NovelToon NovelToon
Salah Meminang

Salah Meminang

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:87.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Follow ig Asri Faris ya : mazarina_asrifaris


Dia sangat dingin dan cuek. Aku membencinya dia pun begitu. Kami tidak saling mencintai namun di takdirkan hidup satu atap karena adanya sebuah ikatan suci pernikahan.

Aku semakin membencinya tatkala dia secara terang-terangan memberikan luka, luka yang tidak berdarah namun bisa menghancurkan raga dan sukma.

Akankah ada mentari setelah sekian purnama hanya gulita yang nampak. Jawabannya ada di novel ini cus... mulai baca

Warning!!!

Cerita ini mengandung bawang, 21++, dan poligami harap bijak dalam membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

"Dimana?" Itu suara kak Zumi dari sebrang sana. Setelah hampir dua minggu lebih Yuki pergi semenjak ke malang Yuki tidak pulang ke rumah dan entah sudah berapa puluh kali kak Zumi menghubungi adiknya, sekaligus madunya. Zumi mengirim pesan menyuruh Yuki untuk pulang.

Dan di deringan yang entah ke berapa ini Yuki merasa harus mengangkat karena sudah seperti teror baginya.

"Aku di rumah teman," Jawab gadis itu malas, sungguh Yuki tak ingin kembali ke rumah itu.

"Katakan alamatnya biar aku jemput."

"Aku tidak mau pulang ke rumah itu kak, jangan khawatirkan aku, aku baik-baik saja." Yuki sudah merencanakan hal baru sejauh mungkin pergi dari kehidupan mereka.

Iya, praktis semenjak Yuki pulang dari malang, Yuki langsung pulang ke rumah kost Gea, di sana beberapa hari sampai ia selesai ujian akhir semester. Namun karena memang yang namanya menumpang itu tidak enak banget, Gea sih oke-oke aja mau sehari, seminggu, sebulan, tapi nggak enaknya sama si ibu kostnya.

Akhirnya Yuki putuskan untuk ngekost lagi yang agak menjauh juga. Yuki juga memutuskan resign dari kafe karena Asher pasti akan pergi ke sana. Tempat itu salah satu tempat yang sering di datangi teman-teman nya jadi kemungkinan besar sangat mudah bertemu dan Yuki tidak mau itu terjadi.

Libur kuliah yang panjang ini benar-benar memuluskan aksinya, jadi untuk sementara tidak ada seorang pun yang bisa menemukan keberadaan gadis itu terkecuali Gea tentunya. Bahkan Yuki meminta kepada Gea untuk tidak memberi tahu kepada Amar. Yuki benar-benar tidak mengerti dengan perasaannya. Yuki terlalu takut membuat luka atau mungkin bahkan memberi luka karena telah memberi harapan palsu.

Bukan Yuki namanya kalau tidak bisa membawa diri. Setelah seharian muter keliling sekitar kost akhirnya ia menemukan pekerjaan, ya lumayan lah bisa untuk menyambung hidupnya. Walaupun Yuki tahu jika pulang ke rumah Ayah pasti memenuhi semua kebutuhan ekonominya, dan akan membaik. Yuki tidak mau melibatkan mereka sejauh masih mampu.

Yuki akan pulang tapi nanti saat semua urusan di sini telah beres. Biarlah mereka menganggap ia baik-baik saja, sejauh ini kami tersambung lewat ponsel pintar, gadis itu begitu rapih menyimpan semuanya.

"Bagaimana kabarmu nak...?" Bunda telfon

"Aku baik bun, Bunda dan Ayah baik sehat kan? Maaf belum bisa jenguk ke rumah masih sibuk banget." Yuki berbohong tapi ada benarnya juga karena memang ia sibuk dengan pekerjaannya yang baru, di sebuah butik kecil hanya berisi tiga karyawan.

"Nggak pa-pa kami ngerti, Asher mana dia sehat juga kan?"

"I-iya bun kami berdua sehat, mas Asher juga sehat. Bunda jangan khawatir." Iya pria itu pasti sehat, mungkin. Karena sejauh ini hampir tiga minggu Yukk tidak tahu menahu kabarnya dan Asher sama sekali tidak ada menghubungi istri sahnya itu. . Tapi itu tidak masalah, Yuki malah senang.

