NovelToon NovelToon
Merindukan Pelangi Saat Hujan

Merindukan Pelangi Saat Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Anak Yatim Piatu / Wanita Karir / Angst
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

Memiliki julukan sebagai anak pembawa sial, tak membuat gadis bernama Chessy larut dalam kesedihannya. Ya, anak pembawa sial adalah julukannya sejak dia di lahirkan, karena kelahirannya yang berbarengan dengan kematian kedua orang tuanya.

Kehidupan yang begitu menderita membuatnya tak lantas putus asa, dia selalu meyakinin bahwa akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah penderitaan, dan inilah yang selalu di rindukan Cheesy, Merindukan Pelangi saat hujan.

Dapatkah Cheesy menemukan kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ungkapan Cinta Kenzie

...Cheesy segera berbalik dan hendak kembali ke dapur, namun tak sengaja Cheesy menabrak orang yang ada di belakangnya....

...Bruk...

...Brak...

...Prang...

...Nampan yang di bawa Cheesy jatuh dan isi dari nampan itupun berserakan di lantai....

...***...

"Maafkan saya Pak." Ucap Cheesy dengan suara bergetar menunduk hormat.

Seseorang yang di tabrak Cheesy adalah atasannya sendiri Pak Rasya, hingga membuat Pak Rasya sedikit geram pada Cheesy.

"Kamu saya pecat." Suara bariton Pak Rasya menggema di setiap sudut Cafe.

Deg

Cheesy seketika matanya langsung membola. Di pecat? Cheesy nampak syok, tubuhnya langsung membeku ketika mendengar bentakan dari atasannya, suaranya benar benar menggelegar dan langsung menjadi pusat perhatian para pelanggan.

"Ma.. Maafkan saya pak, saya tidak sengaja, tolong jangan pecat saya Pak." Ucapnya lagi dengan suara yang semakin bergetar karena takut. Cheesy pun tak bisa menahan tangisnya.

"Cheesy." Teriak Kenzie saat melihat Cheesy menangis.

Grep

Kenzie langsung memeluk Cheesy.

"Kamu tidak apa apa Sy?" Tanya Kenzie menelisik tubuh Cheesy. Cheesy hanya menggelengkan kepalanya sembari terus menangis.

"Sejak kapan kamu kerja disini Sy?" Tanya Kenzie saat menyadari Cheesy mengenakan pakaian waiters.

"Sudah dua bulan ini Ken." Jawab Cheesy menundukkan kepalanya karena malu.

"Maaf Pak, saya akan ganti semua kerugian yang Bapak alami." Ucap Kenzie menatap pada atasan Cheesy lalu mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan dari dompetnya.

"Dan mulai sekarang Cheesy tidak akan bekerja di tempat Bapak lagi, permisi." Ucap Kenzie segera menggandeng tangan Cheesy.

Kenzie membawa Cheesy keluar dari Cafe dan menemui Mamahnya.

"Mah, Kenzie antar Cheesy pulang dulu ya, Mamah ngga apa apa kan kalau pulangnya naik taksi?" Tanya Kenzie.

"Kamu tenang saja Ken, nanti tante yang akan antar Bu Langit pulang." Ucap Farah teman Ranti yang sedang makan siang bersama.

"Terimakasih Tante, saya permisi." Pamit Kenzie segera pergi membawa Cheesy menggunakan mogenya.

***

"Kenapa kamu membawa aku kesini Ken?" Tanya Cheesy saat Kenzie membawanya kesebuah taman bunga.

"Tidak apa-apa, aku ingin saja mengajak kamu kesini." Ucap Kenzie segera turun dari Mogenya lalu melepas helmnya.

Cheesy masih diam terpaku di atas moge milik Kenzie, rasanya dia enggan untuk turun karena masih merasa sedih akibat kejadian tadi, Cheesy kembali meneteskan air matanya saat mengingat dirinya saat ini sudah tidak bisa bekerja disana lagi.

Tiba tiba saja Kenzie melepas helm yang menempel di kepala Cheesy lalu membantunya untuk turun dari Moge.

"Ayo turun." Tanpa bertanya Cheesy menerima bantuan dari Kenzie turun dari Moge dan mengikuti langkah Kenzie.

"Apa ini taman wisata ken?" Tanya Cheesy yang pandangan matanya menyusuri sekeliling tempat itu.

"Iya, biasanya kalau sore di sini rame banget, berhubung masih siang jadi sepi." Jawab Kenzie.

"Kita duduk disana yuk?" Ajak Kenzie menunjuk sebuah bangku yang ada di taman itu.

Kenzie menatap Cheesy yang masih meneteskan airmata, Kenzie segera mengusap airmata Cheesy dan tersenyum padanya lalu Kenzie segera menarik tangan Cheesy.

"Kenapa kamu ajak aku ke taman Ken?" Tanya Cheesy sedikit heran.

"Aku ingin bicara serius dengan kamu Sy." Jawab Kenzie menatap manik mata Cheesy.

"Aduhhh, kok Aku jadi deg degan gini ya." Ucap Cheesy memegang dadanya, Membuat Kenzie tersenyum melihat tingkah lucu Cheesy dan mengusap puncak kepala Cheesy tanpa mengalihkan pandangannya.

"Sy, sebenarnya... Emmm Sebenarnya aku sudah lama menyukai kamu." Ucap Kenzie dengan jantung berdebar cepat seakan ingin lompat dari tempatnya.

