NovelToon NovelToon
Pendekar Pemburu Yang Diburu

Pendekar Pemburu Yang Diburu

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Contest
Popularitas:8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.

Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.

Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.

Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.

Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Kompetisi Sekte (2)

Keesokan harinya.

Kompetisi memasuki sesi ketiga.

Masih ada delapan peserta yang akan saling bertarung.

Sesi ini akan menentukan 2 orang yang akan keluar menjadi perwakilan jenius muda sekte.

Kedelapan peserta yang tersisa, dua di antaranya adalah Ma Guang dan juga Duan Jun.

" Sesi ini di lakukan dengan cara dua orang naik ke atas dua panggung arena yang telah di tentukan, dan akan di tantang oleh yang lainnya."

" Siapa yang bisa bertahan di atas kedua panggung arena ini, mereka berdualah yang menjadi jenius sekte kita yang akan pergi ke ibu kota Kekaisaran."

" Silakan di mulai."

Ucap tetua Zhu yang menjelaskan serta langsung memulai pertarungan di sesi ketiga tersebut.

Dua sosok pemuda langsung melesat dan berdiri di atas panggung arena yang telah di tentukan.

Sedangkan Duan Jun yang ingin segera pergi untuk menantang mereka, tangannya langsung di tahan oleh Ma Guang.

" Kakak Guang, jangan terlalu cepat mengambil posisi itu, karena tenagaMu tidak akan bertahan jika mau menghadapi lima orang kemudian."

Duan Jun bingung dengan apa yang Ma Guang ucapkan.

" Apa yang adik maksudkan itu...!!??."

Tanya Duan Jun.

" Jika kakak mengambil posisi salah satu dari mereka berdua, kakak masih akan menghadapi lima orang lagi, dan kelima orang itu, di antaranya belum melakukan pertarungan, jelas saja kekuatan serta kecepatannya masih terjaga dengan baik dan itu akan sangat menguras tenaga kakak."

" Setelah pertarungan mereka selesai, aku akan merebut posisi dari orang yang menurutku lebih kuat dariMu, setelah itu, kamu harus merebut posisi yang satunya lagi."

Ucap Ma Guang merencanakan strategi agar Duan Jun bisa mendapatkan satu tiketnya lagi.

Tidak lama kemudian, apa yang di katakan oleh Ma Guang telah terbukti, kedua orang tadi memang adalah yang terkuat di antara murid sekte yang ada, dan mereka berdua masih tetap berdiri kokoh di atas arena.

Ma Guang telah memperhatikan kedua orang tersebut, dan sepertinya mereka adalah murid yang paling berbakat di sekte itu seperti yang banyak orang ketahui.

Duan Jun tentunya mengetahui akan hal itu, namun dirinya malu mengatakan bahwa ada yang lebih berbakat dari dirinya.

" kakak, biarkan aku mengambil posisi dari yang berdiri di atas arena satu."

" Kakak masuk arena dua tetapi setelah dia sudah melakukan dua kali pertarungan."

Duan Jun langsung mengiyahkan apa yang di katakan oleh Ma Guang.

Ma Guang pun langsung berjalan menaiki panggung arena satu, dimana berdiri murid yang merasa dirinya paling berbakat di sekte itu.

Ma Guang pun langsung memberi sikap hormat kepada seniornya itu.

" Senior, mohon petunjuknya kepada junior ini."

Ucap Ma Guang.

Mereka pun langsung melakukan pertarungan.

Nama pemuda itu adalah Jing Ang, dia sudah mencapai pendekar tahap awal tingkat ke - 6.

Di panggung sebelahnya lagi, adalah pemuda dengan tingkat yang sama juga, namun masih lebih lemah dari Jing Ang.

Mereka berdua adalah murid sekte yang paling tinggi pencapaiannya dari pada murid - murid yang lain.

Setelah bertukar beberapa jurus tangan kosong, Jing Ang merasa ada yang salah dengan pemuda yang menjadi lawan keduanya itu.

Dia merasa seperti sangat sulit untuk mengalahkannya.

Ma Guang melihat seperti ada sesuatu yang di rencanakan oleh pemuda itu.

Benar saja, secara sengaja tubuhnya dibiarkan terkena pukulan dari serangan Ma Guang, hal itu di lakukannya agar tenaganya tidak terkuras untuk mengambil posisi yang ada di arena yang lain.

Namun dugaannya keliru, Ma Guang dengan cepat mengisi sedikit tenaga dalam ke tinjunya dan mengakibatkan luka dalam yang serius bagi dirinya.

" Aaaaaccchhhhkkkk...sialan, mengapa rencanaKu jadi berantakan seperti ini."

Gumam Jing Ang dalam hatinya sambil mengeluarkan darah dari mulutnya.

Akhirnya pemuda itu sudah tidak bisa melanjutkan pertarungan lagi.

Itu karena Ma Guang tidak ingin pemuda itu mencoba mengambil posisi di panggung yang satunya lagi.

Setelah sudah dua orang yang dapat di kalahkan oleh pemuda yang ada di panggung arena lainnya, Duan Jun pun langsung melesat dan menyerang pemuda itu.

Dengan penuh percaya diri, pria itu menyambut serangan pukulan dari Duan Jun yang membuat tubuhnya terlempar.

Dia tidak menyangka bahwa kekuatan serangan dari Duan Jun telah meningkat pesat sejak terakhir mereka melakukan latih tanding.

" Boleh juga, ternyata kekuatanMu sudah meningkat dengan pesat saat ini."

