Penyesalan seorang Alex Wijaya yang kehilangan wanita yang selama ini disiksa secara fisik dan mentalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ini senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orang baik
Sebenarnya jarak antara warung bu Rosma dan rumah alex lumayan jauh, tapi Ameera sama sekali tidak mengeluh dia tetap berjalan dengan tersenyum. bisa saja dia naik angkot tapi ameera enggan. badannya akan bergetar setiap kali naik kendaraan roda empat seakan dia memiliki trauma berat pada kendaraan. Tempo hari saat Dio mengantarnya Ameera menahan mati - matian rasa trauma itu hanya demi menghargai Dio.
.
.
.
Sepanjang jalan Ameera seakan tidak bisa menahan senyum, dia sangat bahagia hari ini dia mendapat upah meskipun tak banyak tapi dia sangat bersyukur.
"Alhamdulillah.. dek, hari ini mama dapat upah kita bisa membeli martabak sesuai keinginan adek." ucap ameera pada calon anaknya di dalam perut.
" pak, maaf harganya berapa ya?" tanya ameera begitu sampai di tempat penjual martabak.
"24 ribu mbak." jawab si penjual martabak sambil menyiapkan pesanan orang.
"mmt kalau saya pesan setengah porsi bisa tidak pak?" tanya Ameera lagi.
" tidak bisa mbak, kalau mau porsi." jawab si penjual agak ketus.
Ameera berpikir kalau dia membeli martabak maka sisa yang akan dia tabung dan keperluan lainnya bisa cukup atau tidak untuk seminggu kedelapan nya.
"jadi pesan tidak mbak?" tanya si penjual mengagetkan Ameera yang sedang melamun.
"maaf pak, tidak jadi lain kali saja. permisi." jawab Ameera dengan lesu.
"maaf ya dek, martabaknya kita tunda lain kali kalau uang mama sudah terkumpul." ucap Ameera dalam hati sambil mengelus perutnya.
"kalau tidak punya uang jangan beli, sudah sana pergi jangan menghalangi antrian si belakang." usir si penjual karena merasa terganggu dengan kehadiran Ameera.
tanpa menjawab Ameera pun meningglkan tempat tersebut dengan perasaan kecewa tanpa sadar air matanya menetes, sambil berjalan sesekali dia menoleh ke belakang. dirinya begitu kecewa dengan dirinya sendiri hanya memenuhi keinginan calon anaknya yang sederhana saja dia tidak mampu.
"hiks..hikss maafin mama dek, kita belum bisa membelinya untukmu hiks.. hiks.. keinginan yang sederhana saja mama tidak mampu memberikannya padamu. hiks .hiks .." Tangis Ameera pecah di sepanjang jalan.
" kak.. kak berhenti kak." teriak seseorang dari belakang.
Ameera pun menoleh, dia melihat seorang remaja perempuan berlari ke arahnya.
"kamu memanggilku?" tanya ameera pada remaja itu.
"iya.. kakak orang yang tadi ingin membeli martabak setengah porsi tadi kan?" tanya remaja itu kemudian.
" iya, tapi tidak jadi." jawab ameera dengan anggukan.
"ini untuk kakak, kebetulan tadi aku membeli dua porsi tapi aku baru ingat kalau di rumah sedang tidak ada orang. jadi dari pada sia - sia tidak dimakan untuk kakak saja." kata remaja itu pada Ameera sambil menyerahkan sebungkus martabak miliknya.
"eh.. tidak usah." tolak Ameera tidak enak.
"tidak apa - apa kak, aku ikhlas memberikannya. dari pada di buang tidak di makan lebih baik untuk kakak saja. ayo ambil kak." menarik tangan Ameera untuk menerima pemberiannya.
"benar tidak apa -apa untuk saya martabak nya?" tanya Ameera memastikan.
"sungguh kak tidak apa -apa aku ikhlas." jawab remaja itu dengan tersenyum.
"baiklah aku ambil, terima kasih ya." ucap Ameera dengan tersenyum.
"sama - sama kak, perkenalkan namaku Hana kak." kata Hana menjulurkan tangannya.
"Sekali lagi terima kasih Hana." ucap Ameera.
"iya kak sudah ih, jangan terima kasih terus. ngomong - ngomong kakak namanya siapa?" tanya hana
"namaku Ameera, kamu bisa memanggil ku meera." jawab Ameera.
"oke baiklah kak meera, kalau begitu aku duluan ya papaku sudah menunggu di sana, bye kak meera semoga kita bertemu lagi lain kali." kata hana sambil melambaikan tangannya.
"baiklah hana.. hati - hati." ucap Ameera membalas lambaian tangan hana.
Setelah memastikan mobil hana sudah tidak terlihat lagi, Ameera kembali berjalan. bibirnya tak lepas dari senyuman benar - benar anugerah bertemu dengan orang sebaik hana.
" jangan sedih ya dek, ternyata masih banyak orang baik disekitar kita. nanti sampai rumah kita makan martabak sepuas nya dek." ucap ameera pada calon anaknya sepanjang jalan pulang.
emang agak agak dodol si alex nih
garidho sumpah😭😭😭😭
ameera berasa sendirian di dunia ini😭
tp pas baca endnya ttep sama alex gatrima garidho thor😭
tp masih penasaran kisahnya
lagian si alex kenapa bego banget si
maen hakim sendiri ga menyelidiki dulu
malah manjain anak tiri
anak kandung bak anak pungut
mikir pakek otak napa
klo elu ntar tua ni yak kagak bisa ngapa²in
emang iya anak tiri lu mau gitu ngerawat elu
bego bego
kzl
banjir air mata😭😭😭