NovelToon NovelToon
Wanita Pengganti

Wanita Pengganti

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asni J Kasim

Rela meninggalkan orang yang dicintai demi keluarga. Dan yang lebih menyakitkannya lagi, mendapatkan suami yang penuh dengan kebencian. Itulah yang dirasakan Allesia. Allesia harus meninggalkan kekasihnya, ia dipaksa menikah dengan tunangan kakaknya, namanya Alfano. Alfano adalah pria yang sangat kejam. Kejamnya Alfano bukan tanpa alasan. Ia memiliki alasan kenapa ia bisa sejahat itu.

Apa yang membuat Alfano kejam dan kehidupan seperti apa yang akan Allesia jalani? Mari simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

Alfano dan wanita simpanannya berjalan ke luar dari apartemen. Di dalam apartemen, tinggalah Allesia seorang diri. Allesia mulai melakukan tugasnya sebagai seorang pembantu. Ya, sebagai pembantu. Kenapa ia menyebut dirinya sebagai pembantu? Karena ia harus melakukan pekerjaan rumah tanpa menggunakan mesin cuci sedangkan suaminya memiliki kekayaan yang berlimpah. Bahkan, Alfano menonaktifkan robot pembersih lantai, ia meminta Allesia membersihkan lantai secara manual.

Allesia membersihkan semua sudut apartemen sambil menyanyikan lagu dengan judul "hanya ingin bahagia". Ia berencana untuk kabur. Akan tetapi, ia tida tahu sandi Apartemen. Allesia menarik napasnya kasar, memegang perutnya yang sedari tadi keroncongan.

"Dia begitu keterlaluan, hanya karena dendam dia ingin membunuhku. Aku masih ingin wisuda dan masih ingin makan Pish yang banyak. Kenapa semua orang membenciku, tidak ibu, tidak ayah bahkan kakak pun membenciku" gumam Allesia. Ia menarik napasnya dalam-dalam, menghembuskannya perlahan. Tangannya memegang sapu yang akan ia gunakan untuk membersihkan lantai, disampingnya ada ember dan alat pel.

"Aku harus kuat, dua puluh sebilan hari lagi aku akan wisuda" gumamnya lalu melanjutkan aktivitasnya.

Tanpa Allesia sadari, ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikannya, siapa lagi kalau bukan Alfano. Alfano mendengar semua perkataan Allesia, ia tersenyum menyeringai saat mendengar apa yang diucapkan Allesia.

"Sudah selesai?" tanya Alfano berdiri dibelakang Allesia.

"Ow tuhan, aku tahu aku membencinya. Aku mohon, jangan datangkan hantu di pagi hari seperti ini. Aku tidak siap untuk lari, aku masih lapar" gumam Allesia, tubuhnya gemetar, keringat dingin mulai bercucuran.

Alfano tersenyum mendengarnya. Senyum yang bukan berarti ia baik, akan tetapi moodnya sedang bagus. "Buka matamu," titah Alfano dengan suara pelan dan santai.

Allesia membuka matanya, nyalinya menciut saat pria berbadan kekar itu menatapnya tajam. "M-maafkan a-aku, Tuan. Aku kira Tuan sedang pergi kerja" ujar Allesia dengan gugup, ia menunduk dan tak ingin menatap wajah Alfano.

"Cepat makan, mandi, bersiap-siap, setelah itu ikut aku ke rumah ibuku" ujar Alfano sembari meletakan makanan di atas meja lalu mengambil tempat di sofa.

"B-baik, Tuan" balas Allesia. Membalikan badannya, berjalan masuk ke dalam kamar.

"Makan dulu baru mandi...!!" pekik Alfano dengan geram, ia menatap intens Allesia. Moodnya kembali menjadi buruk.

Allesia berjalan sedikit berlari menghampiri Alfano. Ia mengambil makanan yang ada di atas meja. Tangannya gemetar namun bau makanan membuatnya bahagia.

