Nisa, Aurora langsung berlari dan berteriak.
"STOP!!" Teriak Aurora menggelegar mampu membuat mereka semua terhenti.
Aurora muncul di hadapan mereka semua, Ia menatap tajam lelaki itu. "Ck, Banci lo" Maki Aurora.
Aurora yang sadar dia menjadi pusat perhatian langsung mendatar kan wajah nya. "STOP LIHATIN GUE BAJINGAN" Teriak Aurora lagi.
Alea dan yang lain saat mendengar suara yang sangat mereka kenali langsung melihat ke arah suara itu.
Deg!
Hati alea dan yang lain berdebar sangat kencang saat melihat Flower berada di depannya.
Alister sendir juga hatinya sakit, Rasa rindu menguasai hatinya membuat alister langsung memeluk flower.
Grep!
Aurora menegang saat di peluk oleh lelaki itu, Sontak Aurora mendorong Lelaki kurang ajar ini sampai jatuh ke lantai.
"Ngapain lo peluk peluk gue bajingan!!" Pekik Aurora emosi.
Vino masi tak percaya melihat sepupunya ada di depan nya, Vino berlari ke arah aurora langsung memeluk nya.
Aurora hanya diam saja, Malah ia mengelus punggung lelaki itu. Aurora merasakan bajunya basah, Pasti ulah sepupu nya ini.
Vino melepaskan pelukan nya, Ia melihat ke arah Flower. "Ini beneran lo kan flow?" Lirih Vino gemetaran.
Aurora mengangguk, "Iya ini gue, Not Flower Nama gue Aurora Wijaya" Beritahu Aurora kepada mereka semua.
Vino mengerutkan dahinya, "Kenapa lo ganti nama?" Tanya Vino kebingungan.
"Pengen aja, Gue gak suka nama flower, Menurut gue Alay" Jelas Aurora dengan gayanya yang tengil.
Ctak!! Vino menyentil kening aurora sampai membuat sang empu meringis.
"KDRT lo sama gue!!" Kesal aurora menghadap kebelakang, Ia melihat gadis yang mau dia ajak berteman.
Aurora dengan semangat menarik Tangan Nisa ke arah nya, "Hai.., Gue Aurora, Nama lo siapa?" Tanya Aurora semanis mungkin.
Alea berlari ke arah aurora dengan air matanya yang turun. Alea memeluk Aurora, "Hiks... Flow..., Lo kemana aja flow selama ini" Ucap Alea menangis memeluk aurora.
Aurora yang di peluk memasang wajah datarnya kembali, Dia melepas Tangan Wanita yang memeluknya kemudian memberikan nya kepada alister geng nya.
Aurora tahu wanita ini geng nya lelaki kasar itu.
"Lepas! Gak usah peluk peluk gue" Sentak Aurora menatap tak suka alea, Membuat Alea mematung di tempat. Bagaimana sahabat nya yang tak pernah berkata kejam terhadap nya sekarang melakukan itu.
"Gue gak kenal sama kalian semua! Yang gue kenal cuman Vino sepupu gue, Jadi gak usah ngerasa sok kenal sama gue!!" Ucap tegas aurora.
Aurora melihat ke arah senja yang bersembunyi di belakang alister, "Ck, Cewek bodoh kayak lo cuman bisa bersembunyi di belakang ketek laki laki, Terus tadi gue gak salah Denger kalau tuh laki laki nyebut nama flower temannya dia" Aurora menunjuk nisa.
"Gue kalau jadi flower teman nya cewek itu juga najis pacaran sama lo sok iye sok jago, Ck" Maki Aurora di depan mereka semua.
Kemudian menarik tangan Vino dan nisa membawanya pergi dari kantin.
Alea, Bintang dan Alister tak tau harus bekata apa apa. Sekarang Flower sudah ada di depan matanya dengan sikap yang berbeda.
"Ada apa sama lo flow, Sampai lo gak ingat kita semua, Kenapa lo Cuman inget Vino" Batin alea menahan sesak yang ada di dadanya.
Alister sendiri Hatinya terasa sakit, Ia merutuki dirinya saat berbicara dengan nisa tadi. Alister juga sangat bingung dengan flower yang tidak mengenali nya, Ada apa sama flower sekarang, Pikir nya alister bertanya tanya.