NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:394.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 20

Irene memandangi pantulan dirinya di cermin. Yang masih mengenakan gaun merah selutut yang di belikan Axelle untuknya.

Sangat cantik.

Ia menyibak rambut panjangnya yang tergerai. Berputar ke kiri dan ke kanan, sambil tersenyum-senyum. Ia hanya tak menyangka, meski menyebalkan, Axelle ternyata murah hati. Bukan hanya gaun merah ini saja, ada beberapa pakaian modis lain yang dibelikan Axelle untuknya.

Ia lantas duduk di tepian tempat tidur. Mengeluarkan belanjaannya yang lain dari paper bag. Ada beberapa lembar pakaian yang harganya terbilang mahal. Dan yang jelas isi kantongnya tak akan mampu membeli pakaian semahal itu.

Sementara di kamarnya, Axelle tengah menikmati pemandangan langit malam dari balkon kamarnya. Namun yang dipandanginya bukanlah gugusan bintang ataupun rembulan malam. Entah kenapa bayangan Irene selalu saja datang mengganggu. Membayangi setiap pandangannya.

Astaga.

Axelle menggelengkan kepalanya. Mengusir bayangan Irene. Yang entah kenapa, tiba-tiba sering datang mengganggu.

Tidak.

Ini tidak boleh terjadi. Dalam hatinya sudah ada Clarissa. Dan hanya Clarissa seorang. Wanita yang ia cintai selama tiga tahun lamanya. Ia takkan mengganti Clarissa dengan wanita lain. Clarissa adalah wanita yang pantas menjadi pendamping hidupnya. Bukan orang lain.

Axelle berusaha mengembalikan akal sehatnya, meyakinkan dirinya. Bahwa tak ada wanita lain selain Clarissa.

"Jujur, aku merindukanmu Rissa. Tapi entah kenapa, hati kecilku menolak jika kamu kembali." Begitu lirihnya Axelle bergumam. Pikirannya semakin menerawang jauh. Mengingat-ingat kembali kebersamaannya dengan Clarissa.

.

.

Pagi hari Boni sudah siap mendampingi majikannya memulai syuting perdananya hari ini. Akan tetapi, sudah lebih dari satu jam ia menunggu, Axelle belum juga keluar dari kamarnya.

"Masih tidur kali Bon." Kata Irene sembari menyiapkan sarapan.

"Tolong dong kamu bangunkan dia. Nanti dia telat lagi ke lokasi syuting." Pinta Boni sembari mulai menyantap sarapan yang disediakan Irene.

"Tuannya belum makan tapi kamu nya yang lebih dulu. Tidak sopan tau."

"Kalau harus nunggu Bos Axe, kelamaan. Eike sudah kelaparan."

"Memangnya di lokasi tidak disediakan makanan?"

"Ada sih. Tapi kadang Bos Axe sering telat makan. Kadang juga suka lupa."

"Kamu kan asistennya. Harusnya kamu perhatikan majikan kamu itu."

"Kalau lagi berantem sama Nona Clarissa, kadang Bos Axe tidak makan seharian."

"Kok bisa?" Irene mengernyit. Menimbulkan berbagai pertanyaan dihatinya. Secinta itukah Axelle pada Clarissa?

"Tolong dong Ren, bangunkan Bos Axe. Kalau begini, mana sempat dia sarapan." Pinta Boni sekali lagi. Alih-alih menjawab rasa penasaran Irene.

"Aku tidak bisa ke kamarnya. Itu sudah peraturannya. Dan tidak boleh dilanggar."

Irene mengambil beberapa kotak makanan dari dapur. Lalu mulai mengisi kotak itu dengan makanan yang sudah ia siapkan sejak tadi. Axelle tidak akan sempat untuk sarapan. Pakong tidak, Axelle bisa memakan sarapannya saat tiba di lokasi syuting.

Boni telah selesai dengan sarapannya. Kini ia hendak naik ke lantai dua. Belum sempat kakinya menapaki tangga, Axelle terlihat menuruni tangga dengan koper di tangannya. Axelle sudah rapi dengan gaya kasual nya dan kacamata hitam yang membingkai wajahnya.

"Baru saja mau eike bangunkan. Eh, Bos Axe udah nongol." Cicit Boni manyun.

"Ayo kita berangkat." Titah Axelle sembari menyerahkan koper itu ke tangan Boni, lalu melenggang keluar rumah. Menuju mobilnya yang terparkir di depan.

Boni menggeret koper, menyusul langkah Axelle. Namun terhenti sejenak. Sebab Irene memanggilnya. Irene datang menghampiri dengan tas bekal di tangannya.

