NovelToon NovelToon
MR. TIAN AND THE CRAZY GIRL

MR. TIAN AND THE CRAZY GIRL

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ameliya

Greyna Joivandex, gadis berusia 18 tahun, dipaksa menikah dengan Sebastian Ferederick, direktur kaya berusia 28 tahun, oleh ibunya. Pernikahan yang terpaksa ini membawa Greyna ke dalam dunia yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dengan kekayaan dan kekuasaan yang melimpah, Sebastian tampaknya memiliki segalanya, tetapi di balik penampilannya yang sempurna, terdapat rahasia dan konflik yang dapat menghancurkan pernikahan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ameliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kerja Kelompok

Jam 04.30, bel sekolah berbunyi. Siswa-siswi berbondong-bondong meninggalkan sekolah, termasuk Grey, Alka, dan Kiera.

Saat Grey hendak menghidupkan mesin motor, seseorang memanggil.

"Greyy!" teriak Fajar.

Grey menoleh. "Kenapa, Jar?"

"Boleh nebeng nggak?" tanya Fajar.

Alka mengangkat alis. "Motor lo?"

"Tadi pas berangkat, bannya bocor. Sekarang lagi di bengkel," jelas Fajar.

"Yaudah, gue ayo-ayo aja, tapi lo yang bawa motor," jawab Grey.

Fajar tersenyum lebar, menatap Erland yang mengintip dari balik pohon. Dalam hatinya, dia bergumam, "Hahaha, gue bilang apa udah pasti dibolehin."

Erland mengumpat dari kejauhan, "Fajar kampret!"

Fajar mengemudikan motor Grey. "Kalian mau kemana?"

"Mau selesaiin makalah," jawab Grey.

Fajar mengangguk. Tak lama, mereka tiba di rumah Fajar.

"Mau mampir nggak?" tanya Fajar.

"Ngga, kita dikejar waktu," jawab Grey.

"Oke, thanks ya!" Mereka bertiga berpamitan.

Fajar kegirangan, melompat-lompat sambil berseru, "Yes, yes, yes!" Dia berjalan santai memasuki rumahnya.

1 jam 30 menit kemudian....

Saat mereka tiba di cafe, pemandangan kota yang menakjubkan terbentang di hadapan mereka. Pegunungan hijau membentang luas, dengan puncak-puncak yang tertutup kabut tipis. Langit senja berwarna oranye keemasan, dengan sinar matahari terbenam yang memancarkan cahaya hangat.

Lampu-lampu kota berkelap-kelip seperti bintang, menciptakan efek magis yang tak terlupakan. Udara segar dan sejuk memanjakan mereka, membuat lelahnya hilang seketika. Suara burung bernyanyi dan aroma kopi segar menambah kesempurnaan suasana.

Grey bangkit dari kursinya. "Pesennya apa?" tanyanya kepada Alka dan Kiera.

Alka dan Kiera saling menatap. "Cappuccino saja," jawab Alka.

Grey kemudian menatap Kiera. "Kamu?"

"Creamy latte," jawab Kiera dengan senyum.

Grey mengangguk dan memesan minuman mereka.

Malam hari itu terasa berbeda. Alka menatap Grey dengan rasa penasaran. "Enggak pulang, Rey?" tanyanya, mengingat biasanya Grey sudah berangkat pulang sebelum jam 9 malam.

Grey hanya menggeleng, matanya tetap fokus pada musik yang mengalun dari speaker. Kiera memiringkan kepalanya, mencoba membaca ekspresi Grey.

"Mama Zena enggak marah?" tanyanya dengan nada penasaran. Sebenernya bukan Zena yang marah tetapi Sebastian alias suami Grey.

Grey kembali menggeleng, tidak memberikan jawaban yang jelas. Alka dan Kiera saling menatap, kemudian berbisik.

"Pasti keluar kota, makanya dia bisa santai," kata Alka. Kiera mengangguk setuju.

Ponsel Grey bergetar. Dengan cepat, dia menjawab, "Halo."

"Hmm, lagi apa?" tanya Tian.

"Lagi kerjain makalah," jawab Grey.

"Dimana? Saya lihat CCTV rumah sepi," tanya Tian.

"Dicafe, bareng Alka dan Kiera," jawab Grey.

"Kamu sudah makan?" tanya Tian.

"Belum," jawab Grey.

"Ka, Ra, gue ke toilet bentar," pamit Grey sebelum meninggalkan Alka dan Kiera.

Grey menjauhkan diri dari Alka dan Kiera, penasaran dengan panggilan dari Tian. "Om, lagi apa?" tanyanya.

"Lagi rebahan," jawab Tian santai.

Grey menyipitkan matanya, curiga. "Sama cewe, ya?"

Tian tersenyum. "Iya, cewenya itu Xander Puas, kamu?" Xander adalah sekertaris Tian.

Grey mencibir. "Ihh, Om mencurigakan! Mana, ganti jadi video call!"

Tian memutar bola matanya, lalu mengalihkan panggilan ke video call. Grey melihat Tian sedang bersandar di kasur dengan rambut setengah kering.

"Habis mandi, Om?" tanya Grey.

"Iya, saya baru pulang. Kamu di mana itu?" jawab Tian.

"Di Cafe."

"Jam 08.57 sudah, kenapa belum pulang?" tanya Tian, penasaran.

"Belum selesai, Om. Dikit lagi," jawab Grey.

