Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,
Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.
Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Sebelum Naura pergi keluar dari halaman sekolah,
"Emang lho ada urusan apa hari ini rak. kalo urusan sama gengs lho, gua mundur nihh" ujar Aldi karena dia tidak melihat Fika dan Laras
"Nggak kok, lho tenang aja"
"Lho lagi berantem sama teman-teman lho rak" tanya Aldi
"Sotoy lho, lho mau ikut gua atau nggak nih"
"Iya dehh, gua nanya doang nggak boleh" ujar Aldi seolah-olah kesal
Naura sedikit memikirkan apa dia harus disampaikan kepada Aldi, karena dia merasa tidak mungkin untuk cerita kepada Aldi. tapi karena Aldi mau menemaninya hari ini, terpaksa dia cerita
"Gua hari ini mau cari adek gua Al, karena dari semalam dia nggak pulang dan nggak ada kabar juga"
"Seriusan lho, adek lho yang namanya Kila kan" ujar Aldi ingin memastikan
"Adek gua cuma satu Al, gua nggak tau nih dia semalam pergi kemana"
"Lho udah coba untuk menghubungi adek lho"
"Udah gua udah hubungi dari semalam tapi nggak ada kabar apa pun"
"Lho ada nomor teman dengan nya kila nggak" ujar Aldi
"Gua nggak kenal satu pun dari teman kila, apa kita langsung ke sekolah dia ya hari ini"
"Boleh tuh, ayok sekarang aja. mungpung jam pelajaran nih"
"Iya juga yak, lho bawa motor kan"
"Iya bawa kok, ayok"
Dalam perjalanan menuju parkir Naura dan Aldi sedikit bercanda gurau dan itu berhasil membuat Naura melupakan sedikit masalah bersama teman-temannya. langkah Naura dan Aldi dihentikan oleh Nuhud.
"Qia, kamu mau kemana" tanya Aldi
"Bukan urusan lho, ayok Al malas gua dengan yang namanya Drama"
"Drama gimana, udah aku bilang aku mau minta maaf sama kamu"
"Gua nggak butuh permintaan maaf dari lho. Aldi ayok" desak Naura yang melihat Aldi diam saja
"Ban motor nya Aldi udah aku kempesin, tuh liat aja" ujar Nuhud dengan santai
"Gila lu, gua harus pergi nihh"
"Mau kemana dulu, udah ditanyain juga buru-buru banget" ujar Naura
"Al gimana nihh"
"Eee lho mau apa sih Hud, udah dulu lahh. kita buru-buru lho gangguin langkah kita aja" ujar Aldi yang juga sedikit kesal
"Aku mau ngomong sama Ashqia, kamu pergi dulu sana perbaiki ban motor kamu dulu. nanti kalo udah kelar kamu balik kesini lagi" ujar Nuhud dan menepuk-nepuk pundak Aldi
"Aduuuhhhh lho ngerepotin gua Ihkk, Naura lho tunggu disini bentar ya"
"Nggak gua ikut sama lho, gua nggak mau disini sendirian"
"Nggak sendirian lo qiaaa, ada aku nih disini" ujar Nuhud
"Ogah banget gua sama lho berduaan, Al gua ikut aja dehh"
"Jangan kamu tunggu disini aja dulu, ntar kecapean gimana" ujar Aldi dan berjalan dengan motornya
"Gua gapapa kecapean dari pada disini" ujar Naura dan mau merangkul tangan Aldi tapi dihentikan Nuhud
"Eee mau ngapain ehm..." Nuhud menarik tangan Naura sampai Naura sedikit sempoyongan
"Ihkk lho mah gitu, lepasin nggak"
"Kalo aku nggak mau gimana"
"Lepasin dulu, aku buru-buru
"Emang mau apa kalo aku nggak mau"
"Terserah lho, lepasin dulu tangan gua Hud. Sakit nihh" ujar Naura yang memang kesakitan
"Memang nya buru-buru mau kemana, yaudah ayok aku yang ngantar"
"Nggak mauuu" penolakan Naura dan sedikit menghentakkan kakinya didepan Nuhud
"Hehh nggak boleh menghentakkan kaki gitu, nggak sopan" ujar Nuhud yang tidak ditanggapi Naura
"Beneran nggak mau nihh, nggak baik nolak dan menghentakkan kaki gitu"
Merasa tidak mendapat tanggapan dari Naura, Nuhud langsung menggandeng tangan Naura untuk masuk ke dalam mobilnya
"Hehh lho mau ngapain, lepasin gua Ihkk"
"Diam nggak" ujar Nuhud yang nggak habis fikir dengan jalan fikir Naura
"Lepasin gua, gua nggak mau. gua yakin lho nggak lupa kalo disini ada CCTV" ujar Naura dan Nuhud tidak mempermasalahkan itu
"Diem dulu makanya, aku cuma mau ngomong sama kamu. kalo kamu tetap memberontak gini, satpam yang lihat CCTV-nya bisa curiga"
"Iya lepasin gua dulu"
"Masuk" ujar Nuhud yang masih tidak ditanggapi Naura
"Masuk nggak, aku cuma mau ngomong sama kamu"
"Nggak ada yang harus diomongin antara kita berdua" ujar Naura lagi
Dan seketika Naura melihat Aldi yang sudah berdiri tidak jauh dari mereka, dan Naura langsung memasuki mobil Nuhud dan disusul Nuhud
"Coba aja Aldi datang lebih awal, nggak akan ada drama dulu ya" ujar Nuhud yang tidak ditanggapi Naura
Naura disibukkan dengan handphone ditangannya, dan mencari keberadaan adiknya kila. tapi handphone nya masih tidak aktif
Naura akhirnya memutuskan menghubungi buk lulu dan menanyakan keadaan kila
"Hallo buk...."
