Gadis Culun Dan Ceo Lumpuh

Hubungan Cantika dan Candra semakin harmonis. Candra bekerja sebagai CEO dan Cantika bekerja sebagai sekretaris suaminya. Banyak tender - tender yang dimenangkan oleh Candra hal itu tidak luput karena bantuan sang istri siapa lagi kalau bukan Cantika.

" Sayang, hari ini ada jadwal meeting jam 02.00 siang di restoran XXXX dan besok lusa ada jadwal ulang tahun perusahaan PT AXA Corperation International jam 8 malam." jelas Cantika melaporkan jadwal ke suaminya Candra.

" Ok. Makasih sayang." jawab Candra

Cantika hanya tersenyum dan berjalan ke arah menuju pintu keluar sampai di depan pintu Cantika merasakan tubuhnya dipeluk dan Cantika tahu siapa pelakunya kalau bukan suaminya.

" Sayang, masih ada waktu 3 jam lagi main sebentar yuk." ucap Candra sambil memegang dua gunung milik istrinya Cantika.

Cantika hanya mengangguk karena mendapatkan respon positif tanpa di minta Candra langsung menggendong Cantika sambil berciuman.

Candra berjalan menuju ke ruangan kerja pribadinya dan membaringkan istrinya dengan perlahan.

Candra melepaskan seluruh pakaiannya dan juga pakaian istrinya. Mereka saling berciuman sampai pada akhirnya penyatuan.

( Maaf tidak bisa detail karena biar lulus review )

Selesai melakukan kegiatan panas merekapun mandi secara bergantian. Selesai mandi merekapun mengganti pakaian karena di kamar pribadi Candra ada lemari khusus pakaian Candra dan Cantika.

Selang tidak berapa lama merekapun pergi menuju ke restoran XXXX Candra dan Cantika sengaja datang lebih awal jam 11.45 karena ingin makan siang terlebih dahulu.

Sambil menunggu pesanan makanan Candra dan Cantika berbicara kadang tertawa dan kadang tersenyum bahkan kadang serius. Hingga tidak terasa pesanan makananpun datang.

Selesai makan mereka menunggu klien untuk meeting. Dua orang gadis cantik dan seksi masuk ke restoran XXXX matanya mencari tempat duduk yang strategis dan khusus ruangan bebas asap rokok.

Mereka berdua melihat ada meja yang kosong dekat meja tempat Cantika dan Candra duduk, merekapun duduk dan memesan makanan sambil matanya melihat ke kiri dan kanan dan tanpa sengaja dua pasang mata gadis itu melihat Candra.

Mereka mengenal Candra karena Candra seorang CEO selain tampan, Candra juga sangat kaya, walau dikabarkan sudah menikah tapi para pengagum wanita sangat banyak bahkan merelakan diri menjadi simpanannya.

Salah satu gadis itupun berbisik dengan temannya selesai berbisik gadis itu berdiri dan mendekati tempat Candra duduk.

" Hallo Tuan Candra? Apa kabar?" sapa gadis itu sambil tersenyum menggoda dan berbicara basa basi tanpa memperdulikan ada seorang wanita di hadapan Candra.

Candra mengeryitkan dahinya berusaha untuk mengingatnya sedangkan Cantika hanya melihat dan berpura - pura masah bodoh padahal hatinya ingin memberitahukan kalau dirinya adalah istrinya.

" Siapa ya? saya tidak mengenal anda?" jawab Andika bingung

" Kenalkan saya adalah Gladys, tuan kenal dengan Tuan Alex?" tanya Gladys

" Tuan Alex ya saya mengenalnya, anda siapanya tuan Alex?" tanya Candra

" Saya anaknya." jawab Gladys tanpa di minta dan tak punya malu Gladys duduk di samping Candra.

Candra terkejut dan ingin marah rasanya karena lagi asyik mengobrol dengan istrinya di ganggu oleh Gladys tapi Candra berusaha menahan diri mengingat tuan Alex adalah teman bisnisnya. Sedangkan Cantika berusaha menahan dirinya untuk tidak emosi karena bagaimanapun Cantika tidak ingin mempermalukan dirinya dan suaminya di depan umum.

" Oh ya, kenalkan ini istri saya Cantika, istri saya yang paling saya cintai." ucap Candra sambil berdiri dan berjalan mendekati istrinya untuk bersalaman.

Gladys sangat terkejut dan malu, Gladys dengan sangat terpaksa menyalaminya dan kemudian mereka duduk bertiga. Gladys dengan tanpa punya malu berusaha mendekati Candra hal ini membuat Cantika kesal.

" Gladys apakah kamu dulu pernah sekolah di SMP Jaya Kusuma?" tanya Cantika menyelidik pasalnya Cantika pernah melihat Gladys.

" Darimana anda tahu?" tanya Gladys bingung sambil matanya menyelidik ke arah Cantika.

" Kenal dengan Cantika, gadis cupu, memakai kacamata tebal dan agak besar dan rambutnya selalu di kepang satu dan memakai kaos kebesaran yang sering di buly." tanya Cantika sambil menatap Gladys

" Hmmm... ya aku ingat gadis itu kita sering membulynya, apakah kamu tahu dimana gadis itu sekarang? aku rasa sampai sekarang belum menikah mengingat gadis itu cupu , memakai kacamata tebal dan agak besar dan rambutnya selalu di kepang satu dan memakai kaos kebesaran, siapa juga yang mau menikah dengannya!" ucap Gladys merendahkan Cantika.

