Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perang Dingin 02
Bagas merasa tidak terima ketika melihat istrinya itu mengabaikan dirinya padahal jelas-jelas kehadirannya di situ adalah untuk melakukan wkwkwk, tetapi sepertinya mungkin Aulia masih gengsi atau menolak kehadirannya sampai-sampai terlihat begitu cuek dengan keberadaannya.
"Eh kamu kok malah tidur? Bukannya Seharusnya Kita harus melakukan ritual itu dulu soalnya ini kan malam pengantinnya kita berdua masa kamu malah asik sendiri, dosa loh kalau mengabaikan suami seperti begitu Memangnya kamu mau apa yang kamu lakukan di dunia ini selama ini sia-sia hanya karena mengabaikan suami sendiri? "tanya Bagas yang entah mengapa tiba-tiba menjadi penceramah dadakan seperti begitu.
Aulia memonyongkan bibirnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Bagas barusan sebab menurutnya yang harusnya takut dengan neraka itu adalah pria yang berada di sampingnya itu, bagaimana Tidak ada istri yang lain yang sedang menunggu dirinya eh malah mengganggu Aulia yang jelas-jelas tidak menyukai kehadirannya di situ.
"kamu bisa diam tidak? kalau kamu mau begituan Ya sudah sana pergi istri nomor 1 ataupun Nomor duanya kamu soalnya aku yakin mereka pasti bakalan dengan sukarela mengikuti apa yang kamu inginkan, Tetapi kalau kamu meminta hal itu padaku Sorry tidak akan pernah aku berikan karena aku malah ikhlas harus melakukan hal itu dengan suami mata keranjang seperti kamu."sinis Aulia.
Bagas mengerutkan keningnya karena mendengar dan juga tidak paham dengan kata-kata terakhir istrinya barusan, kalau memang dirinya mata keranjang Oh jelas tidak mungkin hanya menikahi tiga orang wanita pasti dirinya bakalan melakukan hal yang lebih lagi.
"menurut kamu definisi mata keranjang itu seperti apa? Jangan bilang apa yang kamu pikirkan yaitu seorang yang mata keranjang itu karena sukanya melihat-lihat wanita kemudian dijadikan mainan, atau seperti aku yang menikah lebih dari satu istri?"tanya Bagas yang ingin mendengarkan sebenarnya Apa alasan Aulia tidak menerima pernikahan mereka padahal jelas-jelas orang tua wanita itu sah saja menikahkan dirinya dengan anak gadis mereka.
"Definisi mata keranjang menurut Aulia Permata yaitu: Sudah menikah kemudian sudah menikmati yang namanya surga dunia terus sudah memiliki anak tetapi mau saja ingin menikah lagi, menurut kamu apa sih yang kamu cari lagi bentukan yang beda atau rasanya yang sedikit wow gitu? Terus mata keranjang itu jangan coba lihat cewek cantik sedikit Idih langsung berubah jadi biru sampai-sampai lupa di rumah seolah masih bujangan, dan menurut kamu kata-kata itu cocok tidak untuk kamu yang jelas-jelas punya istri cantik di rumah kemudian punya anak dan juga karir mapan tetapi masih saja gila?"tanya Aulia yang sebenarnya ingin sekali menyindir suaminya tidak ada niatan untuk menjelaskan pertanyaan pria itu tetapi sudah kepalang bahasa ya mendingan mandi sekalian kan
"Menikah itu kan ibadah kalau memang masih bisa bertanggung jawab lebih dari satu wanita Ya tidak masalah, yang penting Intinya bisa berlaku adil kemudian tidak membeda-bedakan antara istri yang tua dan muda dan karena hal itu pula makanya aku memilih untuk berpoligami!"Bagas mengatakan hal itu dengan begitu santai seolah-olah wanita yang ia nikahi tidak memiliki hati dan perasaan dan hidupnya datar saja tidak ada yang namanya marah ataupun kecewa.
"Ya aku tahu nikah itu memang ibadah tetapi menurut kamu bagaimana perasaan istri tua kamu kalau setiap saat hanya melihat suaminya pulang ke rumah membawa istri baru, Memangnya kamu pikir dia tidak hancur ataupun kecewa Bisa saja dia merasakan hal itu hanya sengaja ingin menyembunyikannya supaya kamu berpikir bahwa dia tidak masalah mau kamu mau menikah berapa kali pun?"Begitulah seorang Aulia tidak akan pernah mau mengalah jika dirinya merasa benar dan Bagas kali ini memilih untuk bungkam karena sama saja jika perdebatan mereka berakhir dengan pertengkaran nantinya.
"Ya sudah kamu benar dan aku yang selalu salah tetapi Bisakah jangan mengabaikanku untuk kali ini? Bisakah juga kamu memenuhi kewajiban kamu sebagai seorang istri dan dengan begitu aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan yaitu memiliki anak laki-laki, jadi selama keinginan aku itu belum terpenuhi Jangan pernah mengucapkan kata perceraian karena itu tidak akan pernah kamu dapatkan!"tegas Bagas yang tidak ingin dibantah.
"Loh mana bisa begitu? Memangnya kalau ingin anak laki-laki terus request sama Tuhan bakalan langsung dikasih, terus kalau misalnya tiap saat aku melahirkan terus dikasihnya anak perempuan Kamu mau ngapain?"tanya Aulia dan memang tepat karena anak itu hanya titipan dan kita tidak bisa meminta sesuai dengan keinginan karena syukur dikasih daripada tidak sama sekali.
"Ya kalau misalnya Tahun ini kamu melahirkan anak perempuan ya Kalau begitu kita usaha lagi untuk tahun depan, Tetapi bagaimana mau berhasil orang berusaha saja belum kamunya saja masih ogah-ogahan?"sungut Bagas karena memang terlihat Aulia enggan sekali untuk dirinya sentuh kalau begini mah tidak ada salahnya kan kalau dipaksa.
Aulia menghembuskan nafasnya kasar Percuma saja dirinya melakukan perang dingin dengan suaminya itu karena Bagas tidak ada patah semangat ya untuk merayu ataupun menginginkan hal tersebut, ingin sekali dirinya marah atau mengajaknya berkelahi tetapi ya begitu lagi balik lagi ke peraturan awal Mereka berdua adalah suami istri sah jadi melakukan hal itu juga merupakan sebuah keharusan.
"masa iya hari ini aku harus begituan sama si aki-aki tua ini, dianya enak dapat perawan Ting Ting akunya rugi dong?"gumam Aulia monolog.