"Syukur alhamdulillah," dan panggilan pun di tutup. Ayah dan Bunda tinggal di Bekasi sedangkan Yuki di Jakarta. Sejak menikah Yuki memang jarang berkunjung.

Sore ini Gea berkunjung ke kost setelah Yuki pulang kerja.

"Ki, mau sampai kapan lo ngumpet, kesannya lo kaya nyiksa diri banget tahu nggak. gue udah nggak kuat di cecar Amar tentang keberadaan lo. Anak itu klimpungan sudah seminggu tidak tahu menahu kabar lo," keluh Gea panjang lebar.

"Sampai aku bisa menjawab perasaanku dan aku yakin Amar bisa melupakan aku."

"Nggak mungkin, yang ada dia bisa gila karena setiap hari neror gue minta alamat kost lo yang baru. Lo juga mengabaikan pesan dan telfon dari dia. Ayolah Ki... buka matamu setelah kemarin kalian melewati kebersamaan apa lo tidak ada perasaan apa pun ke dia."

"Aku nggak tahu Gea, sungguh aku bingung. Aku hanya ingin permasalahan aku selesai dulu baru melangkah dengan yang baru." Saat ini Yuki dan Gea tengah tengah duduk di depan kost.

"Iya, tapi nggak harus menghindar dari orang-orang juga kalee..."

"Ki...."

"Hmm...." Yuki melihat wajah sahabatnya. "Kenapa Ge, kok liatin aku gitu."

"Sore ini gue harus pulang ke rumah mumpung lagi libur panjang perkuliahannya, gue kangen sama mami papi gue, tapi gue kasihan lo jadi nggak ada temannya."

"Oh... aku kira apa, ya udah santai aja lah... akunya juga tak mengapa." Walaupun tak bisa di pungkiri Yuki pasti akan merasa kesepian kalau Gea tidak berkunjung.

"Lo ikut aja ya ke Bandung sekalian liburan di rumah gue, mumpung lagi libur."

"Nggak bisa Ge, kan harus kerja? Baru juga masuk masak udah mau ambil libur, bisa-bisa di pecat."

"Iya juga ya, tapi lo sendirian?"

"Nggak pa-pa beneran. Libur kuliah itu emang kudu wajib balik, aku juga bakalan nglakuin hal yang sama tapi tidak sekarang."

"Kenapa nggak pulang aja, dan bilang sama orang tua lo."

"Lagi aku pikirin, udah jangan khawatirin aku hati-hati di jalan." Kami saling berpelukan.

"Pulang dulu ya, nanti berkabar lewat telfon." Yuki mengangguk dan melambaikan tangan.

Sepi, sunyi dan sendiri. Benar-benar merasa sendiri. Di kamar kost berukuran 3x3 meter persegi ini Yuki menghabiskan sisa harinya setelah siangnya bekerja. Tak ada kegiatan yang istimewa, hanya membaca buku dan kadang menonton film di ponselnya. Cuaca di luar kost hujan deras, petir dan kilat terdengar menggelegar sekilas membuat ia ketakutan.

Dan ini menambah syahdunya malam Yuki yang kelam, terasa miris dan nelangsa. Tak berkawan dan jauh dari keluarga. Yuki menyeka air matanya yang tak kuasa lolos dari mata indahnya. Yuki harus tegar untuk melangsungkan hidupnya yang tak lagi mudah.

Berkawan hujan dan berselimut rindu.

Yuki meng update status di instastory nya malam ini. Hanya ingin sedikit berbagi keluh bukan untuk mencari perhatian.

Dan ternyata dari sekian menit berlalu banyak sekali dari teman-teman sosmed nya yang membalas, salah satunya dari Amar.

Hujan tolong sampaikan rinduku untuknya.~ Amar

Yuki tersenyum melihat deretan baris dari Amar. Dan baru saja ia ingin merapikan selimut beranjak untuk tidur, pintu kamarnya di ketuk dari luar.

"Sebentar..." Yuki bergegas turun dari ranjang menuju pintu. Siapakah gerangan yang bertamu malam-malam dalam keadaan hujan.

Klek

Yuki putar knop pintu, tampaklah seorang pemuda yang sedikit basah kuyup berdiri gagah di depan pintu.

