Menceritakan seorang gadis yang bernama Anna, putri dari pemilik perusahaan besar yang tiba-tiba hidupnya berubah drastis setelah orangtuanya mengalami kebangkrutan. Karna keadaan akhirnya Anna terpaksa harus menikah dengan laki-laki pilihan papanya yaitu asisten pribadinya. Awalnya mereka tidak saling mencintai, namun seiring berjalannya waktu rasa itu tumbuh perlahan.
Namun apa jadinya jika laki-laki yang telah di pilihkan papanya itu ternyata adalah anak dari lawan bisnis papanya sendiri yang telah menyebabkan perusahaan papanya bangkrut. Selama ini laki-laki itu menyembunyikan identitasnya karna suatu alasan. Mungkinkah hubungan mereka masih bisa bertahan?
Penasaran dengan ceritanya, baca yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa berbohong
Setelah membaringkan Anna di atas tempat tidur, Rayyan pun menyelimutinya. Di tatapnya wajah wanita yang sudah menjadi istrinya itu, matanya terlihat sembab seperti habis menangis.
"An.., ma'afin aku ya.." ucap Rayyan sambil mengusap rambut Anna lembut.
Setelah itu Rayyan ingin keluar dari kamar untuk membersihkan badannya yang terasa lengket. Karna dia tidak bisa tidur jika tanpa mandi terlebih dahulu. Namun tiba-tiba saja terdengar Anna mengigau.
"Pa, Anna nggak salah.."
"Anna nggak salah pa.."
Rayyan kemudian menghampiri Anna kembali. Di lihatnya Anna sedang menangis, namun matanya masih terpejam sepertinya Anna hanya mengigau. Anna terus berkata jika dirinya tidak salah.
Rayyan meraih tangan Anna, dan menggenggamnya erat. Seketika Anna pun berhenti mengigau dan kembali tidur. Namun saat Rayyan akan pergi, Anna tak ingin melepas tangannya dan berkata jangan pergi. Hingga akhirnya Rayyan pun tertidur di sampingnya.
Pagi harinya ketika terbangun Anna sangat terkejut melihat Rayyan yang tidur di sampingnya. Anna bahkan memeluk laki-laki itu dengan erat.
'Astaga..., kok mas Rayyan bisa tidur disini sih?' Anna perlahan menjauhkan dirinya.
"Kamu udah bangun ya..?" tanya Rayyan sambil membuka matanya. Sebenarnya dia sudah bangun dari tadi, namun karna Anna memeluknya sangat erat dia jadi enggan untuk melepaskan pelukan istrinya itu.
Seketika pipi Anna langsung bersemu merah, dia sangat malu sekarang.
"Mas kenapa tidur di sini? mas nggak ngapa-ngapain aku kan..?"
"Kok masih bertanya sih, masa kamu nggak ingat..?" ucap Rayyan dengan senyum menggoda.
Anna berpikir sejenak, dan dia sama sekali nggak ingat apa-apa. Seingatnya tadi malam dia berada di ruang tamu, bahkan dia tidak bisa mengingat kapan dia pindah ke kamar.
"Udah nggak usah mikir yang aneh-aneh, tadi malam aku hanya mengangkatmu ke kamar karna kamu ketiduran di sofa. Ehh tau-taunya malah ikut ketiduran di sini. Ma'af ya.." Rayyan terpaksa berbohong, jika dia bercerita yang sebenarnya Anna pasti akan malu dan menghindarinya seperti sebelumnya.
"Makasih ya mas..." ucap Anna.
"Ummp.. Ya udah kamu buruan mandi, biar aku siapin sarapan. Ntar kamu terlambat lagi.."
Seketika raut wajah Anna berubah sendu. Karna mulai hari ini dia mulai menjalani hukuman skorsing yang sudah di tetapkan kepadanya.
"Aku lagi malas kuliah mas. Dan aku juga bakalan cuti dulu sementara.." Anna memaksakan senyumnya seolah-olah memang sudah keputusannya seperti itu.
'Kenapa Anna tiba-tiba ingin cuti? apa karna masalahnya dengan Elsa kemaren..?'
"Tapi kenapa..?" Rayyan mengerutkan keningnya.
"Aku hanya bosan.. Aku pengen kerja aja bantuin kamu ngumpulin uang yang banyak biar nggak hidup susah lagi kayak sekarang.."
Percayalah apa yang terucap dari bibir Anna sama sekali bukan dari hatinya. Dia hanya mencari alasan supaya Rayyan tidak curiga jika dirinya tiba-tiba berhenti kuliah.
Namun ternyata perkataannya malah sangat menyakiti perasaan Rayyan.
"Apa yang ada dalam pikiranmu hanya uang dan uang? apa kebahagiaan mu hanya karna memiliki banyak uang?" suara Rayyan mulai meninggi. "Kamu itu benar-benar nggak bisa berubah ya An..!"
Rayyan langsung keluar dari kamar itu, sedangkan Anna hanya mematung di tempatnya. Tidak apa-apa jika Rayyan berpikiran buruk kepadanya. Yang penting dia tidak seperti itu.
Hari berikutnya Rayyan juga tidak melihat Anna berangkat ke kampus. Dan itu membuatnya makin kecewa. Ternyata Anna benar-benar cuti kuliah. Walaupun Rayyan marah padanya namun Anna sama sekali tidak ingin bercerita yang sebenarnya. Anna takut jika Rayyan memberitahu papanya, dan itu akan membuat kondisi kesehatan papanya makin drop. Hari-hari Anna hanya mengurung diri di kamar.
###
konflik trs sepanjang cerit
terlalu bertele tele,,,,