NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Pagi hari, Mey terlihat bersenandung ria sambil menyiram bunga di taman depan. Karena hari ini tak ada kegiatan, Mey memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah. Sesekali Mey menggoyangkan pinggulnya, karena saat mendengar alunan musik dangdut dari earphone yang sedari tadi menempel di telinganya.

Bik Nina yang melihat tingkah Nyonya mudanya itu cuma bisa menggeleng.

"Nyonya yang sekarang lucu nya, Buk. Lebih asik dan humoris. Mau berbaur sama kita bawahannya." Ujar Unang anak dari Bik Nina yang bekerja sebagai tukang kebun.

"Iya, Tuan beruntung banget punya Nyonya Mey."

"Semoga mereka selalu diberikan kebahagiaan ya, Buk. Mudah-mudahan aja cepet ada Aden muda. Makin rame tar rumah ini. Apa lagi kalau sifatnya kayak Nyonya muda."

"Bener kamu, Nang. Ibu juga selalu bedoa supaya Nyonya cepat hamil. Gak kebayang kalau Nyonya ngidam nanti."

"Heboh satu rumah kayaknya, Buk." Keduanya pun tertawa bersama. Dan tak menyadari jika Tuan mereka ada di sana sejak tadi. David ikut tersenyum karena mendengar obrolan mereka. Lalu ia pun beranjak menuju kursi santai dengan mata terus tertuju pada sang istri. Hari ini David terlihat mengenakan pakaian santai. Ia memutuskan untuk tetap di rumah karena kondisinya masih kurang fit.

Bik Nina dan Unang yang menyadari kehadiran Tuan mereka pun bergegas pergi dari sana. Memberi waktu untuk mereka berdua.

Mey yang tak menyadari kehadiran suaminya pun masih melenggak-lenggokkan pinggulnya sambil bersenandung. "Saya masing ting-ting, dijamin masih ting-ting. Sama sekali belum berpengalaman...."

David tersenyum geli melihat tingkah lucu Mey. Ia mencoba menikmati pemandangan langka itu. Sunggung keberuntungan untuknya hari ini bisa melihat komedi secara langsung.

"Tapi jangan dicoba. Coba-coba mencoba... dilarang melanggar perboden. Dilarang melanggar perboden...." Mey masih terus bersenandung sambil menyiram tanaman. Sesekali ia memainkan selang sambil berjoget ria.

Lumayan juga suara anak ini. Pikir David.

"Untuk siapa lagi kekasih... Kalau bukan untukmu. Nanti akan kuberikan. Sekarang jangan eh jangan... jangan dulu sekarang oh sayang. Menunggu malam yang terindah... Malam pertama...."

David mengulum senyuman, menahan agar tawanya tak pecah.

"Saya masih ting ting... dijamin masih ting ting. Sama sekali belum berpengalaman. Pacaranpun baru dan masih malu-malu."

Tawa David pun pecah seketika. Dan hal itu berhasil menarik perhatian Mey. Gadis itu mematikan air dan melempar selangnya asal. Kemudian menghampiri David sambil melepas earphone ditelinganya. Wajah gadis itu merona bak kepiting rebus.

Aaa... jadi dari tadi gw joget-joget ada Om David di sini? Gila, malu banget gw.

"Om! Ngapain di sini? Sejak kapan Om duduk di sini?"

"Malam pertama eh? Saya tunggu itu."

"Om!" Pekik Mey merasa sangat malu. Pipinya semakin merona. David bangun dari posisinya dan mendekati sang istri. Dan kini tak ada lagi jarak di antara mereka.

David memajukan wajahnya. Refleks Mey sedikit menjauh. Namun dengan cepat David menahan pinggang ramping istrinya.

"Suara kamu lumayan juga, tapi untuk jogetan kamu masih kurang hot. Sepertinya lebih hot kalau dipraktekkan di atas ranjang. Gimana, tertarik?" Bisik David yang berhasil membuat wajah Mey menanas.

"Om meusum! Pergi sana." Hardik Mey sembari memukuli dada bidang suaminya.

Gila, lama-lama gw bisa gila kalau deket terus sama Om duda yang satu ini. Gimana kalau gw khilaf? Aaa... Bapak bantu anakmu ini.

"Mey." Mey tersentak kaget saat David menyebut namanya. "Kamu lagi hayalin saya ya?"

"Idih, siapa juga yang hayalin Om ganjen? Awas ah, Mey mau masuk ke dalam." Mey berusaha lepas dari kukungan suaminya. Namun David sama sekali tak memberikan kesempatan untuk Mey kabur.

"Om baik, lepasin Mey ya? Mey mau masuk, masih banyak kerjaan yang harus Mey kerjain." Alibi Mey masih berusaha lepas dari dekapan David.