"Amar...?" Yuki kaget setengah mati melihat kedatangannya. Baru beberapa detik yang lalu membalas pesan darinya dan sekarang sudah ada di depan mata gadis itu.

"Duduk Mar..." Yuki masuk ke dalam sedangkan Amar duduk di depan teras kost-kostan.

"Minum dulu, ini handuknya." Yuki membuatkan teh hangat untuk Amar. Mereka duduk di depan kost berdampingan.

"Kenapa nggak pernah balas pesan dan telfon dari aku. Aku hampir gila mencari mu."

"Ck, lebay... jangan hubungi aku lagi. Jangan peduli sama aku."

"Bagaimana bisa aku sekejam itu?"

"Pulanglah ini sudah malam. Aku nggak enak sama penjaga kost aku."

"Iya, tapi kamu janji jangan pernah menghindari aku lagi. Aku akan pulang sekarang tapi besok aku boleh kan main kesini lagi."

"Jangan sering-sering datang."

"Oke tapi janji harus balas dan angkat telfon dari aku."

Yuki mengangguk, dan Amar pun pulang setelah menghabiskan segelas teh yang tadi ia buat.

Pagi harinya Yuki berangkat kerja seperti biasa. Sudah entah puluhan pesan dan telfon dari kak Zumi yang tidak pernah ia balas. Bahkan sore ini ketika Yuki baru saja sampai di depan kost sehabis pulang kerja, handphone di dalam sling bag nya terus memekik minta di raih.

[Pulanglah Ki, suamimu membutuhkanmu. Asher kangen]~Zumi

"Butuh? Kangen?" monolog Yuki, gadis itu tersenyum hambar.

Yuki membuka pesan tersebut dan tak berniat untuk membalasnya. Ia lempar ponselnya ke atas kasur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai mandi dan bersih-bersih Yuki mengambil handphonenya kembali dan ke luar kamar duduk bersama teman-teman tetangga kost yang lainya.

Malam ini malam minggu jadi semua santai, ada yang pergi ke luar hanya untuk hang out dan ada juga yang duduk-duduk seperti dirinya, di luar teras sambil bermain ponsel.

Yuki tengah asyik mengobrol bersama Rara salah satu tetangga kostnya yang tengah menunggu di jemput pacarnya untuk malam minggu. Ketika itu ponsel di tangan gadis itu berkerlip ada panggilan masuk.

Asher calling

1
Ristyowati
Luar biasa
.
zumi udh kabur masih mau dikejar ya
.
menyebalkan ini Asher/Smug/
.
waduh
Rosita
Buruk
an
baaguuuss
@Al🌈🌈
/Good/
Mice Zaimarni
Luar biasa
wiwin winarti
bagus sekali ceritanya
dhedoy wahyudi
Luar biasa
Pindhu Denayu
tetep gak mau rugi y pakkk,tiap pengen lgsung gasss mumpung 1 kantor..
Pindhu Denayu
ohh jdi ini awal mula perjodohan disky to...pdhl aku dh khatam cerita anaknya,baru Nemu cerita emak bpk nya 😂
Zana Putri Zakhira
sebenarnya kecewaaa sih thooor.. kenapa harus balikan lagi sama Asher.. biar tu laki menangis darah liat Yuki bahagia sama amar..
tpi klo ngak balikan.. ngak bakalan ada dong Dogan sky nya....😂😂😂😂
Zana Putri Zakhira
Lumayan
Yuli Iliana
😭😭
Yuli Iliana
😭😭😭
✨️ɛ.
monmaap gue lambaikan tangan ke kamera..
undur diri dulu, thor.. 🙏🏻
✨️ɛ.
si Anton gatau Yuki bininya Asher juga? pas nikahan gak dateng? kan jelas loh nama Yuki yg disebut pas akad..
✨️ɛ.
kok kesannya kayak si Asher yg terzolimi ya.. kalo mau ngambil hatinya Yuki ya usaha dong lakiknya, dibaik²in bukan malah diketusin.. ada timbal baliknya, jangan mau enaknya aja..
gaje bener nih pasutri playing victim dua²nya..
gila, sejak bab awal kerjaan gue gak brenti misuh.. /Speechless/
✨️ɛ.
heh jaenal.. kok malah nyalah²in Yuki lu.. salahin tuh bini muda lu maen kabur² aja pas akad..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!