Anak Genius : Mengandung Benih Pria Asing
Pagi hari yang cerah ini, terdengar kicauan burung dan kokok ayam saling bersahutan, terlihat seorang gadis berusia dua puluh tiga tahun sedang menyapu halaman.
Setelah selesai, dirinya langsung masuk ke dalam rumah untuk membuat sarapan, beginilah pekerjaannya setiap pagi sebelum pergi bekerja. Gadis itu adalah Anaya Putri, tubuh mungil, paras cantik, berhati baik dan bertutur kata lembut. Tak sedikit pria yang mengidamkan Naya untuk bersanding dengan mereka di pelaminan tetapi Naya tidak merespon para pria itu karena dia belum siap untuk membina kehidupan rumah tangga.
Hari ini Naya hanya akan memasak telur dadar dan tumis kangkung, dia harus menghemat demi kehidupan kedepannya.
Wanita paruh baya dan gadis muda berusia dua puluh satu tahun berjalan ke meja makan untuk sarapan.
"Sayur apa ini? Kenapa setiap hari hanya makan telur, kangkung, tempe, tahu!" ucap gadis muda tersebut seraya menatap menu di meja makan.
"Syukuri saja, Sarah. Masih mending kita bisa makan, diluar sana banyak orang-orang yang lebih sulit hanya karena sesuap nasi. Kamu tidak boleh mengeluh." ucap Naya dengan lembut.
"Pagi-pagi udah dapat ceramah tidak berfaedah!" Sarah mengulurkan tangan sebelah kanan. "Bagi duit, aku gak mood makan di rumah. Aku pengen makan diluar aja."
Anaya hanya menggeleng. "Aku tidak punya uang."
Sarah melotot. "Bohong!"
Wanita paruh baya yang sedari tadi hanya mendengarkan perseteruan antara putri dan keponakannya langsung segera membuka suara.
"Kenapa kamu pelit sekali, Anaya?"
Naya menatap Bibinya. "Maaf, Bi. Naya tidak bermaksud pelit tapi Naya benar-benar gak punya uang.''
Bagaimana tidak, gaji Anaya habis dimakan oleh Bibi dan sepupunya. Naya hanya bisa pasrah sebab dia juga menumpang di rumah itu, karena hal itulah Anaya selalu menyisihkan setengah dari gajinya untuk ditabung. Naya berpikir untuk membuat rumah sendiri agar dia tidak tergantung oleh Bibinya.
Rumah milik Almarhum kedua orang tua Naya sudah terjual untuk melunasi hutang dan orang tua Naya meninggal karena sebuah kecelakaan.
"Kamu mau kasih aku dengan sukarela atau aku geledah lemari kamu?" Sarah mengancam Anaya.
Naya takut dan dia langsung mencegah Sarah yang ingin berlalu ke kamarnya.
"Jangan! Aku ada sedikit simpanan, tunggu sebentar."
Anaya masuk ke dalam kamarnya dan mengambil uang untuk biaya angkot ke tempatnya bekerja.
Beberapa detik kemudian.
"Ini." Anaya mengulurkan lembaran uang merah kehadapan Sarah.
"Bagus!" Sarah tersenyum dan langsung mengambil uang itu dari tangan Naya.
"Itu sebenarnya uang untuk biaya angkot ke tempat kerja aku, tapi jika kamu lebih membutuhkan maka ambil saja."
Sarah tersenyum sinis. "Apa kamu pikir aku akan kasihan setelah kamu bicara seperti ini? Kamu masih punya kaki 'kan? Maka dari itu jalan saja ketempat kerjamu." sambungnya dan segera pergi dari hadapan Anaya.
Naya hanya mengelus dada dan beristighfar dalam hati, dia harus banyak-banyak menyimpan stok sabar ketika menghadapi sepupu dan Bibinya.
Setelah kepergian Sarah, Bibi— Rohimah menatap Naya dengan sinis.
"Segera sarapan dan pergi bekerja." ucapnya memberikan perintah pada Naya.
Naya melihat jam yang menempel di dinding. "Sepertinya Naya tidak sempat sarapan, Bi. Naya akan membungkus sarapan saja dan nanti makannya di tempat kerja."
Rohimah hanya berdehem ketika menjawab ucapan Anaya.
Selesai membungkus sarapan dan sudah bersiap memakai pakaian kerja, akhirnya Anaya pamit dan keluar dari rumah.
Anaya terus berjalan menuju ujung gang dimana tepat pinggir jalan raya, dia akan menunggu angkutan umum agar bisa segera sampai di tempat kerja.
"Untung saja Sarah tidak meminta lebih jadi aku bisa menyimpan uang ini dan menggunakannya untuk naik angkutan umum." gumam Naya sambil melihat ke kanan dan kiri.
Anaya tersenyum ketika angkutan umum sudah sampai dan dia bersiap untuk menyeberang jalan menuju angkutan umum tersebut, tetapi tanpa disadari sebuah mobil sedan berwarna merah mengkilap melaju sedikit kencang dari depan Anaya.
Tin!!!
Bunyi klakson mobil itu membuat Anaya terkejut setengah mati.
"Masyaallah!" teriaknya hingga bekal yang dia bawa terlempar di jalanan.
Beberapa pengendara menghentikan laju kendaraan mereka begitupun dengan mobil yang tadi hampir menabrak Anaya.
Seorang pria tampan yang sedang duduk di kursi belakang langsung bertanya kepada sopir.