"Siapa yang suruh kamu kerjain pekerjaan rumah? Saya nikahin kamu buat jadi istri, bukan jadi pembantu. Di dalam ada Bik Nina sama asistennya yang udah biasa ngerjain pekerjaan rumah. Sekarang kamu temani saya keliling."

"Okay, Mey temenin deh. Tapi lepasin Mey dulu dong, Om."

"Boleh, tapi ada syaratnya." David menyunggingkan senyuman devil.

"Kok pake syarat segala sih, Om?" Tanya Mey merasa terancam.

"Ya, morning kiss. Setelah itu saya lepaskan kamu."

"Apa? Mo... morning kiss? Apa itu?" Tanya Mey dengan polosnya. David tertawa renyah saat melihat wajah polos istrinya.

"Iya, seperti ini." David langsung menyambar bibir tipis istrinya dengan rakus. Mey yang terkejut pun melotot dan hendak menjauhkan wajahnya. Namun dengan cepat David menahan tengkuk Mey. Memperdalam ciuman itu tanpa jeda. Mey memejamkan matanya saat David mencecap bibirnya dengan lembut. Dan kini keduanya terhanyut dalam perasaan masing-masing.

Tasya sedikit berlari untuk memasuki rumah. Gadis itu baru pulang dari rumah Oma dan Opanya karena malam tadi menginap di sana. Langkah gadis itu tertahan saat matanya menangkap sepasang kekasih halal yang tengah memadu kasih di tempat terbuka.

"Omg, apa Daddy sama Mamud udah gila kali ya? Kenapa mesra-mesraan di taman? Apa kamar kurang luas? Iwh... mata gw ternoda jadinya." Oceh Tasya masih setia menyaksikan kegiatan dua orang itu. Tasya tersenyum penuh arti.

Uh dasar, katanya gak doyan. Sekarang malah lengket kayak premen karet. Emang dasar kucing. Mana tahan anggurin ikan di depan matanya. Udah ah, biarin aja mereka menikmati waktu berdua. Mudah-mudahan gw cepet punya adek.

Tasya pun bergegas masuk. Mengabaikan sepasang kekasih yang tengah memadu kasih itu.

David mengakhiri kesenanganya karena sang istri mulai kehabisan oksigen. Mey meraup udara segar dengan rakus. Napasnya tersengal dengan dada yang naik turun. Mey masih sangat awam dalam hal itu, membuatnya tak mampu mengimbangi permainan sang suami.

"Ah... Om gila ya? Hampir aja Mey mati." Mey mengeluh seraya mengusap dadanya yang terasa sesak. Sedangkan David malah tersenyum penuh kemenangan.

"Kamu harus terbiasa. Menjadi seorang istri bukan sekadar menyiapkan makanan dan pakaian suami. Juga harus siapkan mental untuk memenuhi kebutuhan jasmani suami."

Mey melipat kedua tangannya di dada. Lalu menatap David dengan tatapan serius. "Om juga jangan lupa. Menjadi seorang suami itu bukan sekadar mencari nafkah untuk istri. Tapi Om juga harus memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani istri. Om harus memberikan cinta, kasih sayang dan perhatian penuh buat istri Om."

David terdiam sejenak. Ia kalah telak dengan perkataan sang istri.

"Udah ah, Mey mau mandi dulu." Mey hendak pergi dari sana. Namun dengan cepat David mencekal lengannya. Lelaki itu menarik Mey kembali dalam rengkuhan. Menatap wajah sang istri begitu dalam. Refleks Mey ikut menatap netra biru suaminya.

Perlahan tangan David bergerak untuk menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah istrinya. Lalu mengusap bibir yang sedikit membengkak karena ulahnya.

"Om." Panggil Mey dengan suara bergetar. Ia mendadak takut dengan sikap lembut David saat ini.

Mey memejamkan matanya saat David memberikan kecupan hangat dikeningnya.

"Temani saya berkeliling, saya bosa di kamar terus."

Mey membuka matanya perlahan, netra coklatnya langsung bertemu dengan netra biru gelap milik sang suami. Keduanya terdiam cukup lama dalam posisi itu. Seakan menyalurkan sebuah perasaan aneh yang mulai menggetarkan hati masing-masing. Gelenyar hangat terus menjalar disetiap nadi keduanya. Perasaan yang tak bisa mereka utarakan dengan sebuah kata-kata.

Mey tersentak lebih dulu. Ia beringsut mundur menjauhi suaminya. David yang mulai tersadar pun ikut mundur ke belakang.

"Kamu belum pernah keliling rumah kan?" Tanya David menghapus rasa gugup.

Mey pun menggeleng cepat.

