Menjalani kehidupan sebagai masyarakat biasa adalah pilihan Satria Perkasa Wardoyo atau yang biasa di kenal dengan nama panggilan satria. Selama 5 tahun ini dia menjalani kehidupan yang serba pas - pasan. Dia menikahi seorang gadis bernama Dinda kusuma, dinda seorang gadis yang cantik dan lembut. Sebelum menikah dinda bekerja sebagai kasir disalah satu mini market , namun saat menikah dia memilih fokus dengan rumah tangganya.
Dinda, tidak tahu siapa suaminya yang sesungguhnya namun dia tetap menerima kekurangan sang suami. Nafkah yang serba pas - pasan pun tidak jadi masalah bagi Dinda.
Namun hubungan baik dinda dan ketiga kakaknya berubah tidak baik setelah dinda menikah dengan satria. Kedua kakak lelaki dinda sangat menentang pernikahan dinda dan satria, begitupun kakak perempuan dinda sangat menyayangkan keputusan dinda menerima lamaran Satria yang hanya pedagang es cendol keliling.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga tikus kecil
.
.
.
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
" Kamu tidak apa - apa sayang ?" Tanya nenek murni yang sudah tahu jika tadi dinda sedang berdebat dengan seorang wanita .
Dinda hanya menggeleng sambil tersenyum lembut, tidak mau membuat nenek murni khawatir dindapun menyakinkan nenek jika dia baik - baik saja tanpa ada yang perlu ditakutkan lagi.
" Sudah nek , dinda tidak apa - apa kok nek. Dia tadi istri dari kakak kedua ku nek, biarkan saja dia. Suatu saat nanti kakak dinda pasti akan tahu kebusukan istrinya." Ucap dinda dengan senyum penuh kasih sayangnya.
" Iya sayang. Oh ini berkas-berkas dari amara tadi, kamu pelajari ya jika ada yang tidak paham kamu bisa tanyakan langsung sama amara. Dia yang akan membsntumu mengelola bisnis ini. " Ucap nenek murni sambil menunjukan berkas yang ada diatas meja kerja.
Dinda mengambil berkas itu dan menelitinya, dinda bukanlah orang yang bodoh. Sebenarnya dia wanita yang cerdas, dia tidak meneruskan kuliah seperti ketiga kakaknya karena kasihan kepada ayahnya yang sudah tu harus bekerja keras mencari biaya untuk kuliahnya. Sehingga dinda memutuskan untuk tidak berkuliah, dan memilih bekerja di minimarket.
" Laporan keungan ini mudah di mengerti , dinda sudah paham dengan laporan ini nek" Ucap dinda serius.
" Baiklah sayang kamu memang cerdas, pantas saja satria memlihmu. " Ucap nenek murni sambil membelai lembut kepala anisa.
Sementara itu di kantornya saat ini tono sedang menghadap Indra. Sebagai menejer Tono punya tanggung jawab yang lebih dalam menangani sebuah proyek. Proyek yang seharusnya sudah terealisasi dari satu bulan yang lalu sampai hari belum ada kejelasannya bahkan dana perusaha sudah mengalir banyak.
" Kenapa proyek yang kamu tangani bisa sekacau ini !!" Bentak indra sambil melempar map tepat dihadapan Tono.
" Maaf pak, maksudnya apa ya ?" Tanya tono pura-pura tidak tahu dengan yang dibicarakan oleh indra.
Braaakkkk
Indra menggebrak meja sampai tono terlonjak kaget. Indra jika sudah marah ternyata mengerikan juga, tono mencoba mencari alasan yang masuk akal agar bisa diterima oleh Indra.
" Maaf pak , saya tidak tahu kalau proyek ini terbengkalai seperti ini. Padahal dana yang kita keluarkan juga sudah lumayan banyak. Nanti saya akan mencari tahu keproyek langsung, ini pasti ada yang bermain curang. " Ucap tono beralasan.
" Pokoknya aku tidak mau tahu , jika proyek itu tidak ada kejelasan aku akan tuntut anda pak Tono. Dan kembalikan dana perusahaan yang sudah terbuang sia - sia " Ucap indra tegas.
Deg...
Tono langsung kaget mendengar indra mengatakan uang itu harus kembali. Dana itu tidaklah sedikit, 3 milyar sudah keluar dari perusahaan dan yang turun ke proyek hanya 2 milyar saja sisa nya masuk rekening pribadi tono.
* Uang 1 milyar itu aku bisa dapat darimana ? Uang itu masuk kantong ku hanya 700 juta sedangkan yang 300 juta masuk ke rekening mas rudi dan reno. Aku harus membicarakan masalah ini sama mereka berdua. Ini semua gara - gara mas reno dan mas rudi yang bodoh itu. Proyek sekecil ini saja bisa gagal, dasar bodoh !! Uangnya saja mereka cepet tapi soal kinerja nol. Kalau begini bagaimana proyek itu akan selesai , dananya pasti tertahan juga * Gumam tono dalam batinnya.
" Tapi pak... Emmm perusahaankan baru menurunkan uang 3 milyar saja jadi wajar dong kalau bangunannya terbengkalai. Sekarang uang 3 milyar itu dapat apa pak ?" Tanya tono membela diri.