"Awas, bohong! Pulang-pulang, saya kasih hadiah," kata Tian.

"2 cowok China?" tanya Grey, tersenyum tipis.

Tian menggeleng. "Saya mau bikin Tian Junior!"

Mata Grey melotot, bulu kuduknya merinding. Dia tidak percaya apa yang Tian katakan.

"Iya, udah dulu, saya mau lanjut ngerjain tugas," ucap Grey sebelum mematikan video call.

Tian berteriak, "Eee, tunggu bentar! Jam 10, saya nggak liat kamu dirumah, awas aja!"

Grey mengangguk singkat. "Iya, udah ya, Om. Bye!"

Setelah mematikan video call, Grey kembali ke kursinya. Dia melihat Erland, Fajar, dan Gio bercanda dengan Alka dan Kiera.

"Ini tiga manusia ada dimana-mana, sempit banget dunia," keluh Grey sambil memijat pelipisnya.

Fajar menyapa, "Hai Grey!"

Grey hanya menjawab dengan mengangkat alis. Dia menyesap kopi amerikano miliknya, mencoba menghilangkan kecemasan setelah percakapan dengan Tian.

Grey memandang jam tangan, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dia berpikir untuk segera pulang, namun Erland bertanya, "Em Grey, lo pulang jam berapa?"

"Selesai ini, gue pulang," jawab Grey singkat.

Alka dan Kiera saling menatap, penasaran dengan jawaban Grey. Erland hanya mengangguk.

Tiba-tiba, suara teriakan memecah kesunyian. "Fajar!!!" Seorang wanita berlari ke arah Fajar, wajahnya merah padam.

"Serius, lo enggak pernah balas chat gue? Kenapa sih?" tanya wanita itu dengan nada kesal.

Fajar bangkit dari kursinya, berdiri menghadap wanita itu. "Tenang, Andrea. Ini enggak sama seperti yang kamu pikir."

Andrea menatap Alka, Grey, dan Kiera bergantian. "Oh, jangan-jangan kalian selingkuhannya!"

Andrea menatap juga menatap kedua sahabat Fajar yaitu Erland dan Gio menggaruk tengkuknya, tidak ingin terlibat. Fajar mencoba menenangkan Andrea, "Ayo, pergi!"

Namun Andrea melawan. "Enggak! Lo ya cewe gatel, enggak tau malu!" Suara Andrea semakin keras, menarik perhatian orang-orang di sekitar.

Setelah Andrea dan Fajar pergi, suasana kembali tenang. Gio menatap Erland dengan rasa penasaran. "Land, jadi balapan nggak malam ini?"

Erland tersenyum. "Ayo-ayo aja gue, yang penting uangnya setimpal."

Gio mengangguk. "Soal uang aman, tenang aja."

Alka dan Kiera saling menatap, mata mereka berbinar dengan rasa ingin tahu. "K-kita boleh ikut nonton nggak?" tanya Alka.

Gio menoleh ke mereka. "Kalo ada polisi, urusan masing-masing lho. Kita enggak tanggung jawab."

Alka menggaruk kepala. "Yeahh, padahal pengen nonton gue."

Kiera memutar bola matanya. "Lo mau bikin mulut bonyok lo berbusa gara-gara ngomel, hm?"

Alka tersenyum. "Enggak sih."

Jam dinding menunjukkan pukul 09.45. Grey terburu-buru. "Eh, ges gue pulang duluan ya," katanya kepada teman-temannya.

"Udah selesai juga kan makalahnya" ucap Grey.

Dalam hati, Grey berpikir, "Bisa mati gue kalo enggak pulang sekarang."

Gio melanjutkan, "Buru-buru banget Grey."

Grey mengangguk. "Iya, duluan ya." Dia memakai jaket kulitnya dengan cepat.

"Iya, hati-hati, Rey!" seru teman-temannya.

Sebelum berangkat, Grey menelpon Tian. "Halo, Om."

"Ya?" jawab Tian.

" Ini saya udah mau pulang, tapi paling nyampe jam 11 soalnya satu jam lebih buat sampai sini," jelas Grey.

Tian menghela napas. "Astagfirullah, kamu ngapain jauh banget perginya?"

Grey santai. "Ah, bodo amat. Pokoknya saya udah mau pulang. Udah dulu, ya, Om. Nanti saya kabarin lagi kalo udah sampai."

Tian menasihati, "Hati-hati bawa motornya, jangan ngebut."

"Iya," jawab Grey singkat sebelum mematikan panggilan.

Dia menaruh hpnya dan menghidupkan mesin motor. Jalan yang dilaluinya gelap dan sepi, hanya diterangi lampu motor. Bulu kuduk Grey merinding.

"Sial, tau gini tadi gue bawa mobil," katanya kepada dirinya sendiri.

1
R.A9
semangat
R.A9
bagus
R.A9
Cakep,, lanjut thorrr
R.A9
update thorrrrrr
BULAN
Ceritanya seru, lanjuttt
Elle
Semangattttt
Elle
LANJUT
reffi
lanjut kak
reffi
Semangat
Bumi
Bagus kak
R.A
ceritanya bagus
Alexis
Lanjut
Alexis
SEMANGAT KAK
Cleo
Semangat nulisnya
Esma_04
ceritanya bagus kak.
semangat
QueenRaa🌺
Keren ceritanya kak✨️ Semangat up!!
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!