NovelToon NovelToon
My Lovely MUA

My Lovely MUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:92.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sage Green92

Briana Micella mendadak menjadi seorang MUA (Make Up Artist) idola para model, artis maupun istri pejabat di negaranya. Bukan tanpa alasan Briana menjadi idola, sebelumnya dia terpaksa menggantikan ibunya yang juga berprofesi sebagai MUA senior profesional yang sedang sakit. Banyak sekali kejutan-kejutan menghampiri Briana di saat dia sedang melakukan tugasnya. Termasuk mendapat seorang klien model terkenal, mirisnya model itu adalah calon istri dari masa lalunya yang belum usai; Nevan Xaquil, mantan kekasih Briana saat duduk di bangku SMA.
Akankah Briana goyah kembali setelah Nevan datang kembali di kehidupannya ? Sanggupkah Briana bekerja secara profesional jika selalu berhubungan dengan masa lalunya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sage Green92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21.

“I'm, Ok!” Nevan masih saja mengelak. Padahal tubuhnya itu sudah remuk redam. Apa lagi bagian pipi, rahang, lengan, dada begitu nyeri.

Sore itu Nevan memutuskan untuk tidak pulang ke rumah. Malah dia habiskan untuk menunggu Briana di depan gedung William Entertainment. Seperti orang bodoh saja dia sampai-sampai tertidur di dalam mobil cukup lama. Kemudian, dia terbangun gara-gara sebuah telfon dari Mecca yang menyuruhnya untuk pulang. Tetapi, Nevan menolak.

“Gila lo!” Briana mendengus kesal. Tangannya ingin sekali menyentuh pipi penuh luka lebam itu. Namun, ia segera mengurungkan niatnya. “Lo ngapain disini ?” tanya Briana kembali sambil membuang mukanya ke samping.

Nevan mengacak rambut Briana gemas. “Udah gue bilang gue mau nganterin lo pulang.”

“Gue nggak mau! Lo pergi aja.”

Briana lalu berjalan menjauhi Nevan. Ia terus memandangi benda pipihnya, berusaha mencari ojol. Namun, selalu ditolak. Sesaat kemudian, setetes air hujan membasahi layar di benda pipihnya. Briana kemudian menghela nafasnya dalam-dalam. Sialan!

Nevan mengamati bahu Briana yang naik turun. Nevan sudah menduga jika gadis itu sedang kesal. “Bentar lagi hujan, lo bakalan disini terus ?”

“Bukan urusan lo! Mau gue kehujanan kek, enggak kek, itu bukan urusan lo!” kata Briana yang masih berdiri memunggungi cowok itu.

Tiba-tiba bulu kuduk Briana meremang, hembusan nafas Nevan terasa menyentuh daun telinganya. Sialan! Umpatnya dalam hati. “Mau apa lo ?!” seraya kepala Briana menoleh langsung ke belakang. Hampir saja hidung mereka saling bersentuhan. Mata Briana terpejam sesaat dan mencoba menyingkir. Namun, kedua bahunya masih dipegangi kuat-kuat oleh Nevan.

Nevan lalu mendorong tubuh Briana menuntunnya berjalan ke arah mobilnya terparkir. Briana sudah berusaha meronta, namun tenaga Nevan sangatlah kuat. Buru-buru Nevan memasukkan tubuh Briana hingga terpental di kursi penumpang.

“Cowok gila!” umpat Briana kesal.

“Lo ngomong apa barusan ?” tanya Nevan sambil memasang seat belt-nya.

“Cowok gila!”

“Lo baru tahu kalo gue gila ?”

Bibir Briana mengerucut. Terlalu kesal setengah mati. Tapi, diam-diam Briana mengkhawatirkan luka yang ada di wajah Nevan.

“Berhenti di depan situ bentar. Gue mau beli sesuatu.”

Sejenak mata Briana menangkap sebuah apotek di kiri jalan di ruko-ruko. Nevanpun menghentikan mobilnya dan mempersilahkan Briana turun.

“Lo jangan kabur! Eh, hujannya makin gede. Hati-hati!”

Briana tak menggubris dan membanting pintu mobil Nevan dengan keras. “Cerewet!” gumam Briana kesal.

Beberapa saat kemudian, Briana menenteng sebuah kresek berwarna putih keluar dari sebuah apotek. Salah satu tangannya dinaikkan bersama tasnya untuk menghalau hujan.

Nevan tersenyum cerah meskipun langitnya sedang menangis. “Lo basah, nih pake tissuenya.” tangan Nevan terulur memberi tissue untuk Briana. Nampak wajah dan rambutnya sedikit basah terkena air hujan.

