NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba-tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi tunangan dari saudari tiri nya- seorang miliarder kaya yang telah di tolak oleh saudari nya karena pria itu cacat.

Terikat oleh perjanjian antar keluarga dan ingin merebut kembali pusat perbelanjaan mendiang ibu nya, membuat Elena setuju untuk menggantikan saudari nya menikah dengan CEO cacat.

Elena tidak menyadari jika diri nya telah melempar batu dan mengambil berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

    Di saat hari Minggu itu tiba.

     Di kediaman keluarga Smith nampak heboh ketika sebuah mobil Limosin melaju memasuki halaman rumah dan berhenti di sana.

    Seorang pelayan yang memang saat itu tengah menyapu halaman, meletakan sapu nya dan berlarian menuju kamar Maya untuk memberi tahu kedatangan mobil tersebut.

    Setelah mendengar jika ada mobil yang berhenti di halaman rumah membuat Maya terkejut dan tidak mengira jika Alvaro akan menjemput nya dengan sebuah mobil Limosin.

    Gadis itu pun segera menyelesaikan riasan nya, lalu  bergegas turun dari kamar nya dan  berteriak memanggil sang ibu . " Mama... Alvaro sudah mengirim Mobil Limosin untuk menjemput ku! Aku akan merasa jadi seorang putri hari ini ". Kata maya dengan penuh semangat.

    Mendengar hal itu, Amanda juga  tampak senang dan ikut berbahagia untuk putri nya kesayangan itu.

    Dengan tak sabaran Amanda mengantar Maya menuju pintu depan.  Setelah sampai di depan, Amanda menatap takjub ketika sebuah Limosin hitam memang terparkir rapi seakan menunggu putri kesayangan nya itu.

    Para pelayan juga menghentikan aktivitas mereka untuk melihat apa yang akan terjadi.

    Ya— ini lah yang Amanda inginkan, dia ingin putri nya lebih menonjol dan menjadi yang lebih terbaik dari pada putri tiri nya yang bodoh itu— Elena.

    Amanda tersenyum, menatap Maya. " Sudah mama bilang bukan ? Tidak perlu merasa bersedih soal gaun yang kemarin. Alvaro akan memperlakukan putri mama sebagaimana layak nya kamu terima, cepat masuk! Jangan biarkan dia menunggumu ". Kata Amanda sembari mengusap Surai panjang anak kesayangan nya itu.

    Maya mengangguk, mencium pipi ibunya sebelum akhir berjalan menghampiri mobil tersebut. Ia menyeringai saat memikirkan alasan Alvaro mengirim Limosin ini pasti karena pria itu ingin menebus rasa malu nya saat mereka berada di butik fashion Sleek beberapa hari yang lalu .

    Saat  hendak membuka pintu mobil, pandangan Maya tak sengaja melihat Elena yang juga berjalan menghampiri mobil yang sama dengan nya .

    Gadis itu memutar bola mata nya malas lalu mengurungkan niat nya untuk membuka pintu dan lebih memilih berjalan  menghampiri Elena terlebih dahulu.

    " Elena , apa yang akan kamu lakukan? Jangan sampai kamu merusak momen bahagia ku ". Tanya Maya dengan meninggikan suara nya.

    Mengetahui Elena mendekati mobil yang di kirim Alvaro untuk nya membuat Maya sangat kesal  pada kakak tiri nya itu.

    Saat hal itu terjadi, Bryan tengah beristirahat di dalam kamar nya yang terletak di lantai atas, jadi tidak heran jika Maya berani membentak Elena seperti itu.

    " Alvaro mengirim mobil ini untuk menjemput ku, tapi kenapa kamu justru mengikuti mendekati mobil ini? Kamu memang gadis yang tidak punya rasa malu, Elena". Lagi, Maya kembali mengumpati kakak tiri nya itu.

    Amanda yang melihat hal itu terjadi pun segera menghampiri putri nya dan menatap tajam ke arah Elena." Mundur! Aku tidak percaya jika kamu memang sama sekali tidak punya rasa malu, berani nya kamu merusak momen bahagia adik mu ?".

   Elena tercengang setelah mendengar kata - kata yang mereka lontarkan untuk nya.

    Padahal yang Elena tau, saat diri nya baru saja terbangun dari tidur lelap nya . Ia langsung mendapatkan panggilan  dari Malvin yang  mengatakan jika pria itu  telah mengutus seseorang untuk menjemput nya dan Malvin tidak menerima penolakan dari Elena.

    Itu sebab nya, pagi hari ini Elena berjalan menghampiri mobil tersebut karena sesuai yang Malvin katakan jika mobil itu datang untuk menjemput nya.

    Dalam benak nya, Elena tertawa mengetahui Maya yang tengah berasumsi jika mobil itu telah di kirim untuk menjemput nya, bukan Elena.

    Elena pun menghiraukan ibu dan saudari nya, memilih melangkahkan kaki nya mendekat ke pintu samping mobil tanpa berkata apapun . Karna tanpa sadar, saat ini  maya telah bersikeras untuk mempermalukan diri nya sendiri membuat Elena pun berniat untuk membantu adik nya itu.

    Dengan tidak mengatakan hal yang sebenarnya pada Maya dan ibu tiri nya , tentang Malvin yang mengatakan jika pria itu yang telah mengirim seseorang untuk menjemput nya.

    " Kamu tidak bisa mengambil sesuatu yang bukan milik mu, Elena ". Cibir Maya saat melihat Elena yang semakin berani mendekati mobil.

