"Kamu tahu kenapa ibuku memberikan nama Queenza? Karena aku adalah seorang ratu. Ya, seorang ratu yang bisa mendapatkan apa yang aku mau, termasuk kamu."
Demi melancarkan balas dendam, Queenza menjebak suami dari adiknya untuk tidur bersamanya. Rasa cinta Ayyara pada suaminya Abian, tak membuatnya marah setelah sang kakak meniduri sang suami. Namun hal buruk datang, di mana ternyata Queenza hamil. Ia juga meminta Abian untuk bertanggung jawab dan meninggalkan Ayyara.
Bagaimana kelanjutan kisahnya? Akankah Abian tanggung jawab dan menceraikan Ayyara, atau mengabaikan Queenza dan tetap bersama wanita yang dicintainya?
Ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan Ayyara
"Salahkan ibumu yang merebut suami kakaknya!" jawab Queenza menatap Ayyara demgan tatapan penuh amarah.
"Queenza! Sudah berapa kali Papa bilang, kamu salah paham!" sergah Aarav. "Kamu dengarkan penjelasan kami. Selamat ini kamu sangat salah paham pada hubungan kita."
"Salah paham apa? Saat Mama koma di rumah sakit, kalian sedang enak-enak bercumbu! Itu yang disebut salah paham? Ini balasan rasa sakit hatiku dan Mama untuk kalian! Bagaimana rasanya ssat suami saudara sendiri direbut? Sakit? Ini belum seberapa dengan penderitaanku selama ini!" ujar Queenza dengan penuh amarah menatap papanya.
"Bahkan kematian sekaligus tak akan membuatku memaafkan apa yang kalian lakukan terhadapku dan Mama! Betapa aku mencintaimu Tante, tapi ini juga balasan untukku atas cinta besarku padamu?" tanya Queenza pada Sarah.
"Queenza ...."
Sarah terdiam. Ia menangis mendengarnya. Dulu, Queenza memang sangat mencintainya, bahkan hampir sama sayangnya pada Charlotte. Tapi, saat dirinya hancur sang mama terbaring lemah di rumah sakit, justru ia melihat papa dan tantenya tengah bermesraan begitu bahagia. Rasa benci pun semakin besar saat sang mama tak tertolong. Queenza beranggapan bahwa kematian sang mama adalah rasa sakit hati karena dikhianati oleh suami dan adiknya sendiri.
"Sakit, Ayyara? Itu yang mamaku rasakan sebelum ajalnya datang!" bentak Queenza. "Itu yang aku rasakan selama ini di saat kalian begitu menjadi keluarga bahagia bahkan aku dibuang tak dipedulikan di usia remaja dan saat hancur ibunya meninggal!" katanya lagi dengan tatapan penuh kebencian sedangkan Ayyara hanya menangis tersedu. "Kalian itu tak punya hati bahkan untuk gadis remaja yang baru kehilangan ibunya."
"Cukup, Queenza! Aku tidak akan mau tanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan padaku!" kata Abian.
Queenza menatap Aarav yang diam dengan senyuman sinisnya, lalu menatap Abian. " Baiklah jika itu keputusanmu. Jangan salahkan semua orang akan hancur di tanganku, Abian. aku adalah manusia yang perasaannya sudah mati sejak lama. Apa yang aku ucapkan bukanlah bualan. Kalau memang ini pilihanmu, bersiaplah!" ujarnya dengan tatapan dingin sekaligus mengintimidasi.
"Aku akan mulai darimu, Bian."
Queenza meraih ponselnya, lalu menelepon seseorang. "Sebarkan video itu. Sekarang."
Mendengar perkataan Queenza, semua orang di ruangan itu berdiri dan terlihat panik.
"Queenza! Jangan menghancurkan keluarga ini!" bentak Aarav.
"Ini yang aku mau, Aarav Kusuma," ujar Queenza tersenyum mengejek.
"Sudah siap mendampingi lelaki yang tidak akan memiliki masa depan atau bahkan menunggunya keluar dari penjara?" tanya Queenza pada Ayyara yang kini memasang wajah panik.
"Kamu keterlaluan, Queenza," ujar Sarah dengan tatapan penuh kecewa.
"Ini belum seberapa, Sarah! Setelah Abian, aku akan menghancurkanmu! Seorang adik yang merebut suami kakaknya sendiri di saat kakaknya sedang berjuang hidup. Ah, entah apa yang akan dipikirkan khalayak ramai. Seorang Sarah Kusuma ternyata merebut suami dari kakaknya sendiri. Aku tak sabar melihat karmamu, Sarah!" ujar Queenza tertawa.
"Apa jika aku berpisah dengan Mas Bian, Kakak akan berhenti?" tanya Ayyara tiba-tiba membuat semua orang terkejut.
"Ayya!"
"Katakan, apa perpisahanku dengan Mas Abian bisa menghilangkan rasa sakit hatimu pada kami?" tanya Ayyara serius.
"Hmmmmm mungkin," jawab Queenza menaikkan kedua bahunya.
Ayyara menghela napas. "Baik, jika itu yang membuat Kakak puas dan bisa menebus rasa sakit hati Kakak, aku akan bercerai dengannya."
bekas
Ternyata Ayyara masih hidup dan semua saling memaafkan tanpa ada dendam.
Salam sehat selalu kak.... semangat berkarya💪💪💪😊😊😊
seharusnya kan di siksa dulu baru di bunuh.. eh ini malah bunuh diri hadehh . gk like bgt deh.
Seharusnya dia harus bisa mengambil hikmah dari perjalanan hidupnya.
Benar2 astetik vila Sa'ad 👍👍