“Makasih,” jawab Briana dingin.

“Lepas aja kacamata lo, Bri.”

“Gue nggak bisa lihat kalo nggak pake kacamata.”

Nevan menggoda Briana dengan meraih kacamata Briana kemudian terlepas dari matanya. “Nev-Nevan, No!”

“Balikin, kacamata gue!” Briana meraba-raba kacamata samar-samar. Pandangannya kabur, sambil menyipitkan matanya.

Cup!

Nevan menghadiahkan sebuah kecupan di pipi Briana. Sontak Briana membelalakkan matanya dan menjauhkan wajah Nevan mundur hingga sedikit membentur jendela mobil.

“Nih pake!” Nevan buru-buru memberikannya di telapak tangan Briana.

“Lo kurang ajar banget!” kata Briana jengkel.

Nevan hanya menyengir, tangannya memegang perseneling bersiap melajukan mobilnya.

“Obatin luka lo dulu, gue ngeri.”

Briana menyerahkan kresek berwarna putih itu tepat di wajah Nevan. “Hmh, makasih lo ternyata masih perhatian sama gue.”

“Jangan besar kepala dulu. Gue lakuin semata-mata karena ngeri lihat luka lo.”

“Gue nggak bisa sendiri, tolong bantuin, Bri,” potong Nevan cepat.

“Ck, sini!” tangan Briana menengadah meminta beberapa peralatan P3K kepada Nevan.

Nevan kemudian menempatkan posisi wajahnya berhadapan langsung ke Briana. Sambil matanya sedikit terpejam. Briana lalu mentouch-up wajah Nevan menggunakan sebuah salep di beberapa area yang lebam. Selanjutnya, ia sedikit tekan luka yang mengeluarkan darah menggunakan kasa steril. Perlakuannya hampir mirip ketika Briana menggarap wajah kliennya.

Nevan sesekali mengaduh, karena Briana sedikit menekan area lukanya dengan kekuatan penuh. Sengaja memang.

“Udah selesai,” ujar Briana dingin.

“Makasih, Bri. Gue anterin lo pulang ya.”

Briana mengangguk, sambil memasukkan kembali peralatan P3K nya ke dalam kantong. “Bawa pulang, nanti olesin ke luka lo yang lebam itu.”

“Btw, lo udah lama kerja di WillEnt ?”

“Baru aja,” jawab Briana dingin.

Nevan nampak menghela nafas panjang. Mungkin Briana masih sangat membencinya. Akibat perlakuan Nevan di masa lalu. Sekarang dia sudah sangat menyesali perbuatannya terhadap Briana. Harusnya, sekarang Briana sudah menjadi penyanyi dan artis terkenal. Ya meskipun bukan terkenal menjadi penyanyi ataupun artis, kini dia meraih popularitas di dunia per-MUAan di kalangan selebriti, model, dan orang-orang terkenal lainnya seperti Aisha.

“Maafin, gue.”

Hening. Briana memilih untuk diam daripada berdebat kusir dengan Nevan.

...----------------...

Dua hari setelah insiden pemukulan di rumah Nevan, dia lebih memilih untuk tidur di kantor. Itu lebih baik dari pada pulang ke rumah. Sebagai gantinya, ia bekerja mati-matian untuk firma hukumnya.

“Lo nggak nyari apartement aja dari pada tidur disini ?” tanya Eric kepada Nevan.

“Kebetulan aja di deket gue sama Reno kosong.”

Nevan sejenak berpikir, mengapa tidak dari dulu-dulu ia membeli apartement. “Lo sengaja biar gue tinggal disana ?”

Eric menepuk pundak sahabatnya sedikit kuat. “Iyalah, kapan lagi kita kumpul kayak dulu lagi ?”

“Aw! Sakit, pundak gue rasanya mau patah!” Nevan meringis kesakitan.

“Sorry, bro! Gue sengaja.”

“Sialan, lo!”

Eric lalu duduk termangu, memandangi Nevan yang melanjutkan kembali pekerjaannya. “Gue turut berduka cita atas gagalnya pernikahan kalian.”

Dia pikir Nevan akan marah atau menanggapi dengan jawaban dingin. Tak disangka, dia malah tertawa dan mengucapkan beribu-ribu ucapan terimakasih.

“Gue malah bahagia. Menurut lo, buat apa kita nikah sama orang yang nggak kita cintai ?”

