SEKUEL DARI : Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil.
Zahira dan Shaka berteman sejak kecil bahkan orang tua mereka berencana menjodohkan keduanya. Namun, ternyata Shaka telah melabuhkan hatinya kepada wanita lain. Melihat kenyataan itu, hati Zahira hancur berkeping-keping karena tanpa diketahui oleh siapa pun rupanya dia mencintai Shaka sejak masih duduk di bangku SMP.
Lantas, apa yang membuat Zahira bersedia menjadi pengantin pengganti untuk Shaka? Lalu, bagaimana lika liku kehidupan rumah tangga mereka? Akankah berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia ... Istriku
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan ibu kota. Sesuai kesepakatan bersama, Shaka menjemput Zahira di rumah sakit dan membawa gadis itu menuju sebuah café yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat sang dokter cantik bekerja. Sudah lima belas menit berlalu, belum ada percakapan antara sepasang suami istri. Zahira yang duduk di sebelah Shaka menatap keluar jendela. Gadis itu tampak kelelahan, terlihat jelas dari wajahnya yang sedikit kuyu, sedangkan pengacara muda begitu fokus mengendarai kendaraan roda empat miliknya.
"Rara?" ucap Shaka memecah keheningan. "Apa tadi di rumah sakit kamu sibuk sekali hingga membuatmu tampak kelelahan begitu?"
Zahira menoleh ke arah Shaka. Ada raut kecemasan terpancar di sorot mata pria itu. Sadar, Zahira! Shaka mencemaskanmu sebagai sahabat, bukan sebagai seorang istri. Jadi, berhentilah bermimpi berlalu tinggi sebelum jatuh dan itu rasanya akan semakin sakit.
Tersenyum dipaksakan untuk menutupi kekecewaannya. "Lumayan, Ka. Hari ini aku banyak menangani pasien gawat darurat yang membutuhkan pertolongan segera. Otakku harus bekerja dengan cepat untuk memberikan instruksi kepada perawat jaga sambil membantu pasien mendapatkan pertolongan."
Shaka melirik sekilas ke arah gadis di sampingnya. "Kalau kamu sudah tidak sanggup lagi, berhentilah bekerja. Aku masih mampu membiayai keperluanmu dan rumah tangga kita."
Perkataan itu membuat hati Zahira berbunga-bunga. Ribuan kupu-kupu seolah terbang dari dalam perutnya. Perasaan gadis itu menghangat tatkala Shaka mengucapkan kalimat 'rumah tangga kita.'
Seandainya saja cinta itu tumbuh dalam hatimu, mungkin saat ini aku menjadi gadis yang sangat beruntung bisa menjadi pendampingmu.
Menarik napas panjang, menahannya sebentar, baru kemudian berucap, "Aku masih sanggup menjalankan tugasku sebagai seorang dokter, Ka. Meskipun seluruh tubuhku terasa letih, tetapi aku menikmati pekerjaanku. Ada rasa bahagia tersendiri bila aku berhasil menolong mereka."
Shaka manggut-manggut mendengarkan dengan seksama. "Ya sudah jika itu keputusanmu. Aku tidak akan memaksakan kehendakku. Kamu bebas menentukan apa yang menurutmu terbaik. Namun, bila kamu ingin resign dan fokus menjadi rumah tangga maka aku akan mendukungmu," tandasnya.
Zahira tersenyum senang, ia sangat berterima kasih karena Shaka cukup mengerti dirinya. Meskipun ia tahu tidak ada cinta yang tumbuh dalam hati pria itu tapi sikap lembut dan perhatian Shaka sedikit menghibur dirinya.
Hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit, akhirnya kendaraan roda empat milik Shaka telah memasuki halaman parkir sebuah café yang tengah viral di dunia maya. Pria tampan berwajah khas Timur Tengah dengan hidung mancung turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Zahira.
"Shaka! What's up, bro?" sapa Nicholas kala sepasang pengantin baru datang menghampiri. Kedua pria itu saling berpelukan, melepas rindu selama tiga tahun tak bertemu. Terakhir kali bertemu saat mama Nicholas meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Semenjak itu, mereka tidak pernah bertemu lagi.
"Alhamdulillah, baik, Nick." Shaka menepuk punggung teman sekolahnya itu dengan lembut. "Kamu sendiri bagaimana kabarnya?"
Pria blasteran, berdarah Indonesia Jerman menggedikan bahu seraya kedua tangan terangkat ke udara. "Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja. Aku dapat melanjutkan hidupku pasca kepergian Mama kehadapan Tuhan selamanya." Tertawa kecil, mencoba menguatkan diri untuk tidak bersedih akibat ditinggal pergi oleh orang tercinta.
Teman sekolah Shaka tersenyum lebar. Baru kemudian menatap temannya itu dan sontak terkejut dengan kehadiran seorang gadis yang tak asing baginya. Wajah gadis itu tidak berubah sedikit pun meski mereka sudah lama tidak bertemu.
