Suami Yang Dianggap Miskin

Suami Yang Dianggap Miskin

Acara keluarga

💕

💕

HAPPY READING

Satria seorang pria berusia 29 tahun hidup serba pas - pasan di sebuah rumah kontrakan yang bisa dibilang sangat sederhana. Satria tinggal masih satu desa dengan mertua dan keluarga istrinya, sudah 2 tahun satria menikahi wanita cantik dan sederhana bernama Dinda kusama. Dinda dulu bekerja di salah satu mini market sebagai kasir, namun dia memutuskan berhenti setelah menikah.

" Kamu itu dasar bodoh ! Seharusnya kamu dulu menikah dengan Alfin. Dia bekerja kantoran bahkan punya jabatan yang tinggi di kantor tempat dia kerja, tapi malah kamu menikah dengan pria miskin yang hanya bekerja sebagai penjual es cendol keliling !!" Bentak Rudi kakak pertama Dinda.

Dinda adalah anak paling terakhir, dan dia memiliki 3 kakak. Rudi kakak pertama , Reno kakak kedua dan Rena kaka perempuan nya yang ketiga. Ketiga kakak nya dari awal sudah menentang hubungannya dengan satria namun dinda tetap mempertahankan hubungan nya dengan satria. Sampai pada akhirnya dinda menerima lamaran satria dan membuat ketiga kakaknya murka dan menjauhinya. Begitupun dengan bu Rahayu ibu kandung dinda, hanya pak Karim ayah kandung dinda yang setuju dengan hubungan dinda dan satria.

" Lihat sekarang hidup mu , Dinda . Kamu serba kekurangan bahkan Tuhan saja belum mempercayaimu punya anak itu karena kalian miskin dan tidak punya cukup biaya untuk menafkahi anak mu " Ucap Rena kakak perempuan dinda.

" Jodoh , rezeki, maut itu rahasia Allah mbak. Jadi jangan pernah mengaitkan anak dengan kemiskinan kami. Ini rumah tanggaku dengan mas satria kenapa kalian yang ribut, lagian selama 2 tahun aku menikah dengan mas satria sedikit saja aku tidak pernah meminta bantuan pada kalian semua. Tapi beda dengan kalian bertiga, meskipun kalian orang berada dan pekerja kantoran tapi selalu kekurangan uang dan selalu merepotkan bapak dan ibun" Jawab dinda dengan berani.

Dia sudah bosan selalu dihina dan direndahkan oleh saudara- saudaranya. Apalagi siaminya selalu menjadi bahan olokan mereka.

" Sudah Din, jangan ribut lagi malu di dengar tetangga " Ucap satria sambil mengusap punggung istrinya dengan lembut.

Hal seperti ini sudah biasa bagi Satria, bahkan sudah menjadi makanan sehari-harinya. Perlakuan para ipar -iparnya memang tidak ada yang baik kepadanya. Bahkan ibu mertuanya sama sekali tidak menganggapnya sebagai menantu, hanya ayah mertuanya saja yang bersikap baik.

" Tapi mas mereka ini sudah kelewatan. " Ucap dinda menatap suaminya dengan lembut. Dia tidak habis fikir kenapa suaminya tidak pernah mau melawan atau membantah para kakak iparnya.

" Sudah tidak apa - apa, mas memang orang miskin tapi insya allah bisa membahagiakanmu " Ucap satria lembut.

Kesabaran dan kelembutan satria inilah yang membuat dinda jatuh cinta dan memantapkan hatinya kepada satria.

" Heleh... Cuma pedagang cendol saja bangga. Bisa bahagiakan anak ku darimana ? Ngasih uang saja pas- pasan. " Cibir ibu Rahayu sambil mencebikkan bibirnya.

" Bu, jangan bicara seperti itu. Satria ini menantu kita, seharusnya kita doakan dia supaya usahanya mencari rizki diberi kelancaran. Kalau rezkinya lancar anak kita juga yang merasakannya " Ucap pak Karim menasehati istrinya.

