perjalanan anak remaja yang berusaha bekerja keras , namun perjuangannya penuh dengan duri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pondok Pesantren Tebu Ireng
Rangga yang mendengar tentang mawar dan Eki tentu saja kaget , ia tak menyangka keduanya tewas bersamaan , pihak kepolisian yang menangani kasus itu menemukan pesan terakhir dari mawar bila ia akan bunuh diri setelah membunuh Eki, karena Eki telah memperkosanya dan tak mau bertanggung jawab , dari handphone Eki mereka juga menemukan rekaman video permainan Eki dan Mawar, juga beberapa pesan dari pulung , Pihak kepolisian dengan cepat memburu Pulung, namun pulung sudah pergi saat mendengar Eki tewas di tangan mawar , wanita yang di culiknya, ia sudah berada di Banten saat pihak kepolisian menggeledah rumahnya.
Saat sedang serius membuat desain perumahan pesanan pak Rendra Ah Ceng datang bersama koh Ah Tung .
" eh, bos, ko Ah Ceng , silakan masuk" Rangga mempersilakan keduanya masuk .
" adik kamu kemana?" tanya Ah Ceng, yang memang tahu bila Rangga hidup berdua bersama adiknya
" lagi main les ko , kan udah mau ujian" jawab Rangga" maaf ini sebenarnya ada apa bos sama ko Ah Ceng kemari?" tanya Rangga sopan.
" aku mau minta maaf , dan menyerahkan hak milikmu " ucap Koh Ah Tung.
" saya ga menyalahkan bos, karena memang ada barang bukti di tas saya" ucap Rangga .
" tetep saja, andai saya lebih teliti lagi mungkin ga akan sampai begini" ucap Koh Ah Tung lagi , " ini uang milikmu, yang kemarin aku potong" ucap koh Ah Tung menyerahkan amplop merah .
" yang sudah berlalu anggap saja angin lalu dan sebagai pelajaran buat kita" ucap Rangga .
" apa kamu mau kembali kerja di toko saya?" tanya Koh Ah Tung
Rangga terdiam sejenak
" maaf bos, saya sekarang kerja jadi asisten pak Atmo" ucap Rangga , ia juga menunjukan kertas kertas desain yang baru saja ia kerjakan .
" asisten ?, siapa pak Atmo?" tanya Koh Ah Tung penasaran.
" guru di sekolah, dia sering dapat pekerjaan sampingan sebagai arsitek bangunan," Jawab Rangga , Ah Ceng melihat beberapa sketsa .
" luar biasa, ini buatan kamu!" tanya Ah Ceng kagum.
" bukan , itu buatan pak Atmo, saya hanya menyesuaikan dekorasi tambahan saja" ucap Rangga berbohong.
" ya sudah kalau begitu, kami pamit dulu, kapan saja kamu mau main ke rumah jangan sungkan , pintu rumah kami selalau terbuka untukmu " ucap Ah Ceng berpamitan .
Rangga jelas tak mungkin bekerja lagi di sana, bukan ia tak butuh pekerjaan , hanya saja menurutnya hubungan yang sudah terputus bila di sambung lagi akan terasa berbeda, bagai benang yang terputus walau bisa tersambung tetap saja ada bagian yang mengganjal dan tak akan kembali seperti semula.
Rangga kembali meneruskan membuat desain, untuk sketsa ia membuat secara manual , nanti baru di buatkan 3D nya di komputer.
" Ugh, beres juga bagian ini" Rangga merenggangkan tangannya , baru 20 sketsa bangunan yang ia selesaikan ,itu untuk bagian depan perumahan , dan akan segera di bangun , makanya rangga menyelesaikan bagian depan dulu .
Ada lebih dari 120 unit rumah yang harus Rangga buat sketsanya dan juga dalam bentuk 3D, ini baru 20 sketsa yang berhasil ia buat.
