NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emosi tak terkendali

Tangisan Luna pecah begitu saja. Ia menangis sejadi-jadinya ketika ia mengetahui dirinya telah keguguran.

Ditatapnya Keenan dengan sangat tajam, sembari berkata. "Pergi! Aku tidak sudi melihat wajah seorang ayah yang sudah membunuh anaknya sendiri!"

Luna berteriak secara histeris sembari mendorong Keenan dengan sangat kuat agar menjauh darinya. Membuat pria itu langsung tersungkur ke lantai.

Keenan yang mendapatkan perilaku seperti itu segera bangkit lalu berusaha memeluk Luna. "Maafkan aku, Luna. Aku benar-benar menyesal, tolong maafkan aku."

Air mata Keenan ikut mengalir, ia menyesal, bahkan sangat menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan selama ini pada Luna.

"Lepaskan aku! Lepaskan! Aku tidak sudi!" Luna mendorong-dorong tubuh Keenan dengan sangat kuat saat Keenan ingin memeluknya. Ia merasa jijik dan tak sudi dipeluk oleh orang yang sudah membuat hidupnya menderita seperti di neraka selama ini.

"Kau jahat. Kau benar-benar jahat dan keji. Selama ini aku pasrah diperalat olehmu, dan sekarang apa?! Kau bahkan membunuh anakmu sendiri demi kepuasan busukmu itu! Dasar breng**sek!"

Deg ....

"Ti--tidak. Aku tidak sengaja membunuh anak kita. Sungguh aku tidak sengaja," lirih Keenan menangis sejadi-jadinya.

"AKU BILANG PERGI!"

BRUG!

Victor yang sedang berada di luar ruangan mendengar suara berisik dari dalam. Dengan segera Victor berlari masuk.

Dan betapa terkejutnya Victor ketika melihat Keenan yang tersungkur ke lantai karena Luna telah mendorongnya dengan sangat kuat.

"Tuan, ada tidakpapa?!" Victor segera mendekati Keenan.

"Aku mohon maafkan aku, Luna. Aku benar-benar tidak sengaja membunuh anak kita. Tolong jangan marah padaku."

"Kak Victor tolong bawa baji***ngan ini keluar! Aku tidak sudi melihatnya! Aku benci! Benar-benar benci!"

Deg ....

Hati Keenan benar-benar sakit saat mendengarnya. Benci? Apa kali ini adalah awal mulanya di mana Keenan harus berusaha mendapatkan maaf dari Luna?

"Tuan, lebih baik kita pergi. Jika tidak, Nona Luna akan semakin mengamuk," ujar Victor berusaha membujuk Keenan yang sedang menangis.

Victor membantu Keenan berdiri dari duduknya dan mereka berdua pun keluar dari ruangan itu, meninggalkan Luna yang juga menangis karena terpukul mengetahui dirinya keguguran.

Di luar ruangan.

"Ini semua salahku. Ini salahku, aku yang sudah membunuh anakku sendiri." Keenan menangis terseduh-seduh yang membuat Victor merasa sangat kasihan saat melihatnya.

Dengan segera Victor menenangkan Keenan lalu memeluknya, berharap tuannya itu dapat bersabar.

"Yang sabar, Tuan."

"Anakku, Victor. Anakku sudah tiada, dan Luna membenciku karena itu. Andai saja aku tahu dia sedang hamil, mungkin semua ini tidak akan terjadi padanya." Keenan menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Victor.

"Ini sudah menjadi takdir Tuhan, Tuan. Saya mohon bersabarlah."

"Victor, dari dulu kau tahu kalau aku sangat menginginkan seorang anak. Dengan lahirnya seorang anak maka aku tidak akan kesepian lagi. Tapi apa yang terjadi? Aku justru membunuh anakku sendiri."

Victor hanya terdiam. Ia tak bisa berkata apa-apa lagi, karena ia tahu saat ini Keenan benar-benar terpukul mendengar anaknya sudah tiada.

Tak ... tak ... tak ... [Suara langkah kaki]

"Di mana Nona Luna?!" tanya Bibi Astiti yang baru saja datang di sana.

"Ada di dalam, Bi," jawab Victor.

Bibi Astiti pun hendak masuk ke dalam ruangan Luna, akan tetapi langkahnya itu tiba-tiba terhenti ketika Keenan berkata.

"Bi, tolong sampaikan maafku padanya. Katakan padanya bahwa aku sangat menyesal telah membunuh anak kami," lirih Keenan yang membuat Bibi Astiti terdiam sebentar.

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!