Ketiga kakak rahayu tidak suka dengan perkataan ayah nya. Mereka malu mempunyai adik ipar seperti satria , bahkan dia tidak mau mengakui satria sebagai iparnya. Bertemu dijalanpun tidak pernah mau menyapa nya, jika satria yang menyapa mereka hanya buang muka.

" Bapak ini selalu membela satria dan dinda, kami ini hanya ingin dinda hidup bahagia dan hidup enak. Bapak bisa lihatkan istri - istri kami dan suami nya rena semua orang terpandang dan Suami rena juga punya pekerjaan tetap yang bagus." Ucap reno kakak kedua dinda.

Anak - anak dan menantu pak karim setiap malam minggu memang berkumpul di rumah pak karim untuk makan malam bersama. Tentunya semua menua dinda dab mbok yem yang memasaknya. Para kakak ipar perempuannya mana mau membantu memasak, mereka hanya mau makan saja bahkan membantu membereskan meja makan saja tidak mau. Beruntung dirumah orang tua dinda ada bik yem yang bantu - bantu.

" Mas Rudi yuk kita pulang, aku sudah mengantuk. Mendengar perdebatan yang tidak penting ini membuat aku semakin mengantuk " Ucap sinta istri rudi.

" Iya betul mbak aku juga mengantuk nih " Ucap sarah istri reno ikut menimpali.

Akhirnya ketiga kakak dinda dan suami istrinya pulang semua. Tinggalah dinda dan satria yang masih diam membisu di ruang tamu. Pandangan mata ibu rahayu sinis kearah Satria dan dinda.

" Kamu bereskan gelas - gelas bekas teh dan kopi ini baru kamu pulang. Tadi kamu kan sudah numpang makan enak disini. " Ucap ibu rahayu ketus lalu bangkit dan masuk kamarnya.

Dinda hanya bisa menangis dalam hati saja , dia tidak mau menangis di depan ayahnya. Dindapun mengerjakan apa yang diperintahkan oleh ibunya.

" Sudah biarkan saja din. Biar bim yem yang membereskan ini semua, kami pasti lelah karena dari sore kamu sudah menyiapkan semuanya. Sekarang pulanglah dan istirahat, besok pagi kamu harus menyiapkan dagangan suami kamu. " Ucap pak karim dengan lembut.

" Tapi pak .... " Seru dinda terhenti karena pak karim menyela.

" Sudah tidak apa - apa. Jika ibu mu marah itu urusan bapak" Ucap pak karim.

Dinda mengangguk mengikuti ucapan ayahnya. Satria dan dinda menyalami pak karim dengan takzim lalu mereka pamit pulang. Rumah dinda tidak jauh dari rumah orang tuanya, hanya berjarak sekitar 100 meter saja atau sekitar 5 rumah.

**********

" Mas berangkat jualan dulu ya din. Kamu baik - baik dirumah dan kalau mau kemana - mana kasih tahu mas ya " Ucap satria sebelum berangkat berdagang.

Dinda mengulas senyum manisnya, hari ini dia memang mau pergi kerumah ibu RT untuk membantu memasak karena ibu Rt mau mengadakan syukuran anaknya yang baru lulus kuliah.

" Iya mas , dinda cuma mau kerumahnya ibu Rt saja loh mas tidak mau kemana - mana. " Jawab dinda sambil terkekeh.

" Iya tetap harus kasih tahu mas dong " Jawab satria sambil mencubit mesra pipi dinda.

Biarpun hidup serba pas - pasan dinda dan satria tetap bahagia dan romantis. Pada dasarnya satria memang romantis, penyabar dan penyayang. Selama 2 tahun menikah tidak pernah sekalipun dia bicara kasar kepada dinda.

" Assalamualaikum " Ucap satria saat hendak pergi.

" Waalaikumsalam..hati - hati ya mas . Semoga dagangan hari ini lari manis ya mas." Ucap dinda penuh harap.