"Kalau gitu kita keliling sebentar." Ajak David menarik tangan istrinya. Lalu menautkan jemarinya dengan jari-jari mungil sang istri. Sontak Mey terkejut dan langsung menunduk untuk melihat tangannya yang kini sudah berada dalam genggaman David. Mey tersenyum simpul. Perasaan hangat mulai merambat sampai hatinya.

"Ayok." Ajak David membawa Mey berkeliling rumah. Halama rumah David memang sangat luas. Ia membawa istrinya ke halaman belakang. Di sana terdapat sebuah gazebo dan dua kolam ikan. Di setiap sudut halaman terdapat pohon mangga yang tengah bebuah lebat dengan tinggi sekitar tiga meter.

"Om, pohon mangganya punya Om ya?" Tanya Mey melihat buah mangga yang bergelantungan dengan mata berbinar. Seolah buah itu melambaikan tangan padanya.

"Iya, kamu lihat mereka masih di halaman rumah kita." Sahut David menatap Mey bingung karena gadis itu terlihat begitu semangat.

"Kalau gitu Mey boleh metik dong, kenapa Om gak bilang sih punya pohon mangga?" Mey melepaskan genggaman tangan mereka dan berjalan menuju pohon mangga itu. Seketika David merasakan kekosongan karena Mey melepaskan genggaman tangannya. Lelaki itu menggerakkan jemarinya. Tangan Mey memang kecil, tapi cukup pas dalam genggamannya. David tersenyum sendiri. Sampai tak menyadari jika istrinya saat ini sudah berada di atas pohon.

David menoleh dan tak mendapatkan istrinya di sana. "Mey." Panggilnya mengedarkan pandangan ke setiap penjuru halaman.

"Di sini Om." Teriak Mey dari atas pohon. Sontak mata David membulat sempurna.

"Meylani! What are you doing?" David cukup kaget melihat istrinya yang sudah menempel di atas pohon mangga.

"Mey mau ambil mangga buat ngerujak nanti siang. Om tangkap ya?"

"Jangan gila, Mey. Turun sakarang, tunggu di situ saya suruh Unang bawakan tangga." David hendak pergi. Namun Mey lebih dulu menahannya.

"Om... tangkap." Teriak Mey melempar buah mangga ke arah David. Refleks David menangkap buah itu tepat sasaran.

"Yey, Om hebat. Mey ambil dua lagi ya? Satu gak cukup soalnya kita rame." Mey terlihat begitu semangat. Sedangkan David mulai takut Mey akan terjatuh.

"Turun Mey, kalau kamu jatuh gimana?" David melihat buah mangga di tangannya, lalu menatap sang istri yang masih ningkring di atas pohon. Rasa cemas pun mulai menyelimuti hatinya.

"Om tahu? Sejak kecil Mey ahli memanjat pohon tahu. Seru banget soalnya di atas sini. Tuh lihat, Mey bisa lihat Unang lagi buang sampah. Unang... yuhu... di sini." Teriak Mey melambaikan tangan pada Unang. Lelaki berusia dua puluh tahun itu terlihat mencari sumber suara.

"Di sini, Unang." Teriak Mey lagi. Unang yang mendengar itu langsung melihat ke arah Mey. Terlihat jelas keterkejutan di mata lelaki itu.

Ya Allah, saya teh gak salah liat kan? Kenapa itu si Nyonya udah nangkring di atas pohon? Ada-ada aja di Nyonya mah.

"Mey, turun sekarang. Unang, ambilkan tangga cepat." Seru David.

"Siap, Tuan." Unang pun segera mengambil tangga lipat dan membawanya ke bawah pohon mangga.

"Nang, tangkap." Teriak Mey melempar buah mangga berukuran besar. Unang terkejut dan tak siap untuk menangkapnya. Alhasil mangga itu mendarat di jari kaki Unang. Lelaki itu berteriak kesakitan dan terduduk di tanah. Mey ikut terkejut.

"Unang... maafin gw." Panik Mey segera turun dari sana dengan cara melompat. David yang melihat itu merasa waswas. Beruntung Mey mendarat dengan sempurna. David memijat kepala, tidak habis pikir dengan sikap bar bar istrinya.

"Lo gak papa kan? Sini gw lihat." Mey menghampiri Unang dan menyentuh kaki lelaki itu.

"Aduh, sakit Nya. Jangan di pegang." Pekik Unang menjauhkan kakinya dari Mey.

"Nang, gw minta maaf. Masuk ke dalam yuk, kita obatin." Mey hendak memapah Unang. Namun dengan cepat di tahan oleh David. Lelaki itu terlihat kesal saat melihat kedekatan Mey dengan si Unang. Bagaimana pun Unang masih lelaki lajang yang kapan saja bisa jatuh cinta sama majikannya. Apa lagi Mey masih sangat muda.

