Menikahi Pacar Adikku Sendiri

Lucas sudah berada di dalam kantor, sejak kamarin ia belum tidur sama sekali. Bahkan ia tidak merasakan ngantuk tapi tubuhnya merasa sangat lelah mungkin kelopak matanya mulai menghitam sekarang. Ia duduk di sofa panjang yang berada di ruangannya dan membaringkan tubuhnya di sofa panjang itu.

" Kepala gw pusing banget" ujar Lucas pelan sambil memijit pelipisnya pusing, mungkin efek dua hari belum tidur sama sekali.

Ceklekkkk 

Juna masuk kedalam ruangan bosnya dan melihat Lucas yang terlihat asik tidur di atas sofa. " Lu kenapa masi jam 9 udah tidur aja" kata Juna yang kini sudah duduk di sofa satunya lagi.

" Gw belum tidur dari kemarin, kepala gw pusing banget. Mau tidur juga gw gak ngantuk sama sekali. " Lucas menutupi mukanya dengan tangan sambil berujar pelan tapi masi di dengar juna.

Juna kaget dengan Lucas yang terlihat sangat kelelahan karena tidak bisa tidur. Ia tau betul kalo bosnya ini mengalami  insomnia akut yang membuat dia tidak bisa tidur dan hanya mampu tidur tiga atau dua jam saja. Tapi ia baru pertama kali melihat bosnya ini dalam keadaan seperti itu karena kekurangan tidur. Bahkan bosnya ini terlihat sangat benar benar lelah.

" Emang obat yang biasa lu minum gak ngefek  lagi?. Lagian biasanya juga lu main ke club dan mabok disana biar lu bisa tidur. " ujar Juna sambil menatap heran dengan Lucas yang masi asik berbaring.

" Gw lagi mencoba menghilangkan kebiasaan buruk gw itu, gw gak mau anak yang ada di perut _______

Ohokk ohokkk ohokk

Juna tersedak ludahnya sendiri, ia kaget dengan ucapan yang terlontar dari mulut Lucas yang terlihat santai mengucapkan itu "jadi lu mau menikah karena cewek lu Hamidun gitu. Anjir gw kira lu nikah sama cewek bener bener ternyata_____

Set

Lucas langsung bangun dari duduknya dan mencengkram erat kera baju juna, entah kenapa rasanya sangat kesal mendengar Juna yang seperti merendahkan ruby di depan matanya. Kini Lucas bahkan terlihat menatap tajam pada juna yang ada di depannya. Wajahnya merah menahan emosi yang kian memuncak.

" Waduh, gw bercanda bos. Santai santai" Juna mengangkat setengah kedua tangannya menenagkan Lucas yang terlihat sangat emosi.

Lucas melepaskan kera baju juna dengan paksa dan membuat juna terdorong kebelakang. " Ck, anjing candaan lu gak lucu bangsat. Pergi lu sana. " Lucas benar benar terlihat emosi dengan juna sekarang.

" Maaf, bos sumpah emang ni mulut gw ember banget maaf ya. " Katanya memukul mukul mulutnya dan berdiri pergi dari ruangan itu.

Lucas berdiri berjalan menuju mejanya membuka laci, dan mengambil obat penenang yang biasanya ia minum untuk menenangkan dirinya dan membantu ia agar bisa tidur.

Glek

Dia meminum pil itu tiga kapsul sekaligus. Yah, kalian gak salah baca dia meminum kapsul itu tiga sekaligus dalam satu tenggakan. Mungkin orang yang tidak terbiasa akan merasakan tidak enak dengan tubuhnya atau bahkan meninggal karena over dosis. tapi tidak dengan Lucas, ia menambah dosisnya karena itulah cara agar dia bisa lebih tenang dan bisa untuk tidur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ruby sudah pulang kerumahnya ketika infus yang tadi ia pakai sudah habis. Dan ia kini terlihat masi fokus menonton film sambil memakan biskuit, ia bahkan belum makan nasi sedari pagi dan hanya bisa memakan biskuit itu. kakaknya sampai memaksa dan menyuapinya untuk makan. Tapi tetap aja makanan yang kakanya itu suapkan kini hilang di dalam kloset, ia memuntahkan semua isi perutnya yang tadi sudah terisi makanan.

