Karena sebuah kecelakaan yang menewaskan saudara yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri,Zayn terpaksa harus merawat Azalea yang merupakan anak dari saudaranya itu.
Namun siapa sangka hal itu justru membuat masalah baru bagi Zayn, pasalnya keponakannya itu tumbuh menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik.
Zayn yang sudah lama menduda tentu saja dibuat tertarik oleh pesona yang dimiliki oleh Azalea.
Mampukah Zayn menahan rasa ketertarikannya terhadap keponakannya sendiri?
Dan tahukah Azalea mengenai ketertarikan yang mulai dirasakan oleh paman yang selama ini merawatnya sedari kecil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Setelah menghabiskan sarapan pagi, Zayn langsung mengantar keponakannya itu untuk pergi ke universitas sebelum ia pergi ke bandara. Ia juga memastikan bahwa Azalea telah membawa semua barang yang dibutuhkannya, termasuk tas dan buku-bukunya.
Di sepanjang perjalanan, Zayn tidak henti-hentinya meminta kepada keponakannya itu untuk menghubunginya jika terjadi sesuatu saat ia tidak ada di rumah.
"Azalea, jangan lupa untuk menghubungiku jika kamu membutuhkan sesuatu," Zayn berkata dengan suara yang serius.
Azalea mengangguk dan tersenyum. "Baik, Paman Zayn. Aku akan menghubungimu jika aku membutuhkan sesuatu."
Zayn memandang Azalea dengan tatapan matanya yang penuh kekhawatiran. Ia tidak ingin meninggalkan Azalea sendirian di rumah, namun ia harus pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Azalea, kamu harus berhati-hati saat aku tidak ada di rumah," Zayn berkata dengan suara yang serius. "Jangan membuka pintu untuk orang yang tidak kamu kenal, dan jangan pergi ke mana-mana sendirian."
Azalea mengangguk dan tersenyum. "Baik, Paman Zayn. Aku akan berhati-hati."
Zayn merasa lega karena Azalea telah memahami instruksinya. Ia ingin memastikan bahwa keponakannya itu berada dalam kondisi yang aman saat ia tidak ada disisinya.
Setelah menghabiskan waktu selama dua puluh menit, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Zayn dan Azalea berhenti di depan pintu gerbang universitas tempat Azalea menuntut ilmu. Zayn segera keluar dari dalam mobil untuk membukakan pintu bagi keponakannya.
Sebelum masuk ke dalam universitas, Azalea mengeluarkan sebuah syal rajut dari dalam tasnya dan langsung memakaikannya ke leher Zayn. Tindakan yang dilakukan oleh keponakannya itu tentu saja membuat detak jantung Zayn berdegup kencang.
Zayn merasa kalau ia tidak seharusnya merasakan hal ini terhadap keponakannya sendiri. Ia merasa bingung dan tidak tahu bagaimana cara menghadapi perasaan tidak biasanya ini.
"Azalea, apa yang kamu lakukan?" Zayn bertanya dengan suara yang sedikit tergagap.
Azalea tersenyum dan memandang Zayn dengan mata yang penuh kasih sayang. "Aku hanya ingin memberi paman,syal.Udara di Swiss pasti sangat dingin,paman harus selalu memakai syal ini." Azalea berkata dengan suara yang lembut.
Zayn merasa kalau ia semakin memiliki perasaan yang tidak biasa untuk Azalea. Ia merasa kalau ia tidak bisa mengendalikan perasaannya lagi.
"Terima kasih sayang, kamu sangat baik kepadaku," Zayn berkata dengan suaranya yang sedikit tergagap.
Azalea tersenyum dan memeluk Zayn dengan lembut. "Sama sama paman,aku hanya ingin membuatmu bahagia, Paman Zayn," Azalea berkata dengan suara yang lembut.
Zayn merasa kalau dirinya dibuat semakin jatuh cinta dengan Azalea. Ia merasa kalau ia tidak bisa menghindari perasaannya lagi.Namun Zayn harus membuang perasaan itu jauh jauh karena Azalea adalah keponakannya sendiri.
Setelah menerima syal rajut pemberian dari keponakannya itu, Zayn pun segera masuk ke dalam mobilnya dan pamit kepada keponakannya itu untuk pergi ke bandara. Sementara itu, ketika mobil yang dikendarai oleh Zayn sudah pergi meninggalkan universitas tempat Azalea menuntut ilmu, Azalea segera dihampiri oleh kedua sahabatnya, Nayla dan Lisa.
Nayla dan Lisa tidak sengaja memperhatikan interaksi diantara Azalea dengan pamannya. Mereka berdua bertanya kepada Azalea mengenai pria yang telah mengantar Azalea ke universitas.
"Azalea, siapa pria yang barusan mengantarmu?" Rina bertanya dengan penasaran.
Azalea tersenyum dan menjawab, "Itu pamanku, memangnya kenapa?"
Lestari dan Rina berdua terkejut dan memandang Azalea dengan mata yang penuh kagum. "Wah, pamanmu tampan sekali! Kau pasti senang sekali bisa melihat wajah pamanmu yang tampan itu setiap hari." Lisa berkata dengan suara yang berdecak.
Nayla juga mengangguk dan bertanya, "Apakah kamu pernah sedikit saja merasakan sesuatu yang istimewa kepada pamanmu itu, Azalea?"
Azalea memandang Nayla dan Lisa dengan tatapan matanya yang penuh kesal. "Tidak, aku tidak akan memiliki perasaan seperti itu kepada pamanku sendiri. Berhenti omong kosong, kalian!" Azalea berkata dengan suara yang sedikit kesal.
Nayla dan Lisa tertawa dan meminta maaf kepada Azalea. "Maaf, Azalea. Kami hanya bercanda," Nayla berkata dengan suara yang lembut.
Azalea tersenyum dan memaafkan Nayla dan Lisa. Mereka berdua kemudian berjalan bersama menuju ke kelas untuk mengikuti pelajaran pada hari itu.
semangat menulis kak
selamat ya..../Drool/
Ya zayn dah cium cium aja mentang gelap 🤣
pantas aja mereka sama sama suka