Warning banyak adegan 21+.....
Jadi harap lebih bijak dalam memilih bahan bacaan!!!.Terutama yang masih dibawah umur,jomblo dan sejenisnya!!!!🤭
Menceritakan seorang perwira polisi yang bernama Rayen Deni Bagaskara 34 tahun.Sudah memiliki istri dan dua orang anak.
Jatuh cinta kembali dengan seorang gadis berusia 18 tahun bernama Alea Savitri,yang mempunyai sifat dewasa,penyayang,perhatian,sopan,lemah lembut dan juga memilki paras yang sangat cantik jelita,serta kulit kuning Langsat body goals.Dambaan para lelaki.
Bisakah Rayen yang memiliki sifat Egois yang tinggi serta sedikit Angkuh menarik perhatian Alea seorang gadis cuek dan ceria???
Dan Bagaimanakah Alea menghadapi pria dewasa yang bernama Rayen yang mempunyai kekuasaan????
Dan jika mereka menjalin kasih apakah mereka berdua bisa bersatu dalam ikatan pernikahan????....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Deg Degan
Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 wib.Dimana Rayen dan Lea pun sudah berganti pakaian masing masing.Tadi setelah makan siang dan belanja keduanya memutuskan untuk segera pulang ke hotel.Karena sesuai dengan kata Rayen tadi pagi jika sore ini Rayen akan membawa Lea kerumah orang tuanya.Sekaligus meminta izin untuk menjadikan Lea menantunya.
Egois memang si Rayen disaat ia sudah beristri dan bahkan sudah memiliki dua orang anak.Tapi,masih saja ingin berniat menikah lagi.Namun,siapa disangka jika sang istri pun ternyata banyak menyimpan rahasia dibalik kelembutan dan kepeduliannya.
"Apa mas yakin ini waktu yang tepat mas????".Tanya Lea sedikit ragu untuk berjumpa dengan keluarga Rayen.
"Sayang...semakin cepat semakin baik".Rayen mencoba meyakinkan Lea.
"Tapi....mas...Apa istri mas akan terima aku sebagai madunya nanti???".Tanya Lea tiba tiba saja ia kepikiran tentang istri Rayen.
"Sayang percaya sama mas ya!!!".Rayen menyentuh tangan Lea memberikan semangat."Urusan Vivi biar mas yang pikirkan.Dan jangan buat mas untuk memilih sayang!!!".Lirih Rayen tulus.
Lea pun mengangguk kan kepalanya tanda percaya pada ucapan Rayen.Lalu keduanya pun berjalan keluar hotel,didepan Mobil Rayen sudah disiapkan oleh petugas hotel.Karena Rayen memang pemilik hotel itu.Tapi,Lea juga bahkan tidak tahu jika hotel tempatnya menginap adalah hotel milik Rayen.Lea benar benar belum mengetahui banyak hal tentang kehidupan Rayen.Karena Lea juga tidak banyak bertanya dan sangat menghargai privasi Rayen.Selama Rayen belum cerita Lea pun tidak akan bertanya banyak hal.
Sepanjang perjalanan Rayen terus berusaha meyakinkan dan memberi kekuatan pada Lea.Karena dapat Rayen lihat jika saat ini Lea terlihat sangat gugup dan takut.Rayen terus menyentuh dan menggenggam tangan Lea.Bahkan genggaman itu tidak terlepas sampai ia sampai dikediaman orang tuanya.
Rayen memang sengaja tidak memberitahu kedua orang tuanya jika ia akan datang berkunjung sore ini.Namun,tadi Rayen sudah menelpon Revan untuk mengetahui keberadaan papanya.Dan ternyata hari ini papanya memang pulang lebih awal,Sedangkan Mamanya memang tidak pergi ke butik setiap hari Rabu.
"Assalamualaikum".Sapa Rayen ketika sudah berada di ambang pintu.
"Waalaikumsalam".Jawab Art dirumah itu."Eh,ada den Ray.Masuk den!!!".Seru bik Isa dari dalam karena kebetulan bik Isa ada diruang tamu mengganti bunga di atas meja.Pandangan bik Isa mengarah pada sosok perempuan yang berdiri disamping anak majikannya dan apalagi Rayen masih tetap menggenggam tangan Lea.
"Papa sama Mama mana bik????". Pertanyaan Rayen membuat bik Isa tersadar.
"Tuan dan Nyonya ada di taman belakang den.Mau bibik panggilkan den????".
"Tidak usah bik biar saya saja yang kesana.Bibik lanjutin aja kerjaan bibik!!!!".Tolak Rayen dan dijawab anggukan kepala oleh Bik Isa.
Lea tersenyum kaku pada bik Isa dan mengikuti langkah Rayen untuk ketaman belakang menemui orang tuanya.Sedangkan bik Isa tetap memandangi kepergian Rayen dengan terus bergandengan tangan dengan Lea.