Karena susah makan itu juga, kakanya kini menyiapkan banyak biskuit gandum untuk adiknya. Dan satu lusin telur yang ada di dalam kulkas untuk adiknya, sejak dia hamil Ruby hanya bisa makan biskuit dan telur ia bahkan tidak pernah makan nasi.

" Setelah gw pikir pikir, kenapa ya kok gw gak bisa makan sama sekali kecuali makanan yang di buat kan oleh kak Lucas. Apa kak lucas menambahkan sesuai kemakan aku yang membuat aku sampai ngiler kalo melihat makananya. " ujar Ruby yang masi menatap ke depan televisi sambil sesekali menyantap makanannya.

Glek

Ruby berkali kali menelan ludahnya sendiri membayangkan makanan yang terakhir kali ia makan. Ia benar benar menginginkan makan buatan Lucas sekarang " Gw tanya resepnya aja kali ya terus aku buat......tapi gw gak bisa masak, ini si sama aja bohong kalo aku minta resep sama kak Lucas. "

" Tapi gw bosen, kalo makan biskuit sama telor aja tiap hari gw bisa e'nek ini. Kalo gw hubungin kak Lucas dan minta di buatin juga pasti itu bakal ngrepotin kak Lucas apa lagi besok kan hari pernikahan aku sama kak Lucas " Ruby terlihat kesal sekarang. Biskuit yang sedari tadi ia pegang kini ia letakkan di atas meja. Ia benar benar bosan sekarang.

Drettt dretttt drettt 

Ruby mengambil benda pipih yang ada di atas meja ketika mendengar ada suara getaran panggilan telepon. Ia membuka ponsel itu yang memperlihatkan notifikasi panggilan masuk dari Ares. Ia menggeser ikon hijau itu dan segera menempelkan benda pipih itu di daun telinganya.

" Hallo ? " ujar Ruby yakini Ares menelpon dirinya karena ingin menanyakan keadaan dirinya.

" Hallo byy, kamu udah keluar dari rumah sakit? Aku tadi baru banget tanya ke resepsionis katanya kamu udah balik emang bener "

Mendengar itu Ruby keget dengan Ares yang berada di rumah sakit padahal masi jam 9 pagi. harusnya Ares masi berada di sekolah di jam segini. " Aku udah pulang. Kamu gak sekolah? Kok jam segini ada di rumah sakit " di otak Ruby kini banyak pertanyaan soal Ares.

" Byy, gw boleh gak egois untuk kali ini aja!. Gw mohon jadi pacar gw untuk hari ini saja sebelum kamu benar benar jadi istri kak Lucas. Gw bener bener rindu kamu yank. "

Deg

Mendengar itu Ruby benar benar merasa bingung. Ia sangat ingin bertemu Ares dan melakukan rutinitas seperti orang pacaran dengannya lagi. Tapi di lain sisi ia akan menikah besok dengan Lucas. Aku harus giman. Tapi aku jugaa rindu sama Ares. Aku pengen ketemu dan bercanda kayak dulu lagi. Kenapa tuhan ngasih aku pilihan seberat ini sih. Aku sudah benar benar ingin melupakan Ares tapi kenapa begitu sulit. ujar Ruby di dalam hati ia benar benar bingung sekarang

" Byy.... Byy kamu masi di sana kan. Byy, aku mohon untuk kali ini saja. Anggap ini sebagai permintaan terakhir sebelum aku perpisahan dengan kamu byy "

Ruby yang mendengar Ares terdengar seperti memohon jujur gak tega. " Jemput aku sepuluh menit lagi. Aku mau ganti baju dulu" Ruby memutuskan untuk menerima permintaan dari Ares. Ia berjanji untuk dirinya sendiri bahwa itu yang terakhir ia lakukan sebelum ia benar benar pergi dari hidup Ares.