"Z-zahira? Kamu ... Najma Zahira, 'kan? Salah satu personil Triplet yang terkenal dengan kepintarannya itu." Bibir Nicholas terus berkata tanpa mengalihkan pandangan dari sesosok gadis berwajah oriental.
Zahira tersenyum lebar hingga memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan putih. "Benar, aku Zahira. Senang bertemu denganmu lagi, Nicho." Gadis itu mengulurkan tangan ke depan hendak menjabat tangan Nicholas. Akan tetapi ... sebuah tangan kekar mencekal pergelangan tangan gadis itu.
Sontak, kepala Zahira mendongak ke atas memperhatikan wajah rupawan sang suami. Namun, ekspresi wajah pria itu berubah dingin membuat bulu kudunya merinding setengah mati.
Kelakukan sepasang suami istri itu menarik perhatian seorang gadis berwajah oriental seperti Zahira. Ia berbisik di telinga Nicholas, "Honey, sebaiknya kita duduk dan langsung pesan minuman saja."
Nicholas mengangguk, lalu berseru, "Aah ... ya. Senang bertemu denganmu lagi, Ra. Mari ... mari, silakan duduk!" Pria itu mencoba mencairkan suasana yang sempat menegang.
Setelah semua duduk berhadapan, Nicholas meminta seorang pelayan membawakan buku menu dan memesan makanan serta minuman sesuai dengan selera masing-masing. Hari ini ia ingin mentraktir kedua teman sekolahnya itu.
"Ra, kenalkan ini Ashley, dia calon istriku. Kamu pasti belum pernah bertemu dengannya, 'kan?" kata Nicholas seraya menunjuk ke arah kekasihnya. "Baby, itu Zahira. Dia adalah ...."
"Istriku. Kami baru menikah beberapa hari lalu," sahut Shaka mantap. Tatapan mata pria itu fokus, tidak ada sedikit pun keraguan terpancar di iris matanya yang coklat.
"I-istrimu? B-bukannya istrimu itu adalah Ziva?" Nicholas kembali berkata dengan bola mata melebar sempurna. Dagu pria itu nyaris terlepas dari tempatnya. Sumpah demi apa pun, pria blasteran itu tampak begitu terkejut mendengar kenyataan yang ada di depannya.
Raut wajah ceria bersinar meski terlihat kelelahan berubah seratus delapan puluh derajat dengan rasa terkejut luar biasa. Ia pikir Shaka akan mengatakan bahwa dirinya hanya sahabat sang pengacara. Namun, siapa sangka, Shaka malah mengatakan sebuah kebenaran di hadapan Nicholas, yang tidak lain merupakan salah satu saksi saat moment Shaka mengutarakan isi hatinya di hadapan Ziva dan semua orang.
"I-itu semua karena ... aku ...." Zahira tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Ia tidak tahu harus mengatakan apa di depan Nicholas dan Ashley. Apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya ataukah harus menutupi semua kejadian demi
"Ceritanya panjang. Namun, yang pasti saat ini Zahira bukan hanya sahabat melainkan juga istriku. Jadi, kedepannya jangan pernah mengungkit nama gadis itu saat kita bersama," tandas Shaka.
Nicholas mengangguk lemah. Ia membeku dan menatap wajah Zahira serta Shaka secara bergantian. Kepalanya saat ini dipenuhi berbagai macam pertanyaan yang ingin ditanyakan langsung kepada Shaka. Akan tetapi, melihat sikap teman sekolahnya yang terkesan dingin membuat ia mengurungkan niatannya itu dan memilih bungkam daripada membangkitkan seekor harimau buas yang bisa melenyapkan nyawa mangsanya dalam sekali terkam.
Tak berselang lama, dua orang pelayan datang dengan membawa sebuah nampan berisi empat gelas minuman dingin serta cake aneka ragam rasa yang membuat air liur siapa saja menetes kala melihat betapa lezatnya plating di atas cake tersebut.
"Ini pesanan Ibu dan Bapak. Selamat menikmati. Jika kalian merasa makanan ataupun minumannya tidak sesuai dengan selera bisa langsung konfirmasi ke kasir. Kami akan segera menggantinya," ucap pelayan itu seraya meletakkan gelas di hadapan semua orang.
.
.
.
Sambil nungguin karya ini update, yuk mampir dulu ke karya milik teman author. Ceritanya dijamin seru loh!
ini Shaka masih labil bikin emosi
laki2 lain "HANYA" menyatakan cinta sama Zahira udah ngamuk.
lah dia sendiri MEMPERBOLEHKAN MANTAN UNTUK MEMELUKNYA
laki2 kyk gini pantas di tinggalin, udah plin plan egois sendiri.
syg nya gak terjadi karena udah baca ini sampai habis dulu JD dah tau.
tapi tetap aja aku pingin mereka cerai dulu.
capek aku lihat Zahira gak tegas, Shaka plin plan.
karena ketahuan selingkuh aja makannya kau mau pertahankan Zahira.
prett
Lagian ziva kok ya makin murahan setelah kena kasus penipuan model internasional
Gimana mau memikat shaka, yg ada makin jijik klo shaka tau 😝