Revina di jebak oleh kakaknya sehingga ia harus menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal.
Felix yang baru saja keluar dari penjara hari itu tiba-tiba dipaksa menikah dengan seorang wanita.
Jasee merasa hidupnya akan sangat bahagia jika ia menikah dengan seorang laki-laki tampan dan kaya.
Sean menikah dengan siapapun itu tidak penting lagi untuk dirinya. Ia mengganggap wanita itu semua sama saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertanyaan Revina
Melihat keadaan Revina yang sedang tidak baik-baik saja, Felix memutuskan untuk mengantarkan istrinya pulang. Sampai di rumah Revina mendapati barang-barang miliknya sudah berserakan di depan pintu. Jasse dan Asila berdiri dengan angkuh di hadapan Revina.
"Ambil barang-barang mu ini dan segera tinggalkan rumah ini !" kata Jasse dengan sombongnya.
Dengan tanpa menjawab perkataan Jasse, Revina segera mengambil barang miliknya dan memasukkannya ke dalam mobil di bantu oleh Felix. Saat ini Revina sedang lelah memikirkan yang terjadi padanya dan tidak ingin berdebat dengan saudaranya itu. Sedangkan Asila hanya diam melihat Revina yang terlihat sangat menyedihkan.
Setelah membawa semua barangnya, Felix dan Revina masuk ke dalam mobil dan langsung meninggalkan rumah orang tuanya.
"Akhirnya dia pergi, ma." Jasse tersenyum puas melihat kepergian Revina.
Jasse dan Asila sudah lama merencanakan untuk mengusir Revina dari rumah ini. Mereka selalu saja mencari kesalahan Revina, tapi Jonatan selalu membela Revina. Sampai akhirnya Jasse berhasil membuat Jonatan marah besar dan mengusir Revina. Ya, Jasse adalah dalang dari semua yang terjadi hari ini.
Beberapa minggu yang lalu, Jasse datang ke perusahaan untuk menemui seseorang. Dia membayar mahal orang itu yang telah membuat laporan keuangan. Uang miliaran rupiah yang di transfer ke rekening Felix adalah Rekening palsu. Aslinya rekening itu milik Jasse. Uang itu kemudian mereka bagi dua.
Sementara itu di dalam mobil Revina termenung memikirkan siapa yang telah memfitnah dirinya dan Felix. Benar yang dikatakan oleh Felix, dia tidak menerima uang dari siapapun. Tak ada transaksi di rekening milik pria itu selain dari gaji yang di terimanya setiap bulan.
"Jadi kita mau ke mana sekarang ?" tanya Felix yang mengemudi tanpa arah tujuan.
"Entahlah." jawab Revina singkat. Saat ini Revina tidak bisa berpikir apa-apa.
Felix menghentikan mobilnya di sebuah hotel. Melihat hari sudah mulai gelap. Felix kasihan melihat Revina yang terlihat lelah.
Felix menyewa kamar sederhana yang sesuai dengan uang yang ada di dompetnya. Felix tidak kuasa untuk meminta kepada Revina melihat kondisi Revina saat ini.
"Istirahatlah." ucap Felix kepada istrinya.
"Aku mau mandi dulu." kata Revina yang saat ini merasa tubuhnya lengket karena keringat.
Felix segera membuka koper milik Revina, agar wanita itu bisa mengambil pakaian miliknya.
Setelah Revina masuk ke kamar mandi, Felix juga keluar untuk mencari makanan. Saat Felix kembali, Revina sudah berbaring di tempat tidur. Ia membuka mata ketika mendengar suara pintu kamar yang terbuka.
"Makanlah dulu sebelum tidur." Felix menata makanan di atas meja.
"Aku tidak lapar." kata Revina yang tidak beranjak dari posisinya.
"Makanlah sedikit meskipun kau tidak merasa lapar." Felix mendekat ke tempat tidur sambil membawa makanan untuk Revina.
Mau tidak mau Revina bangun, mengambil makanan yang di berikan oleh Felix. Revina memakannya hanya beberapa suap. Ia benar-benar tidak berselera. Kemarahan Jonatan kali ini sangat mempengaruhi pikirannya. Selama ini semarah apa pun papanya, Jonatan tidak pernah mengusir dirinya. Revina tidak mungkin menyalahkan Felix karena sepertinya Felix memang tidak menerima uang itu.
"Felix." panggil Revina pada Felix yang sedang makan di sofa.
"Ya." Felix menghentikan suapannya.
"Apa ada sesuatu yang kau rahasiakan ?" tanya Revina sambil menatap Felix dengan tatapan yang sulit di artikan.
Felix terkesiap mendengar pertanyaan dari Revina.