Legenda Qin Chen

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

°°°

Putri Liu Yao dan Qin Chen melihat apa yang terjadi pada rombongan Pangeran Ming Lang, “Aku penasaran apa yang sedang mereka lakukan?...” Putri Liu Yao sangat penasaran dengan apa yang terjadi di tempat rombongan Pangeran Ming Lang.

Namun, Qin Chen yang berada di depan Putri Liu Yao, dan menjadi orang pertama yang melihat keadaan di ruangan Pangeran Ming Lang. Segera saja dia menutup kembali pintu kamar Pangeran Ming Lang, setelah melihat apa yang terjadi di dalam kamar.

Putri Liu Yao yang melihat Qin Chen menutup pintu, dia semakin dibuat penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Akan tetapi, saat dia mencoba membuka pintu, Qin Chen dengan cepat menghalanginya, dan buru-buru Qin Chen membawa Putri Liu Yao menjauhi kamar yang disewa Pangeran Ming Lang dan rombongannya.

Qin Chen membawa Putri Liu Yao kembali ke kamarnya, dan dia tidak akan membiarkan sang Putri pergi melihat apa yang sedang terjadi di tempat rombongan Pangeran Ming Lang.

“Kenapa kamu tiba-tiba tidak mengizinkan aku melihat apa yang sedang terjadi di kamar Pangeran Ming Lang? Apa telah terjadi sesuatu di tempat itu?” tanya Putri Liu Yao pada Qin Chen.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Qin Chen bingung bagaimana menjelaskan pada Putri Liu Yao tentang apa yang sedang terjadi di kamar Pangeran Ming Lang.

“Putri, apa yang terjadi di kamar Pangeran Ming Lang, bukanlah sesuatu yang dapat dilihat oleh seorang wanita...” Qin Chen masih ingat apa yang dia lihat.

Jelas terlihat olehnya, apa yang tadi sedang dilakukan oleh Pangeran Ming Lang dan Jenderal Yu Jun.

Dia tidak mungkin membiarkan Putri Melihat pemandangan yang dapat merusak citranya sebagai Putri Mahkota.

Setelah mendengar apa yang dikatakan Qin Chen, bukannya menghilang, rasa penasaran Putri Liu Yao semakin menjadi. Namun, sebuah suara yang terdengar dari luar ruangan, membuat rasa penasaran Putri Liu Yao seketika menghilang.

“Mereka sekumpulan pria tampan, tapi kenapa mereka melakukan hubungan itu dengan sesama pria?...”

“Aku melihat mereka sangat menikmati, apa yang sedang mereka lakukan. Milik mereka besar, tapi sayangnya itu masuk ke tempat yang salah...”

Terdengar jelas suara beberapa wanita, yang baru saja melintasi kamar milik Putri Liu Yao.

Putri Liu Yao menatap Qin Chen, lalu berkata, “Terimakasih karena kamu telah melindung kedua mataku dari apa yang tidak seharusnya aku lihat. Pemandangan seburuk itu, sungguh aku tidak ingin melihatnya...” Putri Liu Yao merasa sangat beruntung karena tidak melihat apa yang terjadi pada rombongan Pangeran Ming Lang.

Qin Chen hanya menganggukkan kepalanya, lalu dia pamit keluar, tapi sebelum keluar dia menyempatkan diri mengatakan pada Putri Liu Yao untuk istirahat karena besok pagi-pagi sekali rombongan akan melanjutkan perjalanan.

Meninggalkan kamar Putri Liu Yao, Qin Chen menemui Qiao Bao yang berjaga di luar kamar sang putri, “Jangan lengah! Aku serahkan penjagaan di dalam padamu! Urusan penjagaan di luar, biarkan aku dan prajurit Jenderal Shang Hong yang melakukannya,” kata Qin Chen lalu dia berjalan turun ke lantai satu penginapan, dan langsung saja menuju pintu keluar.

Berada di luar penginapan, jelas terdengar di telinganya, suara yang berasal dari tempat bermalam rombongan Pangeran Ming Lang. Dari suara yang terdengar, Qin Chen tahu mereka sangat menikmati apa yang sedang mereka lakukan, dan entah kenapa dia tidak sabar untuk melihat keadaan mereka di pagi hari.

Melompat ke dahan pohon besar yang berada tepat di depan penginapan, dari tempatnya sekarang, Qin Chen dengan mudah mengawasi kamar Putri Liu Yao.

°°°

Setelah malam panjang yang ditemani suara rintihan penuh kenikmatan yang berasal dari rombongan Pangeran Ming Lang, pagi ini rombongan Putri Liu Yao sudah bersiap melanjutkan perjalanan pulang.

Namun, sebelum pergi meninggalkan penginapan, Qin Chen dan Qiao Bao masih menyempatkan diri melihat ke tempat rombongan Pangeran Ming Lang. Sampai di tempat itu, keduanya dapat melihat rombongan Pangeran Ming Lang sedang berkumpul dalam satu ruangan.