"10 menit, kesempatanmu untuk menghabiskan makanan itu hanya 10 menit," kata Alfano sambil melipat kedua tangannya di dada.

Allesia memakan makanan bagaikan hewan yang kelaparan, ia mengunyah makanan bersamaan dengan deraian air mata.

"Berhenti menangis!!!" bentak Alfano, ia mendekat menghampiri Allsesia yang terisak. "Aku membencimu karena wajahmu! Aku bencimu karena namamu!!" Alfano menjambak rambut Allesia, menariknya ke belakang.

"Aw...!!" jerit Allesia saat ia merasa rambutnya akan tercabut akibat sikap jahat suaminya.

Prang... makanan berserakahan dilantai, Alfano mendorong tubuh Allesia. Allesia meringis kesakitan saat tubuhnya terbentur di dinding.

"Ampun, Tuan. Ampun..." Allesia mengangkat tangannya, memohon ampun pada Alfano.

"tidak ada ampun untukmu! Aku akan menjadikanmu budak dalam duniaku. Kamu akan menjerit kesakitan hingga lupa apa itu bahagia!!" seru Alfano tersenyum menyeringai, ia mencengkram mulut Allesia, menatap bibir seksi Allesia yang sedikit mengeluarkan darah.

"Cepat bangun dan bersihkan tubuhmu! Aku memberimu waktu 5 menit untuk bersiap-siap" kata Alfano, ia menjauh dari Allesia.

Allesia berusaha untuk berdiri, namun, tubuhnya terasa sakut. Dengan sekuat tenaga, Allesia berusaha untuk berdiri, berjalan masuk ke dalam kamar. Bruk... Allesia jatuh tergeletak di lantai kamar, fisiknya begitu lemah. "Selamatkan aku dari kekejaman ini," batin Allesia sebelum ia kehilangan kesadaran.

"Allesia, bangun Allesia! Jangan coba-coba menipuku!!" bentak Alfano, ia seperti manusia yang sudah gila. Bahkan orang pingsan pun ia anggap hanya acting semata.

Alfano membiarkan Allesia di lantai, ia berjalan menuju dapur untuk mengambil sesuatu. Ia kembali ke kamar membawa segelas air es yang akan ia gunakan untuk menyiram wajah Allesia.

Byurrr... satu gelas air es berhasil membasahi wajah Allesia.

"Bunuh saja aku Tuan. Aku sudah siap untuk mati" ujar Allesia dengan mata yang masih tertutup, suaranya begitu pelan.

Alfano berjongkok, ia tersenyum menyeringai menatap ketidakberdayaan Allesia. "Aku pasti membunuhmu, tapi belum hari ini. Aku ingin menyiksamu dulu, memperkenalkan bagaimana kejamnya dunia. Selanjutnya, aku akan mengirimmu di neraka"

Kalimat itu membuat Allesia semakin tak berdaya. Apa salah jika wajahnya mirip dengan kakaknya? Apa salah jika nama mereka hampir sama? Kenapa harus Allesia yang menanggung kejahatan kakaknya. Bukankah Alfano sudah berhasil membalaskan dendamnya. Lantas apalagi.

"Sekarang kamu bangun atau aku yang akan mengganti pakaianmu" ujar Alfano.

Allesia merinding mendengar kalimat itu, ia mengumpulkan tenaganya untuk bisa bangun. Dengan tergopo-gopoh, Allesia berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Tubuhnya yang kecil membuatnya terus gemetar.

Di dalam kamar mandi, Allesia menyalakan sower air. Membiarkan tubuhnya basah dengan baju yang baru ia pakai beberapa jam yang lalu. Tangis Allesia pecah, air matanya bercampur dengan air yang mengalir dari sower.

"Apa salahnya dengan wajahku! Apa salahnya dengan namaku!! Kenapa dia membenci wajah dan nama ini!" pekik Allesia, ia menangis meraung-raung.

