NOVEL INI MERUPAKAN SEKUEL
"MENJADI YANG KEDUA"
TAPI FLLL BISA JUGA DIBACA LANGSUNG KOK .
SEMOGA KALIAN SUKA 🙏🤗
OH YA BAGI SESAMA AUTHOR YANG INGIN PROMOSI NOVEL KALIAN, SILAHKAN DI NOVEL-NOVEL EMILY NGAK ADA LARANGAN 🤗 SENENG SEKALI RASANYA BISA SALING BANTU 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AJAKAN MAKAN MALAM
VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA BIAR SEMANGAT 🙏
Keesokan harinya..
Sinar matahari pagi menerobos masuk lewat kaca patri berukiran megah. Tampak ditempat tidur berukuran luas seorang gadis mengeliatkan tubuhnya.
Arianna mengerjapkan kedua matanya, gadis itu menguap sambil menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
Saat kesadarannya kembali, Arianna melebarkan kedua matanya dan menatap sekeliling.
"Dimana aku? Kamar siapa ini", ucapnya bertanya-tanya sendiri.
Arianna memeriksa keadaan tubuhnya, pakaiannya masih lengkap. Memakai baju kemarin. Arianna menatap kamar mewah yang ia tiduri. Netranya tertuju pada sebuah bingkai foto di atas nakas.
Huhhh..
Arianna mengambil bingkai foto itu, terlihat empat orang anak-anak yang sedang tertawa bahagia. Didalam foto itu ada dirinya juga. Arianna ingat foto itu di ambil dirumah paman dan bibinya. Saat ulang tahun Garffin.
"Kau sudah bangun?", suara bariton membuyarkan lamunan Arianna saat melihat foto lama mereka.
Axel masuk kekamar sambil membawa nampan berisi sarapan pagi.
"Apa kau ingat saat foto itu diambil?", ucap Axel mendekati Arianna yang duduk ditepi tempat tidur.
Arianna menaruh kembali foto di atas nakas. "Kenapa kau tidak membangunkan aku semalam?".
"Aku sudah membangunkan mu, tapi kau tidur seperti orang pingsan. Kau menyulitkan saja, aku bahkan harus mengangkat mu kekamar ku. Kau sangat berat, bahu ku rasanya mau copot saja", jawab Axel tersenyum jahil.
"Salah sendiri kenapa mengajak ku ikut bersama mu. Kalau aku menyetir pasti aku tidak akan tertidur", seru Arianna mengangkat satu bahunya.
"Sekarang aku harus pulang, terimakasih untuk semuanya", ucap Arianna sambil beranjak. Namun Axel mencegahnya pergi.
"Sarapan saja dulu. Kemarin kau sudah membuatkan aku sarapan. Sekarang aku membuatkan sarapan pagi untuk mu", ucap Axel menatap Arianna dengan tatapan sulit diartikan.
"Tapi..
"Tidak ada tapi tapi".
Axel menarik tangan Arianna dan membawa gadis itu duduk di sofa yang ada dikamarnya. Kemudian mengambil nampan makanan dan meletakkannya di hadapan Arianna. "Makanlah!".
Tidak ada bantahan Arianna, gadis itu mengambil roti selai dan menggigitnya. Sesekali menyesap susu coklat yang di sediakan Axel.
"Kenapa kau tidak makan. Kau hanya melihat ku saja", ucap Arianna.
"Aku tidak lapar, aku kenyang dengan menatap mu Arianna".
"Iss kau ini. Apa kau sekarang berubah menjadi seorang perayu ulung", cicit Arianna menggelengkan kepalanya.
"Axel..semalam kau tidur dimana?", tanya Arianna absurd sambil mengambil gelas susu.
"Bersama mu lah, memangnya dimana lagi".
Mendengar jawaban spontan Axel membuat Arianna batuk, ia yang sedang meminum susu hangat keselek mendengar jawaban Axel.
"Relaks Arianna...kau seperti tidak pernah saja melakukannya", ucap Axel.
Arianna masih terbatuk-batuk, gadis itu menepuk-nepuk dadanya. Axel memberikan air putih padanya sambil menggelengkan kepalanya.
Setelah sedikit lebih tenang Arianna menarik nafas. Dengan mata memerah dan berair wajah Arianna sudah seperti kepiting rebus. "Kau ini tidak pernah berubah selalu saja mengganggu ku. Sudahlah lebih baik aku pulang ke unit ku. Tubuh ku sangat lengket. Seperti nya berendam dengan aroma terapi akan menghilangkan lelah tubuh ku", ucap Arianna absurd.
"Kau menggodaku Arianna? apa kau mau mengajakku berendam dengan mu, aku tidak keberatan", seloroh Axel tersenyum penuh arti.
Arianna melebarkan kedua matanya. "Aah sudah lah aku pulang sekarang. Lama-lama berbicara kepada mu membuat kepalaku mau meledak", ketus Arianna sambil beranjak dan membawa nampan keluar kamar menuju pantry.
Terlihat wanita paruh baya sedang berada di pantry membersihkan sesuatu di wastafel.
Wanita itu menoleh pada Arianna dan tersenyum. "Selamat pagi nona", sapanya sambil mengambil nampan yang di bawa Arianna.
"Pagi", balas Arianna ramah.
"Bik, bersihkan kamar ku. Gadis ini semalam membuatnya kacau. Ia tidurnya nakal sekali. Bahkan beberapa kali menindih tubuhku", ucap Axel tertawa meledek Arianna yang melototkan kedua matanya menatap Axel.
"K-kau..
Arianna memijat-mijat keningnya. "Ah sudahlah lebih baik aku pulang sekarang, Terima untuk semuanya", ujarnya sambil melangkahkan kakinya menuju pintu tanpa menatap Axel yang tertawa-tawa terlihat puas membuat Arianna ngambek begitu.
Tiba di pintu, Arianna baru sadar pintu itu dibuka dengan password, ia tidak tahu apa password nya. "Sial".
Axel pura-pura tidak melihat Arianna kebingungan di depan pintu. Laki-laki itu malah menikmati makanannya di meja makan.
"Axel, aku mau pulang. Tubuhku gatal semua ini. Kenapa kau ini brengsek sekali", ketus Arianna.
Axel tidak menggubris hujatan Arianna, ia tetap menikmati sarapannya.
"Please Axel, aku mau membersihkan tubuh ku", seru Arianna menatap tajam Axel yang menulikan pendengaran nya.
Menit berikutnya, Axel menaruh serbet diatas meja dan menyesap teh hangat. "Aku akan membukakan pintu itu, tapi makan malam lah bersama ku nanti", ucap Axel.
"K-kau..Baiklah nanti aku akan menemani mu makan malam.
Axel tersenyum mendengar jawaban Arianna.
...***...
KARYA EMILY LAINNYA:
SERPIHAN HATI ELLENA
MENJADI YANG KEDUA
PENGANTIN PENGGANTI
AIR MATA SCARLETT