Hari ini Kenzie ingin mengungkapkan cintanya pada Cheesy sebelum akhirnya mereka akan jarang bertemu karena sudah tidak satu kelas lagi.

Deg

Jantung Cheesy merasa tidak aman karena berdenyut dengan cepat. Untuk pertama kalinya di dalam hidup Cheesy, ada laki-laki yang mengungkapkan perasaannya.

Cheesy pun bingung dan tidak tau harus menjawab apa, seketika berbagai pertanyaan memenuhi otaknya.

"Kamu pasti bercanda kan?" Tanya Cheesy merasa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Aku serius Sy, aku tidak bercanda. Aku menyukai kamu bahkan aku mencintai kamu." Tegas Kenzie menatap mata Cheesy.

"Emmmm, aku bingung Ken." Jawab Cheesy yang memang tidak tau harus menjawab apa, tidak bisa di pungkiri dia juga memiliki perasaan yang sama pada Kenzie namun dia merasa tidak pantas untuk Kenzie yang notabene nya seorang anak polisi sekaligus pengusaha sukses yang bisa di bilang sangat tajir.

Sementara dirinya, hanya gadis miskin yang bahkan sudah tidak memiliki orang tua.

"Bingung kenapa Sy? Apa kamu tidak memiliki perasaan untuk aku?" Tanya Kenzie.

"Bu.. Bukan seperti itu Ken." Sahut Cheesy.

"Lalu?" Tanya Kenzie yang kini menatap dalam pada Cheesy.

"Ken, aku tidak pantas untuk kamu." Ucap Cheesy.

"Apa yang membuat kamu merasa tidak pantas denganku Sy? Aku mencintai kamu, dan kamu mencintai aku, lalu kenapa kita tidak pantas untuk bersama?" Tanya Kenzie.

"Bersama?" Kaget Cheesy.

"He'emmm." Kenzie menganggukkan kepalanya.

"Maksudku kita pacaran." Ralat Kenzie.

"Aku... Aku... Bingung Ken." Ucap Cheesy gugup.

"Aku tidak memaksa kamu untuk menjawab sekarang Sy, aku cuma ingin kamu tau kalau aku mencintai kamu." Ucap Kenzie.

***

Saat sudah di rumah, Cheesy merenungi apa yang baru saja di sampaikan oleh Kenzie tentang perasaannya.

Tak bisa di pungkiri sebenarnya Cheesy begitu bahagia saat mendengar Kenzie menyatakan cintanya, karena Cheesy pun sebenarnya memiliki perasaan yang sama pada Kenzie.

"Kamu kenapa Nak?" Tanya Pak Bandi saat melihat Cheesy termenung di menatap langit lewat jendela kamarnya.

"Tidak kenapa kenapa Kek." Jawab Cheesy menoleh kearah Kakeknya.

Pak Bandi menghampiri Cheesy lalu duduk di sampingnya.

"Hmmmm, bagaimana kelanjutan sekolah kamu Sy, apa kamu sudah tau mau melanjutkan kuliah dimana?" Tanya Pak Bandi.

"Cheesy sudah memutuskan untuk mengambil jurusan manajemen bisnis Kek." Jawab Cheesy.

"Ohhh, sudah bilang sama Om Langit?" Tanya Pak Bandi.

"Aku sudah bilang sama Kenzie kek, dan Kenzie akan menyampaikan pada Om Langit." Jawab Cheesy.

"Nak Kenzie baik banget ya sama kamu, dia begitu peduli dengan kamu." Ucap Pak Bandi.

"Ya namanya sama teman Kek, sudah sewajarnya saling peduli kan." Sahut Cheesy.

"Tapi kakek lihat ada yang beda dari sorot mata Nak Kenzie saat melihat kamu, kayanya dia suka deh sama kamu Sy." Ucap Pak Bandi menatap lekat wajah Cheesy.

"Apaan sih Kek, kita hanya temenan kok Kek." Ucap Cheesy nampak tersipu malu.

"Ihhhh kok pipi kamu jadi merah gitu sih." Goda Pak Bandi tersenyum pada Cheesy.

"Hah, masa sih kek." Ucap Cheesy memegangi pipinya.

"Hahaha, jadi cucu kakek juga menyukai Nak Kenzie nih ceritanya." Ucap Pak Bandi kembali menggoda cucunya.

"Ihhh kakek apaan sih." Lirih Cheesy tersenyum sendiri.

"Gini gini kakek pernah muda loh Sy, jadi kakek tau bagaimana gelagat anak muda yang lagi jatuh cinta." Ucap Pak Bandi.

"Idih kakek, sok tau, udah ahhh Cheesy mau mandi, sebentar lagi waktunya Shalat Magrib." Ucap Cheesy beranjak pergi.

"Dita lihatlah, anakmu sudah tumbuh menjadi gadis remaja, dan sekarang sudah merasakan jatuh cinta, Dia persis seperti kamu." Ucap Pak Bandi menatap Foto Dita yang terpajang di kamar Cheesy.

1
Metana
Tuh kan /Sob//Sob//Sob/
Metana
Aku baca ini takut tiba-tiba Pak Heru meninggal juga/Sob//Sob//Sob/
Metana
Agak miring ni otaknya. Kematian itu udah takdir gak bisa kita salahin orang lain apalagi ini bayi yang di salahin. Berduka itu boleh tapi jangan. sampai berlarut-larut, harus ikhlas walaupun gak mudah.
Metana
bagus penggambarannya aku suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!