" Yah, aku akan jemput kamu sepuluh menit lagi. Jangan buru buru yank. " 

Tutt tutttt tutttt 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ares terlihat sangat senang ketika permintaannya di kabulkan oleh Ruby. Ia bahkan sedari tadi hanya tersenyum lebar dengan kabar itu. Ia sepontan melompat senang dan membuat semua orang yang ada di rumah sakit kini melihat Ares yang terlihat seperti orang aneh.

" Walaupun hanya sehari aku pasti akan memanfaatkan hal ini. " ujar Ares dengan senyuman bahagia berjalan menuju parkiran.

Ares sebenarnya tidak pernah mau putus dengan ruby. Tapi ruby lah yang memutuskan hubungan itu, ia bahkan menawarkan untuk bertanggung jawab atas bayi yang ada di kandungan Ruby. Tapi ruby menolak mentah mentah tawaran itu dan tetap kekeh akan menikah dengan kakaknya Lucas karena alasan bayi yang ada di perutnya adalah anak dari kakaknya.

Ia bahkan masi menginginkan ruby padahal dia sudah jelas jelas telah mengkhianatinya. Ia bahkan tidak tau penyebab ruby menghianatinya sampai mengandung anak kakaknya itu kenapa. Yang jelas ia sangat menyayangi Ruby walaupun dia mungkin sudah tidak menyanyainginya lagi.

Denga langkah lebar ia berjalan menuju parkiran dan segera menaiki motor sportnya. Ia memutar kuncinya dan melajukan motornya menuju rumah Ruby. Yang mungkin sudah hampir satu Minggu ini ia tidak kesana.

Dengan hati bahagia ia melajukan motornya dengan sesekali bersenandung senang. Ia melajuhkan motornya dengan kecepatan sedang karena ia tahu Ruby pasti tidak akan suka jika ia datang lebih dulu dari waktu janjian mereka. Melihat ada yang jual bunga di tepi jalan, Ares segera menepikan motornya itu untuk membeli sesuatu.

Ia memarkirkan motornya dan berjalan masuk kedalam tokoh bunga itu. Ia melihat lihat bunga yang ada di dalam itu dengan dua tangan yang ia masukan kedalam saku celana.

" Mau nyari apa kak? "

" Mau bunga mawar merah kak, tolong di jadikan buket ya " ujar Ares yang terlihat masi melihat kearah bunga bunga itu. Sampai akhirnya matanya tertuju pada bunga kecil yang terlihat cantik berwarna putih " Ini bunga apa mba?" tanya Ares Menunjuk bunga kecil itu.

" Itu bunga Baby bearth kak. Bunga itu melambangkan cinta sejati tak berakhir, itu cocok banget untuk di berikan buat orang tersayang. "

" Mau ini mba di mix sama mawar merah yang tadi ya. " dengan senyuman terukir di bibirnya ia memilih bunga itu.

" Cocok banget kak. Kayaknya kakak suka banget ya sama ceweknya. " 

" Iya suka, suka banget malah. Dia cewek cantik yang kecantikannya tidak ada di orang lain. Liat mba cantik kan. " Kata Ares memperlihatkan fotonya yang bergambar Ares sedang memeluk tubuh dari belakang dan mereka terlihat tersenyum senang.

" Masya Allah cantik banget kak, gak heran si kalo kakak sampai suka sama ceweknya "

Ares hanya tersenyum mendengar ucapan mba pelayan tokoh itu. " Tapi dia cuma jadi cewek aku sampai hari ini aja, besok dia bakal menikah " gumam Ares dengan senyuman getir