" Aku sudah tidak bisa meremehkanMu kali ini."

" Ayo, kita lakukan dengan serius."

Ucap pemuda itu dengan penuh percaya diri yang di tanggapi oleh Duan Jun dengan diam namun terlihat santai.

Akhirnya mereka berdua memulai pertarungan mereka.

Begitu juga dengan arena yang berada di sebelah mereka.

Ma Guang masih terus menghindari dan menangkis setiap serangan yang di lancarkan oleh lawannya.

Dia ingin agar lawannya dapat mengeluarkan seluruh potensi yang ada.

Setelah beberapa waktu kemudian, Ma Guang langsung menyerang lawannya dan langsung mengena tepat di sasaran yang dia maksudkan.

Setelah telak menerima pukulan tinju yang Ma Guang layangkan.

Nasib lawannya langsung mengikuti jejak yang sama dengan Jing Ang alami.

Pemuda itu langsung terlempar keluar dari arena pertarungan dengan mulut yang mengeluarkan cairan berwarna merah.

Dan hal itu membuat dirinya sudah tidak bisa lagi untuk menantang peserta yang ada di arena berbeda.

Melihat apa yang sudah di lakukan oleh Ma Guang, membuat peserta yang lain sudah tidak ingin menantang dirinya.

Sedangkan Duan Jun harus dengan bersusah payah meladeni setiap serangan yang di layangkan oleh tingkat ke - 6 yang dia hadapi.

Akhirnya mereka berdua sama - sama saling menyerang dengan menggunakan pedang mereka.

Duan Jun mengeluarkan teknik pedang yang di ajarkan oleh ayahnya.

" Pedang Penghancur karang."

Teriak Duan Meng sambil menyerang kearah lawannya.

Lawannya pun tidak tinggal diam, dia langsung mengeluarkan jurus pedang andalannya.

" Pedang Hampa."

Jurus yang sama yang di pelajari juga oleh Ma Guang.

Hal itu di sebabkan karena pemuda itu juga adalah murid dari tetua Angung.

Duan Jun sudah tidak asing lagi dengan serangan jurus pedang yang di keluarkan oleh pemuda itu.

Hal itu di karenakan sudah sering Duan Jun menghadapi teknik itu saat berlatih tanding dengan Ma Guang.

Alhasil, Duan Jun dengan mudah menghindari atau pun menangkis setiap serangan yang di lancarkan oleh lawannya.

Namun situasi yang Duan Jun alami, sangat berbanding terbalik dengan lawannya.

Pemuda itu begitu kesulitan menghadapi serangan yang Duan Jun layangkan, yang menyebabkan kekalahan bagi dirinya.

Pemuda tersebut secara sportif mengakui kemampuan dari Duan Jun, yang dengan kata lain, mengakui kekalahan yang di alaminya.

Setelah Duan Jun mengalahkan pemuda itu, hanya tersisa satu orang yang menantangnya.

Orang itu adalah orang pertama yang di kalahkan oleh Jing Ang, sebelum Jing Ang di kalahkan oleh Ma Guang.

Pemuda yang menantang Duan Jun tersebut, tidak bisa merebut posisi Duan Jun.

Itu di karenakan, sebagian besar tenaganya sudah terkuras saat menghadapi Jing Ang.

Akhirnya dua orang yang akan mewakili sekte telah di tentukan.

Ma Guang serta Duan Jun berhak menuju ke ibu kota Kekaisaran untuk mengikuti kompetisi terbesar yang akan di adakan itu.

Sekte Bunga Persik

Kompetisi yang sama juga terjadi di sekte Bunga Persik tempat Xia Jiao berada.

Sudah ada empat orang yang terpilih menjadi wakil mereka untuk mengikuti kompetisi besar yang akan di adakan di ibu kota Kekaisaran itu.

Dan Xia Jiao termasuk salah satu murid yang akan berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.

Sedangkan ketiga rekannya yang lain adalah murid - murid yang paling berbakat di sekte itu, yang sudah melalui setiap proses yang sama dengan yang Xia Jiao lewati.

Dan untuk dua hari kemudian, mereka akan mulai melakukan perjalanannya untuk menuju ke ibu kota Kekaisaran.

~Bersambung~

1
eddy
luar biasa
Sakirun
super .. lanjutkan
@rt
udah tahu bininya pengkhianat, hrsnya kontrak darahnya sama elu guang...dasar tolol..🤮🤮
@rt
jurus langkah seribu 😜😜
@rt
lagi ngelamun jorok jd gak konsen 🤭🤭
@rt
sikat bleh.../Drool//Drool/
@rt
pake shareloc ? 🤔🤔🤭🤭
Muhammad Taufik
Luar biasa
Cak Eri
bosan jadinya
@rt
padahal nambah satu lagi juga gpp 🤭🤭
@rt
jurus andalan....langkah seribu 😜😜
@rt
apa ada yang berontak dibawah sana ? 🤔🤔😜
Sakirun
Luar biasa
@rt
wkwkwwk....ketahuan deh 😍😍😍
@rt
kayaknyabudah kebelet kultibasi ganda nih😍😍🤭🤭
@rt
jadi inget sama cerita to liong to...golok pembunuh naga..
@rt
api biru ya....jadi inget elpiji 🤭🤭
@rt
koq membunuh...mksdnya menyerang kaleee...🤔🤔
@rt
jeruk bali? 🤔🤔
@rt
waduh....waduh...nantinya jangan jadi akrab sama tante lux ya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!