Sudah tiga puluh menit Allesia berada di dalam kamar mandi namun ia tak kunjung ke luar. Alfano yang merasa mulai kesal, mendekati pintu kamar mandi, memanggil Allesia namun tak ada sahutan dari dalam.

"Allesia... buka pintunya!!" Alfano terus menerus memukul pintu kamar mandi namun Allesia tak kunjung membuka pintu.

Bammm... Alfano menendang pintu kamar mandi. Matanya membulat saat ia melihat Allesia tergeletak di lantai dengan darah yang terus mengalir bersamaan dengan air sower yang terus mengalir. Alfano menghampiri tubuh Allesia, membawanya ke atas ranjang. Ia membuka pakaian Allesia yang sudah basah, melihat tubuh Allesia yang mulus membuat Alfano menelan salivanya. Dengan lihai, Alfano mengambil alat kesehatan serta obat dan mulai mengobati luka Allesia.

"Bangun Allesia, belum saatnya untuk kamu mati. Aku belum puas menyiksamu! Bangun Allesia!!" pekik Alfano saat Allesia tak kunjung membuka matanya.

Alfano menghubungi ibunya. Memberi alasan palsu kepadanya. Jika ia jujur pada ibunya, maka ibunya akan marah besar. Setelah selesai berbicara dengan ibunya di telepon, Alfano mendekati Allesia yang masih belum sadar. Menatap wajah yang begitu mirip dengan wanita yang menghianatinya.

----------

"Kenapa aku bisa ada di sini?" gumam Allesia dengan pelan, tubuhnya sangat lemah.

"Aku belum memberimu izin untuk mati, maka jangan coba-coba untuk bunuh diri..." suara dingin itu membuat Allesia tak mampu untuk berkata-kata.

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Anifa Anifa
kuliah dan tinggal di luar negri, dh tau kk nya di bunuh eh masih aja belagak cupu, novel kek gini kok di up nggak jelas
Kasmiwati P Yusuf
heran knp mau menikah kmrn ,sdh tau g cinta..
Nay Chan
klo kata aq mah kabur weh da
Aissyah
Luar biasa
Aissyah
Lumayan
maya ummu ihsan
eh geblek
sita
7 tahun merasakan hal itu,menjaga jodoh orang.
A Yes
sukaaaaa
Author_Ay: Permisi

yuk baca kak novelku SUAMIKU 5 MILYAR

BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE YA

JANGAN BOOM LIKE
total 1 replies
Herliana Sulvianti
koq kesal yah baca karakter lusiaa😏
Asni J Kasim: Hooh. Aku juga kesal waktu ngetik dulu, jadi kekesalanku terbawa 😔😔
total 1 replies
Tobeli Hiatus 💞
jangan kasi titik. koma aja kak
Asni J Kasim: Ya Allah 🤣🤣🤣🤣🤣. Aku nggak buka dan lihat 🤣🤣🤣. Maaf 🙏🙏
Tobeli Hiatus 💞: wkwk endignya kan kakak suruh milih koma apa lumpuh 🤣 makanya aku jawab itu wkwk
total 3 replies
En Dik
suami yg kejam...
Dewi Soraya
visualny ko gt thor.hrsny yg ckep2 bule kn byk yg ckep spt novel lain
Asni J Kasim: Nggak punya 🤣
total 1 replies
Dewi Soraya
ye akhirny da malaikat yg nolong n jgn biarin alfano ktmu allesia lg
Dewi Soraya
bunuh dri aj ngpain mw hdup dg laki2 bejat kek gt
Yuni Satriani Lumban Toruan
❤️❤️❤️❤️
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Lilian Sawori
alisia,!!!! alisia
Lilian Sawori
aku syanh mama
Lilian Sawori
lanjut thor
Ari Sekar
paman hill aja...jd pasangan lusia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!