    Sementara Elena hanya tersenyum dan mengangguk kepala nya.

    Dan tak lama kemudian, seorang sopir keluar dari dalam mobil dan membuat Maya merasa senang saat pintu yang sebelum akan ia buka terlihat hendak akan di bukakan oleh sopir.

    Namun, ternyata sopir tersebut hanya melewati nya saja dan malah  membukakan pintu mobil yang berada di dekat Elena.

    Setelah pintu itu terbuka, sang sopir membungkukkan badan nya dan memberikan isyarat dengan tangan nya ke arah mobil. " Saya siap untuk menjemput anda, nona Elena. Tuan Malvin mengirim saya untuk menjemput anda ".

    Setelah di abaikan oleh sopir, wajah Maya menjadi pucat pasi. Gadis itu masih berharap jika mobil itu di kirim oleh tunangan nya.

    " A— apa maksud nya? Kamu tidak di perintahkan oleh Alvaro Morgan? ". Tanya Maya , mengernyitkan dahi nya.

    " Tidak nona, saya bekerja pada tuan Malvin dan beliau meminta saya untuk mengantarkan calon istri nya ke rumah milik nya ". Jawab sopir, lalu mempersilahkan Elena agar  masuk ke dalam mobil.

    Melihat Elena yang langsung masuk ke dalam mobil dan sopir juga menutupkan pintu mobil tersebut, membuat Maya sangat marah besar.

    Rahang tak seberapa itu  mengantup begitu kuat menandakan jika gadis itu menahan rasa cemburu yang melilit perut nya hingga bisa memicu terjadinya kebakaran hutan, kapan saja.

    " Elena tau mobil itu datang untuk menjemput dia, tapi dia gak mengatakan apa pun karena tau aku sedang mempermalukan diri ku sendiri! Dia memang sengaja melakukan ini. Mama...aku ingin dia segera pergi dari rumah ini maaa... ". Pinta Maya dengan manja nya, menggelayuti lengan Amanda yang tengah mengamati kepergian mobil tersebut.

    Setelah mobil tersebut hilang dari pandangan nya, baru lah Amanda menoleh ke arah putri nya. " Tenang sayang, mama akan menyingkirkan gadis tidak tau diri itu, untuk mu ". Kata nya sembari mengusap surai panjang Maya .

    Menyadari jika diri nya tengah menjadi pusat perhatian dari para pelayan nya , Amanda dengan tegas memerintah para pelayan untuk membubarkan diri dan kembali pada pekerjaan mereka.

    " Jangan khawatir, sayang. Mama akan mengurus nya ". Lagi, Amanda kembali mengeluarkan kata - kata nya itu untuk menghibur Maya.

    **

   Di tempat lain, setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Tibalah mobil yang Elena tumpangi di sebuah rumah bergaya modern, dari dalam mobil Elena menatap takjub pada tempat itu.

   Rumah itu didirikan dengan gaya memanggung , memberikan kesan seperti melayang di udara. Atapnya datar dan di salah satu sudut atap, Elena dapat melihat penghalang kaca yang mengarah ke kolam.

    Entahlah, Elena harus terpukau ke yang berapa kali nya dengan bangunan yang di miliki oleh keluarga Narendra.

    Apakah mereka sekaya itu ? Hingga memiliki rumah atau bahkan mansion yang terlihat megah seperti rumah yang di lihat nya sekarang?.  Berapa banyak properti milik mereka?.

    Ya— Elena akui jika kekayaan yang ayah miliki memang tak sebanding dengan kekayaan milik Malvin di tambah dengan milik Andrian, yang entah seberapa banyak nya.

    Setelah sopir membukakan pintu untuk nya, Elena dapat melihat dengan jelas keunikan dari rumah itu,  terdapat lapisan batu bata yang terbakar di atas dinding balok beton biasa,  memberikan hasil akhir alami yang indah. Dari luar, Elena bisa melihat betapa luas nya tanah untuk rumah ini, mungkin lebih kurang 1.200 meter persegi.

    Ada pemandangan yang indah berupa halaman yang di penuhi rumput - rumput hijau yang subur dan beberapa pohon juga berbagai macam bunga nampak menghiasi lingkungan sekitar nya.

    Itu adalah tempat yang sempurna untuk membina sebuah keluarga, terlebih lokasi nya yang memang jauh dari berisik nya perkotaan.

    Namun, Elena tidak mempunyai waktu yang lama untuk memuji semua keindahan di tempat ini. Karena tak berapa lama setelah Elena turun dari mobil, beberapa stylish datang untuk menjemput nya dan mengajak Elena masuk untuk di make over, membuat Elena tidak ada pilihan lain selain mengikuti apa yang mereka katakan karena ini semua adalah permintaan dari Andrian— kakek Malvin. 

1
Noveni Lawasti Munte
elena lemah dalam segala hal. ayo Malvin bimbing tunanganmu
Reni Anjarwani
lanjutt
Diana Lely
lanjut thor
auzi aja
ceritanya gak ad lanjutan ap
Yuliana langoy Yuliana
adik tirinya merasa iri apa yg kakaknya miliki
Dewi Suntana
ketiba tiba malvin datang
Ros Mina
bagus ceritanya semangat ya thor biarpun blm bnyak x mamlir di karyamu 💪💪
Botol Yakult 🕊️: Terima kasih banyak kakak☺️🥰 betah² yaaa🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!