"Ada apa, Pak?" ucapnya tidak tahu karena dia sedang berkutat dengan laptop di pangkuannya.
"Maaf, Pak. Itu tadi ada yang menyeberang jalan tapi gak lihat-lihat."
"Lalu?" pria itu menoleh kebelakang dan melihat beberapa orang berkerumun. "Apa dia celaka?" lanjutnya kembali bertanya.
"Saya rasa tidak, Pak. Saya tadi membanting stir dan sepertinya tidak mengenai wanita itu."
"Ya sudah, lanjutkan! Saya harus sampai di gedung dengan tepat waktu." ucap sang pria kembali menatap layar laptop.
Mobil pun melaju pergi.
Sementara Anaya, dia masih belum bisa melupakan kejadian tadi.
"Apa Anda baik-baik saja?" tanya salah satu pengendara motor kepada Anaya.
Anaya hanya mengangguk dan berjalan menuju angkutan umum. Namun, sebelum masuk ke dalam angkutan, Anaya melirik bekal makannya yang sudah hancur terlindas mobil. Dia menghela nafas dan segera masuk ke dalam angkutan umum.
Beberapa menit kemudian.
Anaya telah sampai dengan tepat waktu, dia turun dan berjalan menuju toko bunga tempatnya bekerja.
"Selamat pagi, Bu." Anaya menyapa pemilik toko bunga itu.
"Selamat pagi, Anaya." jawab sang pemilik toko yang bernama Rosalinda. "Naya, apa kamu sakit? Saya lihat kamu lemas dan sedikit tidak bersemangat."
Naya melirik Rosalinda sejenak. "Saya tadi hampir saja ketabrak mobil, Bu. Bekal makan saya juga hancur karena terlindas mobil itu, saya kaget jadi tanpa sengaja melempar bekal makan itu ke jalanan." Naya tertunduk lesu.
Rosalinda mengelus pundak Naya. "Kamu gak perlu khawatir, saya akan memberikan tips untuk kamu tetapi dengan syarat kamu harus mengantarkan buket bunga ke hotel. Salah satu pelanggan kita meminta agar buket bunga di antar 'kan ke hotel karena dia sedang merencanakan surprise untuk istrinya."
"Kenapa harus saya, Bu? Biasanya Mas Angga yang selalu mengantarkan bunga ke tempat tujuan pelanggan." Anaya pun heran.
"Angga izin karena dia sakit, saya tidak bisa memaksanya untuk bekerja dan saya juga sudah mencari ganti sementara sebelum Angga masuk kerja tetapi tidak ada yang mau." jelas sang Bos.
Anaya terdiam sejenak untuk berpikir.
"Kalau kamu tidak bersedia tidak apa, Naya. Saya akan meminta orang lain untuk mengantarnya." Rosalinda tersenyum tipis.
Rosalinda beranjak dari kursi dan ingin pergi tetapi langkahnya dihentikan oleh suara Anaya.
"Tunggu, Bu" Anaya berjalan menghampiri Rosa.
Rosa berhenti dan menatap Anaya.
"Saya mau mengantar buket itu." ucap Naya meskipun ada sedikit keraguan dihatinya. Dia memikirkan jika saja menerima tawaran ini pasti tipsnya bisa untuk ditabung.
"Benarkah?" Rosa berbinar karena dia tidak lagi bingung untuk mencari pengganti Angga.
"Saya siap, Bu."
"Bagus! Nanti saya akan berikan alamatnya setelah makan siang, kamu bisa bekerja dulu. Terima kasih sebelumny, Anaya." Rosa menepuk pundak Naya dengan pelan.
Naya hanya tersenyum dan mengangguk.
Rosa pergi untuk mengabari pelanggannya karena sudah ada yang bersedia mengantarkan buket bunga ke hotel. mu
•
•
**TBC
HAPPY READING
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGAN.
TERIMA KASIH BANYAK 😘
ALHAMDULILLAH SUDAH AWAL TAHUN DAN SEMOGA KITA SEMUA TETAP DILINDUNGI OLEH ALLAH, BERTAMBAH REZEKINYA DAN SEMAKIN SUKA DENGAN NOVEL KARYA DARI OTHOR 🥰
YUK BANTU DUKUNG KARYA BARU INI KARENA NOVEL INI IKUT DALAM LOMBA EVENT ANAK GENIUS 🤭**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Aidul Putra
mengingat kan kisah tmn gw yg numpang d rmh tantenya,akhir ny dgn nasehat gw dia mau kluar dr rmh tantenya, gmn tdk, kt mrka boleh tinggal tp hrs bayar, boleh makan tp hrs bayar, yg lbh aneh ny lg tiap mrka mau kmn2 wajib d antar, trs gak prnh mau kasih buat isi bensin padahal itu motor tmn gw sndri.... gw ajari buat ngelawan trs pindah akhir ny ikut saran gw, sampe bisa nabung dan kirim ortu d kampung ny, selama tinggal d rmh tantenya boro2 kirim ke ortu buat makan aja pinjem trs....
2024-11-12
3
🌺°°äRïes🌺 ™
Assalamualaikum, terima kasih untuk semua para pembaca yang sudah meninggalkan jejak di novel ini 🥰 Seandainya kita lanjutkan, apa ada yang setuju? ☺️
2024-11-18
0
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒚𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒓𝒊𝒌
2024-11-18
1