Nevan berdiri dan duduk di samping sahabatnya yang receh tersebut. “Bayangin, gue nikah tapi nggak pernah nyentuh dia sama sekali. Hati gue ada sama orang lain. Apa lo nggak sakit hati ?” cerocos Nevan panjang kali lebar di depan Eric yang melongo. Melongo karena melihat perubahan sikap Nevan yang dinilai sedikit cukup dewasa.

“I-iya sih, tapi lo nggak kasihan sama Isyana ?”

Nevan menggeleng. “Lebih kasihan lagi kalau gue tetep nikah sama dia.”

Eric mengangguk paham. Benar juga, jika dia tetap menikah dengan Isyana, Isyana makin akan tersiksa atas sikap Nevan yang dingin sedingin es batu.

“Pulang kerja, gue mau beli apartement deket lo sama Reno.”

Eric mengangguk pelan. “Oh-oke.”

Eric lupa, jika Reno sedang gencar pendekatan dengan Briana. Mulutnya ini memang tidak bisa diam.

Seperti malam ini contohnya, Reno tiba-tiba saja datang ke rumah Briana membawa dua bungkus kotak martabak manis dan juga martabak telur. Sikap Steven datar tak banyak bicara, sementara Aisha bersorak gembira.

“Kak Reno nggak usah repot begini.”

“Nggak, Bri. Gue sengaja mampir tadi abis pulang kerja trus kesini.”

Aisha tersenyum sumringah. “Makan sama-sama yuk!” ajak Aisha yang sudah siap menunggu di ruang makan.

“Ehehem.”

Steven berdehem memperingatkan Aisha. Matanya melirik dalam ke arah Aisha. Entah mengapa sejak kejadian Briana disakiti dan dicampakkan oleh Nevan berkali-kali, sikapnya sedikit waspada dan sensitif dengan Reno mulai malam itu.

“Emm saya pamit pulang dulu kalau begitu, Om, Tante, Briana. Saya nggak enak ganggu.”

Aisha kecewa akan sikap Steven yang berubah. “Oh, yaudah Nak Reno, kapan-kapan aja ya kesini lagi.”

Steven mendengus kesal. Pria paruh baya itu makan tanpa peduli dengan Reno.

“Permisi, Om, Tante.”

“Hati-hati, Nak.”

“Gue balik dulu ya, Bri.”

Briana tersenyum ramah, dan mengantar Reno sampai ke depan pintu gerbang rumahnya.

“Bri, lo besok berangkat kerja jam berapa ?”

“Ah i-itu nggak mesti pagi, Kak. Biasanya sore, kadang juga malem.”

Reno menyengir canggung, “Oh, gue pengen nganterin kalo lo nggak keberatan.”

“Nggak perlu, Kak,” jawab Briana.

Reno merasa sedikit kecewa. Sedangkan Briana was-was jika Nevan mengetahui Reno sedang pendekatan dengannya.

1
Lies Atikah
ah cangkeul thor kapan bersamanya
Lies Atikah
jangan lembek bri melawan lah
Imam Kambali S. Ped
yup cepat lanjut
Lies Atikah
yang tegas atuh Bri sama Nepan kok mau aja dileceh kan udah gak punya harga diri yah s nevan ingat si nevan udah tunangan coba buka hati sama Reno kalau ga bisa berteman aja buat si natan cemburu jangan jadi lembek
Imam Kambali S. Ped
tenang dibawa nevan
Herlina
Luar biasa
Surati
bagus
Fidia K.R ✨
Aku udah mampir di ceritanya ka thor yaa😉 Overalls aku suka jalan cerita nya👍🏻
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
maaf kak baru mampir, awal cerita yg luar biasa semoga seterusnya ceweknya gak melow jgn mau ditindas trs sm cwok 👍👍👍😍😍😍😍😍
վմղíα | HV💕
nyimak thor mampir juga keceritaku
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Jangan lupa baca karya terbaru Author dengan judul Cinta Yang Lain ya... 🥰
©h♦©♦
Otw ikut kak!
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kak ak mampir ya
tina yusuf
akur ceritanya bagus ,suka
tina yusuf
briana jangan mau di perlakukan begitu putusin aja
Widya Tutik
keren
🌕🌊🍁🪷
jangan lupa minta daddy nevan belikan pabriknya sekalian boy
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐: Pabrik thomas and friends 😅😅
total 1 replies
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Hi kak Elna, akan ada extra chapter dan next ada kejutan lagi..

Jangan lupa subscribe supaya kalau aku update bisa kelihatan di kakak. ☺😘
Elna Nur
ini serius end thor🥺
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
judulnya kok gda kak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!