" Aamiin " Seru satria.

* Bismillahirohmanirrohim , semua jualanku hari ini lancar dan aku pulang dengan membawa rezeki yang halal untuk istriku. * Gumam satria dalam batiinnya.

Biasanya satria akan mangkal di depan sekolahan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Setelah anak sekolah bubar atau pulang satria akan berjualan keliling sampai jam 4 sore, selepas itu dia akan pulang. Habis tidak habis dagangannya dia pasti akan pulang.

" Ehh... Mas satri. Saya pesan cendnya 25 ya mas, pakai gelas saja ya mas " Ucap salah satu guru tempat dia berjualan.

" Alhamdillah. Pakai gelas seperti ini tidak apa - apa ya buk ?" Tanya satria sambil menunjukan gelas plastik yang biasa dipakai para penjual minuman.

" Iya tidak apa - apa mas. Tapi ada tutupnya kan ?" Tanya ibu guru.

" Ada bu, tapi tidak pakai mesin press. " Jawab satria dengan jujur.

" Sudah tidak apa - apa yang penting ada tutupnya mas. Jadi totalnya berapa mas ?" Tanya ibu guru dengan ramah.

Satria menghitung berapa total yang harus dibayar oleh ibu guru itu. Satria menjual 5000 per gelas nya, namun untuk anak - anak sekolah dia melayani dari harga 1000 maklum anak sekolah di desa uang jajan juga tidak banyak seperti di kota.

" Totalnya 125 ribu buk " Jawab satria dengan sopan.

" Oh iya ini uang nya nanti kalau sudah jadi tolong antar kedalam ya mas, karena mau ada rapat dewan guru sekitar 2 jam lagi. " Ucap ibu guru dengan ramah.

" Baik bu. Terimakasih ya bu sudah melariskan dagangan saya " Seru satria tidak lupa mengucapkan terimakasih.

Ibu guru paruh baya itu hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah. Setelah itu dia kembali masuk kedalam pekarangan sekolahan.

********

ALHAMDULILLAH AUTHOR BISA RILIS NOVEL TERBARU , SEMOGA DITERIMA OLEH PARA PEMBACA SEMUANYA.

MOHON DUKUNGANNYA.

