Saat Dunia dalam Kekacauan Besar, Origin Tree memilih Jiwa yang Terpilih untuk merebut kembali Tahta Raja Tertinggi dari kekuatan Jahat.
Qin Chen, Pria berusia 39 tahun di Bumi, mati dalam tragedi tabrak lari. Jiwa miliknya Terpilih sebagai Jiwa Terpilih dari Origin Tree.
Saat aku hidup kembali, aku menggenggam Langit dan Bumi di bawah telapak tanganku. Punggungku menyangga kejahatan Dunia, mataku menghancurkan segalanya.
Melangkahkan kakiku, aku akan merebut kekuasaan atas Tahta Raja Tertinggi!
(Update: 2/Day Jam tak nentu.)
(Peringatan: Gaya penulisan asal, alur cerita acak/gak nentu.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 : Menjual Pil
Ditempat Qin Chen berada, benang-benang mulai berputar di hadapannya dan membentuk sebuah lingkaran sempurna. Secara perlahan menjadi padat dan semakin padat, sebuah Pil dihadapannya mulai terbentuk.
"Satukan!"
Boom!
Sebuah ledakan menandakan bahwa pembentukan Pil telah selesai, aroma Pil begitu menyengat hingga menyebar melalui udara sekitar dan membawa masuk kedalam keramaian orang.
Qin Chen melihat Pil Pemurnian miliknya selesai, dan semuanya ada 30 Pil dalam sekali buat. Kagum dan senang dengan bakat dia yang sekarang, tanpa bantuan Sistem, dia dapat menciptakan Pil terbaik.
Dengan cepat Qin Chen menyimpannya kedalam Penyimpanan, dia lalu pergi dari sana karena aroma wangi dari Pil miliknya mengundang banyak orang di Kota.
Melompati bangunan untuk sampai di bangunan lainnya, Qin Chen terus menjauh dalam jarak ratusan Meter dari sana dan terus meluas.
Setelah beberapa menit berlalu, Qin Chen telah jauh dari tempat sebelumnya. Sekarang, dia memikirkan cara untuk membantu keluarganya dengan cara seperti apa.
'Jika di pikir-pikir lagi, Tetua Paviliun sebelumnya dapat dimaafkan untuk hal seperti ini. Lebih baik aku kembali ke dalam Paviliun, dan menjual Pil hasil Pemurnianku ini.' Batinnya yang sudah memiliki caranya.
Qin Chen mau tidak mau, dia kembali lagi ke Paviliun Alkemis untuk menjual Pil tersebut. Dengan cara yang ada di dalam pikirannya, ia dapat membantu keluarga Qin secara diam-diam.
Kembali melompati beberapa gedung untuk sampai, Qin Chen masih menyembunyikan kekuatan dirinya yang sebenarnya, karena dia masih ingin menghajar orang-orang dari Keluarga Mo.
Setibanya di depan Paviliun Alkemis, Qin Chen menghela napasnya seperti orang bodoh. Dia tidak kepikiran sampai sekarang, sebelumnya dia terlalu fokus ingin membantu dan membuat sebuah Pil.
'Sigh! Kesalahan yang fatal dan memalukan. Tapi, sudahlah ini semua agar mendapatkan uang dan mambantu Keluarga Qin. Aku juga akan membuatkan Pil untuk Keluarga Qin, agar ayah dan ibunya meningkat.' Batin Qin Chen yang sebenarnya tengah kesal dicampur aduk dengan perasaan belas kasih.
Qin Chen mengeluarkan kertas dan menulis sebuah pesan singkat yang akan dia gunakan untuk memanggil Tetua Cai Wei Bo di dalam Paviliun.
Setelah selesai, Qin Chen menyimpan kembali kedalam sakunya, dia kembali berjalan masuk kedalam.
Karena kesalahan kecil sebelumnya, Qin Chen sampai-sampai tidak tahu cara menjualnya. Sekarang, dia kembali ke Paviliun Alkemis untuk menjual Pil tersebut, masuk kedalam di lihat oleh orang-orang sebelumnya disana.
Qin Chen berjalan masuk menuju Toko Penjualan yang berada di dalam Paviliun Alkemis. Di sana tidak terlalu ramai, karena tidak banyak orang yang menjual, kebanyakan mereka membeli dibandingkan menjual.
Saat sampai disana, resepsionis tersebut menyambutnya. "Selamat datang Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?"
"Bisakah kamu menyampaikan pesan ini kepada Tetua Cai Wei Bo." Ucap Qin Chen.
Qin Chen mengeluarkan kertas sebelumnya dan memberikan kepada wanita resepsionis di depannya. "Tolong berikan kertas ini kepada Tetua Cai Wei Bo."
Wanita resepsionis mengambilnya dan berbicara. "Baik Tuan, mohon tunggu sebentar, saya akan memberikan kertas ini kepada Tetua Cai."
Setelah menerima kertas dari Qin Chen, wanita resepsionis pergi dari sana untuk memberikan kertas tersebut kepada Tetua Cai Wei Bo di lantai dua.