♣️♣️♣️♣️♣️♣️
Koh Ah Tung membuat klarifikasi tentang masalah Rangga dan Eki, ia meminta maaf Karena telah salah sangka pada Rangga , semua pemilik dan pelayan toko di pasar tengah yang mengetahui hal itu menjadi menyesal, mereka pernah mengusir Rangga yang saat itu ingin membeli barang di tokonya.
kini koh Ah Tung kerepotan sendiri di tokonya, karyawan yang baru bekerja tentu saja harus di ajari lagi dari awal, untung saja para pelanggannya mengerti dengan keadaan toko Ah Tung.
Rangga melatih kembali tenaga dalam nya , setiap pagi ia berlari pagi dengan bending (pemberat) di kaki dan tangannya, agar tubuhnya semakin kuat , ia juga melakukan sit up, push up, dan juga skotjam, sebanyak yang ia mampu.
Namun ia tak berlatih jurus , karena ia memang tak punya jurus apapun, jurus yang Nagini miliki belum bisa di wariskan karena tenaga dalam nya masih rendah.
" aku harus mencari buku jurus di mana yah" gumam Rangga sambil berpikir keras, ia pernah melihat buku buku silat lama di lapak barang antik di pasar tengah ,tapi mengingat kejadian kemarin saat dia di usir membuatnya ragu untuk kesana.
" perdalam tenaga dalam dan mata dewa saja lah" gumam Rangga .
kini ia bermeditasi berlatih mata dewa, agar lebih baik lagi penglihatan tembus pandangnya.
Rutinitas Rangga sekarang , hanya berlatih, sekolah dan mengerjakan sketsa perumahan pak Rendra.
Kini sudah sketsa perumahan sudah hampir selesai Rangga buat ,tinggal beberapa vila yang belum selesai.
" ini sketsanya , dan ini bentuk jadinya kak?" tanya Indra yang memperhatikan kakaknya membuat gambar 3D dengan patokan sketsa yang ia buat.
" iya , ini sketsa buat menghitung berapa material yang di butuhkan, dan nantinya akan jadi seperti ini" jawab Rangga
" wah sulit juga yah" ucap Indra lagi.
" ga ada yang sulit kalau kita mau belajar, kan kakak juga belajar dari nol dulu baru bisa sampai sekarang" sahut Rangga
" ya kak, aku pasti belajar lebih giat lagi, agar cita citaku tercapai " seru Indra bersemangat.
Rangga bersyukur mendapat pekerjaan menjadi arsitek perumahan pak Rendra , itu sangat membantu perekonomiannya di saat ia terpuruk karena itu ia harus menjaga kepercayaan pak Rendra agar tak kecewa dengan hasil pekerjaannya.
♣️♣️♣️♣️♣️♣️♣️
waktu pelulusan SLTP indra meraih nilai terbaik, Rangga bangga dengan adiknya yang mampu meraih juara satu , perjuangan nya tak sia sia mampu mendidik adiknya bisa lulus SLTP , masih ada dua jenjang pendidikan yang harus di tekuni indra demi menggapai Cita citanya.
Pak Atmo dan pak Rendra yang mendengar Indra meraih juara satu di sekolahnya datang memberi selamat dan hadiah.
" terima kasih pak" ucap Indra menyalami keduanya
" Kamu mau meneruskan sekolah kemana Ndra?" pak Atmo bertanya
" rencananya saya mau masuk Pondok Pesantren Modern Tebu Ireng yang di Jombang pak" jawab Indra
" wah bagus itu, pondok pesantren modern Tebu Ireng , dulu di dirikan oleh KH Hasyim Asy'ari, tahun 1899, nama tebu Ireng di ambil dari tempat berdirinya di dusun tebu Ireng desa Cukir, pondok ini menggabungkan ajaran pondok modern dan salafi.
Pondok Tebu ireng juga mengajarkan pendidikan Modern seperti Matematika dan sains agar para santri bisa mengembangkan pola pikirnya sesuai dengan potensi yang ada di dalam dirinya" tutur Pak Atmo yang memang berasal dari Jawa timur , sedikit sedikit ia mengetahui sejarah pondok pesantren modern Tebu Ireng .
Indra mengangguk ,ia jadi semakin yakin masuk ke Pondok Pesantren Modern Tebu Ireng .