TERIMAKASIH 🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-07-25

0

Royan Sinaga

Royan Sinaga

ceritanya menarik

2024-06-26

0

khanafi

khanafi

lanjut Thor

2024-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Acara keluarga
2 Pulang cepat
3 Jodoh untuk dinda
4 Soal hutang
5 Uang 100 juta
6 Rencana beli kulkas
7 Dinda mulai curiga
8 Cerita satria
9 Keluarga yang aneh
10 Kesombongan tono
11 Pak karim sakit
12 Datang ke perusahaan
13 Struk pembelian
14 Kerumah Nenek
15 Restoran untuk dinda
16 Soal mobil
17 Usaha baru dinda
18 Pindah rumah
19 Tiga usaha dinda
20 Pemilik butik dan salon
21 Tiga tikus kecil
22 Pemilik cafe
23 Babak pertama dimulai
24 Pak direktur
25 Keputusan satria
26 Dua saudara senasib
27 Kedatangan sarah dan sinta
28 Kembali bekerja
29 Mencoba untuk protes
30 Renovasi rumah
31 Masih soal renovasi rumah
32 Teringat orang tua
33 Pelajaran kecil
34 Dipecat lagi
35 Keluarga rudi diusir
36 Siapa dia ?
37 Permintaan orang tua
38 Semakin berkuasa
39 Satria tahu semuanya
40 Rumah untuk keluarga
41 Kerumah orang tua
42 Dua ipar yang sombong
43 Kecurigaan satria
44 Menjenguk satria
45 Pinjam modal usaha
46 Syarat dari nenek
47 Balasan satria
48 Keluarga tidak terima
49 Penjelasan satria
50 Rasa iri para saudara
51 Sarah dan Sinta ribut
52 Rena dan temannya
53 Meminta uang dinda
54 Dua boss tampan
55 Berkunjung kepanti
56 Cerita Cahaya
57 Penagih hutang
58 Kuliah dinda
59 Kerjasama berhasil
60 Semua karena satria dan dinda
61 Sinta yang boros
62 Permintaan Hana
63 Jangan menyalahkan dinda
64 Cerita Dinda
65 Ancaman Satria
66 Bahan makanan
67 Keputusan Satria
68 Wanita asing yang aneh
69 Ke kantor suami
70 Pesan dari Lisa
71 Keributan di Cafe
72 Rena yang salah paham
73 Mengenang masa sulit
74 Berita yang menghebohkan
75 Satu masalah selesai
76 Kekhawatiran Rena
77 Rena Dan Lisa
78 Dia istri Satria
79 Kabar kehamilan Dinda
80 Kepergian Rudi
81 Surat dari Rudi
82 Sinta pulang
83 Keputasan Hana
84 Pemecatan Lisa
85 Menumpang makan
86 Ternyata Hana tahu semuanya
87 Ingin menikahi Hana
88 Masa hukuman
89 Kelakuan Sinta
90 Rencana Satria dan Hana
91 Anak cerdas
92 Laporan Satria
93 Nasib Badar
94 Sinta kebingungan
95 Reno tidak tahu malu
96 Cendol gratis
97 Perdebatan Reno dan Sarah
98 Hakim bebas
99 Sinta tahu soal Hana
100 Penjelasan Satria
101 Rena mulai baik
102 Ide dari Hakim
103 Saudara tidak tahu malu
104 Perkara makanan
105 Kerjasama Sarah dan Sinta
106 Mengenal Hakim
107 Reno diusir sarah
108 Pekerjaan untuk Reno
109 Pekerjaan Sarah
110 Memilih buku usaha
111 Membohongi Sinta
112 Titipan Dinda
113 Surat hutang
114 Toko mulai buka
115 Datang kekampus bikin heboh
116 Buah kesabaran
117 Dua wanita Hakim
118 Mengenal Cahaya
119 Datang ke toko
120 Mendekati Cahaya
121 Reno pemilik toko
122 Aku punya calon istri
123 Rencana melamar cahaya
124 Diterima Cahaya
125 Sarah mendorong Dinda
126 Lahir lebih cepat
127 Menghadapi Sarah
128 Kemana Sarah
129 Belum boleh pulang
130 Masalalu Indra
131 Raja Perkasa Wardoyo
132 Kekantor polisi
133 Ternyata dipenjara
134 Hari bahagia
135 Rencana Sinta
136 Memastikan kebebasan sarah
137 Ternyata istri Reno
138 Menemui Rahma dan Kandar
