[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Natal Terakhir Bersamanya
Catalina merasa benar - benar segar setelah terbangun dari tidur panjang. Setelah dari Tokyo, Talin dan Delom sempat mengungjungi Yokohama dan Kyoto sebelum kembali ke Jakarta. Mereka sudah kembali kemarin malam. Talin langsung tidur, karena kelelahan.
Pagi ini Natal sudah ditiba. Semua orang sudah ramai saling mengucapkan termasuk Celine yang mengirim video sambil mengucapkan selamat Natal. Delon dan Talin akan langsung bertemu di lokasi makan bersama keluarga Talin, tanpa harus saling menjemput seperti biasa. Mungkin setiap tahun yang lalu Talin menjadi orang yang diucapkan Selamat Natal secara langsung sambil berpelukan, tetapi kali ini sudah tidak perlu. Kesepakatan itu akan segera berakhir.
Talin segera bersiap - siap menggunakan baju baru warna merah marun berbentuk gaun panjang yang terlihat cocok di tubuh mungilnya. Gaun itu dipadukan dengan sepatu hak hitam dan tas selempang kecil warna hitam. Talin merias wajahnya dengan riasan yang lebih tebal dari biasa.
***
Acara makan siang dimulai sekitar pukul 1 siang setelah semua orang sudah menjalankan ibadah Natal masing - masing. Talin datang tepat waktu dan langsung masuk ke dalam dengan membawa Talin.
Orang tua Talin langsung memeluknya, karena Talin jarang pulang mereka merasa sangat rindu dengan anak semata wayang mereka. “Selamat Natal, Papa dan Mama’
“Selamat Natal, sayangku. Delon kemana?”
“Delon bisa dia akan menyusul” Jawab Talin.
Restoran tempat mereka mengadakan acara makan bersama sudah didekorasi dengan ornamen Natal seperti pohon natal besar serta miniatur Santa Klaus. Talin duduk di meja panjang bersama beberapa keluarga yang sudah disapa dan diucapkan Selamat Natal. Talin menyisakan 1 kursi untuk Delon.
Delon memang sedikit terlambat dari biasanya, namun lelaki itu tetap datang dengan menggunakan kemeja hijau daun dan celana putih. Delon menyapa semua keluarga Talin dan duduk di sebelah Talin. Lelaki itu merangkul Talin sambil mengucapkan Selamat Hari Raya.
Di hadapan mereka duduk para sepupu Talin yang sudah menikah dan memiliki anak. Obrolan iseng pun dimulai. “Lihat deh kita aja udah nikah dan punya anak.. masa kalian nggak mau sih kayak kita”
“Talin dan Delon nggak bosan ya pacaran mulu? Kasian tuh Mama sama Papa mau gendong cucu”
Delon tersenyum. “Rencananya tahun depan Delon sama Talin menyusul” Jawab Lelaki itu.
Menyusul apanya? Orang hubungan mereka sudah berakhir. Memang mudah ya berjanji kalau tidak harus menepati.
“Talin, siap - siap kalau begitu ya. Siapa tau keluar dari sini dilamar”
Talin tersenyum dan mengangguk padahal dia sudah tahu persis akhir dari ceritanya. “Doakan saja yang terbaik buat kita”
“Rencananya mau nikah dimana?”
Buset ditanya mau nikah di mana. Mereka selama pacaran saja nggak pernah berpikir mau nikah di mana. “Di mana aja asal senang” Talin tersenyum.
“Delon, Talin kan anak satu - satunya nanti dikasih pesta pernikahan yang meriah ya” Komentar keluarga Talin yang lain.
“Talin sama Delon katanya mau nikah tahun depan. Kita doakan yang terbaik untuk mereka” Sepupu Talin yang memang paling iseng langsung berdiri dan duduk dan berteriak, hingga suaranya bisa didengar dari ujung ke ujung membuat Talin tertawa tertahan.
“Semangat, Delon, Talin. Semoga kalian bahagia ya”
Rasanya kalau tahun lalu Talin merasa baik - baik saja dengan kejadian ini, namun sekaranya malah memalukan melihat keluarganya merayakan hubungan mereka yang sudah berakhir.
Delon berdiri. “Doain semuanya ya supaya sama Talin langgeng terus”
***
Talin dan Delon berjalan menuju parkiran setelah meninggalkan acara keluarga.
“Talin” Delon menahan tangan Talin.
“Ada apa?”
Delon merogoh saku dan mengeluarkan kotak cincin. “Selamat Hari Natal” Delon membuka kotak cincin itu dan memasakan cincinya di jemari Talin. “Kalau kamu mau maafin aku… kita bisa langsung siap - siap untuk pernikahan kita”
Talin langung tergelak. “Pacaran aja diselingkuhin apa lagi pas nikah!”
“Kamu nggak bisa berhenti membahas kesalahan aku ya, Lin?”
Talin menarik tangannya dan melepas cincin yang dipasangkan Delon. “Aku nggak ada waktu untuk mendengarkan omong kosong kamu”
Delon berusaha menahan perasaan kesal yang dia rasakan. “Besok aku jemput kamu”