"Apa itu?" Tanya Boni saat Irene menyodorkan tas bekal itu.

"Tuan Axe tidak sempat sarapan. Berikan ini padanya saat di lokasi nanti." Pinta Irene.

Boni tersenyum, "ternyata kamu perhatian juga. Beda sama Nona Clarissa. Wanita itu tidak pernah menanyakan apa Bos Axe sudah makan atau belum. Tiap kali menelepon, selalu saja yang keluar dari mulutnya HONEY, I MISS YOU. AKU MAU KETEMU KAMU, SEKARANG. Tap tidak pernah bertanya, Bos Axe capek atau tidak setelah pulang syuting." Gaya Boni membuat Irene tertawa. Gemulainya makin kelihatan saat menirukan gaya Clarissa.

"Wanita memang seperti itu. Itu tandanya dia benar-benar cinta."

"Tapi kamu berbeda."

"Jelas beda lah. Kan aku bukan pacarnya."

"Tapi kamu isterinya."

"Hanya sandiwara. Enak saja."

"Tapi kamu suka kan?" Goda Boni.

"Iiiih ... Siapa bilang aku menyukainya? Amit-amit."

"Buktinya kamu perhatian sama Bos Axe."

"Itu karena ... Itu karena ..." Lah, kok Irene malah jadi salah tingkah begini sih?

Lebih salah tingkah lagi saat tiba-tiba Axelle sudah berdiri di belakang Boni. Dan menatapnya lurus. Boni belum menyadari kalau Axelle tengah berdiri di belakangnya. Ia terus saja menggoda Irene.

"Biar begini, eike berpengalaman dalam menilai seseorang. Eike bisa tahu, orang itu tulus atau tidak hanya dari sorot matanya. Dari yang eike lihat, kayaknya kamu suka kan sama Bos Axe?"

Waduh. Irene harus menjawab apa nih. Axelle masih berdiri di belakang Boni dan masih menatapnya intens. Masa iya secepat itu ia menyukai Axelle. Apalagi Axelle sudah memiliki kekasih.

"Ayo ngaku." Goda Boni lagi dengan senyum usilnya.

"Kamu tuh ya, suka sembarangan kalau ngomong." Irene menjitak halus kepala Boni.

"Dia tuan rumah. Sudah seharusnya kan aku bersikap baik padanya. Aku disini hanya tamu. Tidak lebih." Irene pun berlalu meninggalkan Boni dan Axelle yang terus memandanginya. Sampai ia hilang dibalik pintu kamarnya yang menutup.

"Sedang apa kamu? Kamu mau aku dikeluarkan dari film ini dan dituntut ganti rugi hanya karena terlambat ke lokasi syuting?" Kata Axelle tiba-tiba, hingga membuat Boni tersentak kaget. Lalu menoleh ke belakang.

"Eh, Bos Axe." Kaget Boni.

"Mau aku potong gaji kamu?" Gertak Axelle. Boni meringis, kemudian bergegas pergi dengan mempercepat langkahnya. Sambil menggeret koper.

Axelle pun bergegas menyusul langkah Boni. Boni menaruh koper di bagasi. Lalu segera naik, bersiap dibalik kemudi. Kemudian di susul oleh Axelle.

Namun Axelle dikejutkan oleh tas bekal yang disodorkan Boni padanya.

"Apa ini?" Tanya Axelle penasaran.

"Itu bekal. Bos Axe tidak sempat sarapan tadi kan. Jadi, Irene membuat bekal untuk Bos Axe. Dimakan saja sekarang Bos. Di lokasi nanti, mungkin Bos Axe tidak akan sempat sarapan." Jawab Boni sembari menyalakan mesin mobil. Lalu mulai menjalankan mobil itu keluar dari halaman rumah.

Dalam perjalanan, Axelle membuka kotak bekal dari Irene. Lalu mulai menyantapnya sambil tersenyum-senyum sendiri. Dari balik kaca spion, Boni memperhatikan gelagat Axelle yang tampak seperti orang yang sedang kasmaran.

Axelle hanya tak menyangka, Irene peka terhadap hal-hal kecil seperti ini. Meski ini hanya sekedar perhatian kecil, atau mungkin saja sebagai rasa hormatnya sebagai tamu rumah. Namun hal itu sudah cukup membuatnya senang. Ia merasa seakan hidupnya terasa lengkap. Kehadiran Irene membuat hari-harinya berbeda. Seakan Irene memberi warna tersendiri dalam hidupnya. Padahal, gadis itu baru beberapa hari saja tinggal bersamanya.