" Dasar bodoh !! 3 Milyar itu memang tidak akan cukup untuk proyek itu, tapi setidak nya kemajuan proyek itu sudah terlihat. Tapi ini apa ? Hasilnya nihil... Proyek itu terbengkalai bahkan bahan yang digunakan pun tidak berkualitas dengan alasan dana yang turun tidak sesuai. Sekarang saya tanya kemana uang 3 milyar itu ? Atau jangan - jangan setengahnya masuk rekening kamu ?" Tanya indra dengan tegas.
Haahhhh ?
Tono menelan salivanya sendiri, jangan sampai indra tahu jika sebagian uang itu memang sudah masuk rekening pribadinya.
* Sial ! Padahal aku sudah memberikan uang tutup mulut itu kepada mandor dan pemborong nya. Kenapa semua jadi kacau begini. Dasar dua kakak beradik itu memang bodoh dan tidak dapat di andalkan. Menangani proyek kecil begini saja bisa kacau. * Gumam tono dalam batinnya.
" Uang... Uangnya ya sudah masuk keproyek pak. Lagian memang cuma 3 milyar. Peroyek itu bisa menghabiskan sekitar 15 sampai 20 milyar. Masih jauh kalau 3 milyar pak, meskipun proyek kecil tapi memang banyak dananya. " Ucap tono tetap mengelak.
" Masalah ini akan kita bahas saat rapat dengan pemilik perusahaan. Tiga hari lagi dia akan datang untuk kembali memimpin perusahaan, ingat aku akan tetap mencari tahu kemana aliran dana itu. Sekarang anda boleh keluar dari ruanganku dan segera selesaikan masalah ini sebelum pak direktur datang. " Ucap indra dengan tegas.
Tanpa menunggu lama tono langsung melesat keluar dari ruangan indra.
* Dasar tikus kecil. Baru dicoba proyek kecil seperti itu sudah berulah, kalian masuk perangkap. Ini baru yang aku tangani , lihat saja kecurangan kalian akan cepat terungkap. * Gumam indra menatap sinis kearah pintu dimana tono bar saja keluar .
Sementara itu tono ketar - ketir di ruangannya, dia langsung menghubungi reno dan rudi agar bisa segera datang keruangannya. Dia tidak perduli jika ini masih jam kerja, karena ini urgent dan harus segera dibahas.
" Kenapa ton ? Ini masih jam kerja , jika ingin membicarakan masalah pribadi nanti saja saat jam makan siang. " Ucap rudi .
" Ini serius kak Rudi, kak Reno. Proyek yang aku tangani macet. Dan sepertinya pak Indra sudah mencurigai ku, kita harus hati - hati jangan sampai pak indra menemukan bukti - bukti kecurangan kita. Jika dia sampai menemukan bukti - bukti itu sudah pasti habislah kita. Mas Rudi, bagaimana mandor itu? Kenapa semuanya jadi seperti ini. ?" Tanya indra kesal karena cara kerja rudi tidak bisa diandalkan.
Rudi sendiri juga tidak tahu kenapa semua jadi seperti ini. Apalagi uang tutup mulut sebanyak 10 juta juga sudah dia serahkan kepada mandor. Kalau sampai tono ketahuan curang, pasti namanya dan reno juga akan ikut keseret.
" Mas apa jangan - jangan mandor itu berkhianat ? Aku tidak mauloh mas kalau aku juga ikutan terseret dimasalah ini. Ini baru pertama kali aku ikutan, jadi aku tidak mau jika aku juga ikut terseret " Ucap reno takut namanya juga terseret.
" Lebih parahnya lagi direktur utama prmilik perusahaan ini dalam 3 hari lagi akan datang dan masalah ini akan dibahas saat beliau datang. Jadi kita hanya punya waktu tiga hari dari sekarang untuk menyelesaikan masalah ini. " Ucapan tono semakin membuat rudi dan reno ketar - ketir dan keluar keringat dingin.
*Aku tidak mau dipecat atau masuk penjara gara - gara uang 150 juta itu. Jika memang disuruh mengembalikan aku akan mengembalikannya. Tapi ini bukan yang pertama bagi mas rudi, mas rudi sudah banyak memakan uang perusahaan. Pokoknya jika sampai kecurangan ini terkuak mas rudi dan tono yang harus bertanggung jawab. * Gumam reno dalam hatinya.
Mereka bertiga hanyut dalam pemikirannya sendiri - sendiri. Yang jelas mereka sedang memikirkan bagaimana dengan kelangsungan pekerjaan mereka. Jika sampai mereka ketahuan sudah pasti dipecat dan penjara menanti mereka bertiga.
Tidak ada solusi apa - apa yang mereka dapatkan. Akhirnya mereka memilih untuk membicarakan masalah ini saat jam pulang kantor. Rudi dan reno sudah kembali kemeja kerjanya masing - masing.
* Tunggu saja kejutan untukmu para tikus kecil , setelah ini kamu akan tahu siapa lawanmu yang sesungguhnya. * Gumam indra yang melihat rudi dan reno keluar dari ruangan tono.
*********
LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORITE, SERTA BERIKAN HADIAHNYA DAN RATE BINTANG 5 NYA 🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️