"Siapa gadis cantik yang dibawa den Ray ya bik????".Tanya salah satu ART lainnya yang ternyata sejak tadi juga mengintip dari balik pintu dapur.
"Mana saya tahu.Tapi memang bener bener cantik sih.Dan kelihatannya masih sangat muda".Jawab Bik Isa
"Atau jangan jangan calon madunya nyonya Vivi ya bik".Celetuk ART satunya lagi karena dirumah Mama Mona ada tiga asisten rumah tangga yang bekerja disana.
"Husttttt...Kalo ngomong jangan sembarangan kamu!!!!".Bantah bik Isa.Padahal hatinya sendiri bilang gitu juga.
Saat para ART sedang sibuk menebak nebak siapa Lea.Sedangkan Kini Rayen dan Lea sudah berada ditaman belakang untuk menemui kedua orang tua Rayen.Lea sampai berkeringat dingin ia semakin gugup saja begitu melihat punggung laki laki dan perempuan yang duduk di kursi taman sambil menikmati secangkir teh dan cemilan.
Karena posisi mereka memunggungi Rayen dan Lea.Jadi Lea bel um bisa melihat wajah papa dan Mama Rayen."Mas....".Lirih Lea. pelan
Rayen menoleh dan tersenyum sambil menggenggam tangan Lea."Rilex saja sayang!!!.Percaya semua akan baik baik saja!!!".Ucap Rayen meyakinkan kembali wanitanya.
Lea mengangguk patuh dan kembali mengikuti langkah Rayen semakin mendekati orang tuanya."Sore pa,ma".Sapa Rayen ketika mereka sudah berada tepat dibelakang Papa dan mamanya.
Mama Mona dan Papa Bagas langsung menoleh bersama.Dan betapa terkejutnya Mama Mona ketika melihat Rayen datang bersama dengan seorang gadis muda yang sangat cantik.Sedangkan papanya hanya bersikap datar tanpa ekspresi.
"Sore sayang".Sahut Mama Mona sumringah dan ia pun langsung berdiri dari duduknya.
"Tumben kamu datang tidak kasih kabar terlebih dahulu".Kini giliran papa Bagas yang buka suara.
"Papa..."Mama Mona melirik kearah suaminya.Lalu kembali fokus pada gadis yang ada disamping putra semata wayangnya.Apalagi Mama Mona melihat dengan jelas jika Rayen menggenggam erat tangan gadis itu."Siapa yang kamu bawa Ray????".Celetuk Mama Mona.
"Kenalin ma ini Lea!!!.Lea Ini mama dan papa aku".Seru Rayen memperkenalkan kedua orang tuanya.
"Sore Om,Tante".Ucap Lea sambil tersenyum ramah berusaha menghilangkan kegugupannya.
"Sore".Balas Mama Mona datar sedangkan papa Bagas hanya mengangguk kan kepalanya."Siapa gadis ini Ray????".Tanya Mama Mona pura pura tidak tahu dan menunjukkan ekspresi datarnya.Sedangkan didalam hatinya ia sedang bersenandung ria melihat sang putra pulang dengan membawa Lea.
"Inilah tujuan Rayen datang kesini Ma,pa...Rayen ingin membahas sesuatu dengan Papa dan Mama".Seru Rayen serius.
Papa Bagas dan Mama Mona saling tatap satu sama lain.Kemueian kembali fokus pada Rayen."Kita bicara didalam saja Ray!!!!".Ajak Papa Bagas dan dijawab anggukan kepala oleh Rayen.
Lea nampak semakin gugup dan panik karena kedua orang tua Rayen terlihat datar tanpa ekspresi.Apalagi setelah ia memberi salam tadi tidak menunjukkan kesenangan ataupun kebencian di raut wajah keduanya.Hal itu justru membuat Lea semakin tak karuan.Ia semakin takut jika kehadiran nnya semakin memperkeruh keadaan.Lea takut jika ia ditolak mentah mentah oleh orang tua Rayen.Bahkan Lea sudah membayangkan jika nanti ia di usir dan disuruh meninggalkan dan melupakan Rayen oleh kedua orang tuanya Rayen.
Suasana semakin tegang ketika sudah berada diruang keluarga.Kalau ingin pingsan Lea sebenarnya lebih baik pingsan saja.Namun,Rayen masih saja menggenggam tangan nya erat, padahal Lea sudah berusaha melepaskan tangannya.Karena Mama Mona selalu menatap kearahnya dan tangannya yang digenggam erat oleh anaknya.
"Apa yang akan kamu bicarakan Ray????".Tanya Papa Bagas serius.
"Aku akan menikah lagi Pa,Ma".Sahut Rayen tanpa basa basi.
**Deg......
TBC**