"Bos Axe kok senyum-senyum sendiri sih? Senang ya Nona Clarissa akan datang?" Celoteh Boni.

"Fokus saja menyetir. Tidak usah kepo." Ketus Axelle. Kemudian melanjutkan kembali makannya.

"Enak ya Bos setiap hari ada yang masakin?" Sambil melirik Axelle dari kaca spion.

Namun Axelle tak menanggapi ucapan Boni. Ia terlalu larut dalam angannya sendiri. Ia telah selesai makan. Tetapi kini, pikirannya mulai menerawang jauh. Angannya melambung tinggi. Dan dalam bayangannya, ada Irene.

.

.

Ting

Irene melangkah keluar dari lift. Menyusuri lorong untuk sampai ke tempat yang ia tuju. Begitu sampai, diketuknya pintu ruangan yang bertuliskan Olivia Rajendra.

Irene memutar handle pintu, mendorong daun pintu itu pelan. Kemudian membawa langkahnya masuk saat mendapat ijin.

Di balik meja kerjanya, Olivia duduk tenang. Sambil menatap layar laptopnya. Pandangannya pun teralih. Lalu tersenyum begitu melihat tamunya pagi ini.

"Irene? Kebetulan sekali saya sedang menunggu kamu." Ucap Olivia. "Silahkan duduk." Sembari membuka tangannya. Mempersilahkan Irene mengambil tempat duduk di depannya.

Irene pun menurut. Lalu mengambil duduk di depan meja Olivia.

"Maaf, Bu. Sebenarnya saya merasa sangat terhormat, Bu Olive ingin bertemu dengan saya. Tapi, apa boleh saya tahu, hal penting apa yang ingin Bu Olive bicarakan dengan saya." Ucap Irene sungkan. Sebab merasa minder berhadapan dengan Olivia.

"Begini Irene. Saya hanya ingin mengajak kamu bekerjasama."

Irene mengernyit, "Bekerjasama dalam hal apa?"

Olivia mengurai senyumnya. Kemudian mengambil satu file di depannya dan menyodorkannya pada Irene. Irene pun menerima file itu dengan penuh tanda tanya.

"Buka saja." Kata Olivia.

"Apa ini Bu Olive?"

"Itu koleksi desain saya."

Tentu saja Irene semakin kebingungan sembari membuka  file itu. Memperhatikan setiap gambar dengan wajah tersenyum.

"Rancangan Bu Olive sangat bagus. Tapi saya masih bingung, apa hubungannya dengan saya ya?"

"Sejujurnya, saat pertama kali melihat kamu, saya langsung jatuh hati. Dan ingin mengajak kamu bekerjasama. Seharusnya asisten saya yang menghubungi kamu. Tapi karena kebetulan kita bertemu di mall kemarin, jadi saya pikir kenapa tidak jika saya yang menawarkan langsung."

Irene semakin mengerutkan dahinya.

"Saya ingin menjadikan kamu sebagai model brand saya untuk katalog musim ini." Ucap Olivia to the poin.

Irene pun terkejut mendengarnya. Bahkan tak percaya. Gadis tak berkelas sepertinya ditawari menjadi model brand terkenal.

Oh my god!

Apakah ini mimpi?

"Gimana? Kamu mau?" Tanya Olivia memastikan.

"Tap_tapi saya ..." Irene ragu. Yang membuatnya ragu adalah kemampuannya sendiri dalam bekerja diluar zona nyamannya. Bahkan ia tak berpendidikan tinggi.

"Jangan takut. Saya akan membimbing kamu. Ada Shelly, asisten saya yang akan mengajari kamu. Kamu hanya perlu bergaya di depan kamera saja. Gimana? Tawaran saya diterima?"

"Boleh saya pikir-pikir dulu?"

"Maaf, saya hampir lupa. Kamu perlu meminta ijin suami kamu dulu kan? Boleh. Tapi, tolong secepatnya kabari saya jika kamu berubah pikiran."

Perlu ijin Axelle?

Apa Irene membutuhkan ijin suami pura-pura nya itu? Apakah Axelle juga akan memberinya ijin untuk bekerja mencari nafkah sendiri? Apakah Axelle akan mengijinkannya beraktifitas di luar rumah?

Akh! Peduli amat. Lagipula, Axelle bukan siapa-siapa. Axelle tidak berhak mencampuri urusannya.

TBC

📌Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya☺️ agar Otor kawe ini makin semangat update 🤗

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!