"Iya mbak, gimana disekolah. amankan"
"Aman kok buk, kila udah pulang belum"
"Belum ibuk harus ngapain mbak. ibuk harus cari kemana non kila nya"
"Aduhhh aku juga pusing nih buk, yaudah ibuk stay aja dulu dirumah, aku coba cariin disekolahan nya kila dulu"
"Baik mbak, nanti kalo ada kabar tentang non kila kasih tau ibuk ya"
"Iya buk, aku tutup dulu"
Setelah memutuskan handphone sepihak Naura mencoba lagi untuk menghubungi kila tapi tetap tidak ada jawaban
"Emang kila kemana"
"Aku nggak tau Hud" ujar Naura yang masih sibuk dengan handphone nya
Dan melihat respon Naura yang seperti itu, Nuhud sedikit melukis senyum dibibirnya.
"Nggak tau gimana, emang nggak ketemu dirumah"
"Nggak Hud, kila nggak pulang dari semalam"
"jadi kamu buru-buru pulang ke rumah semalam itu mau cari kila gitu"
" Nahh kita anggap gitu aja dulu "
"Kenapa semalam nggak bilang, kalo kamu bilang kan aku sama yang lain bisa bantu nyariin" Naura tidak menanggapi ucapan Nuhud
"Lho tadi mau ngomong kan" ujar Naura karena dia buru-buru
"Aku cuma minta maaf Ashqia"
"Bosan gua dengar kata-kata lu, itu ke itu mulu dari kemaren"
"Yaudah maafin dulu"
"Ehm turunin gua disini aja"
"Lahh ngapain, nggak mau"
"Hud, gua sekarang nggak mau berantem sama lho, jadi tolong lahh Hud" ujar Naura sedikit memohon
"Yaudah gini aja, kamu mau kesekolah kila kan. untuk menebus kesalahan aku ke kamu. aku yang antar"
"Terserah lho, yang penting sekarang gua mau ke sekolahan nya kila" ujar Naura karena tidak mau berdebat dengan Nuhud
Susah payah Nuhud mengambil hati Naura lagi, karena jujur dia kesusahan untuk membujuk Naura seperti semula lagi.
Dan setelah sampai disekolah Kila, Naura dan Nuhud berjalan ke arah post satpam yang ada di gerbang sekolah.
"Selamat Pagi pak...."
"Iya mbak selamat pagi, maaf dengan mbak siapa dan mau apa dijam sekolah begini" ujar pak satpam karena mereka masih pakai baju sekolah
"Perkenalkan pak, saya Naura mbaknya Kila Ashkaf dan ini teman saya, saya kesini mau mastiin adik saya hari ini datang ke sekolah atau tidak ya pak"
"Kila Ashkaf kelas 3B"
"Iyaa pak, Kila Ashkaf kelas 3B"
"Tapi sebelumnya mbak udah bikin janji belum"
"Belum pak" ujar Naura dan bapak satpam tersebut menghubungi seseorang di handphone miliknya
"Mbak boleh ke dalam kok, lapor dulu ke guru yang berada dimeja piket dulu ya"
"Baik Pak, sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak untuk bapak" Naura dan Nuhud langsung berjalan menuju meja piket
"Selamat pagi ibuk...." ucap Naura dan Nuhud mereka bersalaman dengan ibuk guru yang berada di meja piket.
"Selamat pagi, maaf ini mbak nya Kila tadi ya"
"Iya buk, saya Naura mbaknya Kila Ashkaf"
"Memang ada apa dengan adiknya kila"
"Kila sejak semalam nggak pulang kerumah buk, dan nomornya tidak aktif sama sekali sejak semalam buk. barang kali kila di sekolah dan saya kesini cuma mastiin kila buk"
"Oallaahhhh, kamu nggak dikasih tau ya. Kila kan ikut pramuka dan sekarang mereka mengadakan perkemahan di kecamatan kaki gunung"
Naura sedikit kaget karena kila tidak memberi tahu nya apa-apa, bahkan untuk ngomong kalo mau pergi aja tidak ada.
"Aduuhhh buk, saya nggak dikasih tau sama kila nya, terimakasih ya buk informasi nya"
"Masa iya nggak dikasih tau, pergi kesitu aja butuh surat izin dari keluarga yang harus ditandatangani" ujar ibuk guru tersebut
"Mungkin adik saya udah izin sama kakak aku kali ya buk, karena kalo izin dari saya dia takut nggak saya kasih izin mungkin"
"iya mungkin kayak gitu"
"Ngomong-ngomong perkemahan nya sampai kapan ya buk"
"Sampai hari rabu, dan mungkin nyampe sininya kamis pagi"
"Ouhh iyaa buk, terimakasih sebelumnya buk. saya izin pamit dulu"
"iyahhh"
Didalam mobil Nuhud, Naura tidak ngomong apapun, tidak sibuk dengan handphone miliknya tapi sibuk dengan pikirannya sendiri.
Nuhud yang melihat Naura seperti itu, dia tidak berani mengajak Naura ngobrol tentang apapun saat ini.
"Kita mau kemana dulu nihh" ujar Nuhud dan menyadarkan Naura dari pikiran nya
"Kita pulang aja, aku capek"
"Gimana kalo kita ke taman dulu aja, beli es krim, cemilan dan menghirup udara segar"
"Nggak deh"
"Atau kita olahraga aja gimana" saran Nuhud karena dia melihat ada orang yang lagi olahraga
"Terserah lho deh, gua ngikutin" ujar Naura pasrah, karena kalo dirumah pun akan menggangu pikiran nya
"Kita kerumah kamu dulu, atau cari baju dulu nih kalo pulang dulu nanti kita nggak ada niat buat olahraga lagi"
"Ehm boleh"