139 Rencana liburan
140 Joni ikut Sarah
141 Membawa Joni pergi
142 Syarat dari Sarah
143 Mendatangi Sarah
144 Sarah ketakutan
145 Akan tetap berlibur
146 Sarah sakit
147 Sampai di Jerman
148 Ingin meminta maaf
149 Hakim juga sakit
150 Sarah kabur
151 Liburan Satria dan Dinda
152 Nasehat Reno
153 Kepulangan Dinda dan Satria
154 Hidup Sarah
155 Sampai dirumah
156 Nasehat dari Satria
157 Bertemu tanpa sengaja
158 Dua mantan menantu
159 Permintaan maaf Sinta
160 Sinta dan Hakim berpisah
161 Positif garis dua
162 Dua wanita hamil bertemu
163 Perubahan Sinta
164 Datang kerumah Bayu
165 Hadiah untuk ibu
166 Hadiah yang berharga
167 Masih ada orang baik
168 Ajakan makan siang
169 Kejadian tidak terduga
170 Datang ke rumah Sinta
171 Garis dua lagi
172 Ke toko Sinta
173 Ajakan ke pesta
174 Datang ke pesta
175 Bertemu di Mall
176 Ungkapan hati
177 Drama roti bakar
178 Tempat wisata
179 Masalah masalalu
180 Undangan dari Sinta
181 Mencintai Ardi
182 Pernikahan Sinta dan Ardi
183 Mengakui suami orang
184 Sarah jadi malu
185 Permintaan maaf yang tulus
186 Menemui Kandar dan Rahma
187 Hasil pemeriksaan
188 Siapa wanita itu
189 Wanita masalalu
190 Cinta yang belum selesai
191 Satria jujur soal Melisa
192 Melisa malu
193 Dinda cemburu
194 Menjenguk Sarah
195 Belanja perlengkapan bayi
196 Cahaya melahirkan
197 Perusahaan cabang untuk Hakim
198 Keadaan Sarah
199 Menjenguk Sarah
200 Permintaan Sarah
201 Calon istri Hakim
202 Kepergian Sarah
203 Lamaran Hakim
204 Kangen jualan cendol
205 Bakso porsi jumbo
206 Keluarga bahagia
207 Sudah mulai sekolah
208 Makan siang di kantor
209 Bahagia semua ( Ending )
210 Extra bonus
211 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Acara keluarga
2
Pulang cepat
3
Jodoh untuk dinda
4
Soal hutang
5
Uang 100 juta
6
Rencana beli kulkas
7
Dinda mulai curiga
8
Cerita satria
9
Keluarga yang aneh
10
Kesombongan tono
11
Pak karim sakit
12
Datang ke perusahaan
13
Struk pembelian
14
Kerumah Nenek
15
Restoran untuk dinda
16
Soal mobil
17
Usaha baru dinda
18
Pindah rumah
19
Tiga usaha dinda
20
Pemilik butik dan salon
21
Tiga tikus kecil
22
Pemilik cafe
23
Babak pertama dimulai
24
Pak direktur
25
Keputusan satria
26
Dua saudara senasib
27
Kedatangan sarah dan sinta
28
Kembali bekerja
29
Mencoba untuk protes
30
Renovasi rumah
31
Masih soal renovasi rumah
32
Teringat orang tua
33
Pelajaran kecil
34
Dipecat lagi
35
Keluarga rudi diusir
36
Siapa dia ?
37
Permintaan orang tua
38
Semakin berkuasa
39
Satria tahu semuanya
40
Rumah untuk keluarga
41
Kerumah orang tua
42
Dua ipar yang sombong
43
Kecurigaan satria
44
Menjenguk satria
45
Pinjam modal usaha
46
Syarat dari nenek
47
Balasan satria
48
Keluarga tidak terima
49
Penjelasan satria
50
Rasa iri para saudara
51
Sarah dan Sinta ribut
52
Rena dan temannya
53
Meminta uang dinda
54
Dua boss tampan
55
Berkunjung kepanti
56
Cerita Cahaya
57
Penagih hutang
58
Kuliah dinda
59
Kerjasama berhasil
60
Semua karena satria dan dinda
61
Sinta yang boros
62
Permintaan Hana
63
Jangan menyalahkan dinda
64
Cerita Dinda
65
Ancaman Satria
66
Bahan makanan
67
Keputusan Satria
68
Wanita asing yang aneh
69
Ke kantor suami
70
Pesan dari Lisa
71
Keributan di Cafe
