Tuan Dave Anderson dalam usianya yang terbilang muda, dirinya sudah mempunyai segalanya. Pemimpin Intel Group itu memiliki karier yang sangat sukses, harta berlimpah, dan otak yang cerdas. Tapi semua yang di milikinya itu percuma, karena di dalam hidup Dave tidak akan pernah ada kata hubungan cinta.
Jingga gadis yatim piatu yang sangat berani, masuk kedalam kehidupan Dave Anderson. Akankah sosok Jingga bisa membuat seseorang Dave Anderson mau menjalani sebuah hubungan?
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33
"Dia miskin, tapi hati dia baik. Tidak sepertimu yang cantik dan kaya, tapi hatimu tidak secantik wajahmu!" Mike membalas sindiran Jeny dengan lebih ketus.
"Kau ..!" Jeny hendak menampar Kak Mike namun tangannya ditepis begitu saja oleh Kak Mike.
"Ayo.. ! Ikut aku pulang." Mike menarik tangan Jeny dan membawanya keluar dari Mall, sebelum membuat keributan pada Jingga dan Dave.
Sementara itu di dalam mall tersebut Dave yang menemani Jingga berbelanja, dengan sabar menggandeng tangan kekasihnya yang berjalan dari toko satu ke toko lainnnya. Dave bahagia saat melihat wajah Jingga yang selalu tersenyum.
"Dave aku merasa senang karena sudah tidak ada lagi pengawal pribadi di depan apartemen kita. Dan kita bisa bebas jalan berduaan seperti ini." Jingga menunjuk tangannya yang digenggam oleh tangan Dave.
"Aku sudah tidak membutuhkan pengawal pribadi lagi! Karena aku sangat yakin kau tidak akan pernah meninggalkan aku." Dave tersenyum pada Jingga.
Jingga yang tidak mengerti, menatap pada Dave dengan wajah yang bingung.
"Kau sudah menjadi milikku seutuhnya, dan kau tidak akan mungkin lari dariku." Bisik Dave, mencium pipi Jingga dengan lembut.
"Dave..." Jingga menjauhkan tubuh Dave yang sangat dekat dengannya, jantungnya berdegup dengan sangat kencang. "Kita di tempat umum, Dave." Jingga yang malu, langsung berjalan cepat. Namun langkahnya terhenti karena tangannya yang masih digenggam oleh Dave.
"Bukankah aku sudah mengatakan, kalau kau tidak akan pernah bisa pergi dariku!" Dave menarik Jingga hingga tubuh wanita itu terjatuh di pelukannya.
"Dave, lepaskan." Bisik jingga, "Aku benar-benar malu." Jingga menatap semua orang yang lewat, tengah berbisik-bisik sambil menatap kearah dirinya dan juga Dave.
"Biarkan saja." Dave kembali mengecup pipi Jingga, dan mengajaknya kembali berjalan-jalan.
...🍀🍀🍀...
Mansion Arthur.
"Daddy ..." teriak Jeny, berjalan masuk kedalam ruang kerja Daddy nya.
"Ada apa sayang?" Arthur yang terkejut dengan kedatangan putrinya yang terlihat menangis, segera berdiri dan menghampiri Jeny.
"Daddy, Dave .. Dave .." Jeny menangis di pelukan Dad nya.
Arthur yang sangat sayang pada putrinya, begitu sakit saat melihat Jeny menangis tersedu-sedu seperti itu. "Kau kenapa sayang? Ceritakan pada Daddy!"
Jeny yang masih menangis, mulai menceritakan semuanya pada Daddy nya. "Dad, pernah berjanji padaku untuk membuat Dave menjadi milikku. Tapi mana? Dad tidak menepati janji Dad padaku." Jeny kembali terisak.
"Sayang, Dad sudah melakukan semuanya seperti yang kau inginkan." Arthur kemudian menjelaskan rencana yang sudah dijalankannya pada putrinya.
"Apakah rencana Daddy akan berhasil?" Jeny mengusap air matanya, ia mulai tertarik pada rencana yang sudah dijalankan oleh Daddy nya.
Arthur menghela napasnya. "Rencana Daddy, tidak akan segampang itu berhasil. Dave orang yang sangat pintar, dia menyuruh orang kepercayaan untuk membuktikan keaslian surat tersebut."
"Lalu bagaimana?" Jeny menatap serius pada Dad nya. "Aku tidak ingin rencana ini gagal, apa lagi saat ini Dave sedang dekat dengan wanita miskin itu!"
"Kau jangan khawatir, karena surat itu memang asli hanya saja nama kakakmu sudah diubah menjadi namamu. Dan Daddy berharap mereka tidak bisa mengetahuinya." Arthur mengelus kepala putrinya. "Dan mengenai wanita itu, Daddy tidak bisa melakukan apa pun. Karena Dad hanya bisa berusaha membuat putriku ini menikah dengan Dave."
Jeny tersenyum lalu memeluk Daddy nya. "Untuk urusan wanita itu biar aku yang mengurusnya." Ucap Jeny dengan senyum licik dibibirnya.
...☘️☘️☘️...
Apartemen Casa Grande.
"Tunggu sebentar." Jingga berjalan menuju pintu karena mendengar suara bel yang berbunyi. Dan betapa terkejutnya Jingga saat mengetahui siapa yang datang. "No-nona Jeny!" pekik Jingga, dengan wajah yang terkejut. Beberapa saat mereka saling menatap dalam diam. "Silahkan masuk." Jingga memulai pembicaraan dengan mempersilakan Nona Jeny untuk masuk.
tapi apa spesial ny, jingga? mike Dave tampan, tajir smpe klepek"?
seperti makhluk kasat mata /Facepalm//Facepalm//Grin/
kayaknya jingga itu anak mereka ya.
Kaka adik donk sm jeny
tapi bagus jingga, /Casual/