" Sepertinya kamu ketinggalan berita gadis cupu itu sudah menikah dengan CEO yang sangat tampan dan sangat kaya." jawab Cantika sambil tersenyum meremehkan.

" Pasti matanya buta dan lumpuh karena mana mungkin gadis cupu, memakai kacamata tebal dan agak besar dan rambutnya selalu di kepang satu dan memakai kaos kebesaran yang sering di buly menikah dengan pria sangat tampan dan sangat kaya." jawab Gladys yakin.

" Sayang, apakah Mas Candra buta dan lumpuh makanya menikah denganku?" tanya Cantika sambil memandang Gladys sambil menahan senyum.

" Tentu saja tidak sayang?" jawab Candra sambil memegang tangan Cantika dan mengecup punggung tangan Cantika.

" Ka... kamu.... Can...Cantika?" tanya Gladys gugup dan tidak percaya.

" Iya aku Cantika. Kenapa terkejut?" tanya Cantika sambil tersenyum

" I...itu tidak mungkin?" tanya Gladys tidak percaya sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

" Iya, karena waktu itu saya sedang menyamar menjadi gadis cupu untuk mengetahui siapa orang yang tulus mau berteman denganku tapi ternyata tidak ada, malah aku sering mendapat buly an." ucap Cantika

" Oh ya maaf kita sebentar lagi ada janji sama klien silahkan pindah duduknya!" usir Candra secara halus.

Gladys pun berdiri kemudin berjalan ke tempat temannya. Gladys masih tidak percaya dulu mereka dan teman - temannya sering menghina Cantika ternyata Cantika sangat cantik, anggun dan lebih seksi daripada dirinya.

Tidak berapa lama kliennya datang seorang CEO tampan bersama sekretarisnya dan Cantika pindah dan duduk di samping suaminya. Mereka bersalaman saling mengenalkan diri.

" Candra." bersalaman sambil mengenalkan diri

" Gilang." sambil membalas uluran tangan Candra

" Kenalkan ini Cantika sekretaris saya sekaligus istri kesayangan saya." ucap Candra memperkenalkan istrinya karena kesal pria bernama Gilang tersebut menatap istrinya terus.

" Gilang." sambil membalas uluran tangan Cantika

( sayang sudah menikah, wajahnya sangat cantik dan sangat seksi kalah dengan istriku yang di rumah, sudah gendut sering belanja terus kalau bukan karena kekayaan ingin rasanya menendangnya dan mengganti itri yang sangat cantik dan sangat seksi seperti Cantika. batin Gilang ).

" Maaf tuan, tangannya." tanya Cantika

" Oh ya maaf." jawab Gilang sambil tersenyum.

" Kenalkan ini Wida sekretaris ." ucap Gilang.

Sekretaris tersebut bersalaman dengan Cantika kemudian Candra sambil tersenyum menggoda tapi Candra tidak membalas tangan Wida akhirnya Wida menarik tangannya kembali karena kesal.

Mereka berempat mulai membahas bisnis terkadang CEO yang bernama Gilang menatap Cantika tanpa berkedip sedangkan sekretarisnya juga menatap Candra.

Candra dan Cantika mulai kesal dengan tatapan mereka karena tatapan mereka mirip tatapan mesum.

" Maaf bisakah Tuan Gilang tidak menatap istri saya seperti itu? atau kerjasamanya kita batal? ucap Candra menahan kesal melihat Gilang menatap istrinya terus.

" Maafkan saya, saya harap kita bisa bekerja sama dan menjadi rekan partner bisnis." ucap Gilang dan berusaha menahan diri untuk tidak menatap Cantika.

" Ok. Deal." ucap Candra

Mereka berdua menandatangani surat kerjasama bisnis kemudian Candra dan Cantika pamit kepada Gilang dan sekretaris Wida dan kembali ke kantornya.

Candra memeluk pinggang istrinya dari arah samping sambil berjalan sedangkan Cantika menyandarkan kepalanya di dada Candra.

Gilang dan Wida menatap mereka berdua sambil menahan marah dalam hati mereka ingin merebutnya.

" Tuan Gilang, aku lihat tuan menyukai nona Cantika bagaimana kalau kita bekerjasama?" tanya Wida

" Ya sangat menyukainya, bagaimana caranya supaya aku bisa memilikinya minimal bisa tidur bersamanya." ucap Gilang

" Nanti kita pikirkan bersama tuan, aku juga menyukai tuan Candra." ucap Wida

" Sudahlah kita pikirkan lagi nanti, mari kita pergi ke hotel punyaku sudah tegang sejak melihat Cantika." ucap Gilang

" Yah baiklah." ucap Wida

( Sial aku malah jadi pelampiasan demi duit terpaksa aku lakukan. Batin Wida )

Merekapun pergi ke hotel untuk menuntaskan hasrat Gilang yang menggebu melihat betapa seksinya Cantika. Biarlah pelarian dengan Wida mungkin suatu saat bisa bersama Cantika pikirnya.