“Itu sangat menjijikkan. Beruntung aku belum makan, jadi aku tidak perlu memuntahkan isi perutku...” Qiao Bao ingin muntah melihat seorang pria memasukkan miliknya ke milik pria lainnya.

“Sebaiknya kita segera pergi meninggalkan tempat ini, sebelum melihat adegan yang lebih menjijikkan daripada ini...” Qin Chen segera saja pergi meninggalkan tempat rombongan Pangeran Ming Lang.

Qiao Bao menyusul tepat di belakang Qin Chen.

Keduanya segera menaiki kuda masing-masing, lalu setelah mendapatkan instruksi dari Jenderal Shang Hong, perjalanan rombongan Putri Liu Yao dilanjutkan. Dari jarak yang belum di tempuh, kemungkinan mereka akan sampai di hari esok.

Melewati rute lain karena rute utama tertimbun longsor akibat hujan deras yang turun dari sore sampai menjelang malam, membuat waktu tempuh lebih lama dibandingkan waktu yang ditempuh saat keberangkatan ke Kerajaan Chu.

Setelah setengah hari menempuh perjalanan, rombongan Putri Liu Yao memutuskan istirahat di bawah pohon besar, yang tepat berada di tengah-tengah hutan. Rindangnya dedaunan pohon, membuat mereka sangat menikmati waktu istirahat.

Para pelayan menyiapkan makanan dengan dibantu prajurit Jenderal Shang Hong yang terbiasa menyiapkan makanan untuk prajurit lainnya. Sementara mereka menyiapkan makanan, Qin Chen yang memiliki firasat buruk sejak rombongan melalui rute yang tidak semestinya, dia memanjat pohon tertinggi, dan mengawasi area di sekitar tempat istirahat rombongan Putri Liu Yao.

Terus mengawasi sekitar, Qin Chen melihat pergerakan aneh dari dua arah yang berbeda, dan pergerakan itu semakin mendekati tempat istirahat Putri Liu Yao dan yang lainnya.

Terus mengawasi pergerakan yang semakin mendekat, Qin Chen melihat pergerakan itu berhenti di jarak dua puluh meter dari tempat istirahat rombongan Putri Liu Yao. Bukannya merasa tenang, Qin Chen justru semakin waspada dengan mereka yang tidak lagi melakukan pergerakan.

Qin Chen segera saja melompat turun, dan memberitahukan apa yang dilihatnya pada Qiao Bao dan Jenderal Shang Hong.

“Aku tidak tahu siapa mereka, tapi yang jelas mereka sudah berada dalam posisi siap menyerang kita!...” Qin Chen kembali menaiki dahan pohon, setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan pada Qiao Bao dan Jenderal Shang Hong.

“Kemungkinan mereka adalah kelompok bandit kura-kura hitam yang menjadi penguasa wilayah ini, dan sepertinya kita telah tertipu oleh salah satu anggota mereka yang mengatakan pada tentang terjadi longsor di jalur utama,” ungkap Jenderal Shang Hong.

“Jenderal, apa bandit kura-kura hitam lebih kuat dibandingkan bandit yang kita tangkap saat perjalanan menuju Kerajaan Chu?” tanya Qiao Bao, penasaran dengan kekuatan bandit kura-kura hitam.

“Kekuatan bandit kura-kura hitam jauh lebih kuat dari mereka, dan lagi bandit kura-kura hitam memiliki anggota lebih dari lima ratus orang, yang tersebar di beberapa wilayah Kerajaan Shu dan Kerajaan Chu,” kata Jenderal Shang Hong menjawab pertanyaan Qiao Bao.

Mendengar itu, bukannya takut Qiao Bao justru semakin bersemangat menyambut kedatangan sekelompok orang yang diperkirakan berasal dari kelompok bandit kura-kura hitam.

Sedangkan Jenderal Shang Hong, tanpa melakukan pergerakan yang membuat musuh curiga, dia mengatur puluhan prajuritnya, membuat pertahanan di sekeliling Putri Liu Yao.

Setelah sepuluh menit berlalu, Qin Chen kembali melihat pergerakan, dan kali ini dia dengan jelas melihat sosok yang semakin mendekat ke tempat istirahat rombongan Putri Liu Yao. Dari pakaian serba hitam dan penutup wajah yang mereka gunakan, jelas mereka bukanlah sekelompok orang yang datang dengan niatan baik.

Tombak dan pedang yang menjadi senjata mereka mulai terlihat, setelah mereka hanya berjarak kurang dari sepuluh meter dari tempat Qin Chen.

Melihat musuh yang sudah bersiap menyerang dengan senjata yang berada di tangan mereka, Qin Chen langsung saja melompat turun, membantai satu persatu para bandit yang terkejut dengan kemunculannya.

Belum hilang rasa terkejut mereka, tiba-tiba saja datang serangan dari prajurit yang dipimpin Qiao Bao, yang sekali lagi membuat mereka terkejut.

Bukannya datang membunuh mangsa, mereka saat ini justru dimangsa oleh sekelompok orang, yang sebelumnya ingin mereka mangsa...

°°°

Bersambung...