Ṁẏ Ṗȯṡėṡi̇ḟ Ḃi̇ġ.Ḃȯṡṡ

Setelah selesai mandi,aku pun berjalan keluar dari kamar mandi,terlihat Edgar sedang duduk di sofa sambil memangku laptop,lalu ia pun menoleh ke arah ku....

"Ambil paper bag ini,dan gantilah,aku mau mandi dulu."Perintah nya sambil meletakan laptop dan berjalan masuk ke kamar mandi.

Tampa menungu lama,dengan cepat aku meraih paper bag tersebut dan menganti baju,setelah selesai ganti,aku pun menulis secarik kertas dan meletakan nya diatas meja,lalu keluar dari dalam kamar....

"Huff...beruntung hari ini adalah hari mingu,jadi aku tidak perlu sibuk berangkat."Gumamku sambil berjalan menurungi anak tanga.

"Selamat pagi nyonya." suara pelayan tiba-tiba muncul.

"Kyaaaa! Aduh...bibi,kamu menggagetkan ku."Ucapku sambil mengelus dadaku untuk menenangkan jantungku yang hampir copot.

"Maafkan bibi nyonya,bibi hanya ingin memberitahu kalau sarapan nya sudah siap."Kata bibi.

"Bibi,jangan panggil aku nyonya,aku hanya asisten tuan."Selahku membenarkan nya.

"Tidak nyonya,karna nyonya adalah orang pertama yang tuan bawa kesini,dan sebagai kepala pelayan yang sudah lama bekerja di mansion ini,aku paham kalau tuan tidak mungkin membawa seseorang tampa alasan."Jawab bibi membuatku tertegun.

"Hah...terserah bibi saja,pokoknya aku bukan nyonya,hanya asisten,dan maaf bibi aku permisi dulu." aku berjalan menuju pintu mansion tampa menungu jawaban si bibi.

Karna aku tau,dia pasti akan bertanya hal yang lebih banyak lagi,lalu aku pun menyalahkan motor pergi meningalkan mansion....

(Di sisi lain)

Edgar yang baru saja selesai mandi keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk pendek yang melilit di pinggan nya,ia pun melirik sana sini dan tidak menemukan keberadaan Siera,namun tatapan nya berhenti saat melihat secarik kertas yang di tuliskan sebelum Siera pergi....

Isi surat,"Maaf tuan aku sudah merepotkan mu,dan terimasi sudah membantuku,aku permisi dulu."

"Cih! Kamu pikir bisa kabur dariku,tidak akan."Gumam Edgar sambil meremas kuat kertas tersebut.

Lalu ia pun melangkah ke wall closet dan membuka pintu wall closet tersebut,lalu melangkah masuk,di dalam wall closet itu terdapat sebuah pintu kecil rahasia yang cuman di ketahui oleh Edgar,terlihat Edgar dengan santai memasukan password pintu,dan pintu itu pun terbuka....

Cekleekkkkkk

Edgar melangka masuk dan menyalahkan lampu kamar itu,terlihat banyak foto menempel di setiap dinding,dan itu adalah foto milik Siera sejak kecil sampai sekarang,Edgar pun tersenyum menyeringai dan mengulurkan tangan nya mengelus salah satu foto milik Siera....

"Oh...Siera ku,kau hanya milik ku,dan tidak akan kubiarkan orang yang menyentuh mu selain aku."Gumam edgar menatap foto Siera dengan tatapan nyalang,dan kembali mengingat kenangan masa kecilnya bersama Siera.

(FLASH BACK ON)

Siera yang masih berusia 5 tahun,sedang duduk sendirian sambil menangis di taman setelah menghadiri pemakaman sang ayah,dan tiba-tiba dia hampiri seorang boca lelaki yang umur nya sekitar 15 tahun....

"Cih! Dasar cemen."Cibirnya menatap ke arah Siera dengan sinis.

Siera yang marah,berdiri dan mendongak ke atas,dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca penuh amarah yang berkobar-kobar....

"Kakak mengangkapku cemen karna kakak tidak berada di posisiku! A-aku begini karna ayahku baru saja meningal,huuwaaaaa!"Bentak Siera diiringi tangisan suara yang keras,membuat boca yang ada di hadapan nya itu seketika panik.

"Hei! Diamlah! Nanti orang-orang mengira aku memukul mu."Bujuknya.

"Tidak mau! Kakak jahat! Kakak membullyku,huwaaaaa." tangis Siera berlanjut dengan suara yang lebih keras.

"Hufff...maafkan aku,aku tidak tau situasi mu,sudah jangan sedih lagi." ia pun mengeluarkan sebuah sapu tangan yang ada di kanton nya,lalu mengusap air mata Siera dengan lembut.

Dengan nafas terengah-engah Siera pun mencoba untuk diam,lalu boca lelaki itu pun mengeluarkan sebuah permen yang ada di dalam kanton nya,lalu menyodorkan nya kepada Siera....

"Makanlah permen ini."

Siera pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca,lalu meraih permen tersebut,dan membukanya dan makan....

"Hhhmmm...rasanya unik sekali kak,Siera suka."Ujar Siera dengan mata berbinar saat permen itu meleleh di dalam mulutnya.

"Kamu suka? Nanti aku akan membelikan yang banyak untuk mu."Ucapnya sambil Mengelus kepala Siera yang sedang berdiri di hadapan nya itu.

Siera pun mengangguk senang,melihat tingkah Siera yang menurutnya sangat imut,diam-diam boca berwaja dingin itu pun tersenyum dan mengajak Siera duduk diatas rumput....

"Kenalkan namaku Edgar,dan mulai sekarang,kamu hanya boleh makan permen pemberian ku."Kata Edgar memperkenalkan diri sambil memperingati Siera.

"Memang nya kenapa kak?"Tanya Siera bingun.

"Tidak apa-apa,kakak hanya tidak suka saja."Elak Edgar entah kenapa dia tidak suka Siera menerima permen dari orang lain.

Siera yang masih kecil dan polos hanya bisa mengangguk paham,dan mulai hari itu,hubungan pertemanan mereka pun terjalin sampai Siera berusia 10 tahun,Siera mengangap Edgar sebagai kakak,namun berbeda dengan Edgar yang sudah masuk usia 25 tahun,ia mengangap Siera lebih dari sekedar teman,dan semaking posesif terhadap Siera.....

Bahkan ia tak segan-segan menghajar pria yang tak sengaja berbicara dengan Siera di tenga jalan,yang membuat kedua orang tua nya kalan kabut dan mengirim nya keluar negeri,dan sebelum pergi Edgar meningalkan sebuah liontin yang berisi foto miliknya dan Siera....

Dan setelah di luar negeri pun,diam-diam Edgar menyewa orang untuk memantau kemana pun Siera pergi,dan dia berjanji akan kembali setelah ia selesai sekolah dan menjadi pewaris selajutnya di perusahan Maximus group....