"Biar saya yang mapah dia, sana jauh-jauh." David menarik istrinya supaya menjauh dari Unang. Lalu membawa lelaki itu ke gazebo.

Mey tersenyum senang. Ia bisa melihat raut cemburu diwajah suaminya.

Yes, Om David mulai cembekong nih gw deket sama si Unang. Bisa gw manfaatin keadaan kalau gini.

Mey berlari kecil menghampiri David dan Unang. "Nang, jangan marah ya sama gw? Lo harus kesakitan kan gara-gara gw huhu?" Mey pura-pura sedih sembari menoel kaki Unang. Sontak lelaki itu menjerit kesakitan.

"Jangan di pegang." Kesal David menarik tangan Mey dan menggenggamnya erat. Mey pun bersorak gembira dalam hati.

"Ada apaan sih rame banget?" Tanya Tasya yang sejak tadi terganggu suara riuh Mey. David dan Mey pun menoleh bersamaan.

"Sasa, kapan kamu pulang?" Tanya David. Tasya sama sekali tak berniat menjawab, ia masih kesal pada David.

"Mamud, kenapa si Unang?" Tanya Tasya berdiri di samping Mey.

"Tadi gw lempar mangga ke arah dia, terus gak sengaja kena kakinya." Jawab Mey merasa bersalah.

"Ck, jangan bilang lo manjat pohon?" Tasya memicingkan mata pada sahabatnya.

"Iya, habis mangganya kayak manggil gw gitu." Mey pun cengengesan sendiri.

"Sasa, suruh Bik Nina ambil obat buat Unang. Kalau bisa panggil tukang urut," perintah David pada putrinya. Tasya pun mengangguk dan beranjak ke dalam.

"Nang, tar gw tanggung jawab kok." Ujar Mey yang berhasil mendapat perhatian David.

"Tanggung jawab gimana?" Tanya David menatap Mey penuh selidik.

"Ya tanggung jawab, Om. Kalau Unang gak bisa jalan, Mey yang bantu dia jalan sampe sembuh. Nemenin dia ke kamar mandi kalau bisa."

"What! Gila kamu, Mey. Gak perlu, lagian cuma jarinya aja yang kena. Lebay banget sampe harus diantar ke kamar mandi." Kesal David semakin mengeratkan genggaman tangannya.

Hihi... asik juga ngerjain Om David. Pikir Mey tertawa senang dalam hati.

Unang menggaruk kepalanya tak gatal. Ia bingung kenapa bisa terjebak dalam permainan sepasang kekasih itu.

Tidak lama, Tasya datang bersama Bik Nina.

Bik Nina pun duduk di samping anak semata wayangnya dengan tatapan cemas. "Kok bisa gini sih Nang?"

"Bik, ini salah Mey. Tadi Mey lempar mangga terus kena kaki Unang. Tapi Mey gak ada niat buat nyelakain Unang Kok. Mey kira Unang bisa nangkap mangganya, eh malah kaki Unang yang nangkep." Jujur Mey.

"Bibik jangan khawatir, Mey akan tanggung jawab. Mey...."

"Untuk seminggu biarin Unang istirahat. Saya akan cari orang untuk gantiin dia sementara." Potong David yang tak ingin mendengar ocehan konyol istrinya.

"Makasih, Tuan. Maaf malah ngerepotin." Ucap Bik Nina memberikan senyuman tulus.

"Jangan sungkan Bik, maaf atas kecerobohan istri saya." Ucap David.

Tasya yang mendengar itu mengusap tengkuknya. Terdengar aneh memang saat David mengakui Mey sebagai istrinya di depan orang lain. Apa lagi sampai meminta maaf atas nama Mey.

Hebat juga lo Mey, dalam waktu singkat bisa mikat hati Bokap gw. Kayaknya gw gak perlu ikut campur lagi buat nyatuin kalian. Gw yakin lo bisa sepenuhnya mikat hati Bokap gw. Karena lo punya pesona tersendiri. Tenang gw kalau gini, Mey. Gw bisa pergi ke luar negeri tanpa harus mikirin kondisi lo di sini.

1
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Rika Fitria
bagus banget ceritanya
Kak Eja🌜
menarik...

mampir juga ya ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
Deni Supriadi
Luar biasa
Tyaz Wahyu
aduh kena ajian jalang goyang nih smpai david tdk bs berpaling dari si nindiH eh sll mksdq nindy..seneng skl mmprtahankn teTEH celup sana sini (nindy)
Ita Listiana
smpek sini aq suka sama ceritanya, tata bahasa juga enak dibacanya. semoga cerita selanjutnya makin menarik.. thank thor😊
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!