***
Di dalam Paviliun, Qin Chen duduk untuk menunggunya. Sambil menunggu, Qin Chen berbicara kepada Sistem miliknya untuk mengisi waktu kosong saat ini.
'Nah, Sistem ... Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan, namun untuk sekarang aku hanya ingin bertanya satu hal padamu. Sebenarnya, apa yang terjadi kepada Origin Tree hingga dia memilihku untuk merebut Tahta Raja Tertinggi? Apa ada sesuatu yang terjadi di masa lalu?' Tanya Qin Chen kepada Sistem.
Meskipun Qin Chen secara sadar menanyakan tentang Origin Tree dimana tubuhnya sendiri terbuat dari Origin Tree. Namun dia tidak mengetahui apapun tentang apa yang terjadi di masa lalu, semuanya masih rahasia.
[Menjawab Tuan: Tuan sekarang tidak memiliki otoritas yang cukup untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu. Akan tetapi, Tuan masih memiliki hak untuk mengetahuinya dengan syarat tiba di Alam Surga.]
'Jadi maksudmu, sekarang aku tidak memiliki satupun otoritas untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, aku sedikit memahami keinginan Origin Tree yang sekarang.' Balas Qin Chen kepada Sistem.
Di dalam pikirannya hanya ada satu jawaban, Origin Tree telah mencapai batas, ataupun sesuatu yang tidak diketahui membuat Kegelapan dan kejahatan menguasai Alam Semesta.
Saat kejahatan menguasai Alam Semesta, Tahta Origin Tree di ambil alih oleh kekuatan Jahat. Dimana Origin Tree mencari Jiwa Murni untuk mengambil kembali Tahta Tertinggi sebagai Raja.
Dengan begitu, kekuatan Jahat akan menghilang digantikan oleh kekuatan asal sebelumnya. Qin Chen hanya memahami sekecil itu, itupun masih disangkal dengan argumen yang dapat berubah.
Dalam pikirannya, Qin Chen kembali mengabaikan hal tersebut. Jika memang benar, dia akan memenuhi keinginan Origin Tree untuk mengambil kembali Tahta Raja Tertinggi.
Setelah beberapa menit berlalu, Tetua Cai Wei Bo terlihat tengah berjalan mendekati Qin Chen yang sedang duduk di bangku tunggu.
Qin Chen melihatnya dan kembali berdiri, menghampiri Tetua Cai Wei Bo dan membisikkan sesuatu.
"Ikuti aku, ada sesuatu yang perlu aku bicarakan." Bisik Qin Chen kepada Tetua Cai Wei Bo dengan suara kecil.
Mendengar hal tersebut, Tetua Cai Wei Bo berjalan mengikuti Qin Chen naik ke lantai dua. Dimana Qin Chen kembali kedalam ruangan sebelumnya.
Sesampainya disana, Qin Chen duduk seperti rumah sendiri. Tetua Cai Wei Bo semakin bingung dengan sikapnya, ingin memarahinya namun kekuatan pemuda di hadapannya jauh di atasnya.
"Jika boleh tahu, ada apa memangil saya? Tuan Muda Qin" Tanya Tetua Cai Wei Bo kepada Qin Chen karena dia penasaran.
Qin Chen menghela napasnya dan membalasnya. "Sebelum itu. Kau dapat memanggil dengan nama jika kau mau, jika tidak seterahlah. Untuk pertanyaan yang kau berikan, aku ingin menjual sebuah Pil."
Qin Chen mengeluarkan satu botol Pil Pemurnian yang dia buat sebelumnya. Saat melihat maupun mencium aromanya saja, Tetua Cai Wei Bo merasakan merinding di sekujur tubuhnya.
Tangannya gemetaran mengambil botol tersebut, saat mengeluarkannya dan melihatnya. Dia terkagum-kagum atas kemurnian dan juga kualitas tinggi.
"Ini ... Ini adalah Pil Pemurnian dengan kemurnian sempurna. Bahkan, kualitas ini tidak memiliki kecacatan sama sekali dan tidak memiliki efek samping dalam penggunaannya. Ini sungguh hebat!" Tetua Cai Wei Bo tidak dapat menahan dirinya untuk tidak kagum melihat Pil tersebut.
Semuanya dia keluarkan, bahkan tidak dapat dipercaya akan menemukan Pil Pemurnian dengan kualitas paling sempurna. Dia yang berada di kelas guru masih memiliki kecacatan dalam pembuatan Pil tersebut.
Qin Chen memenangkan permainan ini, dengan begitu, Tetua Cai Wei Bo akan menerima persyaratan yang akan dia buat. Dengan kesempurnaan sebuah Pil, seorang Alkemis sepertinya pasti ingin mempelajari lebih agar lebih baik kedepannya.
'Cekmet.'
...
*Bersambung ...
jarang bgt baca novel system...kika ini bagus..wy not...
cus like coment subrek vote follow autor & bunga desa...
oke lanjoouuttss....