72
Rena yang salah paham
73
Mengenang masa sulit
74
Berita yang menghebohkan
75
Satu masalah selesai
76
Kekhawatiran Rena
77
Rena Dan Lisa
78
Dia istri Satria
79
Kabar kehamilan Dinda
80
Kepergian Rudi
81
Surat dari Rudi
82
Sinta pulang
83
Keputasan Hana
84
Pemecatan Lisa
85
Menumpang makan
86
Ternyata Hana tahu semuanya
87
Ingin menikahi Hana
88
Masa hukuman
89
Kelakuan Sinta
90
Rencana Satria dan Hana
91
Anak cerdas
92
Laporan Satria
93
Nasib Badar
94
Sinta kebingungan
95
Reno tidak tahu malu
96
Cendol gratis
97
Perdebatan Reno dan Sarah
98
Hakim bebas
99
Sinta tahu soal Hana
100
Penjelasan Satria
101
Rena mulai baik
102
Ide dari Hakim
103
Saudara tidak tahu malu
104
Perkara makanan
105
Kerjasama Sarah dan Sinta
106
Mengenal Hakim
107
Reno diusir sarah
108
Pekerjaan untuk Reno
109
Pekerjaan Sarah
110
Memilih buku usaha
111
Membohongi Sinta
112
Titipan Dinda
113
Surat hutang
114
Toko mulai buka
115
Datang kekampus bikin heboh
116
Buah kesabaran
117
Dua wanita Hakim
118
Mengenal Cahaya
119
Datang ke toko
120
Mendekati Cahaya
121
Reno pemilik toko
122
Aku punya calon istri
123
Rencana melamar cahaya
124
Diterima Cahaya
125
Sarah mendorong Dinda
126
Lahir lebih cepat
127
Menghadapi Sarah
128
Kemana Sarah
129
Belum boleh pulang
130
Masalalu Indra
131
Raja Perkasa Wardoyo
132
Kekantor polisi
133
Ternyata dipenjara
134
Hari bahagia
135
Rencana Sinta
136
Memastikan kebebasan sarah
137
Ternyata istri Reno
138
Menemui Rahma dan Kandar
139
Rencana liburan
140
Joni ikut Sarah
141
Membawa Joni pergi
142
Syarat dari Sarah
143
Mendatangi Sarah
144
Sarah ketakutan
145
Akan tetap berlibur
146
Sarah sakit
147
Sampai di Jerman
148
Ingin meminta maaf
149
Hakim juga sakit
150
Sarah kabur
151
Liburan Satria dan Dinda
152
Nasehat Reno
153
Kepulangan Dinda dan Satria
154
Hidup Sarah
155
Sampai dirumah
156
Nasehat dari Satria
157
Bertemu tanpa sengaja
158
Dua mantan menantu
159
Permintaan maaf Sinta
160
Sinta dan Hakim berpisah
161
Positif garis dua
162
Dua wanita hamil bertemu
163
Perubahan Sinta
164
Datang kerumah Bayu
165
Hadiah untuk ibu
166
Hadiah yang berharga
167
Masih ada orang baik
168
Ajakan makan siang
169
Kejadian tidak terduga
170
Datang ke rumah Sinta
171
Garis dua lagi
172
Ke toko Sinta
173
Ajakan ke pesta
174
Datang ke pesta
175
Bertemu di Mall
176
Ungkapan hati
177
Drama roti bakar
178
Tempat wisata
179
Masalah masalalu
180
Undangan dari Sinta
181
Mencintai Ardi
182
Pernikahan Sinta dan Ardi
183
Mengakui suami orang
184
Sarah jadi malu
185
Permintaan maaf yang tulus
186
Menemui Kandar dan Rahma
187
Hasil pemeriksaan
188
Siapa wanita itu
189
Wanita masalalu
190
Cinta yang belum selesai
191
Satria jujur soal Melisa
192
Melisa malu
193
Dinda cemburu
194
Menjenguk Sarah
195
Belanja perlengkapan bayi
196
Cahaya melahirkan
197
Perusahaan cabang untuk Hakim
198
Keadaan Sarah
199
Menjenguk Sarah
200
Permintaan Sarah
201
Calon istri Hakim
202
Kepergian Sarah
203
Lamaran Hakim
204
Kangen jualan cendol
205
Bakso porsi jumbo
206
Keluarga bahagia
207
Sudah mulai sekolah
208
Makan siang di kantor
209
Bahagia semua ( Ending )
210
Extra bonus
211
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!